Disusun oleh:
Dicky Prasetya 112021091
Pembimbing:
dr. Mirza Oktavian, Sp.An
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik
di Bagian Instalasi Anestesi dan Reanimasi
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
Disusun oleh:
Dicky Prasetya
112021091
Jakarta, 2022
Telah disetujui oleh Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis telah menyelesaikan penyusunan laporan kasus
dengan judul “Penggunaan Teknik Anestesi Umum dalam Tindakan
Hysteroscopy Diagnostic Laparoscopy Operation (HDLO) dengan Mioma Uteri”
yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan klinik di
Instalasi Anestesi dan Reanimasi Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.Mirza
Oktavian, Sp. An selaku Dokter Pembimbing yang telah membimbing penulis dari
awal sampai akhir penyusunan laporan kasus ini. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada teman-teman koas yang ikut membantu dalam proses
penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih
banyak kekurangan dan belum sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak untuk pengembangan ilmu kedokteran.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB 5. PEMBAHASAN.....................................................................................27
BAB 6. KESIMPULAN.......................................................................................28
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesi umum adalah koma yang diinduksi secara medis dengan hilangnya
refleks pelindung, akibat pemberian obat anestesi umum intravena atau inhalasi,
seringkali dalam kombinasi dengan analgesic dan agen penghambat
neuromuscular. Umumnya dilakukan pada ruang operasi untuk memperkenankan
prosedur bedah yang apabila tidak dilakukan, dapat nyeri hebat untuk pasien, atau
dalam intensive care unit atau departemen emergensi untuk memfasilitasi intubasi
endotrakeal dan ventilasi mekanikal pada pasien dalam keadaan kritis.
Berbagai macam pengobatan dapat diberikan, dengan tujuan secara keseluruhan
adalah untuk memastikan ketidaksadaran, amnesia, analgesia, dan hilangnya
refleksi system saraf otonom. Kombinasi obat optimal untuk setiap pasien dan
prosedur tertentu biasanya dilakukan oleh ahli atau tenaga kesehatan lain seperti
perawat anestesi dengan berkonsultasi dengan pasien dan ahli bedah, dokter gigi,
atau praktisi lain yang melakukan prosedur operasi.
5
BAB II
LAPORAN KASUS
6
- Riwayat Asma (-)
- Riwayat alergi (+) terhadap debu dengan reaksi gatal, bersin, atau
bentol-bentol.
- Riwayat gangguan perdarahan (-)
- Riwayat penyakit jantung (-)
- Riwayat penyakit paru (-)
- Riwayat penyakit ginjal (-)
2.2.5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti hipertensi, jantung
dan DM.
2.2.6. Riwayat Pribadi Sosial
Pasien tidak ketergantungan terhadap zat tertentu.
2.3. Pemeriksaan Fisik
2.3.1. Tanda Vital
Keadaan Umum : Visual analogue scale (VAS) 1/10
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5
BB/TB : 59 kg/159 cm
IMT : 23,3 kg/cm2
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
RR : 16x/menit
Suhu : 36oC
7
Thoraks
Pulmo
Inspeksi : Normochest, retraksi dinding dada -/-
Palpasi : Simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikular breathing sound pada kedua lapang paru.
Ronkhi -/- Wheezing -/-
Cor
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Iktus cordis teraba lemah
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi S1-S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising Usus (+)
Palpasi : Nyeri tekan (+) pada suprapubik
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2 detik, edem (-/-)
2.4. Pemeriksaan Penunjang
2.4.1. Laboratorium
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pasien
JENIS HASIL Hasil NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN 16/03/2022 22/03/2022
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Hemoglobin 12,7 12,0-16,0 g/dL
Hematokrit 37 37-47%
Eritrosit 4,6 4,3-6,0 juta/µL
Leukosit 5.340 4.800-10.800/µL
Trombosit 230.000 150.000-400.000/µL
Hitung Jenis:
8
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 5 1-3%
Batang 3 2-6%
Segmen 52 50-70%
Limfosit 33 20-40%
Monosit 7 2-8%
MCV 80 80-96 fL
MCH 27 27-32 pg
RDW 12,70 11,5-14,5%
KOAGULASI
PT 9,8 9,3-11,8 detik
APTT 28,4 23,4-31,5 detik
KIMIA KLINIK
SGOT 14 <35 U/L
Albumin 4,4 3,5-5,0 g/dL
Ureum 15 20-50 mg/dL
Kreatinin 0,74 0,5-1,5 mg/dL
eGFR 112,17 >=90
Glukosa Darah (Puasa) 99 70-100 mg/dL
Glukosa Darah (2 jam 105 70-140 mg/dL
PP)
Analisa Gas Darah
pH 7,478 7,37-7,45
pCO2 31,5 33-44 mmHg
pO2 170,4 71-104 mmHg
HCO3 23,6 22-29 mmol/L
BE 1,2 (-2)-3 mmol/L
SpO2 99,3 94-98%
IMUNOSEROLOGI
HBsAg (Rapid) Non reaktif Non reaktif
Anti HCV Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
BIOMOLEKULER
RT-PCR Covid-19 Negatif Negatif
9
2.4.2. Radiologi
USG Abdomen
Kesan:
Cavum uteri antefleksi, 70x41x51 mm, endometrium tipis,
Mioma intramural pada anterior 26x22x26 mm
Ovarium kanan: Bentuk ukuran normal 20x17 mm
Ovarium kiri: Bentuk ukuran normal 22x21 mm
2.4.3.EKG
Sinus rhythm
2.5. Diagnosis Kerja
Mioma uteri intramural
2.6. Konsultasi dengan Dokter Obstetri & Ginekologi
S: Dysmenorrhea
O: Kesadaran: compos mentis
TD: 11/70 mm Hg
Suhu: 36 C
Pernafasan: 20x/menit
Nadi: 78x/menit
V/U tenang, abdomen datar, lemas, portio licin, ostium tertutup, cut af
A: Mioma uteri
P: HDLO miomektomi
2.7. Konsultasi dengan Dokter Jantung
S: Riwayat jantung (-), sesak (-), HT (-), DM (-), RPO (-)
O: TD: 108/71 mmHg, Nadi 100x/menit, EKG normoaxis, no cardiomegaly
A: cardiac compensated
P: acc operasi resiko ringan
2.8. Konsultasi dengan Paru
S : batuk (-), Asma (-), Alergi (-), OAT (-), COVID (-), DM(-), HT(-)
O : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- , Pulmo dbn
A: Paru tenang
P: acc tindakan resko ringan
10
2.9. Rencana pembedahan
HDLO
2.10. Penggolongan ASA
ASA I
2.11. Tindakan Anestesi
Anestesi Umum
11
BAB III
LAPORAN ANESTESI
12
Midazolam 2 mg IV
Fentanyl 100 mcg IV
b. Induksi
- Propofol 100 mg IV
c. Muscle relaxant
- Atracurium 40 mg IV + maintenance 10 mg/jam
d. Antidotum muscle relaxant
- Neostigmine 1 mg + Sulphas atropine 0,5 mg
e. Obat tambahan
- Ondansetron 8 mg IV
- Ranitidine 50 mg IV
- Tramadol 100 mg IV
- Dexamethasone 5 mg IV
- Bactrim 1,5 gr IV
5. Terapi Cairan
Diketahui:
a. Berat badan : 60 kg
b. Lama puasa : 6 jam
c. Lama Pembedahan : 2 jam 15 menit
- Cairan Maintenance
4 ml/KgBB/Jam untuk berat badan 10 kg Pertama
2 ml/KgBB/Jam untuk berat badan 10 kg kedua
1 ml/KgBB/Jam untuk sisa berat badan
M = (4ml x 10) + (2ml x 10) + (1ml x 40)
= 40 + 20 + 40
= 100 ml/jam
- Cairan Pengganti Selama Puasa
P = M x jam puasa
= 100 x 6 jam
= 600 ml
- Cairan Pengganti akibat Operasi
Jumlah cairan pengganti pada operasi ringan adalah 0-2 ml/Kg
13
O = BB x jenis operasi
= 60 x 2 ml
= 120 ml
- Rencana Pemberian Cairan Intraoperatif
Pada 1 jam pertama = M + 1/2P + O
= 100 + 300 + 120 = 520 ml
Pada jam ke 2-3 = 2(M + 1/4P + O)
= 2(100 + 150 + 120) = 740 ml
3.4 Pelaksanaan Operasi
Pukul 09.05 WIB
a. Pasien masuk ke kamar operasi dan dibaringkan di meja operasi
dengan posisi terlentang. Setelah itu dilakukan pemasangan oksimeter,
manset dan EKG.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital untuk penilaian pra-induksi
- Kesadaran : Compos Mentis
- Tekanan Darah : 123/76 mmHg
- Nadi : 72x/menit
- Suhu : 36C
- Laju nafas : 16x/menit
- Saturasi O2 : 100%
c. Dilakukan pemeriksaan sebelum induksi dimulai, yaitu sign in dengan
supervisi minimal perawat:
- Menanyakan kembali identitas, rencana tindakan dan persetujuan
akan tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien
- Memeriksa kembali apakah alat monitoring sudah terpasang dan
berfungsi dengan baik
- Menanyakan ulang tentang riwayat alergi kepada pasien
- Menanyakan tentang gangguan pernafasan yang dimiliki oleh
pasien
3.5 Pelaksanaan Anestesi
Waktu Keterangan
09:15 WIB Mulai anestesi
14
Melakukan pre-oksigenasi
Pemberian obat ko-induksi:
midazolam 2 mg IV, fentantil 100
mcg IV
Dilakukan induksi: propofol 100 mg
Oksigenasi dengan sungkup wajah O2
6 lpm
Pemberian muscle relaxant: atracurium
40 mg
TD: 120/70 mmHg, nadi: 70x/menit,
SpO2 99%
09:20 WIB Refleks bulu mata hilang
Pemasangan ETT
Menghubungkan ETT dengan mesin
anestesi
Air dialirkn 2 liter per menit dan O2 2
liter per menit
Isoflurane 1,6 vol% diberikan
TD: 110/70 mmHg
09:30 WIB Pemberian ondanentron 8 mg IV,
ranitidine 50 mg IV, tramadol 100 mg
IV, dan dexametason 5 mg IV
TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit
SpO2: 100%
Pemberian cairan RL 500 ml
09:45 WIB Mulai pembedahan
Pemberian fentanyl 50 mcg dan
Bactrim 1,5 gram
TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
10:00 WIB Pemberian atracurium 10 mg IV
15
TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
10:15 WIB TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
10.30 WIB TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
10:45 WIB TD: 120/80 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
11:00 WIB Pemberian atracurium 10 mmHg
TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
11:15 WIB TD: 120/80 mmHg, nadi 80x/menit,
SpO2: 100%
11:30 WIB Pemberian infus RL 500 ml
TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
11:45 WIB TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
12:00 WIB Selesai Pembedahan
TD: 120/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
12:05 WIB TD: 110/70 mmHg, nadi 70x/menit,
SpO2: 100%
Pemberian obat anestesia dihentikan
Pemberian antidotum muscle relaxant
neostigmine 1 mg + sulfas atropine 0,5
mg IV
Oksigenasi pasien
Membersihkan secret jalan nafas dengan
suction
Bila sudah nafas spontan adekuat,
melakukan ekstubasi
16
Melepas alat monitor dari pasien
Selesai Anestesi
17
d. Pemantauan tekanan darah, nadi, napas setiap 15-30 menit selama 1-2
jam
18
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Anestesi Umum
19
dapat berinteraksi dengan obat anestesi, dan kegagalan dalam
menyampaikan informasi tersebut dapa meningkatkan risiko pasien.2-4
4.3. Premedikasi
20
Klasifikasi Guedel, mendeskripsikan empat tahap anestesi.12 Terlepas
pengobatan anestesi dan teknik pemberian yang lebih baru, yang berarti
onset lebih cepat atau pemulihan dari anestesi, prinsip ini tetap bertahan.12
Tahap kedua, yang disebut juga tahap eksitasi, waktu setelah hilangnya
kesadaran dan ditandai dengan aktivitas eksitasi dan delirium. 12 Pada tahap
ini, napas dan denyut jantung pasien dapat menjadi ireguler. Terlebih lagi,
dapat terjadi pergerakan tidak dikontrol, muntah, apnea, dan dilatasi
pupil.12 Karena kombinasi pergerakan spasme, muntah, dan pernafasan
ireguler dapat menyerang jalan napas pasien, pengobatan kerja cepat
digunakan untuk meminimalkan waktu pada tahap ini dan mencapai tahap
3 secepat mungkin.12
Tahap ketiga, yang disebut juga anestesi surgikal, otot skelet terelaksasi,
muntah berhenti, depresi pernafasan terjadi, dan pergerakan bola
melambat lalu berhenti.12 Pasien tidak sadar dan siap untuk pembedahan.12
Tahap ini dibagi menjadi empat bidang: mata berputar lalu menjadi
terpaku, refleks kornea dan laring menghilang, pupil melebar dan refleks
cahaya menghilang, dan kelumpuhan interkostal dan pernafasan
abdominal terjadi.12
4.5. Induksi
21
Anestesi umum biasanya diberikan pada kamar operasi atau di dalam
ruangan khusus anestesi di sebelah kamar operasi.13 Anestesi umum dapat
diberikan pada lokasi lain seperti ruang endoskopi, ruang intensive care
unit, departemen bedah, departemen kardiologi, departemen kedaruratan,
ambulans, atau pada tempat bencana di mana transport pasien tidak
memungkinkan.13
22
elektrokardiografi (EKG) berkelanjutan, oksimetri nadi berkelanjutan
(SpO2), monitoring tekanan darah, pengukuran konsentrasi pengobatan,
pengukuran oksigen, alarm, kapnografi, pengukuran suhu,
elektroensefalografi, dan pengukur kedalaman anestesia.13
4.8. Pemeliharaan
23
midazolam).14 Dengan anestesi berbasis propofol, namun, dilengkapi
dengan pengobatan inhalasi tidak dibutuhkan.14 Anestesi umum biasanya
dipertimbangkan aman; namun ada laporan kasus pasien dengan gangguan
pengecapan dan atau penghidu dikarenakan anestesi lokal, strok, gangguan
saraf, atau sebagai efek samping anestesi umum.14,15
24
Rumah sakit berusaha untuk kebangunan bebas sakit dari anestesi. 17
Meskipun bukan sebuah hasil langsung anestesi umum, nyeri postoperatif
dikelola pada ruang pemulihan anestesi dengan anestesi regional atau
pengobatan oral, transdermal, atau parenteral.17 Pasien dapat diberikan
opioid, juga pengobatan lain seperti non steroidal anti-inflammatory drugs
(NSAID) dan asetominofen.17 Terkadang, pengobatan opioid diberikan
oleh pasien sendiri melalui sistem disebut analgesik dikontrol pasien. 18
Bila pengobatan ini tidak dapat mengatasi nyeri dengan efektif, anestesi
lokal dapat diinjeksi langsung pada saraf pada prosedur dinamakan nerve
block.19,20
Pada banyak kasus, opioid yang digunakan pada anestesi umum dapat
menyebabkan ileus postoperatif, meskipun pada pembedahan non-
abdominal.32 Pemberian antagonis µ-opioid seperti alvimopan secepatnya
setelah pembedahan dapat membantu menurunkan keparahan dan durasi
ileus.32
25
intravena, antidotum yang diketahui satu-satunya, pemberhentian
pengobatan pencetus, dan terapi pendukung diarahkan kepada koreksi
hipertermia, asidosis, dan disfungsi organ.16
26
BAB V
PEMBAHASAN
Pasien atas nama Ny. Salsabila Rahma dengan diagnosis mioma uteri intramural
akan dilakukan tindakan Hysteroscopy Diagnostic Laparoscopy Operation
(HDLO). Tindakan pembedahan berlangsung selama 2 jam 15 menit dengan
durasi anestesi 2 jam 50 menit. Berdasarkan hasil kunjungan pra anestesi
didapatkan hasil anamnesis bahwa pada tanggal 8 Maret 2022, pasien mengalami
hari pertama haid terakhirnya dengan adanya nyeri hebat saat haid. Darah yang
keluar juga lebih banyak daripada biasanya. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik
dan melihat hasil pemeriksaan penunjang, ditegakkan diagnosis anestesi pada
pasien ini dengan status ASA I dikarenakan pasien tidak terikat zat tertentu.
Penggunaan teknik anestesi umum pada tindakan HDLO ini dikarenakan dapat
menyebabkan nyeri hebat bagi pasien. Selain itu, durasi operasi yang lama juga
menjadi alasan untuk memberikan anestesi umum.
Selama perlakuan anestesi, perlu dipantau saturasi O2, jumlah O2 yang diberikan,
tekanan darah, konsentrasi pengobatan, Pada saat tahap premedikasi, pasien
diberikan pre-oksigenasi dan obat ko-induksi (midazolam 2 mg IV, fentanyl 100
mcg IV). Setelah itu pasien diberikan obat induksi intravena (propofol 100 mg).
Dilanjutkan dengan pemberian muscle relaxant (atracurium 40 mg), memasang
ETT dan menyambungkannya ke mesin anestesi yang sudah dinyalakan dan
diberikan obat induksi inhalasi (isoflurane). Dilanjutkan dengan pemberian obat
tambahan seperti ondansetron 8 mg IV, ranitidine 50 mg IV, tramadol 100 mg IV,
dan dexamethasone 5 mg IV. Sebagai maintenance diberikan muscle relaxant
(atracurium 10 mg) setiap 1 jam.
27
BAB VI
KESIMPULAN
Pasien Ny. Salsabila Rahma berusia 26 tahun dengan diagnosa mioma uteri
intramural dilakukan tindakan HDLO. Teknik anestesi yang dilakukan pada
pasien ini adalah anestesi umum dikarenakan kebutuhan tingkat sedasi yang
dalam pada pasien dan durasi tindakan operasi yang relatif panjang Anestesi
umum adalah koma yang diinduksi secara medis dengan hilangnya refleks
pelindung, akibat pemberian obat anestesi umum intravena atau inhalasi,
seringkali dalam kombinasi dengan analgesic dan agen penghambat
neuromuscular. Obat-obatan anestesi yang digunakan terdiri dari midazolam,
fentanyl, propofol, dan atracurium. Adapun pemberian obat-obatan adjuvan lain,
seperti ondansetron, ranitidine, tramadol, dan dexamethasone. Pasca operasi,
keadaan umum, tanda-tanda vital, dan kondisi pasien dinyatakan stabil sehingga
pasien sudah dapat dipindahkan ke ruang perawatan.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
7. Comparison of forces acting on ... - Wiley Online Library [Internet]. [cited
2022Mar24]. Available from: https://associationofanaesthetists-
publications.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/anae.14815
8. Cox RG, Nemish U, Ewen A, Crowe M-J. Evidence-based clinical update: Does
premedication with oral midazolam lead to improved behavioural outcomes in
children? - canadian journal of anesthesia/journal Canadien d'anesthésie
[Internet]. SpringerLink. Springer-Verlag; [cited 2022Mar24]. Available from:
https://link.springer.com/article/10.1007/BF03021583
9. Reanimation Dof Aand. Premedication of the pediatric patient – anesthesia for the
... : Current opinion in anesthesiology [Internet]. LWW. [cited 2022Mar25].
Available from:
https://journals.lww.com/co-anesthesiology/Abstract/2007/06000/Premedication_
of_the_pediatric_patient__.11.aspx
10. Mencía SB;López-Herce JC;Freddi. Analgesia and sedation in children: Practical
approach for the most frequent situations [Internet]. Jornal de pediatria. U.S.
National Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17530139/
11. Manyande A;Cyna AM;Yip P;Chooi C;Middleton P; Non-pharmacological
interventions for assisting the induction of anaesthesia in children [Internet]. The
Cochrane database of systematic reviews. U.S. National Library of Medicine;
[cited 2022Mar25]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26171895/
12. Hewer CL. The stages and signs of general anaesthesia [Internet]. British medical
journal. U.S. National Library of Medicine; 1937 [cited 2022Mar25]. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2087073/
13. Booth AWG;Vidhani K;Lee PK;Thomsett. Spontaneous respiration using
intravenous anaesthesia and hi-flow nasal oxygen (strive hi) maintains
oxygenation and airway patency during management of the obstructed airway: An
observational study [Internet]. British journal of anaesthesia. U.S. National
Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28203745/
14. Baker JJ;Öberg S;Rosenberg. Loss of smell and taste after general Anesthesia: A
case report [Internet]. A & A case reports. U.S. National Library of
30
Medicine; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28767470/
15. Elterman KG, Mallampati SR, Kaye AD, Urman RD. Postoperative alterations in
taste and Smell [Internet]. Anesthesiology and pain medicine. Kowsar; 2014
[cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4286802/
16. Pardo M, Miller RD, Miller RD. Basics of anesthesia. Philadelphia, PA: Elsevier;
2018.
17. Lopez MB. Postanaesthetic shivering - from pathophysiology to prevention
[Internet]. Romanian journal of anaesthesia and intensive care. Clusium Publ
House; 2018 [cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5931188/
18. Rajpal S;Gordon DB;Pellino TA;Strayer AL;Brost D;Trost GR;Zdeblick
TA;Resnick DK; Comparison of perioperative oral multimodal analgesia versus
IV PCA for spine surgery [Internet]. Journal of spinal disorders &
techniques. U.S. National Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available
from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20375829/
19. Schnabel A, Reichl SU, Weibel S, Zahn PK, Kranke P, Pogatzki-Zahn E, et al.
Adductor canal blocks for postoperative pain treatment in adults undergoing knee
surgery [Internet]. The Cochrane database of systematic reviews. John Wiley
& Sons, Ltd; 2019 [cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6814953/
20. Sharma A, Goel AD, Sharma PP, Vyas V, Agrawal SP. The effect of transversus
abdominis plane block for analgesia in patients undergoing liver transplantation:
A systematic review and meta-analysis [Internet]. Turkish journal of
anaesthesiology and reanimation. Turkish Anaesthesiology and Intensive Care
Society; 2019 [cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6756312/
21. Olsen RM, Aasvang EK, Meyhoff CS, Sorensen HBD. Towards an automated
multimodal clinical decision support system at the Post Anesthesia Care Unit
[Internet]. Computers in Biology and Medicine. Pergamon; 2018 [cited
31
2022Mar25]. Available from:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0010482518302099
22. Petersen C;Wetterslev J;Meyhoff. Perioperative hyperoxia and post-operative
cardiac complications in adults undergoing non-cardiac surgery: Systematic
review protocol [Internet]. Acta anaesthesiologica Scandinavica. U.S. National
Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29664117/
23. Orbach-Zinger S;Razinsky E;Bizman I;Firman S;Gat R;Davis A;Ashwal
E;Shmueli A;Vaturi M;Gabbay-Benziv R;Eidelman LA; Perioperative
noninvasive cardiac output monitoring in parturients with Singleton and twin
pregnancies undergoing cesarean section under spinal anesthesia with
Prophylactic Phenylephrine Drip: A prospective observational cohort study
[Internet]. The journal of maternal-fetal & neonatal medicine : the official
journal of the European Association of Perinatal Medicine, the Federation of Asia
and Oceania Perinatal Societies, the International Society of Perinatal
Obstetricians. U.S. National Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available
from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29788801/
24. Mahajan RP, Grover VK, Sharma SL, Singh H. Intraocular pressure changes
during muscular hyperactivity after general anesthesia [Internet]. Anesthesiology.
U.S. National Library of Medicine; 1987 [cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3826703
25. Shaw CA, Steelman VM, DeBerg J, Schweizer ML. Effectiveness of active and
passive warming for the prevention of inadvertent hypothermia in patients
receiving neuraxial anesthesia: A systematic review and meta-analysis of
randomized controlled trials [Internet]. Journal of clinical anesthesia. U.S.
National Library of Medicine; 2017 [cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5381733/
26. Alderson P;Campbell G;Smith AF;Warttig S;Nicholson A;Lewis SR; Thermal
insulation for preventing inadvertent perioperative hypothermia [Internet]. The
Cochrane database of systematic reviews. U.S. National Library of Medicine;
[cited 2022Mar25]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24895945/
32
27. Stanger R;Colyvas K;Cassey JG;Robinson IA;Armstrong P; Predicting the
efficacy of convection warming in anaesthetized children [Internet]. British
journal of anaesthesia. U.S. National Library of Medicine; [cited 2022Mar25].
Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19541677/
28. Wagner K, Swanson E, Raymond CJ, Smith CE. Comparison of two convective
warming systems during major abdominal and orthopedic surgery - canadian
journal of anesthesia/journal Canadien d'anesthésie [Internet]. SpringerLink.
Springer-Verlag; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://link.springer.com/article/10.1007/BF03021491
29. Zhang J;Zhang X;Wang H;Zhou H;Tian T;Wu A; Dexmedetomidine as a
neuraxial adjuvant for prevention of perioperative shivering: Meta-analysis of
randomized controlled trials [Internet]. PloS one. U.S. National Library of
Medicine; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28829798/
30. Zhang X;Wang D;Shi M;Luo. Efficacy and safety of dexmedetomidine as an
adjuvant in epidural analgesia and anesthesia: A systematic review and meta-
analysis of randomized controlled trials [Internet]. Clinical drug investigation.
U.S. National Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27812971/
31. Lopez MB. Postanaesthetic shivering - from pathophysiology to prevention
[Internet]. Romanian journal of anaesthesia and intensive care. Clusium Publ
House; 2018 [cited 2022Mar25]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5931188/
32. Leslie JB;Viscusi ER;Pergolizzi JV;Panchal SJ. Anesthetic routines: The
Anesthesiologist's role in GI Recovery and postoperative ileus [Internet].
Advances in preventive medicine. U.S. National Library of Medicine; [cited
2022Mar25]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21991449/
33. Kim KSM;Kriss RS;Tautz TJ. Malignant hyperthermia: A clinical review
[Internet]. Advances in anesthesia. U.S. National Library of Medicine; [cited
2022Mar25]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31677658/
34. Baldo BA;Rose MA; The anaesthetist, opioid analgesic drugs, and serotonin
toxicity: A mechanistic and clinical review [Internet]. British journal of
33
anaesthesia. U.S. National Library of Medicine; [cited 2022Mar25]. Available
from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31653394/
35. Engelhardt T;Webster NR; Pulmonary aspiration of gastric contents in anaesthesia
[Internet]. British journal of anaesthesia. U.S. National Library of Medicine;
[cited 2022Mar25]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10655918/
36. Morley AH. Maternal death from aspiration asphyxia [Internet]. British Medical
Journal. U.S. National Library of Medicine; 1956 [cited 2022Mar25]. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2035010/
37. Dewachter P, Mouton-Faivre C, Emala CW, Riou B. Anaphylaxis and anesthesia:
Controversies and New Insights [Internet]. American Society of
Anesthesiologists. American Society of Anesthesiologists; 2009 [cited
2022Mar25]. Available from:
https://pubs.asahq.org/anesthesiology/article/111/5/1141/9812/Anaphylaxis-and-
AnesthesiaControversies-and-New
34