Manajemen Risiko ARYA ANDHIKA PERMANA 2103098
Manajemen Risiko ARYA ANDHIKA PERMANA 2103098
ASDP
INDONESIA
Disusun Oleh:
Dosen pengampu:
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Saya dapat menyelesaikan tugas Manajemen Risiko ini dapat Saya
selesaikan tepat dengan waktunya.
Dengan telah selesainya tugas ini, Saya menyampaikan terima kasih kepada
Orang Tua Saaya yang telah memberikan sarana dan dukungan motivasi untuk
mengerjakan tugas makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................5
KAJIAN TEORI..........................................................................................................5
3
2.4. Teknik Menghindari Risiko................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................14
3.2. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan atau instansi selalu memiliki risiko yang harus mereka
hadapi sebagai contoh perusahaan atau instansi besar seperti Pelabuhan PT. ASDP
INDONESIA. Pelabuhan ini adalah salah satu perusahaan atau instansi besar dan
berada dibawah naungan BUMN. Berbagai risiko dapat terjadi di Pelabuhan
ASDP dari yang disebabkan oleh kesalahan manusia, faktor alam dan mesin
seperti kecelakaan kapal, kecelakaan awak kapal, kebakaran kapal, tsunami, badai
dan lain-lain.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai manajemen risiko diatas, ada beberapa masalah
pokok yang akan dibahas oleh penulis dalam makalah ini Masalah-masalah pokok
tersebut antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Risiko?
2. Bagaimana proses manajemen risiko ?
3. Bagaimana sistem manajemen risiko ?
4. Apa saja teknik menghindari risiko?
5. Risiko apa saja yang terdapat di Pelabuhan ASDP?
6. Dampak dan cara mengatasi risiko yang telah terjadi di Pelabuhan ASDP?
6
BAB II
KAJIAN TEORI
7
terdiri dari seperangkat alat, teknis, serta proses manajemen (termasuk
kewenangan dan sistem prosedur operasioanal) dan organisasi yang di tujukan
untuk memelihara tingkat profibilitas.
8
4) Risiko fundamental
9
yang dapat menghalangi, menurunkan, atau menunda tercapainya sasaran
yang ada.
10
Risiko,Level setiap risiko dan Efektivitas mitigasi risiko. Proses Monitoring
dan Reviu dilakukan dengan cara memantau efektivitas rencana penanganan
risiko, strategi, dan sistem manajemen risiko.
11
2. Penghindaran risiko (risk avoidance)
Risiko yang bisa dihilangkan tanpa ada pengaruh negatif terhadap
pencapaian tujuan dan dapat dihindari.
3. Penanggungan atau penahanan risiko (risk retention)
1. Dana Cadangan
Perusahaan menyisihkan dana tertentu secara periodik yang
ditujukan untuk membiayai kerugian akibat dari risiko tertentu
2. Self Insurance
Pengelolaan dana cadangan untuk menanggulangi risiko
merupakan asuransi untuk internal perusahaan.
3. Captive Insurance
Perusahaan mendirikan anak perusahaan asuransi yang menjadi
bagian dari perusahaan sehingga risiko dalam perusahaan bisa
diasuransikan kedalam perusahaan asuransi tersebut.
4. Pengalihan risiko (risk transfer)
Pengalihan dari risiko dapat dialihkan ke pihak lain dan dapat
dilakukan melalui beberapa cara, sebagai berikut:
1. Asuransi
Asuransi adalah kontrak perjanjian antara yang diasuransikan
(insured) dan perusahaan asuransi (insurer), dimana insurer
bersedia memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami
insured. Pihak Insurer berhak atas premi asuransi yang dibayarkan
oleh insured.
2. Hedging
12
Hedging atau lindung nilai adalah mentransfer risiko kepada
pihak lain yang lebih bisa mengelola risiko lebih baik melalui
transaksi instrumen keuangan.
3. Incorporated (membentuk perseroan terbatas)
Incorporated atau membentuk perseroan terbatas merupakan
alternatif transfer risiko, karena kewajiban pemegang saham dalam
perseroan terbatas hanya pada modal yang disetorkan. Secara
efektif sebagian risiko perusahaan dialihakn kepada kreditur. Jika
perusahaan bangkrut maka pemegang saham dan kreditur akan
menanggung kerugian secara bersama-sama.
(3) faktor eksternal dan internal, misalnya kejadian kebakaran dan tubrukan,
13
2.6. Dampak dan Cara Menanggulangi Risiko yang terjadi di Pelabuhan
Musibah kapal adalah peristiwa yang menyedihkan atau malapetaka / bencana
yang menimpa kapal itu sendiri beserta awak dan muatannya. Untuk itu dibutuhkan
koordinasi yang tepat dan cepat antara awak kapal dan petugas di darat, termasuk
ketika melibatkan kapal kapal niaga lainnya. Berbagai penyebab tejadinya musibah di
atas kapal antara lain karena:
(3) faktor eksternal dan internal, misalnya kejadian kebakaran dan tubrukan,
Pada umumnya, musibah yang mungkin terjadi pada kapal adalah akibat:
14
manajemen keselamatan personal darat dan Onboard/ di kapal. Setiap perusahaan
sangatlah penting untuk mengembangkan, menerapkan dan mempertahankan Sistem
Manajemen Keselamatan yang meliputi: (1) kebijakan keselamatan dan perlindungan
lingkungan, (2) prosedur pelaporan kecelakaan kapal dan penyimpangan dari
ketentuan kode, (3) petunjuk dan prosedur untuk memastikan keselamatan operasi
kapal dan perlindungan lingkungan, perkerja di atas kapal benar-benar menaati
peraturan Internasional maupun perundang-undang Negara Bendera kapal yang
bersangkutan, (4) menentukan tingkat Otoritas garis komunikasi antar personil darat
(DPA) dan di atas kapal, (5) prosedur untuk siap dan tanggap dalam keadaan darurat,
(6) prosedur untuk internal Audit dan ditinjau ulang manajemen.
Kecelakaan kapal susah diprediksi dan dapat terjadi dimana saja. Oleh sebab
itu untuk menghadapi musibah di tengah laut sebelum kapal meninggalkan
pelabuhan, Kapal wajib melaksanakan persiapan-persiapan dan persyaratan sebagai
berikut: (1) mengikuti peraturan International Manajemen code (ISM code), (2)
pengetesan cara operasinya kemudi darurat, (emergency Rudder), (3) pengecekan
beroperasinya GPS (Global Potitioning System), (4) kek kelaikan sekoci (David)
penolong diturunkan dan dinaikan, (5) cek Jangkar dan rantai jangkar dalam keadaan
baik, (6) persiapan penerimaan Pilot (pandu),dan menurunkan Pilot, (7) cek smoke
detector di anjungan untuk mengantisipasi kebakaran di palka-palka, (8) sebelum
berlayar Peta-peta mulai dari tempat tolak sampai ketempat tujuan sudah dikoreksi
dan up date, (9) pemeriksaan generator, tes running atau tidak, (10) pengecek lampu-
lampu jalan dan lampu-lampu darurat, (11) mengetes darurat mesin Induk, (12) hasil
Internal audit dan Manajemen review, (13) pengopersian Oil Water sparator (OWS),
(14) mengecek tutup palka dan peralatan bongkar muat juga alat elektronik.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Risiko di Pelabuhan ASDP memiliki banyak dampak yang negative bagi kapal
atau pelabuhan sendiri dan dibutuhkan mekanisme atau cara untuk
meminimalisir risiko tersebut.
2. Upaya untuk mencegah kecelakaan kapal: (a) memperbaiki manajemen yang
terkait dengan etos kerja para aparat yang bertugas, (b) melakukan koordinasi
dengan berbagai pihak seperti BMG, angkatan laut, polisi udara, bea cukai,
dan pihak yang terkait lainya, (c) segera dilakukan registrasi ulang dan audit
nasional terhadap kapal-kapal Indonesia yang masih beroperasi, pemberian
kredit lunak terhadap pembelian kapal-kapal baru sehingga kapal-kapal tua
yang sudah tidak laik melaut diganti dengan kapal-kapal yang lebih bagus dan
dirancang sesuai perkembangan standardisasi internasional. (d) perlu adanya
koordinasi ini, kegiatan monitoring dan kontrol.
3.2. Saran
Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, khususnya mengenai risiko
di Pelabuhan ASDP, beberapa saran untuk penelitian lanjutan, antara lain:
16
2. Tidak hanya dampak finansial yang selalu dipandang negatif, analisa
dampak positif risiko di Pelabuhan ASDP ini sangat menarik untuk dikaji
lebih lanjut. Dampak positif yang bisa dikaji misalnya adalah kenaikan
tingkat keselamatan kru, aset, lingkungan, serta reputasi perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
HM. Thamrin. AR Desember 2015 Manajemen Keselamatan Maritim dan Upaya
Pencegahan Kecelakaan Kapal ke Titik Nol (Zero Accident) Vol.3,No.2.
Nasrullah P.N, Minto Basuki, Pramudya Juli 2021 Psenilaian Risiko K3 Pada
Penyeberangan Ketapang – GiliManuk menggunakan Bow-Tie Risk Assesment Vol.
3, No.1.
Suci Eka Pricilia 2018 Model Mitigasi Risiko Operasi pada Industri Penyeberangan :
Studi Kasus Lintasan Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk.
Candra Permana P, Minto Basuki, Erifive Pranata 2018 Analisa Risiko Operasional
Proses Bangunan Kapal Baru (Studi Kasus Pembangunan Kapal LPD 124 M Di PT.
Pal Indonesia (Persero). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
17