Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SAHRAN, S.

Pd
NO. UKG/PPG : 201800363942
MAPEL : PJOK
UNIT KERJA : UPT SMAN 2 BARRU

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
N Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o. penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Kajian Literatur dari Artikel :
motivasi belajar
peserta didik. 1. Romadhoni, Evan, Ono Wiharna, and
Ibnu Mubarok. 2 (2019): "Pengaruh
motivasi belajar terhadap hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran gambar
teknik." Journal of Mechanical
Engineering Education 6. 228-234.
(https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/
article/view/21799 )

2. Susanti, L. (2015) Pemberian Motivasi


Belajar Kepada Peserta Didik Sebagai
Bentuk Aplikasi Dari Teori-Teori
Belajar.
(https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/
index.php/JPB/article/view/3650 )

3. Agustan, Boby, Muhamad Rojikin, and


Wildan Qohhar. 1 (2021) "Mental
Imagery: Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Pendidikan
Jasmani." Physical Activity Journal
(PAJU) 3.1 (2021): 91-98.
(http://jos.unsoed.ac.id/index.php/paju/
article/view/4902 )

Kajian Literatur dari Buku :

1. Ayi Suherman, Muhammad Nur


Alif · (2018) : Kurikulum Pembelajaran
Penjas. “Selain itu pula, landasan
pokok pembelajaran kuantum menjaga
keseimbangan bagaimana pelajaran
disajikan dengan mempertimbangkan
bakat dan potensi anak didik dengan
tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
kurikulum yang telah dibakukan”.
(https://s.id/1od7D )

2. Anggi Setia Lengkana, Cecep Supriadi,


Dadang Budi Hermawan · “2017
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jasmani 2017 Implementasi Model
Pembelajaran Penjas dan Modifikasi Alat
Belajar.
“guru olahraga yang kesulitan
mengembangkan alat pembelajaran
olahraga. Melalui pengembangan alat
olahraga maka peserta didik akan merasa
tertarik terhadap proses belajar mengajar
dengan berbagai macam alat
pembelajaran yang telah dimodifikasi.
Maka dari itu untuk memaksimalkan
keterbatasan alat pembelajaran, perlu
adanya peningkatan wawasan guru
olahraga sehingga menjadi lebih kreatif
dan inovatif”.
(https://s.id/1odha )

3. Ahmad Yani, M. Pd. (2021) : Model


PBL untuk meningkatkan motivasi belajar
Pendidikan Jasmani. ‘’peserta didik
secara aktif dalam memecahkan masalah
yang ditugaskan oleh guru dalam bentuk
proyek’’
(http://tiny.cc/l8u0vz )

Hasil Wawancara :

1. Guru (Budiman, S.Pd):


- Kurangnya dukungan dari orang tua
untuk memotivasi anaknya lebih
giat belajar
- Adanya pengaruh dari faktor
lingkungan sekitar dan teman
bergaul siswa.
- Guru terkadang kurang inovaif
dalam memodifikasi proses
pembelajaran sehingga siswa
menjadi jenuh dalam mengikuti
pelajaran.
(http://tiny.cc/9uu0vz )

2. Kepsek SMAN 2 Barru (Yakub, S.Pd.,


M.Pd) :

- Rendahnya motivasi belajar peserta


didik menjadi sebuah tantangan buat
guru untuk melakukan trik mengajar
yang menarik agar meningkat
(http://tiny.cc/5vu0vz )

3. Rekan Sejawat ( Liasman, S.Pd):


- Pendidik tidak menyajikan media yang
menarik sehingga peserta didik
sehingga tidak bersemangat
(http://tiny.cc/7vu0vz )

4. Pakar (Dr. Benny Badaru, M.Pd):


- kondisi fisik jasmani yang sering
sakit dan kurangnya perhatian
keluarga terhadap peserta didik
dijaman teknologi saat ini, serta
kurangnya sarana dan prasarana
yang menunjang prsoes
pembelajaran dirumah baik secara
online maupun offline
(http://tiny.cc/cvu0vz )

2 Beberapa Kajian Literatur dari Artikel :


peserta didik
kesulitan 1. Novion, Z. (2018). Implementasi Model
mendapatkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
nilai yang baik Games Tournament (TGT) Untuk
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
pembelajaran Materi Menganalisis Teknik Dasar
PJOK Passing Dalam Permainan Sepak
Bola. Journal Sport Area, 3(1), 87-93.
(https://journal.uir.ac.id/index.php/JSP/
article/download/1412/1081 )

2. Affandy, S. (2017). Penerapan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar
Dribbling Dan Passing Sepakbola (Studi
pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri
2 Sooko Mojokerto). Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 5(3).
(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/
index.php/9/article/view/19627 )

3. Santoso, D. A. (2019, October). Peran


pengembangan media terhadap
keberhasilan pembelajaran PJOK di
sekolah. In Prosiding Seminar Nasional
IPTEK Olahraga (SENALOG) (Vol. 2,
No. 1).
(http://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/
semnassenalog/article/view/585 )

Kajian Literatur dari Buku :

1. Ayi Suherman, (2018) : Kurikulum


Pembelajaran Penjas “Pendidikan
Jasmani dibahas mengenai kriteria
pengembangan model pembelajaran dan
desain perencanaan, implementasi dan
evaluasi dalam pembelajaran Penjas”
(http://tiny.cc/n8u0vz )

2. J. Julia, I. Isrok'atun, Indra


Safari · (2018)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
“Membangun Generasi Emas
2045 berkarakter dan melek IT dan
pelatihan berpikir suprarasional.
“Impian besar melahirkan Generasi Emas
Indonesia di tahun 2045, tentunya tidak
akan pernah bisa terwujud andaikata
generasi masa kini masih saja berdiam
diri, tak memperbaiki kinerja, tidak pula
meningkatkan kualitas pribadi. Terlebih
lagi, sekarang semakin tampak pula krisis
karakter yang melanda bangsa ini, di
samping jauhnya ketertinggalan di bidang
IT. Oleh karena itu, hadirnya kegiatan
seminar dan pelatihan nasional ini
diharapkan menjadi salah satu langkah
besar dalam menyiapkan generasi masa
kini untuk lebih menghayati dan
memahami perannya dalam membangun
generasi masa depan yang kokoh
karakternya dan mumpuni
kemampuannya di bidang IT”.

( http://tiny.cc/r8u0vz )

3. Prof. DR. GUSRIL, M.Pd.


AUTOBIOGRAFI: LIKA-LIKU
MENGGAPAI GURU BESAR
PEDAGOGI OLAHRAGA
(http://tiny.cc/s8u0vz )

Hasil Wawancara :

1. Guru (Budiman, S.Pd):


- Minat dan motivasi belajar peserta
didik yang kurang dan ini adalah
tugas guru untuk membuat inovasi
dalam proses pembelajaran
(http://tiny.cc/9uu0vz )

2. Kepsek SMAN 2 Barru (Yakub, S.Pd.,


M.Pd) :
- Peserta didik kurang mengulang
pelajaran yang telah di ajarakan oleh
guru baik di rumah maupun di sekolah
dan lebih banyak bermain.
((http://tiny.cc/5vu0vz )

3. Rekan Sejawat ( Liasman S.Pd):


- Peserta didik ketika di rumah hanya
sibuk bermain seperti main game
online/mabar sehingga waktu belajar
tidak ada.
(http://tiny.cc/7vu0vz )

4. Pakar ((Dr. Benny Badaru, M.Pd):


- Pengaruh pergaulan, kurangnya
kesadaran dalam diri dan dukungan
dari lingkungan sekolah terkait metode
pembelajaran inovatif
(http://tiny.cc/cvu0vz )

3 Komunikasi Kajian Literatur dari Artikel :


antara guru dan
orang tua/wali 1. Suprapti, (2018) : Yang mempengaruhi
peserta didik keberhasilan belajar siswa antara lain
terkait dengan hubungan komunikasi antara guru, orang
pembelajaran tua wali dan siswa tidak berjalan
masih sangat sebagaimana mestinya.
rendah (http://seminar.uad.ac.id/index.php/
sendika/article/view/3592 )

2. Arini, N. W. (2020). Pentingnya


Komunikasi Guru Dengan Orang Tua
Dalam Membangun Karakter Peserta
Didik. Guna Widya: Jurnal Pendidikan
Hindu, 7(2), 154-159.
(http://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/
GW/article/download/631/381 )

3. Fazah, M. (2018). Pemanfaatan Media


Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Guru
Kelas dengan Orang Tua Wali Siswa
Kelas 1, 2, 3 MI Ma’arif Sendang Kulon
Progo Tahun Pelajaran 2017/-
2018 (Doctoral dissertation, Tesis.
Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta).
(https://core.ac.uk/download/pdf/
333887259.pdf )

Kajian Literatur dari Buku :

1. Yosefo Gule, S. Th., M. Pd,(2022)


Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus
Tinjauan Melalui Kompetensi Sosial Dan
Keteladanan Guru) “Buku ini membahas
tentang Motivasi Belajar Siswa (Studi
Kasus Tinjauan Melalui Kompetensi
Sosial Dan Keteladanan Guru). Buku ini
penulis kontribusikan bidang Pendidikan
di Indonesia khusunya dalam peningkatan
motivasi belajar siswa yang akan
berpengaruh juga terhadap hasil
belajar”.
(http://tiny.cc/x8u0vz )

2. Dr. Dwi Purnomo, M.Pd (2019)


Keterampilan Guru dalam Berprofesi.
“Guru dapat berkomunikasi dengan baik
secara lisan, tulisan dan isyarat dengan
menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi”
(http://tiny.cc/39u0vz )

3. Shilphy A. Octavia · (2020).


Etika Profesi Guru “ Guru memberikan
informasi setiap peserta
didik kepada orang tua/wali secara jujur
dan objektif mengenai perkembangan
Peserta didik dan Guru
berkomunikasi secara baik dengan orang
tua/wali mengenai kondisi dan
kemajuan peserta didik “
(http://tiny.cc/99u0vz )

Hasil Wawancara :

1. Guru (Budiman, S.Pd):


- Terbatasnya komunikasi antar pribadi
- Terbatasnya waktu karena orangtua
peserta didik yang bekerja sebagai petani
dari pagi sampai petang
- Keterbatasan teknologi informasi
komunikasi
((http://tiny.cc/9uu0vz )

2. Kepsek SMAN 2 Barru (Yakub, S.Pd.,


M.Pd) :
- Komunikasi yg kurang efektif biasanya
menimbulkan kesenjangan. Kebiasaan
menyalahkan guru atas pencapaian anak
yg tidak berhasil atau tidak memperoleh
ketuntasan dalam belajar kerap terjadi.
Bahkan orang tua tidak ragu untuk
melaporkan guru ke pihak berwajib atas
perlakuan guru yg dianggap tidak wajar
terhadap anak nya. Ini yg menjadi
masalah. Karena guru akhirnya serba salah
dan tidak melakukan apa apa untuk
membina anak2 yg bermasalah dalam
belajar
( http://tiny.cc/5vu0vz )

3. Rekan Sejawat ( Liasman, S.Pd):


- Sebagian orang tua siswa sibuk dengan
pekerjaan masing – masing
- Beberapa siswa tidak tinggal serumah
bersama orang tuanya.
(http://tiny.cc/7vu0vz )

4. Pakar (Dr. Benny Badaru, M.Pd):


- karena ketakutan guru terkait dgn
masalah yg sering terjadi di media dgn
adanya UU ITE terkait dgn perlakuan
fisik yg diberikan kpd siswa ketika siswa
melakukan pelanggaran disekolah
(http://tiny.cc/cvu0vz )

4 Guru belum Kajian Literatur dari Artikel :


maksimal
mengimplement 1. Mariyaningsih, N., & Hidayati, M.
asikan model (2018). Bukan Kelas Biasa: Teori dan
pembelajaran Praktik Berbagai Model dan Metode
inovatif Pembelajaran menerapkan inovasi
pembelajaran di kelas-kelas inspiratif. CV
Kekata Group.
(http://tiny.cc/i9u0vz )

2. Chrismawati, M., & Septiana, I. (2021).


Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model
Flipped Classroom Berbantuan Media
Power Point dan Audio Visual di Sekolah
Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(5), 1928-1934.
(https://edukatif.org/index.php/
edukatif/article/view/695 )

3. Sudana, I. W. (2021). Meningkatkan


motivasi dan hasil belajar siswa
menggunakan metode blended learning
melalui aplikasi google
classroom. Indonesian Journal of
Educational Development, 2(1), 38-47.
(https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/
ijed/article/view/1051 )

Kajian Literatur dari Buku :

1. Ponidi dkk (2021) Model Pembelajaran


Inovatif dan Efektif “Jenis –jenis
Penggunakan model Pembelajaran
Karakter, :Model Pembelajaran
Contextual Teaching & Learning, Model
Pembelajaran Kooperatif, Model
Pembelajaran Berbasis Masalah, Model
Pembelajaran PAKEM, Model
Pembelajaran Inkuiri, Model
Pembelajaran Simulasi, Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio Model
Pembelajaran Value Clarification
Technique, dan Model Pembelajaran E-
Learning”
(http://tiny.cc/m9u0vz )

2. Narno, S.Pd., M.Pd (2021) Model


Pembelajaran Paikem “ Pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan harus
lebih mengutamakan suasana
menyenangkan bagi siswa, anak-anak
harus diberikan keleluasaan untuk
menyatakan dirinya melalui aneka
permainan”
(http://tiny.cc/o9u0vz )

3. Anggi Setiah Lengkana dll (2017)


Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jasmani 2017 Implementasi Model
Pembelajaran Penjas dan Modifikasi Alat
Belajar “Ada beberapa faktor Sarana dan
Prasarana kurang mendukung seperti
kurangnya pendanaan dari pihak sekolah,
sehingga guru olahraga yang kesulitan
mengembangkan alat pembelajaran
olahraga. Melalui pengembangan alat
olahraga maka peserta didik akan merasa
tertarik terhadap proses belajar mengajar
dengan berbagai macam alat
pembelajaran yang telah dimodifikasi.
Maka dari itu untuk memaksimalkan
keterbatasan alat pembelajaran, perlu
adanya peningkatan wawasan guru
olahraga sehingga menjadi lebih kreatif
dan inovatif. Harapannya proses
pembelajaran lebih efektif, kreatif, dan
inovatif, tanpa harus memikirkan sarana
dan prasarana yang kurang tersebut”
(http://tiny.cc/p9u0vz )

Hasil Wawancara :

1. Guru (Budiman, S.Pd):


- Kurangnya anggaran dana untuk
melengkapi sarana dan prasarana di
sekolah.
- Beberapa guru kurang berminat
mengikuti pelatihan – pelatihan
tentang pembuatan perangkat
pembelajaran.
(http://tiny.cc/x8u0vz )

2. Kepsek SMAN 2 Barru (Yakub, S.Pd.,


M.Pd) :
- Beberapa guru sudah berusia dan
hampir pensiun jadi tingkat
kreatifitas berkurang
- Sarana dan prasarana kurang
menunjang dalam proses
pembelajaran khususnya PJOK.
( http://tiny.cc/5vu0vz )

3. Rekan Sejawat ( Liasman, S.Pd):


- Dibeberapa proses pembelajaran
sudah menggunakan model
pembelajaran inovatif dalam
pembelajaran namun terkadang
dalam menggunakan model
pembelajaran kurang efektif
dikarenakan kurangya sarana dan
prasarana
(http://tiny.cc/7vu0vz )

4. Pakar (Dr. Benny Badaru, M.Pd):


- kurangnya kesadaran untuk
pengembangan diri untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan
bidang keilmuan yang dimiliki dan
teknologi di era teknologo 4.0 tentang
(http://tiny.cc/cvu0vz )

5 Pembelajaran Kajian Literatur dari Artikel :


dikelas masih
belum berbasis 1. Muzayyanah, A., Wijayanti, A., &
HOTS (Higher Ardiyanto, A. (2020). Pengembangan
Order Thinking lembar kerja peserta didik (LKPD)
Skill) tematik berbasis HOTS (Higher Order
Thinking Skill) kelas IV Sekolah
Dasar. Jurnal Pijar Mipa, 15(5), 452-457.
(http://tiny.cc/p9u0vz )

2. Widana, I. W. (2017). Modul penyusunan


soal higher order thinking skill (HOTS).
(http://tiny.cc/p9u0vz )

3. Kurniawan, A. (2021). PENERAPAN


PEMBELAJARAN PJOK BERBASIS
HOTS (HIGHER ORDER THINKING
SKILL) DI SDN KALIPECABEAN
KECAMATAN CANDI KABUPATEN
SIDOARJO. Jurnal Buana Pedagogi
Olahraga, 1(1), 64-74.
(http://jurnal.unipasby.ac.id/
index.php/bio/article/view/5198 )

Kajian Literatur dari Buku :

1. Rindwan Abdulla Sani (2019)


Pembelajaran Berbasis Hots. “penjelasan
tentang berpikir kritis dan berpikir kreatif
yang dibutuhkan untuk problem solving”.
(http://tiny.cc/t9u0vz )

2. Mulyono, (2022) MATEMATIKA


OLAHRAGA Merancang Pembelajaran
Berbasis Hots Melalui Teaching Game For
Understanding. ”
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan (PJOK) merupakan salah satu
mata pelajaran pada Kurikulum 2013.
PJOK merupakan bagian integral dari
program pendidikan nasional, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional,
tindakan moral, pola hidup sehat dan
pengenalan lingkunganbersih melalui
pembekalan pengalaman belajar
menggunakan aktivitas jasmani terpilih
dan dilakukan secara sistematis”.
(http://tiny.cc/w9u0vz )

3. Armiyanti (2019) PENDEKATAN


KLARIFIKASI NILAI DALAM
PENERAPAN PEMBELAJARAN HOTS.
“Arah kebijakan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan menekankan
pembelajaran berorientasi Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS). Pada saat
ini pemerintah telah menggulirkan
kebijakan dalam mengantarkan siswa
sukses melalui pembelajaran yang
bernuansakan HOTS (higher order
thinking) dengan mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi”.
(http://tiny.cc/5au0vz )

Hasil Wawancara :

1. Guru (Budiman, S.Pd):


- Karna peserta didik masih membutuhkan
bantuan orang lain dalam menyelesaikan
tugas, masih ada juga sebagian siswa
yang kurang memahami materi atau
kalimat-kalimat dalam pembelajaran
- Dan peserta didik belum terbiasa dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTS
(http://tiny.cc/x8u0vz )

2. Kepsek SMAN 2 Barru (Yakub, S.Pd.,


M.Pd) :
- Kurangnya sosialisasi dari dinas terkait
tentang HOTS kepada siswa dan guru.
- Beberapa guru belum menguasai
tentang pembelajaran berbasis HOTS.
- Guru kurang berminat mengikuti
pelatihan tentang HOTS.
( http://tiny.cc/5vu0vz )

3. Rekan Sejawat ( Liasman S.Pd):


- Kurangnya pemahaman siswa tentang
HOTS.
- Materinya terlalu rumit jadi sulit
dipahami oleh siswa.
(http://tiny.cc/7vu0vz )

4. Pakar (Dr. Benny Badaru, M.Pd):


- karena beberapa siswa tidak paham
dengan materi yang sudah diajarkan
oleh guru.
(http://tiny.cc/cvu0vz )

6 Guru belum Kajian Literatur dari Artikel :


maksimal
memanfaatkan 1. Mayasari, A., Supriani, Y., & Arifudin,
teknologi/TIK O. (2021). Implementasi Sistem Informasi
dalam Manajemen Akademik Berbasis
melakukan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan
pembelajaran Mutu Pelayanan Pembelajaran di
SMK. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 4(5), 340-345.
( https://s.id/1oiyj )
2. Hartami, Y., & Kaltsum, H. U.
(2020). Pemanfaatan TIK Dalam
Pembelajaran Abad 21 Di Sekolah
Dasar (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
(https://s.id/1oiA0 )

3. Anwas, O. M. A. O. M. (2013). Peran


teknologi informasi dan komunikasi dalam
implementasi kurikulum 2013. Jurnal
Teknodik, 493-504.
(https://s.id/1oiAx )
Kajian Literatur dari Buku :

1. Nuriana Rachmani Dewi (2021) BOOK


CHAPTER PENGEMBANGAN BUKU
AJAR BERORIENTASI PADA
PEMBELAJARAN PREPROSPEC
BERBANTUAN TIK. “tahapan, yaitu
Prepare, Problem Solving, Presentation,
Evaluation, Conclusion yang pada
beberapa tahapannya menggunakan
media yang berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK)”.
(http://tiny.cc/9au0vz )

2. Dini Hari Pertiwi, dkk (2022),Literasi


TIK dan Media Pembelajaran. “Konsep
TIK; Literasi TIK dalam Pendidikan;
Urgensi Literasi TIK pada era 21st
century skill; Analisis Kompetensi TIK
bagi Guru dan Siswa; Model-model
Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan;
Etika Penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi; Konsep Media
Pembelajaran; Karakteristik Media
Pembelajaran; Taksonomi Media
Pembelajaran; Media Pembelajaran
berbasis TIK; Model-model Pembelajaran
Berbasis TIK; dan Prosedur
Pengembangan Media”.
(http://tiny.cc/aau0vz )

3. Nurul Mukhlisah Abdal, S.Si., M.Si.


(2022).Teknologi Pendidikan. “buku ini
membahas tentang: 1. konsep teknologi
pendidikan 2. pengembangan teknologi
pendidikan 3. penerapan teknologi
pendidikan 4. teknologi pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah
dan perguruan tinggi 5. teknologi
pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan terbuka dan jarak jauh 6.
blended learning ( pembelajaran
kombinasi) 7. perkembangan teknologi
komunikasi dan dampaknya terhadap
pendidikan 8. peluang dan keprofesian
teknologi pendidikan”.
(http://tiny.cc/eau0vz )
Hasil Wawancara :

1. Guru (Budiman, S.Pd)


- Keterbatasan kemampuan guru dalam
mengunakan perangakat pembelajaran
TIK termasuk guru2 yg usianya relativ
tua
(http://tiny.cc/x8u0vz )

2. Kepsek SMAN 2 Barru (Yakub, S.Pd.,


M.Pd) :
- Sarana dan prasarana perangkat
pembelajaran tik masih kurang, guru
dalam menggunakan harus bergantian
( http://tiny.cc/5vu0vz )

3. Rekan Sejawat ( Liasman, S.Pd):


- Kurangnya pemahaman siswa tentang
cara mengoperasikan laptop atau
komputer.
- Beberapa guru kurang menguasai media
pembelajaran dengan teknologi.
(http://tiny.cc/7vu0vz )

4. Pakar (Dr. Benny Badaru, M.Pd):


- karena beberapa guru masih anti
memakai media teknologi terhadap
perkembangan teknologi dimasa ini
(http://tiny.cc/cvu0vz )

Anda mungkin juga menyukai