Mensucikannya
Oleh Ajoefahmi
Hadast kecil adalah suatu keadaan tidak suci pada diri seseorang sampai melakukan wudhu’
atau bertayamum karena alasan yang diperbolehkan syara’. Misalnya Seseorang yang baru
saja bangun tidur lalu langsung mengerjakan shalat maka shalatnya tidak sah, karena dengan
tidur ia berada dalam keadaan tidak suci dari hadast kecil. Berdasarkan pengertian ini maka
cara bersuci dari hadast kecil adalah dengan berwudhuk atau bertayamum. Sabda Rasulullah
yang artinya Rasulullah SAW bersabda : Allah tidak menerima shalat seseorang
apabila ia dalam keadaan berhadast sebelum ia berwudhuk (HR. Muttafaqun alaih)
Mengeluarkan sesuatu dari qubul dan dubur seperti kentut, kencing, tahi
dan mazi. Firman Allah QS. Annisa’ ayat 43 yang artinya … atau datang dari tempat
air … (QS; An-Nisa’ ; 43)
Hilang akal, misalnya kena mabuk, gila atau tidur. Firman Allah Swt yang artinya
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu shalat, sedangkan kamu dalam
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan… (QS. An-Nisa’ : 43)
Bersentuhan kulit laki-laki dan kulit perempuan yang bukan muhrim. Firman Allah
QS. Annisa’ ayat 43 yang artinya … dan kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapatkan Air maka bertayamumlah. (QS; An-Nisa’ : 43)
Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan atau jari yang tidak memakai
tutup. Sabda Rasulullah SAW yang artinya ”Siapa yang menyentuh kemaluannya,
janganlah shalat sehingga berwudhuk terlebih dahulu (HR; Abu Daud)
Istinja’
Pengertian Istinja’
Istinja’ menurut bahasa adalah terlepas atau selamat. Sedangkan menurut istilah
adalah : Bersuci atau membersihkan kotoran yang keluar dari qubul atau dubur, baik
sesudah buang air besar atau kecil. Hukum istinjak adalah wajib karena untuk menjaga
kebersihan.
Jangan buang hajat di jalan yang dilalui orang atau tempat berteduh
Jangan buang hajat dilubang baik yang ada ditanah ataupun di dinding
Pada air tergenang
Mendahulukan kaki kiri ketika masuk WC dan menduhulukan kaki kanan ketika
keluar
Jangan berkata-kata selama dalam WC
Membaca do’a sebelum masuk dan waktu keluar dari WC
Do’a masuk WC ”Ya, Allah sesungguhnya aku berlindung kepada engkau dari syetan
laki- laki dan syetan perempuan”
Do’a keluar WC ”Puji-pujian bagi Allah yang telah mengeluarkan penyakit dari
diriku dan telah mengembalikan kesehatanku.”
Dilarang buang hajat dengan menghadap kiblat atau membelakanginya terutama bila
hal itu dilakukan ditempat terbuka atau tidak ada penutupnya atau dalam suatu tempat
yang bukan khusus disediakan untuk itu.
Tidak membawa masuk benda yang didalamnya terdapat zikir kepada Allah.
Tidak memandang keatas atau kemaluan
Dimakruhkan berbicara, bernyanyi atau melakukan pekerjaan
Menggunakan tangan kiri ketika membersihkan tempat keluarnya kotoran
Islam
Mumayyiz yaitu bisa membedakan yang baik dan yang buruk
Tidak berhadast besar
Menggunakan air yang suci dan mensucikan
Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit anggota wudhu’
Rukun Wudhu’
Rukun wudhu’ yaitu segala sesuatu yang harus dikerjakan ketika berwudhu’. Apabila salah
satu dari rukun wudhu’ tidak dikerjakan maka wudhu’nya batal atau tidak sah.
Rukun wudhu’ ada 6 (enam) macam :
1. Niat “Saya berniat wudhu’ untuk berhadast kecil karena Allah Ta’ala”
2. Membasuh muka mulai dari tumbuhnya rambut kepala sampai bawah dagu dan dari
telinga kanan hingga telinga kiri.
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap atau menyapu kepala
5. Membasuh dua kaki hingga mata kaki
6. Tertib , yaitu melakukan rukun wudhu’ mulai dari urutan pertama sampai dengan
yang terakhir secara berurutan
Sunat Wudhu’
Sunat wudhu’ adalah perkara-perkara yang dianjurkan untuk dilakukan saat wudhu’.
Perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak
berdosa. Sunat-sunat wudhu’ antara lain :
Keluar sesuatu dari salah satu dua pintu (qubul dan dubur)
Hilang akal, baik karena mabuk atau gila
Bersentuhan kulit antara kulit laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa yang
keduanya bukan mahram
Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan, baik kemaluan sendiri maupun
kemaluan orang lain.
Fadhilah Wudhu’
Mengeluarkan dosa-dosa dari tubuh, sebagaimana hadits Nabi Saw. Dari Utsman bin
Afan t, ia berkata: “Rasulullah r bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu lalu
menyempurnakan wudhunya maka keluarlah dosa-dosanya dari tubuhnya bahkan
dosa-dosa itu keluar dari bawah kukunya juga keluar”. (HR. Muslim)
Mendapatkan balasan surga dari Allah Swt sebagaimana hadits nabi yang
artinya Dari Uqbah bin 'Amir bahwa dia mendengar Nabi saw bersabda: "Tidaklah
seorang muslim berwudhu dengan sempurna kemudian mendirikan shalat dua rakaat
dengan hati dan wajah yang penuh kekhusyuan niscaya wajib baginya mendapatkan
balasan surga". ( H.R. Muslim ).