Anda di halaman 1dari 6

“Refleksi diri pada perspektif berbasis kekuatan “

Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang

Pengembangan Nilai dalam pembelajaran


IPAS kelas 4 dengan menggunakan
metode self Reward
Isnaini Lathifah Fajriatun, Maulida Hasni Istifadah, Cahaya D.
Silitonga
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Semarang
isnalaf@students.unnes.ac.id
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Semarang
maulidahasni@students.uunes.ac.id
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Semarang
silitongacahaya9@students.unnes.ac.id

Abstract (Inggris)

The application of self-reward to grade 4 elementary school students is something that will spur
students to make learning activities very interesting, this is because there are rules for students
to have an attitude of responsibility and decision-making that will be accounted for by all
students, students too be careful to remember and pay attention to how the assignment will be
given in the assessment process which will use points as the basis for assessment, which in one
pint has a score of 10, students who can collect more pints will get rewards in the form of
snacks. So in this way the teacher's task must be to pay maximum attention and also provide
good direction so that students get information that is very useful for developing their own
values. The assignments that will be given by the teacher are assignments in class 4 science
learning in the Energy Chapter. This is what students will learn and take a closer look
Keywords: self rewards; attitude assessment; value development

Abstract (Indo)

Penerapan self rewad kepada siswa SD kelas 4 merupakan hal yang akan memacu siswa
untuk menjadikan kegiatan pembelajaran yang sangat menarik perhatian, hal ini
disebabkan karna adanya peraturan bagi siswa untuk memiliki sikap tanggung jawab dan
pengembilan keputusan yang akan di pertanggung jawabkan oleh seluruh siswa, siswa juga
dilatih untuk mengingat dan memperhatikan sebagaimana tugas yang akn diberikan itu
dalam proses penilaiannya yang akan menggunakan poit sebagai landasan penilaian, yang
dalam satu pint itu memilliki skor 10 maka siswa yangdapat megumpukan pint lebih
banyak maka mereka akan mendapatkan reward berua snack . Maka dengan begitu tugas
guru harus memberikan engarahan dengan secara maksimal dan juuga memmberikan
arhan dengan baik agar para siswa mndapatan suatu informasi yang sangat berguna bagi
pengembangan nilai nya sendiri. Tugas yang akan diberikan oleh guru merupakan tugas
dalam pembelajaran IPAS kelas 4 dalam Bab Energi. Hal ini lah yang akan siswa pelajari
dan cermati.
Keywords: self rewrd; penialain sikap; pengembangan nilai

Pengembangan Nilai dalam pembelajaran IPAS kelas 4 dengan menggunakan metode self Reward
(Isnaini Lathifah Fajriatun, Maulida Hasni Istifadah, Cahaya D. Silitonga)
Introduction
Setiap individu pasti memliki berbagai karakter yang telah menjadi ciri khas dalam
dirinya sendiri, didalam karater setiap individu pasti memilki nilai plus dan minusnya
karakter yang yang kuat akan menentukan sikap yang kuat pula. Dengan begitu setiap
individu yang memiliki sikap yang kuat meraka akan selau mengambil suatu keputusan
terhadap nilai dan norma di kehidupannya yang meliputi sikap beranggung jawab pada diri
sendiri, sikap mengambil keputusan dalam memilih karir yang akan dijalani di masa
mendatang, dan sikap menerima segala konsenkuensi diri atas kesalahan yang dibuatnya.
Dalam dunia pendidikan pengembangan diri untuk mecari tahu karakter yang
dimiliki pada diri sendiri yaitu salah satunya dengan cara mecari tau kompetensi apa yang
diminatinya. Dengan cara memperhatikan gambaran dirinya secara realtistis yang
mencakup kelebihan dan kekurangan yang dimiliki diri sendiri. Slah satu cara untuk
mencari tahu kelebian dan kekurangan yaitu para siswa diajarkan untuk mengetahui
kognitif yang dimilikinya dengan memberikan pengetahuan minat dan bakatnya agar siswa
dapat merancang untuk mengambil keputusan.
Pada hal ini juga dapat dikategorikan sebagai cara yang berkitan dengan penilaian
tentang seberapa baik seseorang dalam mengatur dan mengimplementasikan suatu kategori
tindakan dalam suatu kondisi aau situasi yang tidk terduga. Dengan begitu para siswa yang
memiliki jalam untuk mencari cara dalm pemngembangan dirinya secara individu, mereka
akan menjadikan diri untuk meneukan kesempatan kreaifitas dalam memecahkan suatu
masalah. Dengan begitu siswa dalam proses pembeajaran yang dipandu oleh guru untuk
melakukan kegitan sekolah dalm tugas kelompok, masing-masing dari mereka yang bisa
mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan kategori penilaian guru. Maka dalam proses
penilaian mereka akan mendapatkan suatu point yang satu pointnya terdiri 10point,
setalah para siswa yang sudah menyelesaikan tugasnya maka mereka akan melakuakan
pengumpuan point dengan begitu siswa akan mendapatkan suatu reward berupa snack.
Dengan cara ini pemeberian penugasan dalam kegiatan belajar para siswa akan
menjadi pengembangan diri, dalam penggunaan metode Self reward akan memacu siswa
dalam pencapaian kegiatan belajar dan kinerja guru aknmenjadi lebih efektif maka
kegiatan ini pula mengejarakkan para siswa untuk terus berusaha utuk mendapatkan hasil
yang maksiml. Dengan begitu siswa yang mengejrakan tugas dengan cara yang sesuai aturan
dan menjwab soal tugas dengan rinci dan teliti mereka akan mendapatkan nilai yang
maksimal dan medapatkan reward.
Bukan hanya nilai, aksn tetapi kegiatan dan kedisplinan siswa juga menjadi auan
penilain, maka siswa yang memeiliki nlai sikap percaya diri dan bertanggung jawab itu juga
akan menjadi patokan nilai tambahan. Begitupun dengan penilaian sikap kedisiplinan,
siswa yang memilliki sikap displin selama kegiatan pembelajaran mereka juga akan
mendpatkan suatu point yang akan menjadikan nilai tambahan dalam penilaian sikap.
“Refleksi diri pada perspektif berbasis kekuatan “
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang

Guru yang memiliki tujuan untuk memberikan suatu reward kepada siswanya yang
mendapatkan nilai memukau, guru harus memberikan informasi yang lebih dari cukup.
Hal ini disebabkan agar para siswa mendapatkan nilai pemnegmbanan diri dan
pengmbanagan nilai yang yang maksial, hal ini juga akan memengaruhi kinerja siswa
sebagai penerima informasi pembelajaran yang mereka dapatkan. Maka dengan ini para
guru mengharapkan agar siswanya yang mereka ajarakan mengharapkan para siswa unuk
menginat suatu informasi pembelajaran yang sudah di ajarkan atau di sampaikan leh para
guru.
Methods
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 yang memiliki beberapa karakter dengan
gaya belajar yang berbeda beda, diantaranya terdapat siswa yng memiliiki gaya belajar
dengan menggunakan Audio visual, visual dan kinestetik dan audio kinestetik. Dalam
pembelajaran IPAS ini peneliti menggunakan pedekatan gaya belajar visual dan inestetik,
maka metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian kali ini adalah metode observasi
dikarenakan peneliti terjun langsung kedaam ruang lingkup subjek dengan menggunakan
beberapara cara seperti mengumpulkan informasi, dan data yang relevan.
Results and discussion
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah para siswa yang memiliki
berbagai macam karakter dan gaya belajar yang berbeda beda, maka dalam kegiatan proses
pembelajaran yang telah berlangsung mendapatkan hasil yang sangat maksimal karenakan
para siswa dan guru sangat berkontribusi dalam kegiatan proses penelitian berlangsung.
Dalam hal ini peneliti memperhatikan beberapa hal yang didaptkan diantaranya adalah
Siswa kelas sudah memiliki pengembangan diri yang hampir maskimal dalam class
seusianya, terdapat siswa yang memiliki sikap tanggung jawab yang masiksimal itu dapat
dilihat dalam proses kegiatan guru dalam penyampaian materi IPAS BAB Energi beberapa
siswa diantaranya adalah Bintang, Fadil, Naufal, Maura dan Khanaya. Mereka selaku ketua
kelompok memberikan pengaraha kepaa anggota keompoknya tentang penyampaian
materi yang baru saja di paparkan oleh guru, hal ini bertujuan agar para anggota kelompok
dapat memahami isi materi dan memeparkannnya dalam lembar kerja yang sudah disiapan
oleh guru.
Dengan memiliki sikap tanggung jawab pada diri ketua kelompok maka hal ini
menjadikan acuan point bagi guru dalam kategri bekerjasama dalam tim, maka guru yang
telah menyampaikan isi materi tersebut mengambil langkah untuk mencatat kegiatan
dalam proses diskusi disetiap kelompoknya.
Hasil kedua yang didaptkan di dalamm lapangan adalah beberapa siswa yang
memililki gaya belajar kinestetik seperti Ridho, Aldi, Calvin, Azzm, dan Rayyan mereka
semua dapt mengembangkan dirinya dalam kegiatan presentasi dari hasil tugas yang sudah
diselesaikan di kelompoknya yang menampilakan beberapa gaya dan energi dalam
kehidupan sehari-hari

Pengembangan Nilai dalam pembelajaran IPAS kelas 4 dengan menggunakan metode self Reward
(Isnaini Lathifah Fajriatun, Maulida Hasni Istifadah, Cahaya D. Silitonga)
Dengan cara ini guru mendeskripsikan nilai sebagai penilaian kepercayaan diri
dalam penyampaian hasil diskusi materi yang telah dilakukannya. Maka guru memberikan
point dengan skor 10, masing masing dari perwakilan anggota kelompok yang bertugas
sebagai penyampaian hasil diskusi merek mendapatkan point skor 5, hal ini memiliki
kategori sebagai penyampaian dengan bahasa yang lugas, percaya diri, dan dapat dipahami
Hasil daam penelitian ke tiga yang berkaitan dengan laporan ketua kelompok
dalam proses pengerjaan tugas ini yang menjelaskan sebagaimana para anggota elompok
yang tidak bisa bekerja sama maka masing-masing dari anggota keompok akan memnguari
point skor hingga 10 point. Hal ini berkaitan denan sikap tegas dan tanggung jawab dalam
mengayomi anggota kelompoknya, maka jika terdapat anggota keompk yang tidak dpat
bekerja sama apenguranga point skor tersebut harus di atanggung oleh selurug anggota
kelompok dan ketua kelompoknya.
Maka data yang dapat diambil oleh guru adalah sebagai berikut :
Kategori peniaian Skor point
Bekerjasama 10
Mandiri 10
Percaya diri 10
Displin 10
Penyampaian materi 10
Maka dengan data diatas sebagai acuan penialai guru, masing – masing dari keompok
mendapatkan nilai skor point sebagai berikut :
Nama Kelompok Point Keterangan

Kelompok 1 Dalam kegiatan diskusi dan penyampaian para anggota dan ketua
50
Yang diketuai Bintang kelompok dapat bekerja sama sangat baik

Kelompok 2 Dalam kegiatan diskusi dan penyampaian para anggota dan ketua
40
Yang diketuai Fadil kelompok dapat bekerja sama kurang baik

Kelompok 3 Dalam kegiatan diskusi dan penyampaian para anggota dan ketua
45
Yang diketuai Naufal kelompok dapat bekerja sama dengan baik

Kelompok 4 Dalam kegiatan diskusi dan penyampaian para anggota dan ketua
45
Yang diketuai Maura kelompok dapat bekerja sama dengan baik

Kelompok 5 Dalam kegiatan diskusi dan penyampaian para anggota dan ketua
50
Yang diketuai Khanaya kelompok dapat bekerja sama sangat baik
“Refleksi diri pada perspektif berbasis kekuatan “
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang

Dalam hasil penilaian oleh guru dapat dilihat dalam table tersebut maka, hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelompok 1 mendapatkan skor 50 point ini merupakan kelompok yang memiliki semua
kategori penilaian .
Kelompok 2 mendapatkan skor 40 point hal ini dikarenkan beberapa anggota yang masih
kurang dalam bekerjasama, itu dikarenakan ketua keompok memiliki kinerja yang masih
kurang dalam hal penyampaian dan kedisplinan serta tanggung jawabnya.
Kelompok 3 mendapatkan skor 45 point hal ini disebabkan oleh salah satu anggota
kelmpok yang masih kurang dalam penyampaian materi , dapat dilihat dalam kegiatan
presentasi anggota kelompok yang bertugas kurang jelas dalam menjabarkan isi dari hasil
diskusi kelompoknya
Kelompok 4 semdapatkan skor 45 point itu dikarenakan ada anggota kelompoknya yang
maish kurang dalam hal bekerja sama
Kelompok 5 mendapatkan skor 50 point ini merupakan keompok yang memiliki semua
kategori penilaian .
Maka dengan demikian guru menjabarkan kategori dan hasil peniaian dari setiap
kelompok memberikan apresiasi untuk para siswanya dengan cara menjadikannya suatu
pelajaran agar dapat menjadikan siswa memiliki sikap tanggung jawab pada diri sendiri dan
dengan anggota kelompoknya, bukan hanya menanamkan sikap percaya diri akan tetapi
guru menjadikan siswa untuk mngetahui sejauh mana para siswa dapat memahami isi
materi dengan cara bekerjasama.hal ini yang bertujuan sebagai pengembangan diri karakter
dari setiap diri individu siswa.
Dengan rasa apresiasi untuk siswa guru memberikan reward dengan membeirikan
sncak yang bertujuan agar para siswa dapat menjadikan pembelajran hari ini sebagai
pendahuluan untuk menlajutkan pnyampian materi dalam pembelajaran IPAS BAB
selanjutnya. Hal ini pula yang akan memacu siswa untuk terus belajar dan terus memahami
isi dalam materi yang akan menjadikan pengembangan nilai dalam kegaitan pembelajaran
disekolah berlangsung.

CONCLUSIONS
Self reward sendiri merupakan suatu ara mengapresiasikan diri dalam hal kegiatan yang
telah dilakukan maka Setiap individu yang memiliki sikap yang kuat meraka akan slalu
mnegambil suatu keputusan terhadap nilai dan norma di kehidupannya yang meliputi
sikap beranggung jawab pada diri sendiri, sikap mengambil keputusan dalam memilih karir
yang akan dijalani di masa mendatang, dan sikap menerima segala konsenkuensi diri atas
kesalahan yang dibuatnya. Dengan cara ini pemeberian penugasan dalam kegiatan belajar
para siswa akan menjadi pengembangan diri, dalam penggunaan metode Self reward akan
memacu siswa dalam pencapaian kegiatan belajar dan kinerja guru aknmenjadi lebih efektif

Pengembangan Nilai dalam pembelajaran IPAS kelas 4 dengan menggunakan metode self Reward
(Isnaini Lathifah Fajriatun, Maulida Hasni Istifadah, Cahaya D. Silitonga)
maka kegiatan ini pula mengejarakkan para siswa untuk terus berusaha utuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Dengan begitu siswa yang mengejrakan tugas dengan cara yang sesuai
aturan dan menjwab soal tugas dengan rinci dan teliti mereka akan mendapatkan nilai
yang maksimal dan medapatkan reward.

AUTHOR CONTRIBUTION STATEMENT


IF sebagai penulis abstrak dan pencari literatur ilmiah, CS sebagai penulis pendahuluan
dan Menyusun rangkaian ilmiah, MI sebagai penulis metode dan mencari data. Hasil
diskusi, pengolahan data, dan kesimpulan dilakukan bersama sama.

REFERENCES
Castro, L., & Rachlin, H. (1980). Self-reward, self-monitoring, and self-punishment as
feedback in weight control. Behavior Therapy, 11(1), 38-48.
Mukhopadhyay, A., & Johar, G. V. (2009). Indulgence as self-reward for prior
shopping restraint: A justification-based mechanism. Journal of Consumer Psychology, 19(3),
334-345.
Saputra, R. A., Hariyadi, A., & Sarjono, S. (2021). Pengaruh konsep diri dan reward
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewirausahaan. Jurnal
Educatio FKIP UNMA, 7(3), 1046-1053.
Schunk, D. H. (1983). Reward contingencies and the development of children's skills
and self-efficacy. Journal of Educational Psychology, 75(4), 511.
Suwanto, I. (2016). Konseling behavioral dengan teknik self management untuk
membantu kematangan karir siswa SMK. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1(1), 1-5.

Anda mungkin juga menyukai