Woc Sups Sepsis Hipergikemi DM
Woc Sups Sepsis Hipergikemi DM
SEPSIS HIPERGLIKEMI
ETIOLOGI PENGERTIAN
DENGAN DM
DM, divertikulitis, perforasi Sepsi merupakan respon tubuh terhadap infeksi
usus, limfo, neutopeni,luka yang menyebar melalui darah dan jaringan lain
bakar Diabetes melitus adalah peningkatan kadar glukosa
darah yang berkaitan dengan tidak ada atau kurang
memadainya sekresi insulin pankreas, dengan atau
tanpa gangguan efek insulin.
ETIOLOGI Hiperglikemia keadaan dimana kadar glukosa
darah lebih dari normal.
Diabetes melitus tipe 1 diakibatkan oleh
kerusakan sel beta pankreas yang diperantarai
berbagai faktor. Faktor genetik dan dipicu
oleh faktor lingkungan diduga sebagai
penyebab terjadinya proses autoimun yang KOMPLIKASI
menyebabkan destruksi sel beta pankreas. KLASIFIKASI DM
Komplikasi jangka pendek (akut)
DM tipe II disebabkan kegagalan relative sel DM TIPE 1 yang sering terjadi adalah
beta dan resisten insulin
DM TIPE 2 hipoglikemia dan ketoasidosis.
Komplikasi jangka panjang biasanya
terjadi setelah tahun kelima, berupa
nefropati, neuropati, dan retinopati
MANIFESTASI KLINIK
FAKTOR RISIKO DM
Usia
Terjadinya DM tipe 2 bertambah
dengan pertambahan usia (jumlah sel β
yang produktif berkurang seiring
pertambahan usia)poliuri, polidipsi,
polifagi, penurunan berat badan
Berat badan lebih BMI >25 atau
kelebihan berat badan 20%
meningkatkan dua kali risiko terkena
DM.
Riwayat Keluarga
Orang tua atau saudara kandung
mengidap DM. Sekitar 40%
diaebetes terlahir dari keluarga yang
juga mengidap DM, dan + 60%-
90% kembar identic merupakan
penyandang DM
gaya hidup adalah perilaku seseorang
yang ditujukkan dalamaktivitas sehari-
hari. Makanan cepat saji (junk food),
kurangnya berolahraga dan minum-
minum yang bersoda merupakan faktor
pemicu DM tipe 2
PENGKAJIAN
Do: Riwayat kesehatan/ mekanisme trauma : Lemas (+), nafsu makan menurun,
mual (+), muntah (-), demam dan menggigil (+) sejak hari jumat hilang timbul.
Kulit Terliah
Kemerahan B BAB dan BAK normal. Px mengatakan ± 2 minggu yang lalu menjalani operasi
pada jempol kaki kanan akibat adanya kutil.
Suhu 37,8°C Nyeri : ya , akut , skor : 3 , durasi : hilang timbul , karakteristik : nyeri
Frekuensi Nadi : 113 tajam , lokasi : jempol kaki
X/Mnt TTV : TD : 138/64mmHg , nadi : 113 x/m, RR : 22x/m, suhu : 37,8°c ,
BB : 50 KG , sat 97%
Frekuensi Napas : 22
X/Mnt
Akral Teraba Hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Demam
Menggigil Hasil lab
Hb : 9,2 g/dL
DS : Deficit Nutrisi Ketidakmampuan
pasien mengatakan Ht : 28% Mencerna Makanna
Lemas (+), nafsu Leukosit : 27,0 10ˆ3/ul
makan menurun, Trombosit : 237 10ˆ3 ul
mual Eritrosit : 3.12 10ˆ6 ul
DO : SGOT : 71U/I
A: BB : 50 kg SGPT : 47U/I
B : Hb : 9,2 d/l ,
Ureum : 92 mg/dl
Ht : 28 %,
trombosit : 237Kreatinin: 1.9 mg/dl
¹ºˆ³/ul , eritrositGDS
: : 204 mg/dl
3.12 ¹ºˆ6 Na: 127 mmol
C : konjungtivaK : 3.5mmoI/L
anemis, mukosa CI : 94 mmoI/l
bibir kering CRP kuantitatif 37,7mg/dl
D: -
Pct kuantitatif 32.00
DS : nyeri akut agen pencedera fisik
P : post op ( prosedur operasi)
Q : nyeri tajam
R : jempol kaki DIAGNOSE KEPERAWATAN
S:3
T : hilang timbul
DO : 1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik( prosedur
Nadi : 113x/m
operasi)
Pasien meringis
kesakitan 2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna
makanan
3. Hipertermi b.d proses penyakit infeksi
4. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasive
INTERVENSI
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Tujuan :Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 3x 24 Jam
3x24 jam nyeri akut menurun
Diharapkan Status Nutris Pasien Meningka
Kriteria hasil :
Kriterua Hasil
Tingkat Nyeri (L.08069)
Observasi
Kriteria Hasil
1. Demam Menurun
2. Kemerahan Menurun
3. Kadar Sel Darah Putih Membaik
Perawatan Luka
Observasi