Makalah Pasar Monopoli Dan Pasar Monopolistik
Makalah Pasar Monopoli Dan Pasar Monopolistik
KELOMPOK 9
TIM KELOMPOK:
DOSEN PENGAMPU :
BUNGA PARAMITA, SE, M.Si.
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas
makalah mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro yang membahas tentang Monopoli
Aplikasi dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Monopoli Aplikasi, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
Monopoli Aplikas,. Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada ibu Bunga selaku dosen
bidang studi Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semuanya yang telah membantu penyusunan makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun akan
kami Terima untuk kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
4.2 SARAN..................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
Monopoli aplikasi merujuk pada situasi di mana satu atau beberapa perusahaan
mengendalikan pasar aplikasi dalam platform tertentu secara eksklusif. Dalam konteks ini,
"aplikasi" merujuk pada perangkat lunak yang dirancang untuk digunakan pada perangkat
seluler, tablet, atau komputer. Platform aplikasi yang paling umum adalah iOS untuk
perangkat Apple seperti iPhone dan iPad, serta Android untuk berbagai perangkat seluler.
Dalam kasus monopoli aplikasi, satu perusahaan atau beberapa perusahaan besar
memiliki kontrol mutlak atas toko aplikasi di platform tersebut. Mereka dapat menetapkan
aturan, memutuskan aplikasi mana yang diizinkan masuk ke toko aplikasi, dan mengenakan
biaya kepada pengembang untuk mendistribusikan aplikasi mereka melalui platform
tersebut. Keberadaan monopoli aplikasi dapat menciptakan ketidaksetaraan dan
menimbulkan kekhawatiran terkait persaingan yang sehat dan inovasi.
Salah satu contoh monopoli aplikasi yang terkenal adalah App Store milik Apple.
Apple memiliki kontrol penuh atas App Store pada perangkat iOS-nya, yang memungkinkan
mereka mengatur persyaratan pengembangan aplikasi, menetapkan pembagian pendapatan,
dan menentukan aplikasi mana yang diizinkan masuk ke platform mereka. Praktik semacam
ini telah menimbulkan debat tentang keadilan, persaingan, dan regulasi dalam
industri teknologi.
Monopoli aplikasi merujuk kepada situasi di mana satu aplikasi atau perusahaan
menguasai pasar dalam kategori aplikasi tertentu. Ini berarti bahwa satu entitas memiliki
kendali penuh atas pengembangan, distribusi, dan penggunaan aplikasi dalam kategori
tersebut. Contohnya adalah jika satu perusahaan memiliki satu-satunya aplikasi messaging
yang digunakan oleh sebagian besar pengguna smartphone, hal ini menciptakan monopoli
aplikasi dalam kategori pesan instan. Keadaan ini dapat membatasi persaingan dan
mempengaruhi inovasi dalam pasar aplikasi. Beberapa regulator mengawasi monopoli
aplikasi untuk memastikan adanya persaingan sehat dan melindungi kepentingan konsumen.
4
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
3. Inovasi : Dalam beberapa kasus, monopoli dapat mendorong inovasi, karena perusahaan
bersaing untuk mempertahankan keunggulan pasar. Ini dapat menghasilkan aplikasi yang
lebih baik dan lebih efisien.
Monopoli adalah keadaan dimana suatu bisnis dikuasai oleh satu perusahaan atau
pasar dan tidak memiliki pesaing. Biasanya, produk atau jasa dari perusahaan monopoli
adalah salah satu kebutuhan yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Pada hakikatnya, monopoli berarti hanya ada satu-satunya penjual di pasar yang
menawarkan produk yang tidak/hampir tidak memiliki substitusi. Mengapa hanya ada satu
produsen? Karena ada hambatan bagi produsen lain untuk memasuki pasar. Adapun
hambatan itu bisa berupa:
1. Sumber daya produksi yang hanya dimiliki oleh satu produsen tertentu.
Contohnya: pada beberapa dekade lalu, semua sistem operasi komputer hanya
dikuasai oleh satu produsen, yakni microsoft windows.
2. Aturan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah menetapkan kebijakan yang hanya
mengijinkan satu produsen tunggal untuk menyediakan produk tertentu.
Misalnya aliran listrik rumah tangga dan industri yang hanya disediakan oleh
Perusahaan Listrik Negara.
3. Proses produksi. Yang dimaksud disini adalah hanya ada satu produsen yang
mampu memproduksi output dengan tingkat biaya yang lebih rendah daripada
produsen lain. Kondisi semacam ini biasa disebut dengan natural monopoly,
dimana produsen me’monopoli pasar secara alami. Hal ini terkait dengan
kemampuan produsen menghasilkan skala ekonomi (economies of scale).
Contohnya: pada awal dikenalnya minuman air putih bermineral, hanya ada satu
6
merek yang ada dipasaran (aqua). Selama beberapa tahun, hanya merk tersebut
yang menguasai pasar; sampai saat permintaan produk semakin meningkat dan
produsen-produsen lain mulai mampu melakukan produksi yang menghasilkan
laba, pasar monopoli tersebut berubah menjadi pasar persaingan sempurna.
Setidaknya, ada tiga alasan yang menjadi penyebab utama terjadinya pasar monopoli.
Penyebab tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Monopoly By Nature
Penyebab pertama terjadinya monopoli adalah secara alamiah atau monopoly by nature,
seperti ketika perusahaan tersebut berlokasi dekat dengan sumber daya yang digunakan.
Letak geografis atau iklim dari lokasi juga dapat mendukung perusahaan tersebut untuk
menjadi perusahaan satu-satunya penyedia produk atau jasanya.
2. Monopoly By Law
Sesuai namanya, monopoly by law adalah terjadinya monopoli karena adanya aturan atau
undang-undang yang berlaku. Hal ini ditujukan untuk membuat produk atau jasa berkaitan
dengan kebutuhan masyarakat, dan harga bisa dikendalikan oleh pemerintah.
3. Monopoly By Licence
7
Karena tidak ada pemasok lainnya, maka para konsumen juga tidak mempunyai
alternatif lain seperti barang substitusi atau pengganti.
3. Price maker
Seperti penjelasan sebelumnya, para perusahaan monopoli bisa mendapat keuntungan
besar dari hasil kewenangan mereka menentukan sendiri harga produk, sehingga
disebut juga sebagai price maker.
4. Calon pendatang baru kesulitan untuk memasuki pasar
Ciri terakhir dari pasar monopoli adalah para pendatang baru akan menemui banyak
hambatan ketika ingin memasuki pasar tersebut. Hal ini dikarenakan ketiga ciri
sebelumnya, yaitu perusahaan dapat menentukan harganya sendiri dan konsumen
sudah terbiasa untuk tidak punya pilihan kecuali membeli produk atau jasa di
perusahaan tersebut.
- Kelebihan
-Kekurangan
1. Merugikan konsumen
Seperti penjelasan tadi, konsumen tidak memiliki alternatif produk lain selain produk
atau jasa dari perusahaan monopoli.
Hal ini mengakibatkan konsumen mau tidak mau membeli produk maupun jasa
tersebut meski harga yang dipasang seringkali dinaikkan atau cenderung tidak masuk
akal. Sehingga, perusahaan juga tidak takut kehilangan mereka dan bisa saja memberi
layanan kurang optimal.
2. Memicu munculnya pasar gelap
Kekurangan lain dari pasar monopoli adalah memicu munculnya pasar gelap, dimana
pasar tersebut menjual produk serupa namun secara ilegal. Pasar gelap
8
memungkinkan pembeli mendapatkan produk dengan harga lebih terjangkau
dibandingkan di pasar monopoli.
3. Perlu biaya besar
Kekurangan terakhir dari monopoli adalah perusahaan harus memiliki biaya besar
untuk terus memonopoli pasar dengan menggunakan berbagai teknologi terbaru.
Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang dapat
menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali disebut
sebagai pasar yang memiliki banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk
namun dengan kualitas, bentuk, dan ukuran produk yang berbeda. Di dalam pasar
monopolistik, para konsumen akan merasakan adanya sebuah perbedaan dari ciri khas pada
setiap produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan produsen lainnya.
9
Kekurangan Pasar Monopolistik
a. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi,
baik dalam hal harga, kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang
tidak mempunyai modal dan pengalaman yang cukup, akan lebih cepat keluar
dari pasar itu.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar
tersebut. Sebab, para pemilik usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala
ekonomi yang tinggi.
c. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan
inovasi. Sehingga hal itu akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya
berimbas kepada harga produk yang harus dibayar oleh para konsumen.
Pasar monopoli memiliki kurva permintaan dan penawaran yang menarik untuk dicermati.
Berikut penjelasannya.
1. Kurva Permintaan.
Mengingat di pasar monopoli hanya ada satu produsen, maka kurva permintaan pasar
merupakan kurva permintaan produsen tersebut.
Perlu dicatat bahwa produsen memiliki kuasa untuk menentukan harga sekaligus kuantitas
output; Oleh karena itu, kurva permintaan yang terbentuk di pasar monopoli cenderung turun
dari sebelah kiri atas menuju kanan bawah (bisa dilihat pada Gambar 2., pada kurva D).
Mengapa bentuk kurva permintaan menurun? Karena semakin banyak kuantitas output yang
dijual produsen, harga output/unit akan semakin berkurang.
Kurva permintaan yang menurun itu jugalah yang menunjukkan mengapa marginal revenue
(MR) produsen monopoli selalu dibawah harga output.
2. Kurva Penawaran.
Tidak seperti pasar persaingan sempurna yang memiliki kurva penawaran karena banyaknya
produsen yang ada di pasar, di pasar monopoli hanya ada satu produsen; Artinya, kurva
penawaran di pasar monopoli hanya berwujud satu titik dimana marginal cost (MC) sama
dengan marginal revenue (MR).
Jika pun terjadi perubahan permintaan yang menggeser penawaran, kita tidak bisa serta
merta menggambarkan kurva penawaran sebagai gabungan dari titik keseimbangan semula
dengan titik keseimbangan baru (karena bentuknya tidak beraturan).
10
Dengan demikian, kurva penawaran pada pasar monopoli tidak dapat dirumuskan melalui
gambar kurva.
Di bagian ini kita akan mencermati bagaimana laba maksimal dan titik keseimbangan di
pasar monopoli terbentuk.
Pada pasar monopoli, laba maksimal tercapai ketika jumlah output berada ditingkat dimana
marginal cost (MC) sama dengan marginal revenue (MR).
keterangan:
• kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal adalah pada tingkat dimana MC = MR,
yakni sebesar Q1.
Setelah menentukan besarnya output yang menghasilkan laba maksimal (Q1), maka produsen
akan menentukan harga yang bersedia dibayar oleh pembeli. Pada saat itulah tercapai
keseimbangan di pasar monopoli.
11
keterangan:
• setelah kuantitas output yang menghasilkan laba maksimal diketahui (Q1) dan harga yang
bersedia konsumen bayar juga diketahui (P1), maka pada saat itu ditemukan titik ekuilibrium
(V).
• adapun laba maksimal yang diperoleh produsen monopoli adalah sebesar area segiempat
P1-T-U-V.
Selanjutnya, kita akan memahami tercapainya level output efisien dan terjadinya deadweight
loss di pasar monopoli. Dua hal Ini sekaligus bisa menggambarkan inefisiensi pada pasar
monopoli.
Jika level output yang memaksimalkan laba adalah ketika MR = MC, maka level output
dikatakan efisien ketika MC = D.
12
keterangan:
• titik X, dimana terjadi persinggungan antara permintaan (D) dengan marginal cost (MC)
merupakan level output efisien.
• area sebelah kiri dan kanan level output efisien (X), menunjukkan inefisiensi di pasar
monopoli.
2. Deadweight Loss.
Deadweight loss menunjukkan inefisiensi pada pasar monopoli, karena pada saat itu produsen
menetapkan harga diatas marginal cost (P > MC).
13
keterangan:
• karena produsen menetapkan harga sebesar P1 (dimana P > MC) untuk memaksimalkan
laba, sedangkan level output efisien adalah titik X, maka area segitiga yang terbentuk (area
V-W-X) merupakan deadweight loss.
• deadweight loss ini serupa dengan penerapan pajak, hanya saja hal tersebut dilakukan oleh
produsen monopoli.
Berikutnya kita akan melihat bagaimana penerapan harga oleh produsen monopoli
berpengaruh terhadap laba produsen dan kesejahteraan masyarakat (yang tercermin dalam
surplus konsumen).
Dalam contoh sederhana, kita kondisikan produsen memiliki pilihan dalam penetapan harga
output yakni:
1. Penerapan harga yang tidak diskriminatif, dalam hal ini produsen menerapkan harga
tunggal bagi setiap konsumen.
2. Penerapan diskriminasi harga, dimana produsen menentukan harga yang berbeda
untuk setiap konsumen.
Kita bisa melihat kedua kondisi diatas melalui dua kurva di Gambar 5.
Keterangan:
Pada kurva sebelah kiri, ketika produsen memberlakukan harga yang sama, sebagian
konsumen bersedia melakukan pembelian. Dengan demikian tercipta surplus
konsumen yang tercermin pada area segitiga A-P1-V.
14
Masih pada kurva yang sama, sebagian konsumen lainnya tidak bersedia membeli
output pada harga tersebut, sehingga tercipta deadweight loss (area segitiga V-U-X).
Adapun profit yang diterima produsen (surplus produsen) adalah sebesar area
segiempat P1-B-U-V.
Pada kurva sebelah kanan, saat produsen memberlakukan diskriminasi harga, semua
konsumen bersedia membayar dengan harga yang telah ditentukan (kedua pihak
sama-sama memperoleh manfaat). Dalam hal ini tidak terjadi deadweight loss,
sehingga seluruh area surplus (segitiga A-B-X) merupakan profit bagi produsen.
Perlu diingat bahwa dalam realita, diskriminasi harga tidaklah sesempurna seperti
pada kasus diatas. Kasus tersebut hanya menunjukkan bahwa diskriminasi harga
berpengaruh terhadap peningkatan laba produsen di pasar monopoli.
Meski tidak semua pasar yang bersifat monopoli memiliki sisi negatif; namun secara umum,
pasar yang bersifat monopoli dianggap merugikan sebagian besar konsumen, mengingat
konsumen tidak memiliki daya tawar terhadap harga maupun kuantitas output seperti yang
mereka inginkan.
Laba ekonomis. Pada pasar monopoli, produsen menghasilkan laba yang lebih besar
daripada laba produsen yang berada di pasar persaingan sempurna.
Distorsi pada alokasi sumberdaya dan faktor produksi. Dengan hanya ada satu-
satunya produsen di pasar, produsen memiliki kuasa untuk membatasi sumberdaya
dan faktor produksi yang ada, dengan tujuan untuk memaksimalkan laba dalam
jangka panjang.
15
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
- Contoh Kasus: Ilustrasi kasus nyata di mana pasar monopoli aplikasi menghambat inovasi.
2. Terhadap Persaingan
- Studi Kasus: Contoh-contoh pesaing yang kesulitan bersaing dalam pasar monopoli
aplikasi.
16
3. Terhadap Kepentingan Konsumen
Harga dan Kualitas: Dampak monopoli aplikasi terhadap harga yang dibayarkan oleh
konsumen dan kualitas layanan yang mereka terima.
- Isu Privasi: Pengaruh dominasi perusahaan terhadap privasi dan keamanan data konsumen.
2. Inovasi
3. Kepentingan Konsumen
Konsumen dalam pasar monopoli memiliki sedikit pilihan. Mereka mungkin harus
membayar harga yang tinggi untuk produk atau layanan yang mungkin tidak sebanding
dengan nilainya. Layanan pelanggan juga mungkin tidak menjadi prioritas bagi perusahaan
monopoli karena konsumen tidak memiliki opsi lain.
1. Tindakan Regulasi
2. Perlindungan Konsumen
- Peran Keamanan dan Privasi: Bagaimana regulasi memastikan keamanan dan privasi data
konsumen.
18
Inovasi ini bisa mencakup antarmuka pengguna yang intuitif, kecepatan,
keamanan, atau fitur-fitur baru yang mengagumkan.
3. Pemasaran yang Efektif: Perusahaan menginvestasikan sumber daya yang
signifikan dalam pemasaran untuk membangun merek dan membuat aplikasi
mereka dikenal secara luas. Mereka menggunakan strategi pemasaran yang cerdas
dan agresif untuk menciptakan minat di kalangan pengguna.
4. Kemitraan dan Kolaborasi: Perusahaan sering kali menjalin kemitraan dengan
produsen perangkat atau penyedia layanan telekomunikasi untuk memastikan
aplikasi mereka terpasang secara prainstal atau menjadi aplikasi default.
Kolaborasi dengan merek terkenal atau selebriti juga bisa meningkatkan
popularitas aplikasi.
5. Fleksibilitas dalam Monetisasi: Perusahaan menciptakan model bisnis yang
fleksibel dan menarik untuk pengguna. Ini bisa melibatkan strategi freemium di
mana aplikasi dasar gratis, tetapi pengguna dapat membeli fitur atau konten
tambahan. Mereka juga dapat mempertimbangkan iklan dalam aplikasi atau
langganan bulanan/tahunan.
6. Keandalan dan Dukungan Pelanggan: Aplikasi yang andal dan memberikan
dukungan pelanggan yang baik adalah kunci kesuksesan. Perusahaan harus
memastikan bahwa aplikasi mereka berfungsi dengan baik tanpa bug atau
gangguan dan memberikan dukungan pelanggan yang responsif.
7. Peningkatan Berkelanjutan: Meskipun telah mencapai monopoli, perusahaan harus
terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan aplikasi
mereka. Pembaruan berkala dengan fitur-fitur baru dan peningkatan kinerja adalah
penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
8. Ketidakadilan Persaingan (Tidak Disarankan):Beberapa perusahaan mungkin
mengadopsi taktik yang tidak adil untuk menciptakan monopoli, seperti penetapan
harga yang tidak wajar, pembatasan akses, atau memanfaatkan posisi dominan
mereka. Namun, praktik-praktik ini dapat menghadapi masalah hukum dan etika.
CONTOH SOAL:
1. Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya
produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q2+ Q3. Persamaan
kurva permintaan pasar terhadap produk (barang X) yang dihasilkan oleh perusahaan
monopoli tersebut adalah P = 500 – 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:
19
a. Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.
b. Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai
kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba
maksimum/rugi minimum).
c. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.
Jawaban:
a. Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli sama dengan
persamaan kurva permintaan pasar, yaitu: P = 500 – 10Q. Karena di pasar
monopoli hanya ada satu perusahaan yang beroperasi.
b. Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan monopoli
tercapai pada saat MR = MC.
MR = ∂TR/∂Q
TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q – 10Q2
MR = ∂TR/∂Q = 500 – 20Q
TC = 250 + 200Q – 10Q2+ Q3
MC = ∂TC/∂Q = 200 – 20Q + 3Q2
500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q2
3Q2= 300
Q2 = 100
Q = ± 10
Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis adalah Q
= - 10 dan Q = 10. Jumlah barang yang tidak mungkin bernilai negative, maka
jumlah barang keseimbangan perusahaan monopoli adalah 10 unit.
Harga keseimbangan perusahaan monopoli dapat ditentukan dengan memasukkan
jumlah barang (Q) ke dalam persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu:
P = 500 – 10Q
= 500 – 10(10)
= 400
c. Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum.
π = TR – TC
TR = P x Q
= 400 (10)
= 4.000
TC = 250 + 200Q – 10 Q2+ Q3
= 250 + 200(10) – 10(10)2+ (10)3
= 2.250
π = 4.000 – 2.250
= 1.750
Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli memperoleh
keuntungan maksiimum pada produksi barang X sebanyak 10 unit dan harga
barang X sebesar 400.
2. Apa contoh produk yang dijual di pasar monopolistik?
20
Jawaban: Beberapa contoh produk yang dijual dalam pasar persaingan monopolistik
antara lain pakaian, kosmetik, dan obat-obatan. Produk-produk ini dibedakan satu
sama lain berdasarkan faktor-faktor seperti kualitas, desain, dan branding. Meskipun
ada banyak perusahaan yang memproduksi produk-produk ini, masing-masing
perusahaan memiliki kendali atas harga karena perbedaan produk mereka.
3. Apa perbedaan antara pasar monopoli dan pasar monopolistik?
Jawaban: Perbedaan utama antara monopoli dan persaingan monopolistik adalah
jumlah perusahaan di pasar dan tingkat kendali yang mereka miliki terhadap harga.
Dalam monopoli, hanya ada satu perusahaan di pasar dan perusahaan tersebut
mempunyai kendali penuh atas harga. Dalam pasar persaingan monopolistik, terdapat
banyak perusahaan, namun masing-masing perusahaan mempunyai kendali atas harga
karena diferensiasi produk. Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam pasar monopoli,
terdapat hambatan masuk yang tinggi, sedangkan dalam pasar persaingan
monopolistik, terdapat hambatan masuk yang rendah.
4. Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya
produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250. Berapa harga jual yang optimal
jika permintaan terhadap barang tersebut ditunjukkan dengan persamaan Q = 100 -
2P?
Jawaban: Harga optimal bagi perusahaan monopoli dapat diperoleh dengan
menetapkan pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal. Dalam hal ini, biaya
marjinal sama dengan turunan biaya total terhadap kuantitas, yaitu 0. Pendapatan
marjinal sama dengan turunan pendapatan total terhadap kuantitas, yaitu 100 - 4P.
Menetapkan pendapatan marjinal sama dengan 0 menghasilkan P = 25. Mengganti
nilai P ini ke dalam persamaan permintaan menghasilkan Q = 50. Oleh karena itu,
harga optimal adalah 25 dan kuantitas optimal adalah 50.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
saja yang menghasilkan barang yang tidak memiliki jenis barang yang hampir sama Pasar
monopoli terjadi karena suatu pihak memiliki keadaan dan situasi alam yang khas dan tidak
dimiliki oleh pihak lain. Kelebihan pasar monopoli adalah adanya keinginan
mempertahankan monopoli dan ketakutan akan tergeser oleh pesaing, serta dapat
memberikan manfaat bagi penjual dalam hal laba, inovasi, dan skala ekonomi.
Kurangnya pasar monopoli adalah harga produk yang disesuaikan dengan
kesanggupan pasar dan juga aturan yang membatasi praktik pasar monopoli, serta dapat
menimbulkan masalah bagi pembeli dalam hal harga, diskriminasi, efisiensi, dan kerugian
konsumen. Monopoli pasar di Indonesia diatur oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(KPPU)
21
Dari kesimpulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar monopoli memiliki
kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui oleh penjual dan pembeli. Oleh karena itu,
perlu adanya pengawasan dan aturan yang membatasi praktik monopoli pasar agar tidak
menimbulkan kerugian bagi konsumen.
4.2 SARAN
Berikut adalah beberapa saran dari pasar monopoli aplikasi:
1. Mendorong adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya
2. Menghindari praktik-praktik yang merugikan konsumen, seperti menaikkan harga secara
tidak wajar.
3. Menjaga kualitas produk agar tetap memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat agar tidak terjadi
konflik.
5. Menerapkan regulasi yang ketat untuk menghindari praktik praktik monopoli yang
merugikan konsumen. Namun perlu diingat bahwa praktik monopoli dapat merugikan
konsumen dan menghambat persaingan yang sehat di pasar. Oleh karena itu, perusahaan yang
beroperasi di pasar monopoli harus bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan
konsumen serta menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/699-karakteristik-maksimalisasi-laba-
dan-ekuilibrium-di-pasar-monopoli
https://www.gramedia.com/literasi/pasar-monopolistik/
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/02/02/apa-itu-monopoli
https://www.perplexity.ai/search/7183b6a3-68e8-4c21-b78c-fd632088bd87?s=u
PARNINGOTAN, WILLIAM. ANALISIS PRAKTIK MONOPOLI APLIKASI DOMPET
DIGITAL OVO DALAM PASAR PERUSAHAAN GRUP DITINJAU DARI UNDANG-
UNDANG NO 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2022.
Putri, N. I., Kurniawan, R., Hikmawati, E., Rahmawati, E., Fahmi, D. A., Setyono, B. D. H.,
& Ningsih, E. K. (2023). Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit Widina.
22