Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGERTIAN PANCASILA DAN TINJAUAN HISTORIS

TENTANG RUMUSAN PANCASILA

Dosen pengampu: Dr. Tamjidillah, HM. Amin, M. PD

Di susun oleh: Nazila Rahmah (02)

NIM: (210106033)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2023

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah swt. Yang telah

mencurahkan berbagai macam rahmatnya kepada kita semua,sehingga

saya dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah PKN

( Pendidikan Keluarganegaran),dengan judu PENGERTIAN

PANCASILA DAN TINJAUAN HISTORIS TENTANG RUMUSAN

PANCASILA l . Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada

junjungan alam nabi besar kita yakni Nabi Muhammad saw. Yang telah

membimbing kita dari alam jahiliyah menuju jalan islamiyah,yakni addinul

islam. Terimakasih saya ucapkan untuk dosen kami Dr.Tamjidillah.

MH.Amin.M.PD yang telah memberikan saya bimbingan dan dukungan

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 4

A. Latar Belakang............................................................................ 4

B. Rumusan Masalah...................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 6

A. Pengertian Pancasila.................................................................. 6

B. Tinjauan Historis Tentang Rumusan Pancasila.......................... 10

C. Fungsi-Fungsi Pancasila............................................................. 12

BAB III PENUTUP................................................................................. 16

A. KESIMPULAN............................................................................. 16

B. SARAN........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus selalu dijadikan

dasar oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai pandangan

hidup bersama lebih disebabkan oleh kompromi politik yang

menempatkan Pancasila sebagai kontrak sosial yang harus ditaati

bersama. Pancasila merupakan kontrak sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia yang beragama yang harus dilaksanakan secara konsisten

dan bertanggung jawab. Teori kontrak sosial menunjukkan bahwa

negara adalah produk dari kesepakatan sosial. Individu dalam

masyarakat setuju untuk menyerahkan sebagian hak, kebebasan, dan

kekuasaan mereka kepada kekuatan bersama. Kekuasaan bersama ini

disebut negara. Negara bertugas menghidupi rakyatnya tanpa

memandang latar belakang suku, budaya dan agama karena negara

milik komunitas agama. Dalam masyarakat yang menjunjung tinggi

kontrak sosial, akan terbangun rasa saling menghargai, menghormati,

dan cinta kasih meskipun berbeda latar belakang suku, agama, ras,

dan antargolongan.

B. Rumusan Masalah

iv
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini sebagai berikut:

1. Apa pengertian Pancasila?

2. Bagaimana Tinjauan Historis tentang rumusan Pancasila ?

3. Apa saja Fungsi-fungsi Pancasila ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila

2. Untuk mengetahui tinjauan historis tentang rumusan Pancasila

3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi Pancasila

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Secara Etimologi Pancasila Panca artinya: Lima : Dasar Sila artinya

Jadi Pancasila artinya Lima Dasar Berasal dari Bahasa Sangskerta dari

Negara India laku,Juga kata Syiila diartikan dengan " Peraturan, tingkah

yang baik, yang penting atau yang senonoh".Ajaran Panca Sila menurut

Agama Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) yang harus

sitaati dan dilaksanakan adalah:Dilarang Membunuh,Dilarang bohong,

Dilarang mencuri,Dilarang Minuman keras Dilarang berzina,Setelah

Agama Islam mulai tersebar, ajaran Moral Budhi (Pancasila) dikenal

dalam masyarakat jawa yang disebut dengan;"Lima Larangan atau Lima

Pantangan Moralitas"Kata-kata tersebut menurut bahasa jawa diartikan

SUSILA hubungan dengan MORALITAS sbb adalah:

1. Mateni artinya membunuh

2. Maling artinya mencuri

3. Madon artinya berzina

4. Mabok artinya Minum Minuman Keras

5. Main artinya berjudi

vi
Jadi prinsip moral tersebut disingkat "M 5" atau "Malima"

Dalam bulan April 1945 dibentuk Panitia Penyelidik Usaha- Usaha

Persiapan Kemerdekaan, yang diketuai oleh dr. Ra- djiman

Wediodiningrat. Dalam pidato pembukaannya dr. Radji- man antara lain

mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota Sidang:”Apa dasar

Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?”Banyak yang berpendapat,

bahwa pertanyaan itu yang mem- bawa persoalan filosofi, akan

memperlambat waktu saja, sedangkan anggota yang terbanyak sangat

gelisah, ingin cepat sudah dengan ren- cana Undang-Undang Dasar.

Tetapi pertanyaan dr. Radjiman itu menguasai juga julan perundingan

pada hari-hari yang pertama. Ter- utama Bung Karno yang memberikan

jawaban yang berisikan satu uraian tentang lima sila. Pidato itu kemudian

diterbitkan dengan nama “Lahirnya Pancasila”. Uraian itu yang bersifat

kompromis, dapat meneduhkan pertentangan yang mulai tajam antara

pendapat yang mempertahankan Negara Islam dan mereka yang

menghendaki dasar negara sekuler, bebas dari corak agama.

Sebelum sidang pertama itu berakhir dibentuk suatu panitia kecil

untuk:

a. Merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasar- kan

pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.

b. Menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasi- kan

Indonesia Merdeka.Dari dalam panitia kecil itu dipilih 9 orang untuk

vii
Menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada

Tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian diberi nama “Piagam Jakarta”.

Bermula, seperti disebut tadi, dalam pidato Bung Karno tentang

dasar-dasar negara dalam sidang Panitia Penyelidik Usaha-Usaha

Persiapan Kemerdekaan pada tanggal 1 Juni 1945, sebagai jawaban atas

pertanyaan Ketua Panitia dr. Radjiman Wediodiningrat.Isi pertanyaan itu:

“Negara Indonesia Merdeka yang akan kita Bentuk, apa dasarnya?”

Pancasila permulaan itu, rumusannya dan urutannya ialah:

1. Kebangsaan Indonesia..

2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.

3. Mufakat atau demokrasi.

4. Kesejahteraan Sosial.

5. Ketuhanan Yang Maha esa.

Jadinya berlainan dari formula dan uraian dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar, Tetapi, dasar ideologinya sama. Pancasila terdiri atas dua

lapis fundamen, yaitu:

1. Fundamen politik.

2. Fundamen moral (etik agama).

Bagi Bung Karno sendi politik didahulukan, sendi moral menJadi penutup.

Baginya dasar pertama: Kebangsaan, yang menghendaki satu nationale

Staat, yang meliputi seluruh kepulauan Indonesia, yang sebagai cetakan

alam berkumpul di sana – di khatulistiwa sebagai satu ke-12. Pulauan,

viii
Sumatera, Jawa atau Sunda, atau Kalimantan, Sulawesi — satu per satu

bukan Nationale Staat. Hanya Indonesia seluruhnya adalah Nationale

Staat. Untuk menegaskan ini dasar Kebangsaan disebut sebagai dasar

pertama.

Bung Karno mempergunakan dalil-dalil dari teori geopolitik –

khususnya Blut-und-Boden Theorie ciptaan Karl Haushofer. Teori itu

sebetulnya sendi bagi politik imperialisme Jerman, tetapi sangat me- narik

pula bagi kaum nasionalis Asia dan Indonesia khususnya untuk membela

cita-cita kemerdekaan, persatuan Bangsa dan Tanah Air.

Jika teori persatuan durah-dan-tanah air diterima sebagai satu

kebenaran, maka batas Jerman lebih luas dari daerahnya di masa itu.

Bung Karno mengatakan antara lain: Indonesia satu kelompok kepu-

lauan di khatulistiwa, dibatasi oleh lautan sekeliling dan dipagar oleh dua

benua, daratan Asia dan Australia, dan didiami oleh satu bangsa dari satu

turunan. Jadinya geopolitik merupakan suatu kesatuan darah-dan-tanah,

menjadi dasar bagi suatu Nationale Staat.

Demikian juga misalnya: Spanyol, Zalia, kedua-duanya mem-

punyai batas yang natuurlijk” – alamiah, dibulatkan oleh laut dan

pegunungan. Demikian juga India India dahulu merupakan satu

segitiga,Ditentukan oleh pegunungan Himalaya dan lautan Hindia. 1

1
¹ Hatta, Muhammad. Pengertian Pancasila. Idayu Press, 1977.

ix
B. Tinjauan Historis tentang Rumusan Pancasila

Pancasila yang sah adalah Pancasila yang terdapat di dalam

pembukaan UUD 1945 . Tinjauan Historis yaitu tentang rumusan

Pancasila sejak tanggal 29 mei 1945 s/d 18 Agustus 1945 proses

sejarahnya adalah Naskah yang di ajukan oleh:

1. Mr.Muh.Yamin.

2. Ir.Soekarno.

Dalam hal ini istilah Pancasila sudah diketengahkan namun isi dari

Pancasila atau lima dasar tersebut mengalami perubahan perumusannya

yang logis.

Rumusan dan sistematika adalah sbb:

1. Ketuhanan dengan kewajiban Menjalankan syariat islam bagi

pemeluk-pemeluknya.

2. Menurut Dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

5. Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia.

Berikut ini adalah berbagai penyimpangan terhadap Pancasila yang

dilakukan di bawah masa kepemimpinan Orde Baru:

x
1. Pancasila yang kedudukannya. Sebagai dasar negara

Indonesia tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen

sesuai janjinya yang terjadi adalah Pancasila.

2. Diredusir dengan makna yang tidak sesuai, disalahartikan arah

dan tujuannya, serta disalah gunakan deh Presiden Soeharto

sebagai simbol untuk menjaga dan Nelanggengkan kekuasaan.

3. Pancasila dimanipulasi sebagai alat politik untuk menandakan

dan menguasai rakyat. Sehingga pemerintah Orde Baru dapat

dengan mudah melegitimasi setiap tindakannya yang

melanggar dan menyimpang.

4. Pancasila yang diposisikan sebagai sumber nilai bangsa malah

dibuat kabur (blurred) oleh banyaknya tindakan yang

melanggar dan menyimpang. Saat tu segala bentuk kebijakan

yang yang menyimpang bersembunyi dan berlindung dibalik

fungsi pokok Pancasila. Otomatis siapapun yang berani

menentang kebijakan Orde Baru sama saja menentang

Pancasila.

5. Terjadi penyimpangan dan penyelewenangan terhadap asas

kekeluargaan yang tertuang dan kandung di dalam Pancasila.

Di mana Presiden Soeharto hanya mempercayakan kepada

orang- orang kepercayaannya untuk menguasai perusahaan

besar yang sesungguhnya berada di bawah managemen

xi
negara. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak benar telah

menyuburkan praktik-praktik korupsi.

6. Demokrasi Pancasila yang selalu didengung-dengungkan

Presiden Soeharto tidak pernah terjadi. Karena Presiden

Soeharto dalam memimpin negara menggunakan cara-cara

keotoritarian. Dengan demikian, semboyan Indonesia sebagai

negara demokrasi yang mengutamakan rakyat, dari, untuk, dan

oleh rakyat lunya sebuah kamuflase belaka untuk menutupi

tindakannya yang sewenang-wenang.

7. Dengan alasan utama untuk mepersatukan bangsa Indonesia.

Yang beragam, fungsi Pancasila justru disalahgunakan sebagai

alat meleburnya heterogenitas dan perbedaan.

C. Fungsi-fungsi Pancasila

Fungsi-Fungsi Pancasila dan Latar belakang perlunya Pancasila

1. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah

merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di

Indonesia. Mengapa dikatakan demikian karena mengingat:

Ketetapan MPR No.XX/MPRS/1966 dan Ketetapan MPR No.

III/MPR/2000 yang isinya Sbb:

a. Undang-Undang Dasar 1945.

b. TAP MPR RI;

c. Undang-Undang;

xii
d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang

(Perpu)

e. Peraturan Pemerintah;

f. Keputusan Presiden

g. Peraturan Daerah

2. Pacasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia;Berarti

bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu dijadikan

tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku

manusia Indonesia, dalam hubungannya dengan Tuhan,

masyarakat dan alam sekitarnya.

3. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa

Indonesia;Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa setiap

bangsa mempunyai jiwa artinya jiwa bangsa/ jiwa rakyat. Pancasila

sebagai jiwa bangsa artinya lahirnya dan adanya pancasila itu

bersamaan dengan lahir dan adanya bangsa Indonesia, yaitu pada

zaman Sriwijaya dan Majapait.

4. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum di

Indonesia; Pancasila dalam hal ini disebutkan dalam TAP MPRS

NO.XX/MPRS/1966 (Jo. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan

Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978). Dijelaskan bahwa sumber tertib

hukum Republik Indonesia adalah Pandangan Hidup, kesadaran,

dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana

xiii
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia. Cita-cita tersebut meliputi

cita-cita;

a. Kemerdekaan individu,

b. Kemerdekaan bangsa,

c. Peri kemanusiaan,

d. Keadilan social,

e. Perdamaian nasional dan religional,

f. Cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan Negara,

g. Cita-cita moral mengenai kehidupan keagamaan dan

kemasyarakatan dan juga sebagai pengejawantahan budi

nurani manusia IndonIndonesia.

5. Pancasila sebagai Falsaran Hidup Bangsa Indonesia Falsafah

hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia artinya Pancasila

merupakan sarana yang ampuh sekali untuk mempersatukan

bangsa Indonesia. Hal ini sudah semestinya karena Pancasila

merupkan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang

mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa

Indonesia diyakini paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling

baik, dan paling sesuai/tepat bagi bangsa Indonesia hingga dapat

mempersatukan bangsa

6. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia: Dalam

artian bahwa sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang

pernah diucapkan Presiden Soeharto didepan sidang DPR-GR

xiv
pada tanggal 17 Agustus 1967. Beliau mengungkapkan bahwa cita-

cita luhur Negara kita tegas dimuat dalam pembukaan UUD 1945

karena Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan jiwa

proklamasi, yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila juga

merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yaitu suatu

masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan

spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara kesatuan

Republik Indonesia yang merdeka, berdaulan, bersatu dan

berkedaulatan rakyat dalam suasana kehidupan bangsa yang

aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lindungan pergaulan

dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

7. Pancasila sebagai Perjanjian lunur Rakyat / Bangsa Indonesia;

Pancasila dalam pengertian ini diucapkan dalam pidato Prsiden

Soeharto dalam sidang DPRGR pada tanggal 16 Agustus 1967.

Beliau mengatakan bahwa Pancasila adalah Perjanjian Luhur

Bangsa Indonesia yang harus selalu kita bela untuk selama-

lamanya.Kemudian perjanjian luhur ini disetujuai oleh wakil-Wakil

rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang kita junjung

tinggi, bukan sekedar karena ditemukan kembali dari kandungan

kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak

berabad-abad yang lalu, melainkan Pancasila itu telah mampu

membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan 2


2
Power poin MTK Peb. Oleh Dr.Tamjidillah.M.PD

xv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus selalu dijadikan

dasar oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup

bersama lebih disebabkan oleh kompromi politik yang menempatkan

Pancasila sebagai kontrak sosial yang harus ditaati bersama. Pancasila

merupakan kontrak sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang beragama

yang harus dilaksanakan secara konsisten dan bertanggung jawab. Teori

kontrak sosial menunjukkan bahwa negara adalah produk dari

kesepakatan sosial. Individu dalam masyarakat setuju untuk menyerahkan

sebagian hak, kebebasan, dan kekuasaan mereka kepada kekuatan

bersama. Kekuasaan bersama ini disebut negara. Negara bertugas

menghidupi rakyatnya tanpa memandang latar belakang suku, budaya

dan agama karena negara milik komunitas agama.

B. Saran

Budi pekerti harus sesuai nilai-nilai Pancasila karena Pancasila

adalah ideologi, dasar negara, pandangan hidup serta kepribadian bangsa

Indonesia. Jika tiap warga negara mengamalkan nilai-nilai Pancasila

⁴ Rosana, Ellya. “Eksistensi Pancasila sebagai kontrak sosial umat beragama.” Jurnal Tapis: Jurnal
Teropong Aspirasi Politik Islam 13.2 (2017): 1-17.

xvi
harapannya akan tercipta suasana kehidupan yang religius, damai,

harmonis, demokratis dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Power poin MTK Peb. Oleh Dr.Tamjidillah.M.PD

http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya/article/view/

1035/940

https://scholar.google.co.id/scholar?

hl=id&as_sdt=0,5&qsp=1&q=latar+belakang+pancasila+sebagai&q

st=ib#d=gs_qabs&t=1676605343939&u=%23p

%3DLB5fozOoFoUJ

https://scholar.google.co.id/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+Pancasila+&btnG=#d=gs_qa

bs&t=1676606336318&u=%23p%3DYq5IMZqj7QoJ

xvii
xviii

Anda mungkin juga menyukai