1. CINDY PHATIKASARI
2. DANIAR HANI LESTARI
3. DIAN FITASARI
4. DINI ROSWATI ANGGRAINI
5. ENDANG SULISTYAWATI
Pemeran
Cindy : Perawat dialysis
Daniar : Perawat poli
Dian : Istri pasien
Dini : Pasien
Endang : Dokter KGH
Pada hari Rabu tanggal 14-2-2024 jam 08.00 pasien atas nama Tn. Doni, usia 45 th datang ke
RS Cempaka Putih ditemani istrinya untuk kontrol ke poli penyakit dalam dengan keluhan badan lem
as, mual-mual dan kedua kaki agak bengkak. Pasien mengatakan menderita sakit DM sejak 4 tahun ya
ng lalu dan jarang kontrol ke RS. Setelah diperiksa laboratorium didapatkan hasil : ureum 65mg/dl, cr
eatinine : 3,6mg/dl, eGFR : 22ml/mnt, Hb : 10gr/dl, GDS : 226mg/dl.
Setelah pasien dan istri mengantri untuk administrasi kemudian pasien menuju ke poli penyak
it dalam.
Perawat poli Selamat pagi bu, saya dengan perawat Daniar, ada yang bisa saya bantu?
Istri pasien Suami saya mau kontrol ke poli dr. Endang suster
Perawat poli Baik bu, atas nama pasien siapa?
Istri pasien Atas nama Doni Saputra umur 45 thn dengan tanggal lahir 20-01-1979 suster
Perawat poli Baik bu saya cek dulu ya… ( sambil melihat status pasien).
Setelah saya lihat tn. Doni dapat nomor antrian no. 15, jadi mohon tunggu dul
u nanti kami panggil sesuai dengan nomer antrian nya bu…
Sambil menunggu antrian saya cek dulu untuk tekanan darah dan BB bapak ya
bu…
TD : 145/88mmhg
Nadi : 84x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu : 36,5*C
BB : 60 kg
Istri pasien Iya, terima kasih suster
15 menit kemudian setelah pasien mengantri, pasien di panggil sesuai dengan no urutnya dan
masuk ke dalam poli penyakit dalam .
Pasien Gimana ya bu, soalnya saya masih bingung dan belum ada gambaran ba
gaimana tindakan cuci darah itu, kalo yang di mesin gimana dan kalo ya
ng di perut itu juga gimna… (dengan wajah bingung)
Dokter Kalau mau lebih jelas lagi nanti bapak akan di antar ke ruang HD dan a
kan dijelaskan lagi bagaimana prosedur tindakan disana pak sama peaw
at dialisisnya…
Pasien Baik tidak apa-apa dok biar saya bisa lebih jelas lagi
Setelah pasien setuju untuk dijelaskan lebih detail, dokter memberi tahu kepada asiste
n perawat untuk mengantar pasien ke ruang HD. Setibanya di ruang HD, perawat poli menjelas
kan kondisi pasien kepada perawat dialysis bahwa pasien tersebut akan di rencanakan tindakan
cuci darah. Kemudian perawat poli berpamitan kepada pasien untuk kembali ke poli penyakit d
alam.
Perawat dialysis Selamat pagi bapak ibu, saya dengan perawat Cindy. Ada yang bisa
saya bantu?
Pasien Selamat pagi suster Cindy
Saya pak Doni tadi dari poli penyakit dalam dan disarankan dr. Endan
g untuk dilakukan cuci darah. Saya tadi juga sudah dijelakan tentang ti
ndakan cuci darah itu ada 2 tapi saya masih bingung sus dan belum ad
a gambaran tentang tindakan dari keduanya
Perawat dialysis Oh baik pak saya akan menjelaskan lebih proses tindakan cuci darah
melalui mesin dan melalui perut itu yang bagaimana…
Kalau cuci darah melalui mesin yaitu prosedur pemisahan zat racun
dan air di dalam darah melalui mesin menggunakan ginjal buatan
sebagai pengganti ginjal bapak yg sudah mengalami penurunan fungsi,
prosedur hd menggunakan mesin biasanya memerlukan waktu 10-12
jam pak dalam seminggu bisa dikatakan bapak datang ke RS 2x dalam
seminggu dengan lama cuci darah 4,5-5 jam.
Sementara kalau cuci darah melalui perut itu yaitu terapi pengganti
ginjal selain dari cuci darah melalui mesin dialysis. Jadi CAPD atau
ada yg menyebut dengan istilah Dialisis Peritoneal Mandiri
Berkesinambungan merupakan salah satu metode pencucian darah
melalui atau menggunakan Peritoneum (selaput yg melapisi perut dan
pembungkus organ perut ). Pada selaput yg melapisi perut ini terdapat
banyak pembuluh darah, jadi zat-zat sisa metabolisme yg dibawa oleh
darah ini akan lebih mudah disaring melalui peritoneum (rongga
perut ). Jadi sebelum dilakukan tindakan pencucian darah melalui
rongga perut atau CAPD ini, dokter akan melakukan tindakan
pembedahan dibagian perut bapak, dengan tujuan memasangkan
selang khusus untuk aksesnya. Jadi selang atau kateter ini akan
ditanamkan di rongga perut bapak dan ada sebagian dari selang yang
di keluar untuk membantu membuang sisa metabolisme tsb. Bagian
lokasi selang kateter yg muncul dari dalam perut ini disebut dengan
exit site pak. Selang atau kateter ini tidak bisa langsung digunakan,
bapak bisa menunggu kurang lebih 14 hari dulu sampai exit site
sembuh dan kering dan sudah layak digunakan.
Jika tidak ada kontra indikasi riwayat penyakit seperti hernia atau
pernah di operasi di bagian perut CAPD akan jauh lebih aman dan
nyaman untuk bapak kedepannya, apalagi jika bapak masih ingin
beraktifitas atau bekerja.
Keuntungan menggunakan CAPD yaitu bapak bisa cuci darah
dirumah, tidak bergantung orang lain, karena dilakukan cuci darah
setiap hari untuk masukan asupan makanan dan buah-buahan tidak
terlalu dibatasi, kemudian untuk jadwal dialysisnya bisa ditentukan
sendiri. Sedangkan kekurangannya harus ekstra hati-hati agar luka
terhindar dari infeksi, dan sedikit terganggu karena ada selang di perut
bapak.
Setelah mendapatkam penjelasan dari perawat dialysis, pasien kembali ke poli untuk
menyampaikan keputusan nya. Dalam perjalan dari ruang HD menuju ke poli penyakit dalam
pasien diskusi dengan istrinya untuk tindakan mana yang akan di pilih, kemudian pasien men
yampaikan ke perawat poli.
Perawat dialysis Pagi pak Doni.. gimana kabarnya? Ada yg bisa saya bantu..
Pasien Gini sus..saya kesini karena hari ini ada jadwal penggantian cairan sus
Perawat dialysis Baik pak doni.. apa bapak sudah membawa cairannya?
Pasien & Istri Sudah suster ( sambil memberikan peralatan cairan Dianeal )
Perawat dialysis Baik bu pertama tama saya jelaskan untuk persiapan alatnya, yang
pertama : Tiang infus, Timbangan, Handrub, Cairan dianeal sesuai dengan keb
utuhan, Minicaps 2 buah, Ultraclamp 1 buah, Pengalas, Baki, Buku catatan har
ian CAPD,alcohol 70% dan masker.
Kemudian cara penggantiannya :
Gunakan masker, Lakukan Cuci Tangan 6 langkah , Tuangkan alkohol 70% di a
tas meja, Ambil paper towel kemudian bersihkan meja dengan gerakan searah ,
Persiapan alat dan lingkungan, buka dan periksa kantong cairan dianeal (cek tan
ggal kadaluarsa, kebocoran, kejernihan, volume, konsentrasi dan keutuhan bagi
an frangible dan pull ring. Lakukan Cuci Tangan 6 langkah, Pisahkan kedua kan
tong cairan (kantong yang berisi dan kantong yang kosong) kemudian klem me
nggunakan ultraclamp yang pertama di bawah frangible pada kantong yang beri
si cairan, Keluarkan transferset dan letakkan pengalas dibawah transfer set , La
kukan hand hygiene dengan handrub, Tarik pull ring dan lepaskan minicaps dari
transfer set, segera sambungkan keduanya dengan hati-hati, Patahkan frangible
pada pangkal selang, Gantungkan cairan dianeal pada tiang infus dan letakkan
kantong dianeal yang kosong ke dalam Baki / Nampan.
Buka twist clamp (fase pembuangan minimal 20 menit) , Amati cairan buangan
(kejernihan dan volumenya) Setelah selesai fase pembuangan, tutup twist clam
p, Buka ultraclamp dan lakukan flushing (hitung 1 sampai 5 untuk membuang u
dara dari selang) kemudian tutup selang pembuangan dengan ultraclamp, Buka t
wist clamp (fase pengisian), Setelah selesai fase pengisian, tutup twist clamp da
n selang pengisian dengan ultraclamp yang kedua, Buka pembungkus minicaps
dan pastikan ada sponge iodine di dalamnya, Lakukan hand hygienedengan han
drub, Lepaskan selang cairan dianeal dari transfer set, Tutup rapat transfer set d
engan minicaps yang baru, Buang kantong cairan yang sudah digunakan ke tem
pat sampah, Lakukan Cuci Tangan 6 langkah, Bersihkan meja instrumen dan do
kumentasikan kegiatan.
Kemudian kita melakukan cara penggantian balutan
Seperti biasa yang pertama kita persiapkan dulu peralatannya, seperti :
Handrub, Kassa steril, Plester, Betadine, Masker, Gentamicine salep, Alcohol
70% dan NaCl 0.9%
Kemudian untuk caranya :
Kenakan masker dan lakukan cuci tangan 6 langkah, Tuangkan alkohol 70% di
atas meja, ambil paper towel kemudian bersihkan meja dengan gerakan searah,
Letakkan alat-alat diatas meja yang telah dibersihkan, Lakukan cuci tangan 6 la
ngkah, Lepaskan dressing lama dengan hati-hati dari perut pasien, pegang dan
arahkan kateternya ke bawah dengan satu tangan dan perhatikan jangan sampai
menarik kateternya, Lakukan cuci tangan, Periksa exit site dengan seksama dan
pastikan tidak ada perdarahan, cairan, kebocoran, kemerahan, Raba tunnel untu
k memeriksa adanya nyeri tekan dan pengerasa , Lakukan hand hygiene dengan
handrub, Siapkan 3 kassa steril dan basahi secukupnya dengan betadine,
Bersihkan area exit site dengan gerakan dari arah dalam ke luar. Buang kassany
a. Lakukan sebanyak 3 kali. Siapkan 1 kassa steril dan dibasahi dengan NaCl 0,
9% bersihkan exit site dengan gerakan dari arah dalam ke luar. Buang kassany
a. Keringkan exit site dengan kassa steril kering, Oleskan gentamicine salep di
area exit site, Taruh kassa steril diatas exit site dan rekatkan dengan plester untu
k menahannya agar tidak lepas, Lakukan cuci tangan 6 langkah, Bersihkan meja
instrumen dan dokumentasikan kegiatan.
Nanti saya akan mengirimkan video cara penggantian cairan dan cara
mengganti balutan agar bapak bisa melakukan secara mandiri dirumah. Tetapi
kalau bapak bingung bapak masih bisa ke sini untuk mengganti cairannya
sampe seminggu atau sampai bapak bisa melakukan sendiri dg lancar.
Pasien Baik sus, Nanti saya akan belajar sendiri dirumah agar lebih lancar
Perawat dialysis Baik pak, bagaimana setelah di lakukan penggantian cairan dan balutan
tadi, apakah bapak sudah paham dan gimana dengan lukanya pak? Nyeri
ngga pak?
Pasien Alhamdulillah sus, sudah cukup paham dan lukanya juga sudah tidak
terasa nyeri. Terimakasih atas bantuannya ya sus..
Perawat dialysis Baik pak.. dengan senang hati. Tetap semangat dan jaga kesehatan