Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI DAN CARA MENGONTROL MARAH

1.

Pendahuluan Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Sosialisasi merupakan suatu upaya membantu klien berhubungan dengan orang lain, sosialisasi bisa dilakukan melalui komunikasi dan hubungan interpersonal. Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal. Sedangkan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama yang bertujuan untuk memberikan motivasi kemajuan fungsi psikolog hingga terjadi identifikasi diri yang baru, menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan diri serta bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan masalah dalam kehidupan individu. TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien) mampu melakukan interaksi social, yaitu dengan cara sosialisasi yang dapat memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal klien, yang dapat di mulai dari saling mengenal dengan orang lain dan menciptakan hubungan harmonis dengan orang lain. Dalam TAK juga, bisa diberikan informasi tentang cara pemecahan masalah. Pada klien perilaku kekerasan, bisa diberikan informasi tentang cara mengontrol marah.

2.

Tujuan : a. Tujuan Umum Klien mampu meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok dan mengetahui cara mengontrol marah.

b. Tujuan Khusus Setelah mengikuti TAK , klien mampu :

Memperkenalkan diri Mampu menjabat tangan orang lain Mampu mengenal penyebab marahnya Mampu menyebutkan cara mengontrol marah Mampu mendemonstrasikan cara mengontrol marah.

3.

Setting a. Klien mampu duduk bersama dalam lingkaran b. Ruangan nyaman dan tenang c. Tempat dan denah d. Jumlah anggota 13 orang.

Denah Tempat Duduk

Keterangan : : Leader : Co-Leader : Observer : Fasilitator : Klien

4.

Alat Dan Media a. Kertas b. Pensil/ Balpoin c. Bantal

5.

Metode a. Dinamika kelompok b. Bermain peran (simulasi) c. Permainan bermain kata d. Diskusi dan Tanya jawab

6.

Kriteria Klien Klien perilaku kekerasan.

7.

Struktur Organisasi Kelompok a. Leader Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok. Merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengembangkan jalannya terapi aktivitas kelompok. Membuka acara terapi aktivitas kelompok. Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok. Memberikan informasi. Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat meyimpulkan hasil TAK pada kelompok terapi tersebut. Menutup acara.

b. Co-leader Mendampingi leader. Mengambil posisi leader jika pasif. Menyampaikan tata tertib TAK. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan. Menyerahkan kembali posisi pemimpin kepada leader. Menjadi motivator.

c. Fasilitator Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai anggota kelompok Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika kegiatan kelompok berlangsung Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan terapi aktifitas kelompok.

d. Observer Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok

8.

Langkah Kegiatan 1. Persiapan ( 3 menit ) Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien perilaku kekerasan Membuat kontrak dengan klien Mempersiapkan alat, media dan lingkungan tempat kegiatan. 2. Orientasi ( 7 menit) Memberikan salam terapeutik : salam dari perawat Evaluasi dan validasi : menanyakan perasaan persiapan pada saat ini Memperkenalkan semua anggota TAK Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk bersosialisasi dan mengetahui cara mengontrol marah. Membacakan tata tertib Kontrak waktu 30 menit Apersepsi tentang sosialisasi dan cara mengontrol marah 3. Kerja ( 15 menit ) Menyampaikan materi tentang sosialisasi dan cara mengontrol marah Memberikan kesempatan klien untuk bertanya Menjelaskan kegiatan dan aturan

Sesi 1: Kegiatan yang dilakukan yaitu permainan bermain kata ,semua anggota TAK dalam posisi duduk membentuk lingkaran, masing-masing peserta diberikan kertas dan ballpoint untuk menuliskan pengalaman marah mereka dan apa yang mereka lakukan ketika marah, kemudian dikumpulkan. Sesi 2: Setelah itu leader akan membisikkan kalimat kepada salah satu peserta dan kemudian peserta tersebut harus membisikkan kalimatnya lagi ke teman disampingnnya ,dilakukan sampai peserta terakhir. Peserta terakhir harus mengucapkan kalimat tersebut, jika salah maka peserta sebelumnya harus mengucapkan kalimat tersebut sampai peserta yang mengucap kalimat dengan benar. Peserta pertama yang mengucapkan kalimat yang salah pada temannya akan diberi hukuman. Hukumannya peserta kedepan

memperkenalkan diri, berjabat tangan, menceritakan isi kertas yang mereka tulis dan mendemonstrasikan / menyebutkan cara mengontrol marah. Permainan dilakukan berulang kali.

4. Terminasi ( 5 menit ) 1. Evaluasi Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Mengklarifikasi kembali materi yang disampaikan Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok 2. Rencana tindak lanjut Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk meningkatkan hubungan interpersonal satu dengan yang lain, dan mengaplikasikan cara mengontrol marah Memasukan hubungan interaksi social dengan angggota yang lain kedalam jadwal harian klien. 3. Kontrak yang akan datang Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu berkenalan secara individual setiap anggota kelompok dengan pengawasan dan pengarahan perawat dan klien dapat mengontrol marah ketika marah. Menyepakati waktu dan tempat.

9.

Tata Tertib Kegiatan a. Peserta bersedia mengikuti TAK. b. Peserta berpakaian rapi dan bersih, dan sudah mandi. c. Peserta tidak di perkenalkan merokok makan, ataupun minum selama berlangsung TAK. d. Peserta tidak di perkenalkan meninggalkan ruangan selama kegiatan berlangsung. e. Bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan harus mengangkat tangannya terlebih dahulu. f. Seluruh peserta harus hadir tepat waktu, sesuai yang dijadwalkan. g. Seluruh peserta tidak diperkenankan menyalahi tata tertib kegiatan, jika peserta dianggap mangacaukan jalannya TAK, maka akan dikeluarkan. h. Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati.

10. Evaluasi Dan Dokumentasi A. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja umtuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Di evalausi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal. Format evaluasinya ialah sebagai berikut. a. Kemampuan Verbal No. 1. 2. 3. 4. Aspek yang dinilai Memperkenalkan diri Mampu menjabat tangan orang lain Mampu mengenal penyebab marahnya Mampu menyebutkan cara mengontrol marah 5. Mampu mendemonstrasikan cara Nama Klien

mengontrol marah.

b. Kemampuan Nonverbal No. 1. 2. 3. 4. Aspek yang dinilai Kontak mata Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Nama Klien

Petunjuk : 1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok. 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinalai dengan member tanda jika ditemukan pada klien atau tanda jika tidak ditemukan

B. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan ynag dinilai klien saat terapi pada catatan proses keperawatan tiap-tiap klien. Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.

SOSIALISASI

1. Pengertian Sosialisai adalah kemampuan untuk menjalin kerjasama, saling tergantung pada orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).

2. Manfaat Sosialisasi Memperbanyak teman atau sahabat Memberikan rasa aman Meningkatkan rasa percaya diri bagi klien

3. Kerugian Tidak Bersosialisasi Tidak punya teman Kesepian Merasa rendah diri Menjadi minder Menutup diri

PERILAKU KEKERASAN

1. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis ( Berkowitz, 1993 ) Perilaku kekerasan sering juga disebut gaduh/ gelisah atau amuk.

2. Penyebab a. Kondisi klien : Kelemahan fisik/ penyakit fisik Keputusasaan Ketidakberdayaan Kurang percaya diri

b. Situasi lingkungan : Ribut Padat Penghinaan Kehilangan Kekerasan

c. Interaksi dengan orang lain : Interaksi sosial yang provokatif Konflik

3. Tanda dan Gejala a. Muka merah b. Pandangan tajam c. Otot tegang d. Nada suara tinggi

e. Berdebat f. Memaksakan kehendak g. Merampas makanan/ barang orang lain h. Memukul

4. Cara pencegahan a. Anjurkan klien untuk apa yang dirasakan saat marah b. Anjurkan beri kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan perasaannya c. Klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang dilakukan d. Diskusikan dengan klien, cara lain yang sehat : Secara Fisik : Tarik nafas dalam jika kesal Memukul bantal atau kasur Olah raga Pekerjaan yang memerlukan tenaga

Secara Verbal : Katakanlah bahwa anda sedang kesal. Secara Social : Latihan dalam kelompok cara marah yang sehat. Secara Spiritual : Wudlu, Shalat, Berdoa, Berdzikir.

Anda mungkin juga menyukai