Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ginjal

1. Definisi Ginjal

Ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk mengatur

cairan tubuh, elektrolit dan keseimbangan asam basa sekaligus

mengeluarkan zat racun dari darah melalui urine. Ginjal juga berperan

sangat penting dalam eritropoitin dan sinstesis prostaglandin, dalam

penurunan insulin, serta sistem renin-angiotensin-aldosteron. Beberapa

dari gangguan dapat mengakibatkan gagal ginjal (Molzahn, 2014).

2. Fungsi Ginjal

Fungsi dari ginjal adalah sebgai berikut:

a. Mengeksresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh.

b. Mengeksresikan kelebihan gula dalam darah.

c. Membantu keseimbangan air dalam tubuh.

d. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan

asam-basa darah.

e. Mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui

pertukaran ion hidronium dan hidroksil (Prabowo, 2014).

12
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
B. Gangguan Ginjal Kronik

1. Definisi Gangguan Ginjal Kronik

Gangguan ginjal kronik terjadi ketika ginjal tidak mampu

mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi

regulernya. Suatu bahan yang biasanya di eliminasi di urin menumpuk

dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan

gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit serta

asam-basa (Suharyanto, 2009).

The National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome

Quality Intiative (K/DOQI) 2014, menjelaskan gangguan ginjal kronik

sebagai kerusakan ginjal dengan kadar filtrasi glomerulus (GFR) <60

ml/menit/1.73 m2 selama lebih dari 3 bulan. NKF mengembangkan

sistem klasifikasi untuk stadium-stadium CKD. Secara tradisional,

klasifikasi jenis penyakit ginjal telah di fokuskan pada patologi dan

etiologi. Sistem klasifikasi K/DOQI fokus pada GFR, tetapi tetap penting

untuk mendiagnosis CKD.

2. Etiologi

Gangguan ginjal kronik disebabkan oleh berbagai penyakit,

seperti glomerolunefritis akut, gangguan ginjal akut, penyakit ginjal

polikistik, obstruksi saluran kemih, pielonefritis, nefrotoksin, dan

13
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
penyakit sistemik, seperti diabetes melitus, hipertensi, lupus

eritematosus, poliartritis, penyakit sel sabit, serta amiloidosis

(Bayhakki, 2013).

3. Klasifikasi

Menurut The Renal Association, 2013 klasifikasi dari gagal ginjal

kronik adalah sebagai berikut :

Stadium Deskripsi GFR


(mL/menit/1.73m2)

1 Fungsi ginjal normal, ≥90


tetapi temuan urin,
abnormalitas struktur
atau ciri genetik
menunjukkan adanya
penyakit ginjal
2 Penurunan ringan 60-89
fungsi ginjal, dan
temuan lain (seperti
pada stadium 1)
menunjukkan adanya
penyakit ginjal
3a Penurunan sedang 45-59
fungsi ginjal

3b Penurunan sedang 30-44


fungsi ginjal

4 Penurunan fungsi 15-29


ginjal berat

5 Gangguan ginjal kronik <15

Tabel 2.1 Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik

4. Patofisiologi

Patogenesis gangguan ginjal kronik melibatkan penurunan dan

kerusakan nefron yang diikuti kehilangan fungsi ginjal yang

14
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
progresif. Total laju filtrasi glomerulus (GFR) menurun dan klirens

menurun, BUN dan kreatinin meningkat. Nefron yang masih tersisa

mengalami hipertrofi akibat usaha menyaring jumlah cairan yang

lebih banyak. Akibatnya, ginjal kehilangan kemampuan memekatkan

urine. Tahapan untuk melanjutkan ekskresi, sejumlah besar urine

dikeluarkan, yang menyebabkan klien mengalami kekurangan cairan.

Tubulus secara bertahap kehilangan kemampuan menyerap elektrolit.

Biasanya, urine yang dibuang mengandung banyak sodium sehingga

terjadi poliuri (Bayhakki, 2013).

5. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala klinis pada gangguan ginjal kronik

dikarenakan gangguan yang bersifat sistemik. Ginjal sebagai organ

koordinasi dalam peran sirkulasi memiliki fungsi yang banyak (organs

multifunction), sehingga kerusakan kronis secara fisiologis ginjal

akan mengakibatkan gangguan keseimbangan sirkulasi dan vasomotor.

Berikut ini adalah tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh gangguan

ginjal kronik (Robinson, 2013):

a. Ginjal dan gastrointestinal

b. Kardiovaskuler

c. Respiratory System

d. Integumen

e. Neurologis

f. Endokrin

15
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
g. Hematopoitiec

h. Musculoskeletal.

6. Pemeriksaan Penunjang

Berikut ini adalah pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan

untuk menegakkan diagnosa gangguan ginjal kronik (Prabowo, 2014):

a. Biokimiawi

b. Urinalisis

c. Ultrasonografi Ginjal

d. Imaging (gambaran) dari ultrasonografi.

7. Penatalaksanaan

Mengingat fungsi ginjal yang rusak sangat sulit untuk

dilakukan pengembalian, maka tujuan dari penatalaksanaan klien

gangguan ginjal kronik adalah untuk mengoptimalkan fungsi ginjal

yang ada dan mempertahankan keseimbangan secara maksimal untuk

memperpanjang harapan hidup klien. Sebagai penyakit yang

kompleks, gangguan ginjal kronik membutuhkan penatalaksanaan

terpadu dan serius, sehingga akan meminimalisir komplikasi dan

meningkatkan harapan hidup klien. Terapi pengganti ginjal seperti

hemodialisa dan peritoneal dialisis merupakan penanganan yang sering

digunakan (Prabowo, 2014).

8. Komplikasi

16
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit gangguan

ginjal kronik adalah (Prabowo, 2014):

a. Penyakit tulang

b. Penyakit kardiovaskuler

c. Anemia

d. Disfungsi seksual.

C. Hemodialisa

1. Definisi Hemodialisa

Cuci darah (Hemodialisis, sering disingkat HD) adalah salah satu

terapi pada pasien dengan gagal ginjal dalam hal ini fungsi pencucian

darah yang seharusnya dilakukan oleh ginjal diganti dengan mesin.

Dengan mesin ini pasien tidak perlu lagi melakukan cangkok ginjal,namun

hanya perlu melakukan cuci darah secara periodik dengan jarak waktu

tergantung dari keparahan dari kegagalan fungsi ginjal (Ratnawati, 2014).

Penderita gangguan ginjal kronik harus melakukan terapi

hemodialisa untuk memperpanjang usia harapan hidup. Kegiatan ini

akan berlangsung terusmenerus sepanjang hidupnya.Oleh karena itu,

kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya

pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan

terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan

dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif

(Dhina, 2015).

2. Tujuan Hemodialisa

17
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Tujuan dilaksanakannya terapi hemodialisis adalah untuk mengambil

zatzat nitrogen yang bersifat toksik dari dalam tubuh pasien ke

dializer tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian dikembalikan

ketubuh pasien (Cahyaningsih, 2009). Perpindahan produk sisa

metabolik berlangsung mengikuti penurunan gradien konsentrasi dari

sirkulasi ke dalam dialisat. Dengan metode tersebut diharapkan

pengeluaran albumin yang terjadi pada pasien PGK dapat diturunkan,

gejala uremia berkurang, sehingga gambaran klinis pasien juga dapat

membaik (Liu KD, 2010).

3. Prinsip yang Mendasari Kerja Hemodialisa

Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu difusi,

osmosis dan ultrafiltrasi. Pada difusi toksin dan zat limbah didalam

darah dikeluarkan, dengan cara bergerak dari darah yang memiliki

kosentrasi tinggi ke cairan dialisat yang memiliki konsentrasi rendah.

Pada osmosis air yang berlebihan pada tubuh akan dikeluarkan dari

tubuh dengan menciptakan gradien tekanan dimana air bergerak dari

tubuh pasien ke cairan dialisat. Gradien ini dapat ditingkatkan melalui

penambahan tekanan negatif yang dikenal sebagai ultrafiltrasi pada

mesin dialisis (Emma, 2017).

4. Indikasi Hemodialisa

Hemodialisis diindikasikan pada pasien dalam keadaan akut yang

memerlukan terapi dialisis jangka pendek (beberapa hari hingga

beberapa minggu) atau pasien dengan gangguan ginjal tahap akhir yang

18
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
memerlukan terapi jangka panjang/permanen. Secara umum indikasi

dilakukan hemodialisis pada penderita gagal ginjal adalah:

a. Laju filtrasi glomerulus kurang dari 15 ml/menit

b. Hiperkalemia

c. Kegagalan terapi konservatif

d. Kadar ureum lebih dari 200 mg/dl

e. Kreatinin lebih dari 65 mEq/L

f. Kelebihan cairan

g. Anuria berkepanjangan lebih dari 5 kali (Smeltzer, 2008).

5. Adekuasi Hemodialisa

Setelah pasien melakukan hemodialisis pertama dan dilanjutkan

dengan hemodialisis rutin maka, penting melakukan pengkajian untuk

menentukan apakah pasien telah mendapatkan hemodialisis yang

adekuat atau tidak. Pengkajian hemodialisis harus meliputi :

(Cahyaningsih, 2009)

a. Gejala pasien

b. Hasil Pemeriksaan Darah,

c. Berat Badan Ideal dan Manajemen Cairan,

d. Kinetik Modelling

e. Urea Reduction Ratio

6. Komplikasi

Komplikasi yang dapat diakibatkan oleh pelaksanaan terapi

hemodialisis (Hirmawaty, 2014) adalah:

19
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Hipotensi dapat terjadi selama dialisis ketika cairan dikeluarkan

b. Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja

terjadi jika udara memasuki sistem vaskuler pasien.

c. Nyeri dada dapat terjadi karena pCO2 menurun bersamaan dengan

terjadinya sirkulasi darah diluar tubuh.

d. Pruritus dapat terjadi selama terapi dialisis selama produk akhir

metabolisme meninggalkan kulit.

e. Gangguan keseimbangan dialisis terjadi karena perpindahan cairan

serebral dan muncul sebagai serangan kejang. Komplikasi ini

kemungkinan terjadi lebih besar jika terdapat gejala uremia yang

berat.

f. Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dan cepat

meninggalkan ruang ekstrasel.

g. Mual dan muntah merupakan hal yang sering terjadi.

D. Penambahan Berat Badan Antara Dua Waktu Dialisis (Interdialytic Weigh

Gain)

1. Definisi IDWG

Interdialytic Weight Gain (IDWG) merupakan peningkatan volume

cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan. IDWG

menjadi dasar untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama

periode interdialitik. IDWG yang dapat ditoleransi oleh tubuh adalah tidak

lebih dari 3% dari berat kering yaitu berat tubuh tanpa adanya kelebihan

cairan.Berat badan pasien secara rutin diukur sebelum dan sesudah

20
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
hemodialisis untuk mengetahui kondisi cairan dalam tubuh, kemudian

IDWG dihitung berdasarkan berat badan setelah hemodialisis (Neumann,

2013).

2. Klasifikasi IDWG

IDWG dapat diklasifikasikan berdasarkan presentase kenaikan

berat badan pasien dengan IDWG dikatakan ringan apabila penambahan

berat badan <4%, IDWG sedang apabila penambahan berat badan 4-6%

dan untuk IDWG berat jika penambahan berat badan >6%. Pasien

hemodialisa harus mempertahankan nilai IDWG 2,5%-3,5% berat badan

kering atau tidak melebihi 5% berat badan kering. IDWG lebih dari 2,5 kg

menyatakan kurangnya kepatuhan pasien terhadap asupan cairan (Isroin,

2013)

3. Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan IDWG

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam mengurangi

asupan cairan yaitu faktor pendidikan, konsep diri, keterlibatan tenaga

kesehatan,keterlibatan keluarga dan pengetahuan pasien. Perbedaan

pengetahuan pada penderita yang patuh dengan tidak patuh, terdapat

pengaruh antara pengetahuan dengan kepatuhan pasien dalam

membatasi asupan cairan (Kamalludin, 2009)

Beberapa faktor lain yang mempengaruhi peningkatan nilai

Interdialytic Weight Gain (IDWG) adalah usia, jenis kelamin, tingkat

pendidikan dan lama hemodialisa. Faktor internal seperti usia, jenis

21
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
kelamin, tingkat pendidikan dan lama hemodialisa tidak

mempengaruhi nilai Interdialytic Weigh Gain (Mustikasari,2017).

4. Dampak IDWG Berlebihan

Penambahan berat badan interdialisis ini apabila melebihi batas

ambang normal maka bisa berakibat pada kejadian komplikasi intradialisis

seperti:

a. Hipotensi

b. Kram otot

c. Pusing

d. Sesak nafas

e. Nyeri dada

f. Demam

g. Mual dan muntah

h. Hipertensi (Atmaja, 2013).

5. Pengukuran IDWG

Pengaturan masukan cairan yang baik dapat mencegah IDWG yang

berlebih Kapple & Ihassy merekomendasikan masukan cairan ideal yang

dikonsumsi pasien hemodialisa setiap harinya adalah 600mL+ urin

output/24jam + extrareanal waterloos, dimana 600mL merupakan cairan

yang hilang setiap harinya, sedangkan extrareanal waterloos meliputi

diare,muntah dan sekresi nasogastrik (istanti 2014). IDWG yang dapat

22
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
ditoleransi oleh tubuh adalah tidak lebih dari 3% dari berat kering yaitu

berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan (Neuman,2013)

Berat badan pasien secara rutin diukur sebelum dan sesudah

hemodialisis untuk mengetahui kondisi cairan dalam tubuh. IDWG diukur

dengan cara menghitung berat badan pasien setelah menjalani hemodialisa

pada periode hemodialisa yang pertama (pengukuran 1). Periode

hemodialisa yang kedua pasien di timbang lagi sebelum melakukan

hemodialisa (pengukuran II), selanjutnya adalah untuk mengetahui IDWG

pasien adalah dengan menghitung selisih pengukuran II dan pengukuran I

dibagi dengan pengukuran II dikalikan dengan 100%, dengan rumus :

IDWG = (BB pre hemodialisa II – BB post hemodialisa I) x 100%


BB post hemodialisa I

Keterangan :

 BB pre hemodialisa II : Berat badan pasien yang diukur sebelum

dilakukanya hemodialisa yang ke II (pengukuran II)

 BB post hemodialisa I : Berat badan pasien yang diukur setelah

menjalani hemodialis a yang ke I (pengukuran I)

Contoh : BB pasien post hemodialisa ke I adalah 52 kg. BB pasien pre

hemodialisa ke II adalah 56 kg. Dari soal tersebut dapat dijawab bahwa

presentase IDWG adalah = (56-52) : 52 x 100 % = 7.6 %. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penambahan IDWG dalam

kategori berat (Istanti, 2009)

6. Komplikasi IDWG

23
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Penambahan nilai IDWG yang terlalu tinggi akan dapat

menimbulkan efek negatif terhadap keadaan pasien, diantaranya hipotensi,

kram otot, hipertensi, sesak nafas, mual dan muntah, dan lainnya (Brunner

and Suddarth, 2005). Pace (2007) mengungkapkan komplikasi kelebihan

cairan pada pasiendengan CKD adalah hipertensi, edema perifer dan

ascites. Bahkan sumber data dari United States Renal Data

System(USRDS) menunjukkan peningkatan kematian dengan penambahan

berat badan diantara dua waktu hemodialisis lebih dari 4,8% berat badan

(Foley, 2002).

E. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung,

telinga, perasaan dan peraba) (Notoatmodjo, 2010).

2. Aspek Pengetahuan

Menurut Daryanto (2010) aspek-aspek pengetahuan adalah sebagai

berikut :

a. Tahu diartikan hanya sebagai ingatan. Seseorang dituntut untuk

mengetahui atau mengenal fakta tanpa dapat menggunakannya.

b. Pemahaman adalah memahami suatu objek bukan sekedar tahu, tidak

sekedar menyebutkan, tetapi harus dapat menginterpretasikan secara

benar tentang objek yang diketahui.

24
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
c. Penerapan diartikan apabila orang yang telah memahami objek

tersebut dapat menggunakan dan menerapkan prinsip yang diketahui

pada situasi yang lain.

d. Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu objek.

e. Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang seseorang miliki. Sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang telah ada.

f. Penilaian berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

penilaian terhadap suatu objek tertentu didasarkan pada suatu kriteria

atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

adalah hasil penginderaan dan pengalaman manusia yang dipengaruhi oleh

intensitas perhatian manusia terhadap objek sebagai upaya untuk

memperbanyak wawasan yang menghasilkan pengetahuan (Erlin, 2017).

3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Fitriana (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan

25
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan tinggi seseorang akan

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat. Pengetahuan tidak mutlak didapat dari

pendidikan formal namun pengetahuan juga dapat didapat dari

pendidikan non formal.

b. Media massa

Kemajuan teknologi menyediakan bermacam-macam media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang

informasi baru. Sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar,

majalah, penyuluhan, dan lain-lain pempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

c. Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu semakin baik ekonominya maka

ketersediaan fasilitasnya juga akan semakin baik, sehingga status

sosial ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

26
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada pada lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi

karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh individu.

e. Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun

pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.

f. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Bertambahnya usia akan semakin berkembang pola pikir dan daya

tangkap seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh seseorang

akan semakin banyak. Semakin muda usia maka daya tangkap

seseorang akan berkurang.

27
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
F. Kerangka Teori

Etiologi Gagal
Ginjal Kronik:
1. Gagal Ginjal
Kronik
2. Obstruksi
Saluran
Kemih
3. DM
4. Hipertensi

Klasifikasi Gagal Ginjal


Gagal Ginjal Kronik
Kronik:
(GGK) 1. Stadium1
2. Stadium 2
3. Stadium 3a
4. stadium 3b
5. Stadium 4
6. Stadium 5 (Hemodialisa)

Faktor-faktor yang Interdialyc Weigh


Mempengaruhi IDWG Tindakan Hemodialisa
Gain (IDWG)

28
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

1. Pendidikan
2. Konsep Diri
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Kamalludin (2009), Renal Assosiation (2013)
G. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Penambahan Berat Badan


Tingkat Pengetahuan antara dua Waktu Diaslis
Pasien Hemodialisa (Interdialyc Weigh Gain)

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

H. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan dari penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul(Arikunto, 2010). Berdasarkan uraian teori diatas, maka hipotesis

dari penelitian ini adalah :

a. Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien

hemodialisa dalam mempertahankan Interdialyc Weigh Gain di

RSUD Banyumas.

b. Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien

hemodialisa dalam mempertahankan Interdialyc Weigh Gain di

RSUD Banyumas.

29
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
30
Hubungan Tingkat Pengetahuan…,ISNI NUR FARIHATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Anda mungkin juga menyukai