Anda di halaman 1dari 4

JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 6. No.

1 Juni 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

Nilai-Nilai Sportifitas Dalam Seni Pertunjukan Peresean Masyarakat Sasak


Lombok

Ali Imran1 & Wahyu Hananingsih2


1
Dosen Universitas Pendidikan Mandalika Mataram
2
Dosen Universitas Islam Negeri Mataram
Email: alilombok84@gmail.com, wahyuhananingsih@uinmataram.ac.id

Abstrak. Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjali)
dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut ende). Tradisi ini dilakukan oleh
masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Petarung dalam Peresean
biasanya disebut pepadu dan wasit disebut pakembar. Budaya peresean yang di mainkan oleh
masyarakat Lombok suku Sasak terlihat seram dan menakutkan, namun jika ditelusuri lebih
mendalam banyak nilai-nilai yang tersimpan dan terkandung didalamnya, antara lain nilai seni,
kesatria, persaudaraan, dan nilai sportifitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai-nilai
sportifitas dalam seni pertunjukan peresean. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode
yang digunakan adalah survey dan pengumpulan data penelitian ini melalui observasi dan
wawancara. Lokasi penelitian berada di desa darek kecamatan praya barat daya kabupaten lombok
tengah. Subyek dalam penelitian ini adalah payuguban panji kartike di Desa Darek. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa nilai-nilai sportifitas dalam seni pertunjukan peresean masyarakat sasak
lombok meliputi sikap yang selalu mengedepankan kejujuran (sikap dan perilaku para pepadu
yang secara jantan mau mengakui keunggulan lawan dan menerimanya dengan lapang dada) sikap
yang selalu menghormati lawan tanding atau pepadu lain, selalu taat terhadap aturan pertandingan
(rules of game).

Kata kunci : Nilai-Nilai, Sportifitas, Peresean, Masyarakat Lombok

PENDAHULUAN Menurut sumber sejarah yang ada,


Pulau Lombok adalah pulau yang peresean ini dulunya merupakan luapan
terkenal dengan daerah tujuan wisata dan emosional para raja dan para prajurit setelah
budaya nya tidak jarang wisatawan di memenangkan pertempuran di medan perang.
Lombok juga teratarik dengan atraksi lokal di Selain itu peresean ini juga merupakan media
pulau Lombok salah satunya adalah presean untuk para petarung dalam menguji
Kesenian dari Pulau Lombok satu ini keberanian, ketangguhan dan ketangkasan
merupakan media untuk para lelaki dalam mereka dalam bertarung. Kesenian ini terus
menguji keberanian dan ketangguhan mereka. berlanjut sampai sekarang di kalangan
Peresean adalah kesenian atau atraksi lokal masyarakat Suku Sasak hingga menjadi suatu
masyarakat Suku Sasak yang tradisi. Dalam perkembangannya, kesenian ini
mempertarungkan dua lelaki yang tidak hanya diadakan untuk masyarakat lokal
bersenjatakan tongkat rotan dan perisai yang saja, namun juga digelar untuk menyambut
terbuat dari papan kayu yang sudah di siapkan para tamu besar atau wisatawan yang
panitia Kesenian ini merupakan tradisi yang berkunjung ke sana.
lama yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Seperti yang disebutkan di atas,
Lombok provinsi NTB, yang keberadaanya kesenian ini merupakan media bagi para
masih ada hingga sekarang. Dalam kesenian petarung atau para lelaki dalam menguji
tersebut para lelaki berkumpul untuk menguji keberanian, ketangguhan, dan ketangkasan
keberanian dan ketangkasan mereka dalam mereka. Walaupun terdapat unsur kekerasan
bertarung. Walaupun terdapat unsur di dalamnya, namun peresean memiliki pesan
kekerasan, namun kesenian ini memiliki damai. Setiap petarung yang ikut dalam
pesan damai didalamnya. pertunjukan tersebut dituntut memiliki jiwa

Jurnal Pendidikan Mandala 1


JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 6. No. 1 Juni 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

pemberani, rendah hati, dan tidak pendendam. observasi dan wawancara untuk menghimpun
Dalam pertunjukannya, Peresean biasanya informasi seputar bilai-nilai sportifitas dalam
digelar di tempat yang cukup luas, agar ruang seni pertunjukan peresan pada masyarakat.
gerak para petarung tidak sempit dan para Adapun proses analisis dilakukan dalam
penonton juga bisa menyaksikan. Dalam beberapa tahapan yang meliputi pengumpulan
pertarungan tersebut terdapat dua orang data, reduksi data, penyajian data dan
petarung yang disebut dengan Pepadu dan kesimpulan/ verifikasi data dalam bentuk
tiga orang wasit yang mengatur jalannya laporan penelitian.
pertandingan. Salah satu wasit yang
mengawasi jalannya pertandingan disebut HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan Pakembar Tengah, dan wasit yang Nilai-Nilai Sportifitas dalam Seni
memilih para pepadu disebut pakembar sedi. Pertunjukan Peresean di Desa Darek
Pertarungan tersebut biasanya dilakukan Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten
dalam lima ronde dengan durasi tiga menit Lombok Tengah.
setiap rondenya. Sebelum pertandingan “Hasil wawancara dengan pengurus
dimulai Pepadu akan di berikan instruksi dan paguyuban panji kartike peresean Lombok
doa agar pertandingan berjalan lancar. Setelah yaitu Bapak Ahmad Fauzan “Peresean atau
itu wasit akan memukul ende dengan rotan tradisi bertarung dengan rotan adalah budaya
sebagai tanda pertarungan dimulai. dari suku sasak yang hingga kini masih
Dalam pertarungan peresean ini terdapat dilakukan. Warisan kekayaan budaya di Gumi
beberapa peraturan, diantaranya pepadu tidak Lombok Sileparang ini tergolong unik dan
boleh memukul badan bagian bawah seperti menjadi daya tarik tersendiri bagi para
paha atau kaki, tapi pepadu diperbolehkan wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain
memukul bagian atas seperti kepala, pundak unik, tradisi ini terbukti memang memacu
atau punggung. Setiap pukulan tersebut adrenalin bagi yang menontonnya. Bagaimana
memiliki nilai masing-masing, dan pemenang tidak? Penonton yang menyaksikan peresean
dalam Peresean ini biasanya ditentukan dari adat Lombok ini harus memiliki cukup
nilai yang diperoleh setiap rondenya. Selain keberanian untuk menyaksikan pertarungan
itu para Pepadu tersebut dinyatakan kalah ini.
apabila sudah menyerah atau berdarah. Pertarungan sengit para pemain yang
Apabila ada Pepadu mengalami luka profesional, dengan menggunakan senjata
atau berdarah, tim medis akan mengobatinya rotan yang bisa melukai tubuh petarung
dengan obat sejenis minyak khusus agar tidak hingga mengeluarkan darah. Namun,
menimbulkan rasa perih. Setelah bertarung pertarungan dalam tradisi peresean Lombok
para pepadu kemudian bersalaman dan ini bukan sembarang pertarungan. Terdapat
berpelukan, sebagai tanda damai dan tidak nilai sportifitas dan sekaligus nilai patriotisme
ada dendam diantara mereka, hal inilah yang yang begitu mendalam yang berkaitan dengan
mendasari peneliti untuk mengetahui nilai- sejarah Suku Sasak Lombok.
nilai sportifitas yang terkandung di dalam
pertunjukan peresean yang ada di masyarakat
sasak Lombok.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Lokasi penelitian berada di desa
darek, kecamatan praya barat daya, kabupaten
Lombok Tengah , Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Subyek dari penelitian ini adalah
paguyuban panji kartike di desa darek, dalam
penelitian ini, data dikumpulkan melalui Gambar : Pertunjukan Peresean

Jurnal Pendidikan Mandala 2


JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 6. No. 1 Juni 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

Setelah lewat masa penjajahan, yang terluka hingga berdarah. Jika salah satu
pertarungan ini terus dilakukan secara turun- dari pepadu belum ada yang terluka,
temurun hingga menjadi tradisi Suku Sasak. keduanya dianggap sama kuat dan
Tradisi ini kemudian diyakini juga oleh pertandingan dilanjut hingga melewati lima
masyarakat sebagai ritual meminta hujan saat ronde barulah ditentukan siapa yang paling
musim kemarau panjang tiba. Seiring sedikit mengalami luka.
perkembangan zaman dan kepopuleran Tidak mutlak lima, banyaknya ronde
Lombok sebagai daerah wisata, tradisi bisa disesuaikan dengan kesepakatan bersama
peresean bukan hanya untuk ritual dan acara antar panitia dan pekembar. Meski dikenal
kerajaan, melainkan juga menjadi daya tarik dengan tradisi pertarungan, setiap selesai
luar biasa untuk menyambut para wisatawan bertarung masing-masing pepadu wajib
yang berkunjung, karena bukan merupakan berpelukan dan saling memaafkan seakan tak
pertarungan biasa dan mengandung makna pernah terjadi apapun sebelumnya. Ini
filosofis yang kuat, para petarung dalam menunjukkan nilai-nilai sportifitas yang
tradisi seni peresean ini diwajibkan tinggi meliputi sikap dan perilaku para
menggunakan baju adat khas Lombok. pepadu yang secara jantan mau mengakui
Para petarung yang biasa keunggulan lawan dan menerimanya dengan
disebut pepadu menggunakan celana yang lapang dada dan kesabaran, kerendahan hati,
dibalut dengan penutup kain khas Lombok dan saling menghormati yang sangat kental
dan kain ikat kepala. Pada bagian atasnya, dicontohkan dalam tradisi ini.
mereka tidak menggunakan baju apapun alias
bertelanjang dada. Sementara itu, alat tarung SIMPULAN
yang digunakan hanyalah sebuah perisai yang Tradisi peresean adalah kesenian
merupakan bagian dari senjata dan tongkat tradisional masyarakat Suku Sasak yang
rotan untuk bertarung. mempertarungkan dua laki -laki ( pepadu)
Selama pertarungan dengan memakai senjata dari tongkat rotan dan
berlangsung, pepadu akan diawasi oleh wasit perisai. Dalam tradisi peresean ada aturan
atau disebut pekembar. Ada atau awiq-awiq dan juga sanksi dalam
dua pekembar yang mengawasi jalannya pelaksanaannya. Tradisi peresean merupakan
pertarungan, yaitu pekembar sedi yang salah satu tradisi masyarakkat sasak Lombok
mengawasi jalannya pertarungan dari luar yang dijadikan media untuk unjuk
arena, dan pekembar tengah yang mengawasi ketangguhan seorang laki - laki. Nilai -nilai
jalannya Peresean di tengah arena. sportifitas yang terdapat dalam tradisi
Selama upacara ini berlangsung, peresean adalah mengenai nilai-nilai tentang
masing-masing pepadu saling serang sportifitas seperti sikap yang selalu
menggunakan tongkat rotan dan menangkis mengedepankan kejujuran (sikap dan perilaku
menggunakan perisai yang terbuat dari kulit para pepadu yang secara jantan mau
kerbau yangtebal. Satu yang membuat tradisi mengakui keunggulan lawan dan
Peresean ini menjadi begitu seru dan menerimanya dengan lapang dada) sikap yang
menantang adalah para pepadu sama sekali selalu menghormati lawan tanding atau
tidak memiliki persiapan dan tidak pepadu lain, selalu taat terhadap aturan
mengetahui siapa lawan tarungnya. Orang pertandingan (rules of game).
yang bertindak memilih Bagi Paguyuban Panji Kartike
para pepadu adalah pekembar sedi dan diharapkan untuk terus melestarikan tradisi
mereka yang terpilih harus bersedia seni pertujukan peresean mulai dari sejak
melakukan pertarungan. Jadi, pertarungan usia dini, sehingga dari dini nilai sportifitas
yang dilakukan betul-betul dilakukan secara akan tertanam pada diri pribadi pepadu sejak
spontan oleh warga Suku Sasak Lombok ini. dini. Dan bagi pemerintah diharapkan lebih
Pertarungan dalam tradisi peresean baru ikut memotivasi dan membantu dalam
akan berhenti ketika salah satu pepadu ada pengembangan eksistensi budaya-budaya yang

Jurnal Pendidikan Mandala 3


JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala Vol. 6. No. 1 Juni 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745

ada di Lombok, sehingga kelestarian budaya


masayarakat Lombok dapat terjaga agar tidak
punah.

DAFTAR PUSTAKA
I Made Ardika Yasa. 2020.Nilai-Nilai
Pendidikan dalam Budaya Tarung
Peresean di Lombok Barat. E-journal
(http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/
JPAH. Nilai-
Nilai_Pendidikan_Dalam_Budaya_T
arung_Presean_Di_Lombok_Barat_P
erspektif_Agama_Hindu/link/5ec2cc
0d92851c11a870c3ca.
Nilai dan pesan moral peresan Lombok.
http://bagas420.blogspot.com/2018/0
5/nilai-dan-pesan-moral-presean-
lombok.html. diakses pada tanggal
20 februari 2021 pukul 11.00 Wita.
Peresean Adat Lombok Budaya Sasak yang
Unik dan Tradisional.
https://www.lomboktourplus.com/per
esean-adat-lombok/ . diakses pada
tanggal 21 februari 2021 pukul 11.00
Wita.
Suratman, dkk. 2013. Imu Sosial Dan Budaya
Dasar . Malang: Intimedia.
Yusuf, M. Peresean Budaya Suku Sasak Yang
Lestari .E-Journal (http:// www.e-
journal-murahyusuf.info/ 2018/ 02/
peresean-budaya-suku-sasak-yang-
lestari.html)

Jurnal Pendidikan Mandala 4

Anda mungkin juga menyukai