SEJARAH PANCASILA
(Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila)
Di Susun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ’alamin, banyak nikmat yang allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul”SEJARAH PANCASILA”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada: Kedua orang tua
dan segenap keluarga besar penulis, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis
berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun slalu ada selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
MOTTO............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1
3.1 Kesimpulan....................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
ii
MOTTO
ٍ يَ ْرفَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ا ْل ِع ْل َم د ََر َجا
ت
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-
orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadalah:11)
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut ditampung dan
kemudian dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang lebih kecil. Panitia yang merupakan
bentukan BPUPKI tersebut sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.
3
Penghapusan sembilan kata dari sila pertama tersebut sering menjadi isu yang
kontroversial pada saat itu, bahkan hingga kini. Namun yang harus kita tanamkan dan catat
untuk diri masing-masing dari materi sejarah Pancasila ini, sila pertama yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa berlaku untuk semua rakyat Indonesia.
Seharusnya apabila kita meresapi sejarah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,
segala permasalahan yang menyangkut dengan sila pertama tidak harus dan tidak patut
untuk terjadi lagi. Karena hal tersebut akan bertentangan dengan Pancasila.
5) Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968
Semakin berkembangnya zaman, Pancasila dinilai mengalami beberapa keragaman
baik dalam rumusan, pembacaan atau pun pengucapannya. Untuk mengantisipasi
terhindarnya keragaman tersebut, Presiden Suharto pada tahun 1968 mengeluarkan
Instruksi Presiden tentang rumusan Pancasila yang benar, yaitu sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Itulah sejarah singkat lahirnya pancasila yang kini menjadi pandangan hidup untuk
berbangsa dan bernegara. Sudah sepatutnya kita menghargai para tokoh pembela terdahulu
yang telah mencetuskan dan menyusun Pancasila ini.
7
Utuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri, kemudian mereka
mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama V.O.C, yang dikalangan rakyat dikenal
dengan istilah ‘kompeni’. Praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan
sehingga rakyat mulai mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan
Agung (1613-1645) berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun
1628 dan tahun 1929, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral J.P
Coen tewas dalam serangan Sultan Agung yang kedua itu.
Di Makasar yang memiliki kedudukan yang sangat vital berhasil juga dikuasai
kompeni tahun 1667 dan timbullah perlawanan dari rakyat Makasar di bawah Hasanudin.
Menyusul pula wilayah Banten (Sultan Ageng Tirtoyoso) dapat ditundukkan pula oleh
kompeni pada tahun 1684. Perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur pada akhir
abad ke XVII nampaknya tidak mampu meruntuhkan kekuasa. Demikian kompeni pada saat
itu. Demikian pula ajakan Ibnu Iskandar pimpinan Armada dari Minangkabau untuk
mengadakan perlawanan bersama terhadap kompeni juga tidak mendapat sambutan yang
hangat. perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan yang terpencar-pencar dan tidak
memiliki koordinasi tersebut banyak mengalami kegagalan sehingga banyak menimbulkan
korban bagi anka-anak bangsa.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BPUPKI mengadakan sidang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai
tanggal 1 Juni 1945). Rapat yang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai
keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Setelah beberapa hari tidak
mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapatkan giliran untuk
menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang di beri nama
“Pancasila”. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara
aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.
Kemudian BPUPKI membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun
Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah
Panitia Sembilan, yang diberi tugas untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar
Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan
menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada masa kerajaan kutai ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu).
Berdasarkan prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari raja
Aswawarman ketrurunan dari Kudungga.
Pada masa kerajaan Sriwijaya Negara kebangsaaan Indonesia terbentuk melalui tiga
tahap yaitu : pertama, zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400), yang
bercirikan kedatuan. Kedua, negara kebangsaan zaman Majapahit (1293-1525) yang
bercirikan keprabuan, kedua tahap tersebut merupakan negara kebangsaan Indonesia lama.
Kemudian ketiga, kebangsaan modern yaitu negara bangsa Indonesia merdeka (sekarang
negara proklamasi 17 agustus 1945) (sekretariat negara RI 1995 :11).
Dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti
Rakryan I Hino , I Sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada raja, hal ini
sebagai nilai-nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan
Majapahit.
9
3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa hendaklah mengamalkan pancasila sebagai bagian dari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena di dalam Pancasila mengandung
butir-butir keluhuran bangsa Indonesia. Kita sebagai warga Negara Indonesia harus turut ikut
serta dalam pembangunan Negara Republik Indonesia ini agar tercipta kedamaian yang sesuai
dengan semboyan kita dari dulu yaitu Bhineka Tunggal Ika. Diharapkan kepada mahasiswa/i
agar dapat mengetahui hakikat Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi
bahwa dalam segala aspek pembagunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-
nilai sila-sila Pancasila.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!
http://5hare4you.blogspot.com/2014/01/pancasila-pada-jaman-kerajaan.html
https://learniseasy.com/sejarah-nilai-pancasila/#
https://www.scribd.com/doc/38628795/Makalah-Pancasila-Dalam-Masa-Penjajahan
11