Anda di halaman 1dari 16

KHAIDIR MUHAJ BLOG'SITE

Tempat Asuhan Keperawatan dan Materi Kuliah Keperawatan

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


Label: Askep Jiwa
A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial antara klien maupun dengan perawat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menyebutkan identitas dirinya; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan
hobby,
b. Klien dapat menyebutkan identitas pasangan bermainnya; nama lengkap, nama panggilan
yang disukai dan hobby.
c. Klien dapat menyebutkan identitas salah satu orang dari pasangan lain: nama lengkap, nama
panggilan yang disukai dan hobby.

C. LANDASAN TEORI
Manusia sebagai makhluk sosial hidup berkelompok dan saling berhubungan untuk memenuhi
kebutuhan sosial. Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok. Dengan demikian pula
dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik yang didapatkan melalui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam
upaya pencegahan. pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi aktifitas kelompok melalui
dukungan pendidikan, meningkatkan hubungan interpersonal. (Barkhead, 1989).
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses
berhubungan. Peran serta yang tinggi daiam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif
akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart &
Sundeen, 1995).
Fokus terapi aktivitas kelompok ini adalah mengajarkan klien untuk bekerjasama dcngan klien
lain dalam melakukan permaian, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosialisasi klien
dengan orang lain.

D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK/KLIEN


1. Klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial ; menarik diri
2. Klien dengan masalah keperawatan perubahan persepsi sensori ; halusinasi

E. PROSES SELEKSI
1. Dengan mcngobservasi dari perkembangan klien dimana klien nampak suka menyendiri.
2. Menggali minat klien untuk mengikuti terapi aktivitas yang akan dilaksanakan

F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


1. Tempat pertemuan :
Ruang kelas III wanita (Intan) RS Dr H M. Ansari Saleh Banjarmasin dengan setting tempat: di
ruang tengah kelas III wanita (Intan) duduk di kursi membentuk setengah lingkaran, kemudian
saat permainan akan dimulai klien berdiri memanjang dan berhadapan antar pasangan. Fasilitator
bcrada di samping barisan. Leader dan Co leader berada di depan barisan yang telah
berpasangan. Observer berada di depan barisan klien untuk mengawasi jalannya kegiatan.

2. Waktu pelaksanaan:
• Hari/tanggal : Sabtu, 6 Juni 2009
• Waktu : 10.00 – 10.45 Wita
3. Lamanya : 45 Menit
Alokasi waktu : Perkenalan dan Pengarahan 10 menit
Permainan 25 menit
Ekspress Feeling 5 menit
Penutup 5 menit
4. Jumlah Anggota : 6 orang
1. Ny. A
2. Ny. T
3. Ny. W
4. Ny. A
5. Ny. J
6. Ny. A
7. Ny.C

5. Perilaku yang diharapkan dari anggota:


a. Klien mampu memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan
yang disukai dan hobby.
b. Klien dapat berperan aktif dengan pasangan bermainnya dengan cara bekerjasama dan
mempertahankan posisi balon yang diapit di perut agar tidak terjatuh.
c. Klien dapat mengenal identitas pasangan bermainnya; nama lengkap, nama panggilan yang
disukai dan hobby.

6. Metode dan media:


Metode : Model Interpersonal (permainan simulasi).
Media : Balon, Handphone, Gambar, kartu pesanan

Kartu pesanan :
a. Menyebutkan identitas pasangan bermain: nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan
hobby.
b. Menyebutkan identitas salah satu dari pasangan lain; nama lengkap, nama panggilan yang
disukai dan hobby
c. Menyebutkan identitas peserta TAK lain yang paling disukai; nama lengkap, nama panggilan
yang disukai dan hobby.
d. Berjoged
e. Tampilakan bakat yang Anda punya
f. Ceritakan gambar yang Anda dapat, yaitu gambar yang dibagikan sebelum permainan dimulai

7. PENGORGANISASIAN
1. Leader : MAHLAN
Tugas:
Menyiapkan proposal kegiatan TAK
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
Menjelaskan permainan.
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan dirinya.
Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

2. Co leader : MISTIYATI, GAJIANSYAH


Tugas :
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.

3. Fasilitator : Kurnain,khaidir,hendro sw, marini


Tugas:
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
Memotivasi klien yang kurang aktif.
Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi anggota
kelompok

4. Observer : midiatmoko,hj.masliana, h.ibrahim


Tugas :
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

Proses Pelaksanaan.
1. Perkenalan dan pengarahan
a. Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak ribut)
b. Mempersiapkan tempat : pengaturan klien duduk di kursi membentuk setengah lingkaran
dengan posisi tempat duduk menghadap pada leader dan co. leader yang berdiri di depan.
2. Pembukaan
g. Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal institusi dan memperkenalkan
anggota tim TAK lainnya.
h. Leader menjelaskan tujuan terapi aktifitas kelompok
i. Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya permainan berlangsung.
j. Menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok lain :
1. Diharapkan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada leader
3. Bila ingin bertanya tentang cara permainan di minta untuk mengacungkan tangan.
3. Permainan
• Klien dibagi dalam 3 pasangan
• Pasangan klien ditentukan dengan cara; setiap klien akan mengambil satu gambar di mana
setiap klien yang mengambil gambar yang sama merupakan pasangan kelompoknya.
• Sebelum permainan setiap klien akan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri : nama
lengkap, nama panggilan dan hobby
• Fasilitator memberikan balon masing-masing pasangan.
• Saat musik dihidupkan klien yang telah berpasangan tersebut di minta untuk berjalan sepanjang
20 meter sampai garis finish yang telah ditentukan, sambil menjepit balon di perut masing-
masing pasangan. Apabila telah sampai di garis finish klien di minta tetap mempertahankan
posisi balon di perut sambil berjogit sampai musik berhenti.
• Pasangan yang terlebih dahulu sampai di garis finish dan dapat mempertahankan balon dengan
waktu yang paling singkat atau paling sedikit dalam menjatuhkan balon berhak mendapatkan
pujian.
• 3 pasangan yang lambat atau paling sering menjatuhkan balon akan mendapatkan permainan
tambahan yang ditentukan dengan cara memilih satu balon yang telah disediakan, di balon
tersebut ditempelkan kertas yang berisikan tulisan tentang kegiatan tambahan yang harus
dilakukan:
- Menyebutkan identitas pasangan bermain: nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan
hobby.
- Menyebutkan identitas salah satu dari pasangan lain: nama lengkap, nama panggilan yang
disukai dan hobby.
- Menyebutkan identitas peserta TAK lain yang paling disukai; nama lengkap, nama panggilan
yang disukai dan hobby.
• Apabila ada peserta yang tidak dapat dapat menjawab pertanyaan dari balon yang dipecahkan
pertama, maka peserta harus memecahkan balon dan melaksanakan perintah dalam balon sesuai
dengan perintah yang bertuliskan pada kertas.yaitu:

- Peserta disuruh berjoged


- Peserta disuruh menampilkan bakat yang ia punya
- Peserta disuruh menceritakan gambar yang ia dapat, yaitu gambar yang didapat saat dibagikan
sebelum permainan dimulai.
• Pada akhir permainan pasangan yang menang juga memecahkan balon yang berisi perintah
untuk berjoged dengan menjepit balon dari dada dengan diiringi lagu yang disediakan oleh
perawat.

Antisipasi Masalah
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang
lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggaikan permainan
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien
dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
3) Bila ada klien lain ingin ikut
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien
tersebut
- Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan
tersebut.

G. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi Input.
Tim berjumlah 4 orang. terdiri atas 1 leader, 2 Co leader, 4 fasilitator, dan 3 observer.
Lingkungan tenang.
Peralatan handphone, balon, kertas pesanan, gambar.

2. Evaluasi Proses.
Minimal 75 % dapat mengikuti permainan dan dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
Minimal 75 % klien aktif mengikuti kegiatan.
Maksimal 25 % klien yang keluar.

3. Evaluasi Output.
Minimal 75 % mampu memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan yang disukai dan hobinya.
Minimal 75 % mampu menyebutkan identitas pasangan bermainnya.
Minimal 75 % mampu menyebutkan identitas satu pasangan lain yang mengikuti TAK
Minimal 75 % mampu mengikuti peraturan permainan.
Minimal 75 % mampu menyebutkan manfaat dari TAK
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK HARGA DIRI RENDAH
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

A. Latar Belakang Masalah

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri
yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Penyebab lain dari masalah harga diri rendah diperkirakan juga sebagai akibat dari masa lalu yang
kurang menyenangkan, misalnya terlibat napza. Berdasarkan hasil dari overview dinyatakan bahwa
pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan
emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara
wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi. (Shives, 1998).

Terapi keperawatan yang dapat diberikan pada klien sendiri bisa dalam bentuk terapi kognitif.
Terapi ini bertujuan untuk merubah pikiran negatif yang dialami oleh klien dengan harga diri rendah
kronis ke arah berpikir yang positif. Pada keluarga terapi yang diperlukan dapat berupa triangle terapy
yang bertujuan untuk membantu keluarga dalam mengungkapkan perasaan mengenai permasalahan
yang dialami oleh anggota keluarga sehingga diharapkan keluarga dapat mempertahankan situasi yang
mendukung pada pengembalian fungsi hidup klien. Pada masyarakat juga perlu dilakukan terapi
psikoedukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah harga diri
rendah kronis yang merupakan salah satu bagian dari masalah gangguan jiwa di masyarakat.
(by:noviebsuryanto.last Jan'09)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Klien dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.


2. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mengenal dirinya.

b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.

c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.

d. Klien dapat klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan masalah pribadinya kepada
orang lain.

C. Waktu Dan Tempat

Hari : Rabu

Tanggal : 13 Januari 2010

Pukul : 09.00 s/d 09.45 WIB

Tempat : Aula RS Jiwa Bandar Lampung

D. Metode

1. Dinamika Kelompok

2. Diskusi dan Tanya jawab

3. Bermain peran/stimulasi

E. Media

1. Papan tulis/whiteboard

2. Kapur/spidol

3. Kertas HVS

4. Jadwal kegiatan klien


F. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

Bagan setting :

Keterangan :

: Terapis / leader

: Co leader

: Pasien

: Perawat / fasilitator

: Observer

G. Pembagian Tugas

Leader : Sandy Irvanta

Co leader : Ketut Darmanti Deviani

Fasilitator : Amilia Mayang Segara

Fatkhurohman

Fitra Jaya
Galuh Widia Kusuma N

I Wayan Darwane

Mutiara Hermayani

Rici Albino Diamaral

Observer : Thiara Mega Fitrie

H. Langkah Kegiatan

 Sesi 1 : Identifikasi hal positif pada diri

Tujuan :

1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan.

2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat :

1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.

2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.

Metode :

1. Diskusi

2. Permainan

Langkah kegiatan :

1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

- Salam dari terapis kepada klien

- Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)

- Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)

b. Evaluasi / validasi

- Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri sendiri

- Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja

a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai papan nama

b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien


c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan

d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien

e. Terapis membagikan kertas yang kedua

f. Terapis meminta setiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri : kemampuan yang dimiliki, kegiatan
yang biasa dilakukan di rumah dan di rumah sakit

g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien
mendapatkan giliran

h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

- Terapis meberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut

- Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis

c. Kontrak yang akan datang

- Menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih hal positif diri yang dapat diterapkan di rumah sakit
dan di rumah

- Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah
Sesi 1, kemampuan klien yang diharapkan adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan
dan aspek positif (kemampuan) yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut ;

Sesi 1

Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah

Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan

dan hal positif diri sendiri

No Nama Klien Menulis pengalaman yang tidak Menulis hal positif diri
menyenangkan sendiri
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan
aspek positif diri sendiri. Beri tanda (jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan
tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri.
Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement (pujian).

 Sesi 2 : Melatih positif pada diri

Tujuan :

1. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan

2. Klien dapat memilih hal positif yang akan dilatih

3. Klien dapat melatih hal positif yang telah dilatih

4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah dilatih

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih

3. Ruangan nyaman dan tenang

Alat :

1. Spidol dan papan tulis / whiteboard / flipchart

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih

3. Kertas daftar kemampuan positif pada Sesi 1

4. Jadwal kegiatan sehari-hari dan pulpen

Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran

Langkah kegiatan :

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 1

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

- Salam dari terapis kepada klien

- Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi / validasi

- Menanyakan perasaan klien saat ini

- Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien

c. Kontrak

- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melatih hal positif pada klien

- Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja

a. Terapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan positif pada Sesi 1 dan memilih satu
untuk dilatih

b. Terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di whiteboard

c. Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari daftar di whiteboard. Kegiatan yang paling banyak
dipilih diambil untuk dilatih

d. Terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan / kemampuan yang dipilih dengan cara berikut :
- Terapis memperagakan

- Klien memperagakan ulang (semua klien mendapat giliran)

- Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien

e. Kegiatan a sampai dengan d dapat diulang untuk kemampuan / kegiatan yang berbeda

4. Tahap eliminasi

a. Evaluasi

- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

- Terapis memberikan pujian kepada kelompok

b. Tindak lanjut

- Terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari-hari

c. Kontrak yang akan datang

- Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain

- Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ssat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi harga diri rendah
kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan
diperagakannya. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 2

Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah


Kemampuan melatih kegiatan positif

No Nama klien Membaca daftar hal Memilih satu hal positif Memperagakan
positif yang akan dilatih kegiatan positif
1.
2.
3.
4.
5
6
7
8

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar hal positif dirinya, memilih
satu hal positif untuk dilatih, dan memperagakan kegiatan positif tersebut. Beri tanda ( ) jika klien
mamapu dan (x) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh : klien mengikuti Sesi 2, TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan
tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.

Anda mungkin juga menyukai