( NASIONALISME )
Semester II
NIM : 2301047
Tahun 2024
1. 1 MAKALAH PKN PERSATUAN INDONESIA NASIONALISME
2. 2 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat
agar dapat membantu mahasiswa untuk memahami materi-materi tentang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya tentang
Nasionalisme. Penulis menyadari bahwa Makalah ini harus dikembangkan
lebih lanjut, untuk segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini lebih
lanjut. Akhir kata,semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan menjadi gerbang awal dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang Pancasila. Nabire, Tanggal, 4 Maret 2024 Penulis.
4. 4 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Sila ketiga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika Indonesia :
Persatuan Indonesia Simbol : Pohon Beringin
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
6. 6 BAB II PEMBAHASAN
5. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and
Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Dari definisi itu nampak bahwa
negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang:
c. memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman
hidup bersama.
Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik
dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state'
adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih
baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki
kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap- kanan di
Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri
Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas
menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi
untuk golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis,
bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik
kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki
dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara
pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme
Basque, Catalan, dan Corsica. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme
dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun
begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan
nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber
dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang
diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu. Di Indonesia
menganut prinsip Nasionalisme Pancasila. Pada prinsipnya Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa:
11.Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
a) Peran Guru
15. 15. 2 Melalui Surat kabar/majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu
memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat
(opini) umum. 3. Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan
di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan
kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa
Indonesia. 4. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling
potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat
kabar), bahkan ide dan pemikiran secara struktural dapat dikomunikasikan kepada
masyarakat luas. 5. Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi dan
dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tetapi melalui surat kabar tersebut
sebagai sarana untuk menyampaikan segala sesuatu yang dikehendaki dan
diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin bisa diinformasikan
kepada masyarakat luar. Dimana pemberitahuannya lebih memihak pada
pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pada masa pergerakan nasional Indonesia,
surat kabar mempunyai peranan yang sangat penting bahkan organisasi
pergerakan nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri- sendiri, seperti
Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff dan
De Expres (Indische Partij), Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia),
Soeloeh Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat (Partindo), Daulah Ra’jat (PNI
Baru). Surat kabar yang dimiliki oleh organisasi-organisasi tersebut menjadi salah
satu sarana untuk menyampaikan bentuk- bentuk perjuangan kepada rakyat, agar
rakyat dapat mengetahui dan memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi
itu. Nasionalisme di Indonesia mengalami kemajuan dan perkembangan yang
sangat pesat ketika secara resmi Budi Utomo diakui oleh Pemerintah Belanda
pada tahun 1908. Secara singkat perkembangan nasionalisme Indonesia menjadi
lebih ramai sejak berdiri Budi Utomo hingga Proklamasi Kemerdekaan. Sejak
Budi Utomo berdiri organisasi-organisasi yang mengusahakan perbaikan dan
kondisi rakyat Indonesia.
Dari beberapa pembahasan di makalah ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa
arti dari Nasionalisme itu adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Sikap
Nasionalisme yang sudah ada sejak jaman dahulu harus tetap kita jaga dan
tanamkan pada generasi muda Indonesia. Nasionalisme sebagai modal awal dalam
membangun bangsa dan negara Indonesia adalah warga negara dan generasi muda
Indonesia. Nasionalisme hendaknya ditumbuhkan sejak dini lewat pembekalan
pembelajaran kewarganegaraan dan sejarah pada sektor pendidikan baik secara
formal maupun informal. Warga negara khususnya generasi muda diharapkan
lebih menjiwai, menghargai, danmelestarikan identitas nasional bangsa Indonesia
(seperti bahasa, adat istiadat, lagu kebangsaan, dll) demi menumbuhkan semangat
nasionalisme.