Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswi : Norma Yunita

NIM : 20221010107
Semester : 2 (Dua)
Mata Kuliah : Hukum Bisnis Syariah
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Juli 2023
Dosen : M. Nurbadruddin, SSI.,SE.I., MH.

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

1. Maqāṣid al-syarī’ah dalam sistem ekonomi dan keuangan syariah dapat dilihat dari
pengaplikasian atau penerapan produk-produk syariah dan operasional yang ada di
bank syariah pada umumnya, yakni sebagai berikut:
a. Perlindungan terhadap agama
b. Perlindungan terhadap kehidupan
c. Perlindungan terhadap akal
d. Perlindungan terhadap harta
e. Perlindungan terhadap keturunan

2. Prinsip-prinsip untuk menentukan adanya riba di dalam transaksi kredit atau barter
yang diambil dari sabda Rasulullah saw mencakup, pertukaran barang yang sama
jenis dan nilainya, tetapi berbeda jumlahnya, baik secara kredit maupun tunai,
mengandung unsur riba.
Bunga adalah tambahan terhadap uang yang disimpan pada lembaga keuangan
atau uang yang dipinjamkan. Besarnya bunga yang harus dibayar ditetapkan di
muka tanpa memperdulikan apakah lembaga keuangan penerima simpanan atau
peminjam berhasil dalam usahanya atau tidak. Besarnya bunga yang harus dibayar
dicantumkan dalam angka persentase atau angka perseratus dalam setahun yang
artinya apabila utang tidak dibayar atau simpanan tidak diambil dalam beberapa
tahun bisa terjadi utang itu atau simpanan itu menjadi berlipat ganda jumlahnya

3. Ilmu ekonomi mengartikan pasar suatu pertemuan antara permintaan dan


penawaran, yang bersifat interaktif.
Terkait dengan penentuan harga pasar yang sesuai dengan syariah, ‘Athiyah ‘Adlan
‘Athiyah Ramadhan memperkenalkan kaidah yang relatif baru, yaitu bahwa prinsip
pokok dalam menentukan keuntungan adalah bebas melalui mekanisme pasar dan
oleh negara. Beranjak dari kaidah tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Prinsip (hukum asal) dalam bermuamalah adalah boleh sepanjang tidak dilarang
2. Adanya kebolehan untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.
3. Hasil Muktamar V al-Majma’ al-Fiqh di Kuwait

4. Antara zakat dengan pajak ada perbedaan dasar hukum, kalo zakat kaitan
hukumnya dengan syariat agama adapun pajak dengan hukum Negara, Secara
hukum negara walaupun seseorang sudah bayar zakat kewajiban bayar pajak tetap
ada, karena itu tadi perbedaan dasar hukum.
5. itulah ketentuan diluar kesepakatan, secara dasar hukumnya itu Tidak boleh karena
ada salah satu pihak yg dirugikan, sejatinya uang yang kita keluarkan harus jelas
secara peruntukannya, tapi jika kita tidak melakukan negosiasi diawal maka sudah
dianggap menyetujui ketentuan yg tertera di perjanjian tsb. Pihak pengelola bisa
berdalih bahwa uang yg dibayarkan hanya sebatas untuk sewa lahan dan tidak
termasuk jasa penjagaan.
terkait dengan ketentuan bahwa pengelola parkir tidak bertanggung jawab atas
kehilangan kendaraan atau barang yang ada di dalamnya, prinsip tanggung jawab
dalam hukum syariah juga harus diperhatikan. Dalam hukum syariah, tanggung
jawab dapat ditentukan berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah, dan prinsip-
prinsip hukum Islam.

Anda mungkin juga menyukai