Judul Konsep Harta dan Kepemilikan dalam Perspektif Islam
Jurnal Ilmu ekonomi Islam
Volume dan Halaman Vol 9(01), 2023, halaman 30-35
Tahun 2019
Penulis Masrina,Dewi Maharani,Verina Ayustrialni
Reviewer Tria Manda Sari
Tanggal 13 April 2023
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk kita mengetahui
lebih dalam tentang konsep Harta dan Kepemilikan dalam Perspektif Islam
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kajian
kepustakaan dengan menelaah secara hukum hukum normatif syariat secara asal berdasarkan Al Qur'an kemudian di perkuat dengan ijtihad pendapat para ulama fiqh mengenai konsep harta dan kepemilikan dalam perspektif Islam
Hasil penelitian Harta termasuk salah satu kebutuhan pokok manusia
dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sehingga oleh ulama Ushul fiqh persoalan harta dimasukkan ke dalam salah satu adh-dharuriyat Al khamsah ( lima keperluan pokok) yang terdiri atas, agama, jiwa,akal, keturunan dan harta. Atas dasar itu mempertahankan harta dari segala upaya yang dilakukan orang lain dengan cara tidak sah, termasuk ke dalam kelompok yang mendasar dalam Islam. Dalam hal ini, misalnya Allah menentukan hukuman pencurian bagi pencuri sebagaimana terdapat dalam q.s Al Maidah ayat 38 yang artinya laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah maha perkasa dan maha bijaksana. Menurut jumhur ulama harta adalah sesuatu yang mempunyai nilai, diwajibkan untuk mengganti bagi yang merusaknya, dan dibolehkan oleh syari'at untuk memakainya pada waktu yang tidak darurat. Dengan demikian, sesuatu yang tidak ada nilainya diantara manusia dan yang tidak di perbolehkan oleh Syara' tidak termasuk sebagai harta. Jumhur juga tidak mensyaratkan bahwa harta harus ada wujud materinya.
Hak milik menurut Ibnu Taimiyah adalah sebuah
kekuatan yang didasari atas syariat untuk menggunakan sebuah objek, tetapi kekuatan itu sangat bervariasi bentuk dan tingkat nya. Kepemilikan adalah tata cara yang ditempuh oleh manusia untuk memperoleh kegunaan (manfaat) dari jasa ataupun barang.
Kekuatan penelitian Penulisan dalam jurnal ini mudah dipahami
Kelemahan penelitian Pada abstrak sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia
Kesimpulan Harta merupakan kebutuhan inti dalam kehidupan
dimana manusia tidak akan bisa terpisah darinya. Manusia termotivasi mencari harta demi menjaga eksistensinya dan menambah kenikmatan materi maupun non materi. Harta hendaklah diarahkan kepada kepentingan umat secara bersama-sama. Kehidupan manusia berkembang dengan berpilah-pilah dalam bentuk kelompok terkecil, bahkan diperkenalkan individu yang mandiri, maka Allah mengizinkan kepada pribadi-pribadi itu untuk mengusahakan harta itu secara perseorangan. Sedangkan kepemilikan tidak memberikan hak mutlak kepada pemiliknya untuk mempergunakan semuanya sendiri, melainkan harus sesuai dengan beberapa aturan. Hal ini dikarenakan beberapa kepemilikan harta pada esensinya hanya sementara, tidak abadi, dan tidak lebih dari pinjaman terbatas dari Allah SWT.