Anda di halaman 1dari 94

Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di Pasar Pagi Jakarta

Metodologi Penelitian

Diajukan untuk memenuhi persyaratan pengajuan proposal skripsi sekaligus mata kuliah metodologi penelitan

Bidang Ilmu Pendidikan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

oleh

Firman Maolana

111.18.059

PEMBIMBING

Muis Murtadho., SE., MM

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA

SURABAYA

(2021)
UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA SURAT PENGESAHAN ORISINALITAS & PERSETUJUAN
PUBLIKASI AKADEMIK SKRIPSI PERIODE GENAP TAHUN 2020-2021
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Firman Maolana


NRP : 11118059
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Tempat/Tgl Lahir : Karawang, 28 Februari 2000
Alamat : Jl Kapuk Raya, Jakarta Barat RT/RW 002/002

Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai


Supplier Di Pasar Pagi Jakarta
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul:

1. Adalah benar dibuat oleh saya sendiri untuk memenuhi persyaratan kelulusan akademik.
2. Pada bagian - bagian tertentu dalam penulisan Skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan sumbernya sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
3. Jika dikemudian hari diketahui berdasarkan bukti-bukti yang kuat ternyata Skripsi tersebut
dibuatkan oleh orang lain atau diketahui bahwa Skripsi tersebut merupakan plagiat/
mencontek/ menjiplak hasil karya ilmiah orang lain, maka dengan ini saya bersedia menerima
sanksi pencabutan gelar akademik saya dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
4. Dan atas pernyataan orisinalitas tersebut di atas, maka saya menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Widya Kartika Hak Bebas Royalti NonEksklusif untuk menyimpan,
mengalihmediakan, mendistribusikan dan mempublikasikan Skripsi saya tanpa perlu meminta
ijin, selama mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta.
5. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Widya
Kartika, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya
ilmiah saya ini. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Surabaya, 16 Juni 2022

Hormat saya,

Firman Maolana
UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA BERITA ACARA PENGESAHAN SIDANG AKHIR SKRIPSI
PERIODE GASAL TAHUN 2021 - 2022
Disampaikan dengan hormat bahwa telah dilaksanakan Sidang Akhir Skripsi dan telah
dipertahankan dalam kode etik kebebasan akademik pada:

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Lokasi : Dengan Judul

Skripsi :

Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari


sebagai Supplier Di Pasar Pagi Jakarta

Oleh Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Firman Maolana

NRP 11118059

Program Studi : Manajemen


Fakultas : Ekonomi

Di hadapan Dewan Penguji Skripsi :


Ketua Sidang/ Penguji 1: Martinus Rukismono SE., M.M. ttd
Penguji 2: Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M. ttd
Penguji 3: Muis Murtadho,S.E.,M.M. ttd
Sekretaris Sidang : Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M. ttd
Dengan hasil penilaian ujian secara menyeluruh/komprehensif sebagai berikut :
NILAI NILAI NILAI NILAI
EVALUASI I EVALUASI SIDANG TOTAL KETERANGAN
% % AKHIR % %
LULUS/
TIDAK LULUS*
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Program Studi, Pembimbing Utama, Sekretaris Sidang

Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M. Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M. Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M.
UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA PERSETUJUAN SIDANG AKHIR SKRIPSI PERIODE GASAL
TAHUN 2021 -2022
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa pemohon yang adalah
mahasiswa:

Nama : Firman Maolana

NRP 11118060

Program Studi : Manajemen


Fakultas : Ekonomi
telah memenuhi syarat untuk mengikuti Sidang Skripsi dengan mengajukan:

Judul Skripsi/ TA :
APERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH DI PERUMAHAN
SAN DIEGO PAKUWON CITY SURABAYA

Rencana Waktu Sidang :

Rencana Lokasi Sidang :

Adapun untuk keperluan tersebut, disertakan pula daftar cek persyaratan &
terlampir sebagai berikut :

1. Materi Skripsi untuk Sidang Akhir status terkini □ **


2. Lembar Konsultasi Bimbingan status terkini □ **
3. Bukti Lunas Dana Pembangunan □ **
4. Bukti Lunas Biaya SPP Semester yang berjalan □ **

Demikian persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 8 Pebruari 2022

Menyetujui,

Pembimbing Utama, Ketua Prodi, Pemohon,

Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M. Dr. Erna Ferrinadewi, S.E.,M.M. Nasyudi Ambangi
Diterima di Surabaya Pada tanggal :

Koordinator Skripsi/Tugas Akhir,

Martinus Rukismono, SE., M.M


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena Rahmat dan berkat penyertaan-Nya saya bisa
menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai
Supplier Di Pasar Pagi Jakarta”.

Skripsi ini disusun sebagai bagian dari persyaratan kelulusan dalam derajat sarjana manajemen(S.M) program strata
(S-1) program studi manajemen Fakultas ekonomi universitas Widya Kartika Surabaya.

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini, penulis tidak luput dari
kendala dan keterbatasan. Namun kendala tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan, bimbingan,
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menyertai dan memberikan hikmat kepada
peneliti sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
2. F. Priyo Suprobo ST., M.T. sebagai Rektor Universitas Widya Kartika Surabaya yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas
Widya Kartika Surabaya.
3. Yulius Hari, S.Kom., MKom., MBA., Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas
Widya Kartika yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut
ilmu di Universitas Widya Kartika Surabaya.
4. Muis Murtadho., SE., MM. selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan
waktu, tenaga, pikiran, serta mendukung dan membimbing peneliti dalam
menyusun skripsi ini.
5. Dr. Erna Ferrinadewi, S.E., M.M. selaku kepala prodi manajemen Universitas Widya
Kartika Surabaya. sekaligus selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, tenaga, pikiran, serta mendukung dan membimbing peneliti dalam
menyusun skripsi ini.

6. Para dosen dan non akademik yang sudah membimbing dan mengarahkan saya
selama pengerjaan tugas akhir saya hingga selesai.
7. Mama, dan Adik saya, juga orang yang sangat saya kasihi, karena sudah dengan
sabar memberi dukungan, doa, perhatian, kasih sehingga peneliti ini bisa
menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
8. Kakak gembala saya di brother house, Ishak Ong Raharjo dan Renna Yulia Fernanda
yang sudah menjaga, mendoakan, memperhatikan saya dalam selama ini.
9. Saudara - saudara saya di brother house yang ada ketika saya lemah maupun kuat
dan terus menyemangati saya dalam mengerjakan tugas akhir saya hingga selesai.
Akhir kata peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belumlah sempurna karena
keterbatasan pemahaman dan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, peneliti
bersedia dan menerima segala kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat dari
semua pihak yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ORISINALITAS & PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................... ii
HALAMAN BERITA ACARA PENGESAHAN SIDANG AKHIR SKRIPSI................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG AKHIR SKRIPSI ...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
1.1 Rumusan Masalah ............................................................................................. 7
1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7
BAB II ...................................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................................................9
2.1 . Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 9
2.2 Persamaan dan perbedaan Penenlitian ............................................................ 11
2.2.1 Persamaan Penelitian ..................................................................................... 11
2.2.2 Perbedaan penelitian ............................................................................... 11
2.3 Landasan Teori ................................................................................................ 12
2.3.1 Pengertian Perilaku konsumen ....................................................................... 12
2.3.2 Model Perilaku Konsumen .............................................................................. 13
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen................................... 20
2.3.4. Jenis Perilaku Konsumen ............................................................................... 26
BAB III ............................................................................................................................................... 30
METODE PENELITIAN ...................................................................................................................... 30
3.1. Jenis penelitian .................................................................................................................... 30
3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 31
3.2.1 Wawancara mendalam................................................................................... 32
3.2.2 Observasi ....................................................................................................... 33

3.2.3 Dokumentasi ................................................................................................. 34


3.3 Jenis dan Sumber Data.......................................................................................... 34
3.4 Populasi dan Sampel............................................................................................. 36
3.4.1 Populasi ......................................................................................................... 36
3.4.2 Sampel .......................................................................................................... 37
3.5 Teknik Pengambilan Sampel .................................................................................. 37
BAB IV ........................................................................................................................... 39
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 39
4.1 Latar Belakang Narasumber .................................................................................. 39
4.2 Hasil Penelitian ..................................................................................................... 42
4.2.1 Perilaku konsmun dalam membeli rumah ....................................................... 42
4.2.2 Pendapat Narasumber Mengenai Lokasi Perumahan ....................................... 44
4.2.3 Mengenai Fasilitas ......................................................................................... 47
4.2.4 Kenyamanan .................................................................................................. 49
4.3 Pembahasan......................................................................................................... 52
4.3.1 Privasi............................................................................................................ 52
4.3.2 Lokasi perumahan ........................................................................................... 53
4.3.3 Fasilitas ......................................................................................................... 54
4.3.4 Kenyamanan .................................................................................................. 55
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 57
5.1 Keseimpulan......................................................................................................... 57
5.2 Saran ................................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 59
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 65
Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan toko
mainan dalam memilih PT Lestari sebagai supplier. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalan toko mainan yang menjadi pelanggan PT Lestari di Pasar Pagi
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam. Dengan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5 toko
responden. Sedangkan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan judgmental sampling.

Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah pelanggan PT Lestari yang menjadi
narasumber dalam penelitian ini, mengutamakan keuntungan dan kualitas layanan yang
maksimal.

Kata kunci: pertimbangan, memilih supplier


Abstract

This study aims to find out what is a toy store’s consideration in choosing PT Lestari as a
supplier. The type of research used in this research is qualitative research. The
population used in this study is a toy shop that is a customer of PT Lestari in Pasar Pagi
Jakarta. The research method used in this study was in-depth interviews. With the
number of respondents used in this study, namely 5 respondent shops. While the
sampling technique in this study used judgmental sampling. The results obtained in this
study were PT Lestari customers who were resource persons in this study, prioritizing
profit and maximum service quality.
Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manusia selalu mengalami pertumbuhan, dari masa ke masa, manusia
terus – menerus mengalami pertumbuhan seiring berjalannya waktu dan bertambahnya
usia. Pada saat seorang anak baru lahir, tentunya yang dibutuhkan hanyalah asupan
susu, dan sejumlah perlengkapan yang digunakan oleh seorang anak yang baru lahir.
Semakin bertambahnya usia, tentunya kebutuhannya bertambah bukan?

Dalam perkembangan anak – anak, sejak lahir hingga balita, sangat dibutuhkan banyak
ragam aktivitas yang diperlukan untuk perkembangan kognitif (kecerdasan) dan afektif
(emosi). Aktivitas anak – anak tidak akan jauh dari konsep bermain, karena dengan
bermain anak – anak akan banyak memperoleh pengalaman belajar. alat – alat bermain
dibutuhkan untuk menciptakan stimulus belajar, mainan anak – anak sangat berperan
dalam penciptaan stimulus (rangsangan untuk / dipicu untuk digunakan kognitifnya)
semisal? Masak – masakan, pisau dan buah

Perlu kita ketahui, kebutuhannya bertambah ketika seorang anak yang baru lahir
mencapai tingkat kanak – kanak, tentunya ada aktivitas yang dilakukan oleh anak – anak.
Pada poin inilah saya sebagai peneliti ingin meneliti bahwasanya pada masa anak – anak,
banyak aktivitas yang dilakukan, dan tentunya dalam melakukan aktivitas tersebut,
memerlukan sebuah alat yang sering kita kenal dengan sebutan mainan.

Apa itu mainan? Menurut KBBI, mainan adalah alat untuk bermain, atau disebut juga
barang yang bisa dimainkan. Pada masa kanak – kanak, secara umum kita tahu bahwa
anak - anak suka bermain
Gambar 1.1

Anak – Anak memainkan mainan

https://www.google.com/search?q=anak+anak+main+mainan+indonesia&

Berbicara mengenai anak – anak, pastinya berkaitan juga dengan apa yang dibutuhkan
oleh anak – anak dan salah satunya ialah mainan.

Mainan itu bisa dikatakan sebagai dunianya anak - anak mengeksplor perkembangan
dalam interaksinya dengan mainan. Dan bermain, adalah salah satu cara untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Tentunya, mainan adalah
kebutuhan yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak – anak.
Bermain juga dapat meningkatkan kecerdasan seorang anak – anak, Bermain adalah
sesuatu yang menyenangkan bagi anak - anak, dan bermain adalah suatu kebutuhan
yang sudah ada (inhern) dalam diri anak.

Mainan, bukan hanya suatu kebutuhan bagi anak – anak, namun mainan juga dapat
membuat seorang anak belajar sesuatu dan anak tersebut mempelajarinya. Gambar
dibawah ini, adalah salah satu contoh, bagaimana seorang anak dapat mengetahui dan
mempelajari bentuk – bentuk, seperti lingkaran, kubus, persegi, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui fungsi mainan, kita perlu melihat bahwa ada dua fungsi dan ini erat
hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. antara lain;
kebutuhan dan edukasi bagi anak tersebut. Dahulu kita sebagai anak – anak pasti pernah
merasakan hal yang sama, dan itu menjadi keperluan yang membantu pertumbuhan
dan perkembangan kita.
Gambar 1.2

Mainan edukasi

https://www.stella-maris.sch.id/blog/mainan-anak-edukatif/

Mainan edukasi sangat penting bagi anak – anak, mengapa? Ya karena mainan edukasi
ini akan membantu motorik anak. Sebagai contoh, seorang anak memegang sebuah
mainan dalam bentuk hewan, dan hewan itu mengeluarkan suara, ketika mereka
merasakan ini, mereka akan merasakan mainan yang dipegang, mengetahui bentuk –
bentuk dan tekstur dari mainan tersebut. Tentunya ini akan menambah pengetahuan
anak tersebut.

Masih ada banyak fungsi dari mainan edukasi, antara lain;

• Mengajarkan anak memecahkan masalah


• Membantu anak mengetahui apa penyebabnya dan apa akibatnya
• Membantu menumbuhkan imajinasi anak
• Meningkatkan kekreatifitasan seorang anak
• Membantu dan meningkatkan konsentrasi anak
• Membantu anak mengenal hal hal baru dan itu menjadi pengetahuannya
• Meningkatkan perkembangan indera, dalam memegang, melihat, dan mendengar
Sekarang kita berbicara mainan sebagai kebutuhan anak, berbicara mengenai mainan,
ini tentunya mengacu kepada sebuah alat, tetapi untuk anak – anak menggunakan
mainan itu, ini bisa kita namakan sebagai, bermain.

Mengapa mainan menjadi kebutuhan bagi anak? Karena perkembangan seorang anak,
berkaitan dengan anak itu memainkan mainan.

Ketika anak itu bermain, anak itu akan menyerap dan mempelajari mainan itu atau
dengan kata lain, proses perkembangan seorang anak bisa diukur dari bagaimana anak
itu bermain, karena ketika anak itu memainkan sebuah mainan, ia akan menyerap dan
mempelajari mainan tersebut dan mengetahui hal – hal baru.

Mengetahui bahwa anak – anak membutuhkan mainan, maka perlu adanya penjual
mainan, atau bisa disebut dengan pasar yang menjual mainan. Dari judul yang saya
pakai, saya meneliti pasar mainan yang letaknya di Jakarta, dan banyak orang
menyebutnya pasar pagi. Pasar pagi adalah dunianya mainan anak – anak, bisa
dikatakan ini adalah pasar terbesar yang menjual mainan.

Biasanya, setiap orang tua yang mempunyai anak, kebanyakan dari mereka membeli di
pasar pagi Jakarta. Pasar pagi di Jakarta, merupakan penjual mainan anak – anak
terlengkap, Semua jenis mainan ada disana. Seperti yang saya tekankan diawal, bahwa
ada mainan edukasi, dan juga yang tidak edukasi, atau dalam artian mainan yang
membuat anak – anak melakukan keseruannya sendiri.

Gambar dibawah ini, saya harap bisa mewakili situasi yang ada disana, dan ini saya
dokumentasi sendiri, kira – kira bulan Oktober tahun 2021. Dan tentunya ini baru
sebagian dari pasar pagi yang sesungguhnya.
Gambar 1.3

Situasi dan kondisi penjual mainan dengan konsumen yang membeli

Sumber: Dokumentasi langsung

Mainan yang ada di Pasar pagi Jakarta kebanyakan, untuk anak – anak yang berumur
kira - kira 5-10 tahun, dan seperti yang saya bahas diawal, bahwa ada mainan yang
mengedukasi, adapula mainan yang menjadi teman interaksi anak dengan mainan, dan
itu menjadi keseruan tersendiri bagi anak – anak.

Tentunya, berbicara mengenai penjual mainan, sudah pasti ada toko – toko utama yang
menjual mainan. Menurut yang saya lihat, di pasar pagi ada 10 toko utama yang menjadi
penjual ataupun supplier dari pembeli. Namun, menurut pengamatan saya di lapangan
secara langsung, ada 1 toko yang menjadi satu satunya supplier, bagi 9 toko utama tadi.
Dan aktifitas toko mainan di Pasar pagi, kebanyakan pemilik toko membuka tokonya
pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Kira - kira demikian mengenai aktifitas toko
mainan yang ada di Pasar pagi Jakarta.

Mengenai permintaan konsumen terhadap mainan di Pasar pagi, permintaan konsumen


biasanya ramai di hari Senin – Kamis, untuk hari Jum’at dan Sabtu, pengunjung yang
datang mengalami penurunan bahkan tidak seperti biasanya. Dan ternyata, melalui apa
yang saya dengar dari salah satu toko utama, Hari Jum’at dan Sabtu adalah waktunya
para pemilik toko memesan dan banyak para pengecer atau bisa kita sebut sebagai
penjual Retail, yang memesan pada hari Jum’at dan Sabtu.
Dan perlu kita ketahui, bahwa pasar pagi Jakarta, adalah pasar yang mayoritas menjual
mainan anak. Dan mengapa saya menyebutnya toko utama? Karena di Pasar pagi
Jakarta terdapat banyak pengecer / retail yang berjualan di area toko tersebut.

Fokus dari penelitian saya, adalah Toko utama yang menjadi supplier, bagi toko – toko
yang lain. Supplier adalah pemasok, pemasok bisa dilakukan secara perorangan, juga
bisa dilakukan dalam bentuk perusahaan, yang menyediakan barang dan disalurkan
kepada konsumen, seperti pengecer atau pemakai secara langsung.

Tentunya Supplier berbeda dengan distributor, distributor secara umum bisa kita
katakana sebagai penyalur atau penjual kepada pengecer sampai produk itu diterima
oleh konsumen. Berbicara mengenai Supplier, saya akan mengambil PT Lestari Toy’s,
yang adalah supplier mainan anak – anak, di Pasar pagi Jakarta.

PT Lestari Toy’s, adalah sebuah PT yang bergerak di bidang mainan anak anak, dari
bahan mentah hingga barang jadi, PT ini sudah bergerak di bidang ini sejak tahun 1992,
pemilik perusahaan ini adalah Bapak Wilianto, dan beliau mengatakan bahwa, memulai
bisnis ini tidaklah mudah, banyak kegagalan, dan terus mengikuti perkembangan yang
terkini, sehingga mainan – mainan yang di produksi, tidak kalah saing dengan produk
lain.

Jadi, secara singkat, PT ini bergerak di bidang pembuatan mainan anak – anak, dan di
Pasar pagi Jakarta membuka satu toko, dan didalamnya melakukan penjualan, dan
menyediakan mainan anak – anak, bagi toko – toko disekitarnya. Dan disinilah saya
meneliti, bahwasannya PT Lestari Toy’s, menjadi supplier di Pasar pagi Jakarta. Dan fokus
penelitian saya adalah Pemasok dengan penjual grosir juga pengecer, hingga konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di


Pasar Pagi Jakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai


Supplier Di Pasar Pagi Jakarta.
1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti dari
banyaknya teori-teori yang dibaca dan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini,
selain itu peneliti juga dapat mengetahui kondisi dan minat dari pertimbangan Toko
Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di Pasar Pagi Jakarta.

2. Bagi pembaca:

Dari hasil penelitian ini, diharapkan para pembaca dapat memperoleh informasi yang
baik untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih supplier yang tepat.

3. Bagi perusahaan:

Dari hasil penelitian ini, perusahaan juga bisa mengetahui dan mendapat masukan,
untuk meningkatkan dan mempertahankan toko-toko yang menjadi pelanggan.

1.5 Lingkupan Penelitian

Lingkup dari penelitian ini adalah toko – toko yang menjadi pelanggan dari PT Lestari
sebagai Supplier Di Pasar Pagi Jakarta

1.6 Sistematika Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapa bab dan Subbab dengan urutan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan juga lingkupan penelitian dengan jelas dan lengkap.

Bab II: Tinjauan Pustaka


Dalam bab ini akan membahas penelitian terdahulu sebagai referensi dalam penelitian
ini, perbedaan penelitian sebagai daya pembeda dengan peneliti sebelumnya, serta
teori – teori yang menjadi dasar pada penelitian ini.

Bab III: Metodologi Penelitian

Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, jenis dan sumber data, Teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel, Teknik pengambilan sampel, metode analisis
data, uji hipotesis yang dilakukan secara lengkap dan jelas.

Bab II

Tinjauan Pustaka

3.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bermanfaat bagi peneliti sebagai referensi / acuan, panduan bagi
peneliti untuk mengetahui model penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian,
cara pengumpulan data, serta contoh sampel yang digunakan untuk menulis penelitian
ini.
3.1.1 Hati dan Fitri (2017)

Penelitian terdahulu pertama berjudul “ Analisis faktor – faktor yang dipertimbangkan


dalam pemilihan pemasok pada coffee shop di kota Malang

Peneliti berpendapat bahwa Pemilihan pemasok merupakan kegiatan


mempertimbangkan item yang akan di gunakan dalam jangka waktu yang panjang, dan
peneliti terdahulu memilih pemasok adalah bertujuan

Rimantho et al (2017)

Penelitian terdahulu kedua berjudul “ Analisis faktor – faktor yang dipertimbangkan


dalam pemilihan pemasok pada coffee shop di kota Malang

Peneliti berpendapat bahwa pemilihan pemasok tidak hanya melihat pada harga. Ada
beberapa kriteria yang harus diperhatikan, diantaranya kualitas yang baik, pengiriman
cepat waktu sampai kapasitas produksi memadai.

2.1.2 Ninik Wulandari (2014)

Penelitian terdahulu ketiga berjudul

“Analisa kriteria terhadap pemilihan supplier bahan baku dengan pendekatan Analytycal
Hierarchy process (AHP).

Peneliti berpendapat bahwa ketika perusahaan tidak memproduksi produknya sendiri,


maka perusahaan tersebut memerlukan supplier, dan dalam pemilihan supplier terdapat
beberapa kesulitan dalam memilih supplier terbaik. Perusahaan juga belum menemukan
kriteria supplier terbaik.

2.1.3 Ghoushchi, et al., (2018)

Penelitian terdahulu keempat berjudul “The Impact Of Supplier Selection On The


Relationship Marketing Perfomance Of Independent Retailers In South Africa”

Penelitian terdahulu berpendapat bahwa ada Faktor total biaya dan kualitas. Faktor ini
memuat 5 item yaitu, total biaya pengecer, lokasi pemasok, penawaran harga rendah,
total biaya pembelian, ketersediaan untuk negosiasi harga, harga adalah yang paling
penting saat membeli dan kualitas produk. Total biaya pembelian penting bagi pengecer,
karena mereka berada dalam bisnis pembelian dan penjualan, dan biaya itu menentukan
apakah mereka untung atau tidak
2.1.4 Nair (2015)

Penelitian terdahulu kelima berjudul “The Impact Of Supplier Selection On The


Relationship Marketing Perfomance Of Independent Retailers In South Africa”

Penelitian terdahulu berpendapat bahwa penting untuk dicatat bahwa pemilihan


pemasok bukan hanya tentang produk yang rendah harganya, tetapi berkaitan dengan
biaya aktivitas rantai pasokan, dan ini include dengan harga pokok barang yang dibeli.

2.2 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian

2.2.1 Persamaan Penelitian

a. Memiliki kesamaan judul yaitu mengenai pemilihan supplier yaitu dengan (Hati dan
Fitri)

b. memiliki kesamaan konsep dan lokasi, bahwa ada beberapa kriteria dalam memilih
Supplier yaitu dengan (Ninik Wulandari)

2.2.2 Perbedaan penelitian

Perbedaan peneliti terdahulu dan sekarang

Sumber: data penelitian terdahulu dan telah diolah oleh penulis


Indikator Penelitian

Penelitian terdahulu sekarang

Nama Hati Ninik Ghoushchi Firman


dan Wulandari Maolana
Fitri

Judul Analisis faktor – Analisa “The Impact Analisis


penelitian faktor yang kriteria Of Supplier Pertimbangan
dipertimbangkan terhadap Selection On Toko Mainan
dalam pemilihan pemilihan The Dalam
pemasok pada supplier Relationship Memilih PT
coffee shop di bahan baku Marketing Lestari
kota Malang dengan Perfomance sebagai
pendekatan Of Supplier Di
Analytycal Independent Pasar Pagi
Hierarchy Retailers In Jakarta
process South
(AHP). Africa”

Lokasi Malang Jakarta South Africa Jakarta


penelitian

Metode Kuantitatif Kuantitatif Kualitatif Kualitatif


penelitian

Objek Pertimbangan Memilih Impact Of Pertimbangan


Penelitian dalam pemilihan kriteria Supplier pemilihan
pemasok Supplier Selection Supplier

Tahun 2021 2017 2020 2022


Penelitian

Responden 100 200 130 5


2.3.1 Tumbuh kembang anak

Dalam buku Montessori seni menggali potensi anak sejak dini, hasil karya Paula Polk
Lillard mengatakan bahwa, pikiran anak yang belum terbentuk perlu belajar dengan cara
lain, yaitu dengan cara belajar orang dewasa. Orang dewasa tentunya sudah memiliki
pengetahuan mengenai lingkungannya, namun berbeda dengan anak – anak. Anak –
anak harus memulai dari nol. Tugas ini seakan – akan mustahil dicapai oleh anak – anak.
Tetapi melalui pikiran anak – anak yang menyerap apa yang di alami oleh anak – anak,
memberikan pikiran prasadar istimewa yang memungkinkan anak untuk menyerap
lingkungan tanpa sadar.

Pada usia 3 tahun, persiapan tak sadar yang diperlukan sebagai landasan untuk
perkembangan dan aktivitas berikutnya sudah terbangun. Anak sekarang menjalani misi
baru, yakni mengembangkan fungsi – fungsi mentalnya. Sebelum usia 3 tahun, fungsi –
fungsi tersebut diciptakan; sesudah usia 3 tahun, fungsi - fungsi tersebut berkembang.

Dalam perkembangan seorang anak, tentunya diperlukan lingkungan yang mendukung


anak tersebut untuk berkembang. Anak - anak memiliki kesibukannya sendiri, Anak –
anak memanfaatkan lingkungannya untuk menjadikan diri mereka berkembang.
Kesibukan anak – anak, adalah demi proses itu sendiri yaitu berkembang. Supaya
seorang anak bisa berkembang secara utuh, maka diperlukannya hal – hal yang positif
dan diberikan kepada anak tersebut, sehingga anak tersebut bisa memperhatikan benda
tertentu, ketika anak tersebut memperhatikannya, maka ada sesuatu yang diserap oleh
anak tersebut.
2.3.2 Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan
bisnis untuk memperoleh suatu kelangsungan sebuah perusahaan, sehingga perusahaan
mendapatkan keuntungan.”

“Menurut Kotler (Kharisma, 2016) pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukar produk yang
bernilai dari pihak lain. Pemasaran bukan hanya kegiatan menjual produk dan jasa,
namun dalam pemasaran harus ada kerjasama yang baik antar bagian agar tercapai
pemasaran yang efektif.”

2.3.2.1 Harga

A. Harga

1. Pengertian harga

Menurut Kotler dan Amstrong adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa. Harga bisa dikatakan sebagai salah satu elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lainnya menyiratkan biaya. Harga bersifat
fleksibel, artinya dapat berubah dengan cepat.

Harga menurut Tjiptono merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan
atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk/kualitas,
distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran.

2. Tujuan penetapan harga

a. Berorientasi pada laba Tujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba
(asumsi teori klasik) dan target laba. Pendekatan maksimalisasi laba menyatakan bahwa
perusahaan berusaha untuk memilih harga yang bisa menghasilkan laba/keuntungan
yang paling tinggi.
2.3.2.2 Promosi

Menurut pernyataan Kotler (2016) menjelaskan bahwa definisi dari pemasaran adalah
berbagai pengaturan dan proses kelembagaan untuk membuat, berkomunikasi, dan
berbagi promosi yang terkait dengan pelanggan, pelanggan, mitra, dan seluruh
perusahaan.

Menurut Sudaryono (2016) menyatakan pendapat tentang pemasaran bahwa


pemasaran adalah proses manajemen yang berupaya memaksimumkan laba bagi
pemegang saham dengan jalan melalui relasi dengan pelanggan utama (valued
customers) dan akan menciptakan keunggulan yang begitu kompetitif

2.3.2.3 Lokasi

1. Lokasi

Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka
lokasi seringkali memiliki kekuasaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan. Lokasi
yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi perusahaan.

Menurut Kotler (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai
dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi
pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.

2. Penentuan Lokasi

Menurut Munawaroh (2013) salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur
ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya.
Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan
ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi
lainnya. Pemilihan lokasi sangat penting karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya
operasi, harga maupun kemampuan bersaing. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan benefit perusahaan:

a. Bagi industri, untuk meminimumkan biaya. Lokasi yang tepat mendekatkan lokasi
gudang penyimpanan bahan dengan lokasi produksi bisa menghemat biaya transportasi.

b. Bagi retail dan profesional service untuk maksimisasi revenue. Pemilihan lokasi retail
dan profesional service yang mudah dijangkau konsumen memungkinkan terjadi
penjualan dalam jumlah banyak, sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan.
c. Bagi lokasi gudang untuk memaksimumkan speed delivery dan biaya minimum. Jarak
gudang dengan lokasi pabrik yang tepat akan mempercepat penyerahan barang
sekaligus meminimalkan biaya.

2.3.2.4 Distribusi

Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran,
setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan
pemyampaian produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang
tepat. Beberapa pengertian mengenai saluran distribusi yang berkaitan dengan saluran
distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut :

Menurut Tjiptono (2014), “Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan


organisasional yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan
produk/jasa dari penjual ke pembeli akhir.”

Menurut Etzel (2013) “Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang
melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status
pemilikannya dari produsen ke konsumen atau pemakai bisnis.

Menurut Daryanto (2011) distribusi adalah “suatu perangkat organisasi yang saling
bergantung dalam menyediakan satu produk untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen/pengguna”. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa saluran distribusi
merupakan aliran barang-barang dari produsen ke konsumen. Oleh karena itu saluran
distribusi dibutuhkan karena adanya perbedaan yang menimbulkan celah-celah atau
kesenjangan di antara produksi dan konsumsi

Saluran Distribusi Barang Konsumsi Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar
konsumen, dimana umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk
menekan biaya pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicapai
produsen satu persatu. Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis saluran yang
dapat digunakan.

A. Produsen - Konsumen Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling
sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan
perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau
langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran
ini disebut saluran distribusi langsung.
B. Produsen - Pengecer - Konsumen Seperti hainya dengan jenis saluran yang pertama
(Produsen - Konsumen), saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung.
Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Adapula
beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung
melayani konsumen. Namun alternatif akhir ini tidak umum dipakai.

C. Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Saluran distribusi semacam ini


banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional.
Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang besar
saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar,
dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

D. Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen Disini, produsen memilih agen sebagai


penyalurnya. la menjalankan kegiatan perdagangan besar, dalam saluran distribusi yang
ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

E. Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Dalam saluran distribusi,


sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepedagang
besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam
saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

2.3.3 Impor

1. Pengertian Impor

Berbagai pengertian impor dikemukakan sebagai berikut : Impor bisa diartikan sebagai
kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean
negara lain. Hal ini berarti melibatkan dua Negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh
kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut yang berbeda dan pastinya juga
peraturan serta perundang-undangan yang berbeda pula. Negara yang satu bertindak
sebagai eksportir (supplier) dan yang lainnya bertindak sebagai negara
penerima/importir (Andi Susilo,2013).

Impor dapat diartikan membeli berang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan
pemerintah yang dibayar dengan mempergunakan valuta asing. Dalam pelaksanaan
impor terdapat aneka perantara, perwakilan penjual, agen-agen, pembeli kulakan, para
penjual dan distributor yang bertugas mengantarkan barang dagangan ke pasar dalam
negeri (Astuti Purnamawati dan Sri Fatmawati, 2013). Secara sederhana pengertian
impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar daerah Indonesia atau dikenal juga
dengan sebutan daerah pabean ke dalam daerah Indonesia atau dalam daerah pabean.
Jadi, kesimpulan impor adalah setiap barang yang dimasukkan dari luar Negara
Indonesia, baik secara legal maupun ilegal disebut juga barang impor (I Komang Oko
Berate, 2014). Konsep impor berasal dari adanya kegiatan dalam perdagangan
internasional, terkait dengan adanya jual beli barang yang dilakukan lintas negara. Impor
merupakan kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean baik yang dilakukan
oleh orang pribadi maupun badan hukum yang dibawa oleh sarana pengangkut telah
melintas batas negara dan kepadanya diwajibkan memenuhi kewajiban pabean seperti,
pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang (Ali Purwito dan
Indriani, 2015)

2.4 Hipotesis penelitian

Diduga adanya pertimbangan toko – toko / pengecer dalam memilih Supplier mainan
anak di Pasar pagi Jakarta.
Bab III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah salah satu prosedur yang tepat digunakan untuk
pengambilan sebuah keputusan dalam bidang manajemen dan bisnis. Banyak aktivitas
riset bisnis, telah mendapat pengakuan, terutama dari kalangan pebisnis yang handal
dalam menemukan (identification), merumuskan (formulate), mengembangkan
(developing of alternative), dan memecahkan masalah (problem solving). Dr. Sigit
Hermawan, S.E.,M.Si (2016)

Menurut perkembangan kesadaran akan pentingnya memahami metodologi penelitian


(research methods), menjadikan bidang ilmu ini semakin banyak yang berminat. Seiring
dengan kompleksnya masalah didalam bisnis dan manajemen, maka dibutuhkan
metodologi penelitian dalam mengambil sebuah keputusan, dalam menetapkan strategi
maupun kebijakan bisnis.

1. Penelitian kualitatif adalah sebuah instrument yang mengandung arti bahwa peneliti
melakukan kerja lapangan secara langsung dan bersama aktivitas dengan orang - orang
yang diteliti untuk mengumpulkan data. Peneliti harus memahami masalah yang akan
diteliti dan memahami Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif yang akan
digunakan. Peneliti harus menangkap makna yang tersurat dan tersirat dari apa yang
dilihat, didengar, dan dirasakan serta dibutuhkan kepandaian dalam memahami
masalah. Peneliti harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan diteliti
sehingga dibutuhkan sikap yang toleran, sabar, dan menjadi pendengar yang baik.
Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimas Agung
Trisliatanto (2020)

Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian deskripsi, karena dari judul yang
saya ambil, saya ingin mendeskripsikan apa saja pertimbangan Toko mainan dalam
memilih PT Lestari sebagai supplier.

3.2 Sumber dan jenis Data

Sumber data adalah dari wawancara dengan pihak toko yang memilih PT Lestari sebagai
Supplier. Wawancara yang saya lakukan adalah dengan menggunakan Smartphone,
yakni saya menggunakan sosial media WhatsApp, baik dalam Calling, maupun dengan
Chatting.
Jenis data yang saya gunakan adalah data primer, yang adalah hasil wawancara dengan
narasumber yang bersangkutan.

a. Calvin Toy’s

Jenis kelamin : Laki – laki


Usia : 51 Tahun
Pekerjaan : Pemilik Toko Calvin Toy’s
Alamat : Pasar pagi Jakarta No. 39

b. Jayden Toy’s

Jenis kelamin : Laki – laki


Usia : 31 Tahun
Pekerjaan : Pemilik Toko Jayden Toy’s
Alamat : Pasar pagi Jakarta No. 48

c.Shinta Toy’s

Jenis kelamin : Perempuan


Usia : 41 Tahun
Pekerjaan : Pemilik Toko Shinta Toy’s
Alamat : Pasar pagi Jakarta No. 57

d. Anugerah Toy’s

Jenis kelamin : Laki - laki


Usia : 48 Tahun
Pekerjaan : Pemilik Toko Anugerah Toy’s
Alamat : Pasar pagi Jakarta No. 62

e. Murni Toy’s

Jenis kelamin : Laki - laki


Usia : 44 Tahun
Pekerjaan : Pemilik Murni Toy’s
Alamat : Pasar pagi Jakarta No. 66
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan dari satuan – satuan atau individu yang
karakteristiknya hendak diteliti. Satuan – satuan tersebut dapat dinamakan unit analisis
dan dapat berupa orang – orang, institusi – institusi, benda – benda, dan lain
sebagainya.

Populasi adalah totalitas semua individu atau data yang diperoleh dari hasil menghitung
maupun hasil pengukuran, baik kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Populasi juga merupakan objek dari mana
sampel diambil. Menurut Sugiyono (2011) pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas da karakteristik
tertentu dan ini ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Toko – Toko mainan yang memilih
PT Lestari sebagai supplier, dan Toko – Toko ini terletak di Pasar pagi Jakarta, dan
memilih toko – toko sebagai populasi adalah pada saat melakukan magang di PT Lestari.

3.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah toko – toko yang menjadi
narasumber yang sekiranya dapat mewakili populasinya (Sabar, 2007), serta
karakteristik dari toko – toko yang saya wawancarai.

Dalam penelitian ini, yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 5 Toko yang memilih
PT Lestari sebagai supplier mainan anak.
3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi
Berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Observasi dilakukan dengan cara
mengamati perilaku, kejadian, atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang diteliti,
kemudian ada pencatatan dari pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi. Dengan pengamatan peneliti dapat melihat kejadian sebagaimana
subjek yang diamati mengalaminya, menangkap, serta merasakan fenomena sesuai
pengertian subjek dan objek peneliti.

Tujuan dari observasi adalah memahami pola, norma, dan makna dari perilaku yang
diamati; untuk mendapatkan data yang akurat, sebaiknya menggunakan observasi
dengan partisipasi lengkap karena sebagai peneliti perlu mendapatkan makna yang
sesungguhnya dari apa yang diamati.

Tahapan observasi terbagi menjadi 3 yaitu meliputi observasi deskriptif, observasi


terfokus, observasi terseleksi. Observasi deskriptif adalah ketika peneliti mengamati
semua yang ada dengan menyeluruh, melalui ini, peneliti bisa mendeskripsikan semua
yang diamati.

Observasi terfokus adalah ketika pengamatan difokuskan pada aspek tertentu yang
menjadi fokus penelitian, observasi ini sering disebut mini tour observation; serta
observasi terseleksi, ini adalah observasi yang lebih rinci dari observasi terfokus.

Dalam penelitian saya, yang saya observasi adalah situasi yang terjadi / kegiatan dan
bisa juga disebut permintaan barang yang diminta oleh toko – toko di pasar pagi untuk
memenuhi stok barang dan untuk dijual kepada pengecer.

3.4.2 Wawancara mendalam ( indepth interview)

Wawancara merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara


langsung dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan antara pewawancara dengan
yang menjadi narasumber.

Bahkan keduanya dapat dilakukan bersamaan karena wawancara dapat digunakan


untuk menggali lebih dalam lagi data yang didapat dari observasi. Seperti yang
dikemukakan Sugiyono (2009) bahwa dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan
Teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan
observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada orang – orang yang ada
didalamnya. Pada penelitian kualitatif terdapat 2 jenis wawancara yang dapat
digunakan, menurut Sudarwan (2002) berdasarkan strukturnya, yaitu wawancara
relative tertutup yang pertanyaan difokuskan pada topik khusus dan umum yang juga
dibantu oleh panduan wawancara yang dibuat cukup rinci serta wawancara terbuka
ketika peneliti memberikan kebebasan diri untuk berbicara secara luas dan mendalam.

Kedua jenis wawancara ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Wawancara
relatif tertutup digunakan jika peneliti telah memperkirakan tentang informasi yang
akan didapatkan. Sebaliknya dengan wawancara terbuka, digunakan dalam penelitian
pendahuluan untuk mendapatkan informasi lebih dalam lagi.

3.4.3 Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018:476) dokumentasi adalah untuk mengolah data dan informasi
yang bentuknya berupa buku, arsip, dan lain-lain, dokumen, angka dan gambar tertulis
dalam bentuk laporan dan informasi Penelitian dapat didukung. Jadi dokumentasi
merupakan cara untuk mendapatkan informasi yang ada di lapangan melalui bisa
dokumen, gambar dan sebagainya.

3.5 Teknik pengambilan sampel

Menurut Sugiyono (2017:81) menjelaskan bahwa teknik pengambilan sampel


menjelaskan teknik pengambilan sampel yang bertujuan untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat beberapa teknik sampling yang
digunakan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgmental sampling. Dimana
peneliti harus memilih elemen – elemen / kriteria yang dimasukkan dalam sampel
karena peneliti yakin bahwa elemen – elemen tersebut sangat representatif dari
populasi.
4.1 Latar Belakang Narasumber

Narasumber dalam penelitian ini, adalah Customer (pelanggan) dari PT Lestari yang
memesan barang kepada PT Lestari untuk dipasok kepada toko dimiliki oleh
narasumber. Narasumber dalam penelitian ini, merupakan sumber informasi yang
digunakan untuk penelitian ini, guna memberikan informasi mengenai pertimbangan
dalam memilih supplier yang tepat.

a. Narasumber 1

Narasumber yang pertama adalah toko Calvin toys, toko ini telah memulai bisnisnya
yakni sejak tahun 2013, narasumber memulai membuka toko mainan, pada awalnya
hanya menjual mobil – mobilan yang bisa diduduki oleh anak – anak, dan saya
menjual masak – masakan, pada waktu itu cukup laku dikala itu. Dan itu
berlangsung selama kurang lebih 3 tahun. Pada waktu itu saya hanya memiliki
pegawai 2, yang satu bagian keuangan, yang satu bagian stok barang. Lalu saya
mulai merasa mainan ini sudah tidak laku seperti pada awal saya menjualnya. Dan
pada waktu itu Supplier yang menjadi pemasok mainan ke toko saya, saya minta
untuk tidak terlalu banyak memberikan mainan kepada saya. Karena saya merasa,
barang ditoko saya saja masih ada stok, bagaimana kalau pemasok terus
memberikan barang ke toko saya, pasti terjadi penumpukan barang.

Singkat cerita, di tahun 2017, saya melihat perkembangan mainan dan banyak kreasi
yang terjadi pada mainan, lalu saya mencari dimana mainan itu diproduksi, yang
dahulu mainan tanpa baterai, namun berjalannya waktu mainan bisa bergerak
dengan menggunakan baterai. Dan saya tertarik dengan itu. Lalu saya mulai menjual
mainan itu. Dan pada waktu itu saya melihat sebuah PT Lestari yang membuat
produk mainan anak – anak, sejak itu sayan berfikir, lokasi yang tidak jauh dari toko
saya, dan saya mencoba berkenalan dengan salah satu karyawan disana yang
Bernama Bapak Tata. Saya bertanya dari produk dan saya lihat dari katalognya,
sejak saat itu saya memulai dengan memesan mainan boneka – boneka, dan mobil
remot. Ternyata dari harga saya kaget, bisa semurah itu ketika saya memesan dalam
jumlah yang banyak.

b. Narasumber 2
Narasumber yang kedua adalah toko Jayden toys, sejak tahun 2016, toko ini
memulai bisnisnya dalam dunia mainan dipasar pagi Jakarta. Pada mulanya toko ini
hanya memiliki 2 pegawai dan itu adalah adik kakak. Mereka bekerja sama untuk
memulai bisnisnya dalam dunia mainan. Bapak Jayden berkata, bahwa merintis
bisnis dalam dunia mainan anak, tentu tidak mudah, dan saya langsung terjun dan
mencoba. Awalnya saya hanya menjual mainan anak – anak seperti masak masakan,
robot – robotan, dan puzzle. Pada waktu itu, saya sudah pesimis bahwa barang itu
tidak laku dipasaran, namun faktanya barang itu laku dan saya bisa mendapatkan
keuntungan sekitar Rp. 4000.000 / bulan

Dan setelah berjalannya waktu, saya megetahui PT Lestari yang lokasinya tidak jauh
dari toko saya, lalu ada satu karyawan dari PT Lestari, yang menawarkan kepada
toko saya, dan memberikan katalog mainan untuk toko saya jual. Pada waktu itu,
saya tertarik dengan mainan kuda – kudaan yang terbuat dari karet dan itu biasa
digunakan oleh anak – anak yang berusia tiga sampai enam tahun. Dan pada waktu
itu saya memesan sekita 100 kuda – kudaan, dan diluar dugaan saya, barang itu
laku. Akhirnya saya memesan lagi barang di PT Lestari mainan mainan yang sering
disukai anak – anak seperti mobil remot dan mainan kuda – kudaan. Sejak awal
tahun 2018 lah saya berlangganan dengan PT Lestari hingga sekarang. Dan sekarang
saya sudah mempunyai 3 pegawai tambahan untuk mengangkut barang yang
dipesan oleh pelanggan toko saya.

c. Narasumber 3

Narasumber yang ketiga adalah toko Shinta toys, toko ini memulai bisnisnya sejak
tahun 2018. Toko ini menceritakan asal mulanya toko Shinta menggeluti dunia
mainan. Asal mulanya toko Shinta melakukan percobaan seperti menjual beberapa
item mainan, seperti boneka barbie, masak – masakan, robot – robotan, dan
mainan hewan – hewanan. Pada awalnya saya hanya membeli di toko “A” beberapa
item, lalu saya jual di toko saya. Lalu tidak lama kemudian, saya merasa produk ini
cukup laris dalam dagangan saya. Saya merasa perlu produk ini lebih banyak
jumlahnya. Dan sementara saya mencari produk dalam jumlah banyak, saya berfikir,
bahwa saya perlu pegawai untuk toko saya, pada waktu itu saya membuka
lowongan untuk dua (2) orang pekerja untuk bekerja ditoko saya, ada yang sebagai
kasir, ada juga yang serabutan. Tidak lama kemudian ada beberapa pelamar di toko
saya dan singkat cerita saya menerima 3, karena saya berfikir perlu ada yang
mengelola stok barang. Sementara itu terjadi, ada 1 sales yang datang ke toko saya
dan memberikan katalog pada toko saya dan nama PT itu, PT Lestari. Sejak saat itu
saya mulai mempertimbangkan dan sekaligus mencoba dengan memesan beberapa
produk dari PT Lestari, yakni; mobil remot, dan barang yang saya jual sebelumnya.
Namun harga yang ditawarkan PT Lestari sangat terjangkau. Biasanya saya beli
hewan – hewanan satu (1) set seharga Rp. 11.000, namun di PT Lestari saya bisa
dapat harga Rp. 8000 dengan pembelian barang minimal 100 pcs. Pada saat itu saya
memberanikan diri untuk membelinya, dan ternyata laku keras mainan – mainan
yang saya pesan pada PT Lestari. Omset yang saya dapat / gaji bersih yang saya
dapatkan adalah Rp. 5000.000 -10.000.000 / bulan. Melihat keuntungan yang
demikian, saya bertahan memilih Pt Lestari sebagai Supplier saya.

d. Narasumber 4

Narasumber yang keempat adalah toko Anugerah toys. Toko ini memulai bisnisnya
sejak tahun 2015, toko ini pada awalnya satu keluarga yang menjadi pekerja di Toko
ini. Suami, istri dan kedua anaknya. Pada waktu itu saya memulainya dengan
melihat toko – toko disekitar saya, saya melihat apa saja yang mereka jual. Pada
waktu itu ada toko yang menjual mobil – mobilan, motor – motoran, dan
sebagainya. Ya pada waktu itu saya mencoba membeli di toko toko sekitar saya dan
saya menjualnya kembali di toko saya. Namun saya merasa kemalahan, dan saya
hanya mendapat keuntungan sedikit dari harga pembelian mainan. Pada waktu itu
saya mulai mencari pemasok barang mainan yang kira – kira saya bisa mendapatkan
harga murah dengan produk yang banyak. Singkat cerita, ada teman saya,
kebetulan ia adalah PT Calvin toys. Ia bercerita kepada saya, kalau mau mencari
supplier atau pemasok, hubungi saja PT Lestari, dan memang jaraknya tidak jauh
dari lokasi toko saya. Dan pada waktu itu saya mencoba berkenalan dengan salah
satu sales yang bernama Bapak Chandra, sales ini kebetulan waktu itu ada di kantor,
dan saya diberikan katalog mainan produk dari PT Lestari. Pada waktu itu saya
tertarik dengan beberapa item, seperti kuda – kudaan, mobil remot, dan hewan –
hewanan. Dan sesuai dengan keinginan saya, saya mau mendapatkan harga yang
murah dengan produk dalam jumlah yang banyak. Akhirnya saya dengan PT Lestari
menjalin hubungan kerja sama, saya merasa nyaman dengan pelayanan yang
diberikan oleh PT Lestari, dan saya bertahan sampai sekarang bekerja sama dengan
PT Lestari.
e. Narasumber 5

Narasumber yang kelima adalah toko Murni Toys. Toko ini memulai bisnisnya sejak
tahun 2016 dan saya terjun ke dalam dunia mainan ini tentunya dengan cara
mengamati pasar mainan. Dari apa saja yang dijual dan memahami kebutuhan anak
akan mainan. Sejak tahun 2016 saya memiliki 2 pegawai dalam toko saya, yang satu
untuk stok barang, yang satu adalah untuk keuangan. Pada awal saya menjual
mainan, mainan yang saya jual pertama kali adalah, hewan – hewanan. Dari situ
saya memulainya, dan kelihatannya pelanggan tidak tertarik kalau ditempat saya
pilihannya Cuma 1 item. Lalu saya coba pelan pelan mencari pemasok mainan yang
memproduksi mainan anak. Lalu salah satu pegawai saya memiliki kenalan dengan
pegawainya toko shinta toys. Bahwa toko shinta toys berlangganan dengan satu PT
yang Bernama PT Lestari. Dan saya meminta alamat PT Lestari itu kepada toko
Shinta toys, dan saya dengan pegawai saya datang ke lokasi PT Lestari. Dan saya
melihat katalog mainan yang ada disana, saya melihat katalognya dan saya mulai
tertarik dengan mainan – mainan yang ada dikatalog tersebut, akhirnya saya
meminta beberapa item yang ada di katalog itu. Dan saya memilih mobil remot,
hewan – hewanan, dan kuda – kudaan. Saya sebagai pemilik toko, puas dengan
layanan, yang diberikan PT Lestari, dan saya merasa barang yang saya beli jauh lebih
murah dibandingkan saya beli ke toko – toko terdekat di sekitar toko saya.
Berjalannya waktu saya merasa nyaman dengan PT Lestari, dan bisa dibuktikan
sampai sekarang saya masih berlangganan dengan PT Lestari.

4.2 Hasil Penelitian

seperti yang kita ketahui, penelitian ini memiliki tujuan, dan sudah dikemukakan pada
bab 1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertimbangan Toko Mainan
Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di Pasar Pagi Jakarta.

Hasil penelitian ini disusun berdasarkan hasil wawancara dan data pendukung
tambahan, dan data pendukung tambahan ini adalah melalui melakukan observasi,
dokumentasi, dan saya sebagai peneliti membuat kesepakatan untuk proses wawancara,
dan kebanyakan dari narasumber yang saya inginkan, mereka akan setuju untuk
diwawancarai jikalau apa yang rahasia tidak bisa dipertanyakan. Untuk waktunya saya
bersepakat dengan narasumber, yakni dibulan April – Mei 2022.
Saya melakukan wawancara ini dengan cara online / by phone, saya sebagai peneliti
menyadari, bahwa mereka pasti sibuk dengan pekerjaannya, namun mereka juga
menerima telepon dari saya sebagai peneliti, ini dikarenakan saya pernah melakukan
magang di PT Lestari, dan toko – toko tersebut merupakan pelanggan dari PT Lestari,
dan saya merasa sudah cukup akrab dengan mereka, karena ketika saya melakukan
magang di PT Lestari, saya juga ikut serta dalam menerima pesanan yang mereka minta
terhadap PT Lestari untuk memenuhi kebutuhan tokonya. Dan berikut adalah hasil dari
penelitian saya, hasil dan pembahasan mengenai penelitian saya.
4.2.1 Alasan memilih PT Lestari sebagai Supplier

Pada bagian ini akan diberikan penjelasan mengenai Alasan Narasumber memilih PT
Lestari sebagai Supplier

Tabel 4.1

Deskripsi Alasan memilih PT Lestari Sebagai Supplier

Narasumber Jawaban

Toko Calvin Toys Saya sebagai pemilik toko sangat mengapresiasi PT Lestari,
dari segi pelayanan yang diberikan, PT Lestari sangat
responsive. lokasi yang tidak begitu jauh dari toko Calvin
toys, dan tentunya ini mampu mengurangi biaya
pengeluaran dari toko tersebut. tanggapan dari toko ini
mengenai biaya, pernah mengalami kenaikan, namun tetap
saja harga barang jadi yang diberikan masih dapat
dijangkau. Dan mainan – mainan dari PT Lestari, memang
tidak semuanya diminati oleh pembeli eceran, namun
hampir semua mainan – mainan dari PT Lestari diminati.

Toko Jayden Toys pada akhir tahun 2015, saya sedang mencari supplier untuk
toko Jayden toys, dan saya menemukan supplier mainan
anak, yaitu PT Lestari, dan sejak 2018 saya memakai /
berlangganan dengan PT Lestari. Setelah 1 tahun saya
berlangganan dengan PT Lestari, saya merasa saya cocok
dengan PT ini. Jarak dari PT ini ke toko saya ternyata dekat,
Pelayanan yang diberikan oleh PT Lestari sangat baik,
namun terkadang produk yang saya inginkan sudah
kehabisan. Dari harga menurut saya sudah murah dan dapat
dijangkau. Menurut saya PT Lestari adalah PT yang selalu
meng-upgrade produknya sesuai dengan trend bagi anak –
anak sekarang.
Toko Shinta Toys Asal mulanya saya pemilik toko Shinta melakukan
percobaan terhadap PT Lestari dan digunakan sebagai
pemasok bagi toko Shinta. Namun berjalannya waktu, Toko
Shinta merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh PT
Lestari.

kalau dari segi pelayanan, PT Lestari sangat responsive, tidak


pernah terjadi penundaan, dan semisal ada barang yang
cacat, PT Lestari sangat menerima kondisi itu, dan segera
digantikan dengan barang yang sesuai dan tidak cacat. Dari
segi lokasi sangat dekat dengan toko yang saya miliki.
Mengenai selera konsumen, PT Lestari selalu meng-upgrade
produknya, dan cukup banyak peminat dari konsumen yang
membeli produk itu.

Toko Anugerah Toys Ketika saya memakai PT Lestari sebagai pemasok di toko
saya, dari jarak, jauh lebih menguntungkan dari pada
supplier sebelumnya. Dari segi pelayanan, sangat baik, juga
ramah, dan barang yang dikirim sesuai dengan selera
konsumen, hampir semua produk – produk dari PT Lestari
laku di toko saya. Saya juga merasa bahwa PT Lestari sangat
membantu keperluan toko saya, dari produk – produk yang
dikirim ke toko saya, jarang ada yang cacat. Berbeda dengan
PT sebelumnya, banyak barang yang cacat dan tidak mau
menerima complain dari saya.

Toko Murni Toys Saya merasa bahwa PT Lestari sangat care terhadap
pelanggannya, bahkan setelah barang itu dipesan dan
diantar, PT Lestari menanyakan kepada toko saya, mengenai
produk yang dikirimkan cacat atau tidak, saya sebagai
pelanggan juga menilai bawah PT Lestari ini totalitas dalam
melayani pelanggannya. Dan juga saya sebagai pelanggan
pasti memilih supplier yang tidak jauh dari lokasi saya, itu
juga adalah salah satu yang menguntungkan saya. Terutama
dalam biaya angkut dan sebagainya. Untuk harga yang
diberikan oleh PT Lestari tidak terlalu tinggi, dari harga beli
barang tersebut toko saya masih bisa mengambil
keuntungan dari harga beli. Selama ini saya merasa tidak
keberatan terhadap PT Lestari atau saya tidak keberatan,
selama PT Lestari menjadi Supplier saya.

4.2.2 Kualitas Layanan Yang PT Lestari Berikan

Pada bagian ini akan diberikan penjelasan mengenai Kualitas Layanan yang PT Lestari
berikan kepada narasumber.

Tabel 4.2

Deskripsi Kualitas Layanan yang PT Lestari Berikan Kepada Narasumber

Narasumber Jawaban

Toko Calvin Toys Dari segi pelayanan yang diberikan, PT Lestari sangat
responsive. Saya sangat mengapresiasi pelayanan dari PT
Lestari. Ketika saya memesan produk mainan yang saya
inginkan, pihak yang saya hubungi sangat cepat merespon,
terlebih lagi ketika ada customer yang memesan kepada
toko saya, ketika saya kehabisan barang, saya segera
menghubungi pihak dari PT Lestari, dan saya meminta
barang yang diinginkan oleh pelanggan saya, dan tidak lama
barang itu diantarkan ke toko saya. Ini merupakan satu hal
yang saya pegang dan bukti dari kualitas layanan yang
dierikan kepada toko saya.

Toko Jayden Toys Sejak 2016 saya memakai / berlangganan dengan PT Lestari.
saya merasa saya cocok dengan PT ini. Pelayanan yang
diberikan oleh PT Lestari sangat baik, namun terkadang
produk yang saya inginkan sudah kehabisan. Selain itu, PT
Lestari adalah PT yang sangat mementingkan kepuasan
pelanggan, terutama terhadap toko saya. Meskipun barang
yang saya minta sudah kehabisan, PT Lestari menjanjikan
barang itu ada minggu depan. Jadi menurut saya PT Lestari
adalah PT yang peduli dengan kebutuhan pelanggan.

Toko Shinta Toys Kalau dari segi pelayanan, PT Lestari sangat responsive, tidak
pernah terjadi penundaan, dan semisal ada barang yang
cacat, PT Lestari sangat menerima kondisi itu, dan segera
digantikan dengan barang yang sesuai dan tidak cacat. Dari
sini saya sebagai pelanggan menilai bahwa PT Lestari
memberikan kualitas layanan dari ketepatan waktu,
sehingga saya pun memberikan kepada pelanggan saya juga
tepat waktu.

Toko Anugerah Toys Dari segi pelayanan, sangat baik, juga ramah, dan barang
yang dikirim sesuai dengan selera konsumen, hampir semua
produk – produk dari PT Lestari laku di toko saya. Saya juga
merasa bahwa PT Lestari sangat membantu keperluan toko
saya, dari produk – produk yang dikirim ke toko saya, jarang
ada yang cacat. Berbeda dengan PT sebelumnya, banyak
barang yang cacat dan tidak mau menerima complain dari
saya.

Saya sebagai pemilik toko, tentu tidak mau berlangganan


dengan PT yang tidak mau menerima complain dari saya,
apalagi terdapat barang yang cacat atau tidak sesuai dengan
yang saya inginkan.

Toko Murni Toys Saya merasa bahwa PT Lestari sangat care terhadap
pelanggannya, bahkan setelah barang itu dipesan dan
diantar, PT Lestari menanyakan kepada toko saya, mengenai
produk yang dikirimkan cacat atau tidak, saya sebagai
pelanggan juga menilai bawah PT Lestari ini totalitas dalam
melayani pelanggannya. Dalam hal ini saya melihat dan
bahkan merasakan bahwa PT Lestari ini sangat mengenal
apa yang saya inginkan sebagai pelanggan.
4.2.3 Lokasi PT Lestari yang menjadi pertimbangan kelima narasumber

Pada bagian ini akan diberikan penjelasan mengenai Lokasi PT Lestari yang menjadi
pertimbangan kelima narasumber memilih PT Lestari sebagai Supplier.

Tabel 4.3

Deskripsi Faktor Lokasi yang menjadi pertimbangan kelima narasumber memilih PT


Lestari sebagai Supplier

Narasumber Jawaban

Toko Calvin Toys Menurut saya, Lokasi PT Lestari tidak jauh dari toko saya.
Karena lokasi yang tidak jauh dari toko saya, tentunya ini
akan mengurangi biaya angkut dalam pengiriman. Selain
biaya, waktu yang ditempuh juga lebih cepat dibandingkan
dengan PT yang lokasinya jauh dari toko saya.

Toko Jayden Toys Jarak dari PT Lestari ke toko saya ternyata dekat, dan
karena jarak toko saya dengan PT Lestari dekat, ini pasti
sangat menguntungkan saya, terutama dalam biaya angkut
dan lainnya. Karena PT Lestari dekat dengan toko saya, saya
bisa lebih mudah dalam memesan barang / mainan yang
saya inginkan.

Toko Shinta Toys Dari segi lokasi sangat dekat dengan toko yang saya miliki.
Kurang lebih 1 kilometer jaraknya. Karena lokasi yang dekat
dengan toko saya, saya bisa menghemat waktu dan biaya
yang dikeluarkan.
Toko Anugerah Toys Dari jarak, jauh lebih menguntungkan dari pada supplier
sebelumnya. Sejak saya berlangganan dengan PT Lestari
saya bisa lebih irit dalam ongkos yang dikeluarkan. Tentunya
ini merupakan keuntungan bagi toko yang saya miliki.

Toko Murni Toys Saya sebagai pelanggan pasti memilih supplier yang tidak
jauh dari lokasi saya, itu juga adalah salah satu yang
menguntungkan saya. Saya tidak perlu mengeluarkan biaya
yang besar dalam ongkos, juga menghemat waktu
pengiriman ke lokasi toko saya.

4.2.4 Harga yang diberikan PT Lestari kepada kelima narasumber

Pada bagian ini akan diberikan penjelasan mengenai harga yang diberikan oleh

PT Lestari, kepada lima narasumber yang saya wawancarai.

Tabel 4.4

Deskripsi Harga Yang Diberikan PT Lestari Kepada Lima Narasumber Dan Merupakan
Faktor Pertimbangan Narasumber Dalam Memilih PT Lestari Sebagai Supplier.

Narasumber Jawaban

Toko Calvin Toys Menurut saya, mengenai biaya pernah mengalami kenaikan,
namun tetap saja harga barang jadi yang diberikan masih
dapat dijangkau. Semisal saya memesan mobil remot 1 koli,
harga yang ditawarkan sangat menggiurkan ketika saya
menjualnya secara eceran kepada konsumen secara
langsung.
Toko Jayden Toys Dari harga menurut saya sudah murah dan dapat dijangkau.
Dengan pertimbangan inilah saya memilih PT Lestari sebagai
pemasok saya. Karena PT Lestari menerapkan prinsip grosir,
jadi semakin toko saya beli banyak, harga satuan menjadi
murah, dan ketika saya menjualnya lagi kepada pelanggan
saya akan lebih menguntungkan.

Toko Shinta Toys Tidak menyinggung harga

Toko Anugerah Toys Tidak menyinggung harga

Toko Murni Toys Menurut saya untuk harga yang diberikan oleh PT Lestari
tidak terlalu tinggi, dari harga beli barang tersebut toko saya
masih bisa mengambil keuntungan yang cukup tinggi dari
harga pokok pembelian barang.

Semisal harga satu masak – masakan Rp. 5000 / item, dan


ketika saya meminta 1 atau 2 koli, harga per item bisa
sampai Rp. 3000. Maka dari itu saya sangat untung ketika
saya memesan satu produk dengan jumlah yang banyak di
PT Lestari.

Supaya memudahkan kita dalam melihat persamaan dari kelima narasumber, berikut adalah
tabel yang ada dibawah ini.
Narasumber Mengenai Mengenai Mengenai Harga
Lokasi Pelayanan

Calvin toys Lokasi tidak sangat tidak terlalu tinggi


terlalu jauh dari responsive dan masih bisa
lokasi toko mengambil untung
dari penjualan

Jayden toys Lokasi yang Pelayanan harga menurut


dekat dengan yang diberikan saya sudah murah
tokonya oleh PT Lestari dan dapat
sangat baik dijangkau

Shinta toys Lokasi tidak jauh PT Lestari


dari tempat saya sangat
menjual / toko responsive,
-
saya tidak pernah
terjadi
penundaan

Anugerah toys Dari jarak, jauh Dari segi


lebih pelayanan,
menguntungkan sangat baik,
dari pada juga ramah,
-
supplier dan barang
sebelumnya yang dikirim
sesuai dengan
selera
konsumen

Murni Toy’s memilih supplier totalitas harga yang


yang tidak jauh dalam diberikan oleh PT
dari lokasi saya melayani Lestari tidak
pelanggannya terlalu tinggi, dari
harga beli barang
tersebut toko saya
masih bisa
mengambil
keuntungan dari
harga beli

Dari tabel diatas saya sebagai peneliti ingin mengetahui, mengapa narasumber yang saya
wawancarai menjadikan 3 hal diatas sebagai pertimbangan untuk memilih PT Lestari sebagai
Supplier.

4.3 Pembahasan

Pembahasan dan interpretasi dari setiap data yang telah dianalisis akan dibahas dalam
beberapa topik-topik di bawah ini yang disesuaikan dengan hasil penelitian. Pembahasan-
pembahasan yang ada berkaitan dengan setiap data dari hasil penelitian yang telah dianalisis
sebelumnya di atas guna merumuskan beberapa pertanyaan penelitian yang ada. Berikut
merupakan beberapa pembahasan yang ada dalam penelitian ini.

4.3.1 Lokasi

Mendapatkan Supplier yang tepat itu adalah keinginan dari setiap pelanggan dan disisi
lain, ini juga menguntungkan bagi pelanggan tersebut.

Narasumber 1 menyampaikan bahwa Alasan utama memilih PT Lestari adalah karena


lokasi tidak terlalu jauh dari lokasi toko. Hal ini dikutip dari ungkapan tersebut. “Iya
saya memilih PT Lestari karena tidak jauh dari toko saya, dan ini juga sangat
menguntungkan saya yang tidak mengeluarkan biaya angkut yang terlalu besar”.

Ternyata tidak jauh berbeda dengan narasumber 2, alasan untuk memilih PT Lestari
adalah lokasi yang dekat dengan tokonya yang mengatakan;

“saya merasa saya cocok dengan PT ini. Jarak dari PT ini ke toko saya ternyata dekat,
Pelayanan yang diberikan oleh PT Lestari sangat baik, namun terkadang produk yang
saya inginkan sudah kehabisan. Dari harga menurut saya sudah murah dan dapat
dijangkau.menurut saya PT Lestari adalah PT yang selalu meng-upgrade produknya
sesuai dengan trend bagi anak – anak sekarang”.

Demikian juga dengan narasumber 3 yang mengatakan bahwa Lokasi tidak jauh dari
tempat saya menjual / toko saya.

“Dari segi lokasi sangat dekat dengan toko yang saya miliki. Mengenai selera
konsumen, PT Lestari selalu meng-upgrade produknya, dan cukup banyak peminat dari
konsumen yang membeli produk itu”.

Tidak jauh berbeda dengan yang lain, narasumber 4 juga mengatakan hal yang sama
dan diukur dari segi lokasi.

“Dari jarak, jauh lebih menguntungkan dari pada supplier sebelumnya. Dari segi
pelayanan sangat baik, juga ramah, dan barang yang dikirim sesuai dengan selera
konsumen, hampir semua produk – produk dari PT Lestari laku di toko saya. Saya juga
merasa bahwa PT Lestari sangat membantu keperluan toko saya, dari produk – produk
yang dikirim ke toko saya, jarang ada yang cacat. Berbeda dengan PT sebelumnya,
banyak barang yang cacat dan tidak mau menerima complain dari saya”.

Begitupun dengan narasumber 5, memang menyinggung mengenai lokasi, namun itu


bukan menjadi alasan utama bagi narasumber 5, toko yang ke 5 ini merasa bahwa
alasan dia memilih PT Lestari adalah karena produk yang diberikan dan kepedulian PT
terhadap pelanggannya dengan bertanya kepada pelanggan, apakah barang yang
dikirimkan ada yang cacat atau tidak. Narasumber menyampaikan sebagai berikut;

“Setelah menjalaninya selama 4 tahun, pemilik toko murni merasa bahwa PT Lestari
sangat care terhadap pelanggannya, bahkan setelah barang itu dipesan dan diantar,
PT Lestari menanyakan kepada toko saya, mengenai produk yang dikirimkan cacat
atau tidak, saya sebagai pelanggan juga menilai bawah PT Lestari ini totalitas dalam
melayani pelanggannya.

Dan juga saya sebagai pelanggan pasti memilih supplier yang tidak jauh dari lokasi
saya, itu juga adalah salah satu yang menguntungkan saya. Terutama dalam biaya
angkut dan sebagainya. Untuk harga yang diberikan oleh PT Lestari tidak terlalu tinggi,
dari harga beli barang tersebut toko saya masih bisa mengambil keuntungan dari
harga beli.
Selama ini saya merasa tidak keberatan terhadap PT Lestari atau saya tidak keberatan,
selama PT Lestari menjadi Supplier saya”.

Berdasarkan pernyataan dari (5) narasumber tersebut, dan Narasumber ini telah
diwawancarai oleh peneliti, dapat dilihat bahwa lokasi yang dekat memang
menguntungkan pelanggan / toko – toko yang saya wawancarai. Hal ini bisa saya
buktikan melalui hasil dari wawancara saya dengan narasumber.

Lokasi PT Lestari yang dekat, tentunya membuat pelanggan bisa melihat wujud aslinya
dari PT tersebut dan lokasi yang dekat menimbulkan trust terhadap pelanggan.
Terlebih lagi pelanggan yang sudah diatas 50 tahun, mereka lebih tertarik kepada apa
yang bisa secara langsung dilihat, sehingga menimbulkan trust kepada PT Lestari.

Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan,
maka lokasi seringkali memiliki kekuasaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan.
Lokasi yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi
perusahaan.

Menurut Kotler (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai
dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi
pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.

2. Penentuan Lokasi

Menurut Munawaroh (2013) salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur
ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya.
Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan
ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi
lainnya. Pemilihan lokasi sangat penting karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya
operasi, harga maupun kemampuan bersaing. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan benefit perusahaan:

a. Bagi industri, untuk meminimumkan biaya. Lokasi yang tepat mendekatkan lokasi
gudang penyimpanan bahan dengan lokasi produksi bisa menghemat biaya
transportasi.
b. Bagi retail dan profesional service untuk maksimisasi revenue. Pemilihan lokasi retail
dan profesional service yang mudah dijangkau konsumen memungkinkan terjadi
penjualan dalam jumlah banyak, sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan.

c. Bagi lokasi gudang untuk memaksimumkan speed delivery dan biaya minimum.
Jarak gudang dengan lokasi pabrik yang tepat akan mempercepat penyerahan barang
sekaligus meminimalkan biaya.

4.3.1.2 Distribusi

Peneliti melihat bahwa kelima narasumber memilih PT Lestari supplier yang dekat, dengan
alasan mempersingkat waktu dan menghemat ongkos yang dikeluarkan. Seperti yang
dikatakan Indriyo Gitoudarmo (2000) Untuk menyalurkan, menyebarkan, dan menyampaikan
barang-barang secara cepat dan tepat harus diketahui dimana tempat pelanggan berada.

Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap
perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan pemyampaian
produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Beberapa
pengertian mengenai saluran distribusi yang berkaitan dengan saluran distribusi oleh pakar di
bidangnya sebagai berikut :

Menurut Tjiptono (2014), “Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan organisasional


yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk/jasa dari penjual
ke pembeli akhir.”

Menurut Etzel (2013) “Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan
semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari
produsen ke konsumen atau pemakai bisnis.

Menurut Daryanto (2011) distribusi adalah “suatu perangkat organisasi yang saling bergantung
dalam menyediakan satu produk untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen/pengguna”. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa saluran distribusi merupakan
aliran barang-barang dari produsen ke konsumen. Oleh karena itu saluran distribusi
dibutuhkan karena adanya perbedaan yang menimbulkan celah-celah atau kesenjangan di
antara produksi dan konsumsi.
Saluran Distribusi Barang Konsumsi Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar
konsumen, dimana umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan
biaya pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicapai produsen satu
persatu. Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis saluran yang dapat digunakan.

A. Produsen - Konsumen Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling
sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan
perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung
mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut
saluran distribusi langsung.

B. Produsen - Pengecer - Konsumen Seperti hainya dengan jenis saluran yang pertama
(Produsen - Konsumen), saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Disini,
pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Adapula beberapa produsen
yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun
alternatif akhir ini tidak umum dipakai.

C. Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Saluran distribusi semacam ini banyak
digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini,
produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang besar saja, tidak
menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian
oleh konsumen dilayani pengecer saja.

D. Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen Disini, produsen memilih agen sebagai


penyalurnya. la menjalankan kegiatan perdagangan besar, dalam saluran distribusi yang ada.
Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

E. Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Dalam saluran distribusi, sering
menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepedagang besar yang
kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini
terutama agen penjualan.
Demand

Location

Delivery

Product acceptance

Peneliti melihat bahwa kelima narasumber memilih PT Lestari supplier yang dekat, dengan
alasan mempersingkat waktu dan menghemat ongkos yang dikeluarkan.

4.3.2 Pelayanan

Pelayanan adalah salah satu hal yang sangat penting agar bisnis dari sebuah perusahaan tetap
dalam kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan ataupun pelanggan. Kelima narasumber
mempertimbangkan kualitas pelayanan yang diberikan PT Lestari dan menjadi kepuasan
pelanggan yang dihasilkan pelayanan yang diberikan oleh PT Lestari.

Pelayanan terhadap pelanggan memang menjadi poin penting untuk mempertahankan


pelanggan. Narasumber yang pertama sangat mengapresiasi pelayanan yang diberikan PT
Lestari terhadap tokonya, dalam hal menerima pesanan, mengirimkan barang, itu sangat
responsive.

“Saya sangat terbantu dengan adanya PT Lestari, yang pelayanannya patut diapresiasi”.

Begitupun dengan narasumber yang kedua mengatakan;


“Pelayanan yang diberikan oleh PT Lestari sangat baik, namun terkadang produk yang saya
inginkan sudah kehabisan. Dari harga menurut saya sudah murah dan dapat
dijangkau.menurut saya PT Lestari adalah PT yang selalu meng-upgrade produknya sesuai
dengan trend bagi anak – anak sekarang”.

Begitu juga dengan narasumber ketiga mengatakan;

“Kalau dari segi pelayanan, PT Lestari sangat responsive, tidak pernah terjadi penundaan, dan
semisal ada barang yang cacat, PT Lestari sangat menerima kondisi itu, dan segera digantikan
dengan barang yang sesuai dan tidak cacat”.

Lalu narasumber yang keempat juga mengatakan;

“Dari segi pelayanan, sangat baik, juga ramah, dan barang yang dikirim sesuai dengan selera
konsumen, hampir semua produk – produk dari PT Lestari laku di toko saya. Saya juga merasa
bahwa PT Lestari sangat membantu keperluan toko saya, dari produk – produk yang dikirim ke
toko saya, jarang ada yang cacat. Berbeda dengan PT sebelumnya, banyak barang yang cacat
dan tidak mau menerima complain dari saya”.

Dan juga dengan narasumber kelima mengatakan;

“Saya sebagai pelanggan juga menilai bawah PT Lestari ini totalitas dalam melayani
pelanggannya”.

Seperti menurut Sampara Lukman yang dikutip oleh Sinambela (2014 :5), pelayanan adalah
suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang
dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasaan pelanggan. Sementara
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai hal, cara, atau hasil
pekerjaan melayani. Dalam pengertian lain, menurut Moenir (2015: 27) pelayanan hakikatnya
adalah serangkaian kegiatan, karena itu merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan
berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh organisasi dalam
masyarakat.

Menurut Hardiyansah (2011:11) mendefinisikan bahwa ” pelayanan dapat diartikan sebagai


aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang
atau jasa dari satu pihak ke pihak lain”.

Pelayanan adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai aspek usaha atau
aktivitas bisnis yang bergerak di bidang jasa (Batinggi dan Badu, 2009). Pelayanan akan sangat
menentukan dalam setiap kegiatan di masyarakat jika di dalamnya terdapat persaingan. Bisa
jadi produk yang dijual sama atau jasa yang ditawarkan juga sama tapi kenapa respon dari
masyarakat bisa berbeda? Semua itu disebabkan oleh adanya pelayanan terhadap pelanggan
yang berbeda. Prasojo dalam Batinggi dan Badu (2009), mengatakan “pelayanan merupakan
tanggapan terhadap keperluan manajerial yang hanya akan terpenuhi kalau pengguna jasa itu
mendapatkan produk yang mereka inginkan.”

Tjiptono (2007), mendefinisikan kualitas jasa/pelayanan berfokus pada pada upaya


pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan. Sviokla dalam Lupiyoadi (2013), mengemukakan bahwa
kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran yang terdiri atas aspek-aspek berikut:

1. Kinerja (performance). Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek,
atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kerja individu. Kinerja beberapa produk
biasanya didasari oleh preferensi subjektif pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum.

2. Keistimewaan produk (features). Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti
yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya diukur secara subjektif
oleh masing-masing individu (dalam hal ini pelanggan) yang menunjukkan adanya perbedaan
kualitas suatu produk (jasa). Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk jasa
menuntut karakter flesibelitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

3. Reliabilitas/keterandalan (reliability). Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan


suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada suatu priode. Keandalan
suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih
produk (jasa). Hal ini menjadi semakin penting mengingat besarnya biaya penggantian dan
pemeliharaan yang harus dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak reliabel mengalami
kerusakan.

4. Kesesuaian (conformance). Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang
adalah kesesuaian produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam
industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan
kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi, dan beberapa kesalahan
lain.

5. Ketahanan atau daya tahan (durability). Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi
ekonomis maupun teknis. Secara teknis, ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai
sejumlah kegunaan yang diperoleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara
ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat dari jumlah
kegunaan yang dapat diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti
produk.

6. Kemampuan pelayanan (serviceability). Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan


kecepatan, kompetisi, kegunaan, dan kemudahan produk diperbaiki. Dimensi ini menunjukkan
bahwa konsumen tidak hanya memerhatiakan adanya penurunan kualitas produk tetapi juga
waktu sebelum disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi
pelayanan perbaikan kerusakan produk, dan pelayanan lainnya. Variabelvariabel tersebut
dapat merefleksikan adanya perbedaan standar perorangan mengenai pelayanan yang
diterima, di mana kemampuan pelayanan suatu produk tersebut menghasilkan suatu
kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai secara subjektif oleh konsumen.

7. Estetika (aesthetics). Estetika merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif. Estetika
suatu produk dilihat dari bagaimana suatu produk didengar oleh pelanggan. Dengan demikian,
estetika jelas merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

8. Kualitas yang dirasakan (percieved quality). Konsumen tidak selalu memilki informasi
lengkap mengenai atribut-atribut produk (jasa). Namun umumnya pelanggan memiliki
informasi tentang produk secara tidak langsung, misalnya melaui merek, nama, dan negara
produsen atau penyedia jasa. Kualitas pelayanan merupakan dua suku kata yang saling
bertautan dan integral, dua suku kata tersebut harus dikerjakan dengan baik dan benar.
Konsep kualitas pelayanan pada dasarnya memberikan persepsi secara konkrit mengenai
kualitas suatu layanan. Konsep kualitas layanan ini merupakan suatu revolusi secara
menyeluruh, permanen dalam mengubah cara pandang manusia dalam menjalankan atau
mengupayakan usaha-usahanya yang berkaitan dengan proses dinamis, berlangsung, terus
menerus dalam memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan serta persepsi. Kualitas
pelayanan yang baik menjadi sebuah prioritas bagi setiap perusahaan. Mereka berkompetisi
untuk menyajikan sebuah pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih mendekatkan
antara perusahaan dengan konsumennya. Adanya kebutuhan dan keinginan pelanggan
terhadap suatu produk atau jasa merupakan salah satu alasan pengusaha mendirikan
perusahaan. Tidak sedikit perusahaan yang mulai menitikberatkan pelayanan terhadap
pelanggannya dengan harapan para pelanggan akan merasa puas dan loyal terhadap produk
atau jasa perusahaan karna pelanggan merupakan salah satu aset yang paling berharga bagi
sebuah perusaan, semakin banyak pelanggan maka akan semakin bertambah keuntungan
perusahaan tersebut. Kualitas pelayanan ini sangat penting artinya bagi kehidupan suatu
perusahaan, karena tanpa pelanggan, maka tidak akan terjadi transaksi jual beli diantara
keduanya. Kualitas pelayanan diberikan kepada pelanggan harus berfungsi untuk lebih
memberikan kepuasan yang maksimal. Berbagai ahli mendefinisikan kualitas sebagai
“kecocokan untuk digunakan”, “pemenuhan tuntutan”, “bebas dari variasi”, dan seterusnya.
Menurut Kotler mengutip dari American Society For Quality (2010), Kualitas adalah “total fitur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Sementara itu Batinggi dan Badu (2009),
mengemukakan bahwa “pelayanan merupakan suatu proses”. Oleh karena itu, objek utama
dari pelayanan ialah proses itu sendiri. Dalam hal pelayanan sebagai suatu proses, unsur
pelayanan dipersempit menjadi:

1. Tugas layanan

2. Prosedur layanan

3. Kegiatan layanan

4. Pelaksanaan layanan.

Unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keempatnya akan
membentuk proses kegiatan yang berkaitan antara satu sama lainnya.

4.3.2.1 Unsur-unsur Kualitas Pelayanan

Setiap organisasi modern dan maju senantiasa mengedepankan bentuk-bentuk aktualisasi


kualitas layanan. Kualitas layanan yang dimaksud adalah memberikan bentuk pelayanan yang
optimal dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, harapan dan kepuasan dari pelanggan yang
meminta pelayanan dan yang meminta dipenuhi pelayanannya. Konsep kualitaslayanan yang
berkaitan dengan kepuasan ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal dengan istilah
kualitas layanan “RATER” (responsiveness, assurance, tangible, empathy dan reliability).
Konsep kualitas layanan RATER intinya adalah membentuk sikap dan perilaku dari pengembang
pelayanan untuk memberikan bentuk pelayanan yang kuat dan mendasar, agar mendapat
penilaian sesuai dengan kualitas layanan yang diterima. Inti dari konsep kualitas layanan
adalah menunjukkan segala bentuk aktualisasi kegiatan pelayanan yang memuaskan orang-
orang yang menerima pelayanan sesuai dengan daya tanggap (responsiveness),
menumbuhkan adanya jaminan (assurance), menunjukkan bukti fisik (tangible) yang dapat
dilihatnya, menurut empati (empathy) dari orang-orang yang memberikan pelayanan sesuai
dengan kehandalannya (reliability) menjalankan tugas pelayanan yang diberikan secara
konsekuen untuk memuaskan yang menerima pelayanan.
1. Keandalan (Reliability)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang


dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dangan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
Tuntutan keandalan pegawai dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah
dan lancar menjadi syarat penilaian bagi orang yang dilayani dalam memperlihatkan
aktualisasi kerja pegawai dalam memahami lingkup dan uraian kerja yang menjadi
perhatian dan fokus dari setiap pegawai dalam memberikan pelayanannya. Inti
pelayanan keandalan adalah setiap pegawai memiliki kemampuan yang andal,
mengetahui mengenai seluk-beluk prosedur kerja, mekanisme kerja, memperbaiki
berbagai kekurangan atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan prosedur kerja dan
mampu menunjukkan, mengarahkan dan memberikan arahan yang benar kepada
setiap bentuk pelayanan yang belum dimengerti oleh masyarakat, sehingga memberi
dampak positif atas pelayanan tersebut yaitu pegawai memahami, menguasai, handal,
mandiri dan profesional atas uraian kerja yang ditekuninya.

2. Jaminan dan kepastian (Assurance)

Yaitu pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk


menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi
beberapa komponen antara lain komunikasi (comunication), kredibilitas (credibility),
keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy).

Inti dari bentuk pelayanan yang meyakinkan pada dasarnya bertumpu kepada
kepuasan pelayanan yang ditunjukkan oleh setiap pegawai, komitmen organisasi yang
menunjukkan pemberian pelayanan yang baik, dan perilaku dari pegawai dalam
memberikan pelayanan, sehingga dampak yang ditimbulkan dari segala aktivitas
pelayanan tersebut diyakini oleh orang-orang yang menerima pelayanan, akan dilayani
dengan baik sesuai dengan bentuk-bentuk pelayanan yang dapat diyakini sesuai
dengan kepastian pelayanan.

3. Berwujud (Tangible)
Yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensiya kepada pihak
eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasaran fisik perusahaan yang
dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari
pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh:
gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan
(teknologi), serta penampilan pegawainya. Berarti dalam memberikan pelayanan,
setiap orang yang menginginkan pelayanan dapat merasakan pentingnya bukti fisik
yang ditunjukkan oleh pengembang pelayanan, sehingga pelayanan yang diberikan
memberikan kepuasan. Bentuk pelayanan bukti fisik biasanya berupa sarana dan
prasarana pelayanan yang tersedia, teknologi pelayanan yang digunakan, performance
pemberi pelayanan yang sesuai dengan karakteristik pelayanan yang diberikan dalam
menunjukkan prestasi kerja yang dapat diberikan dalam bentuk pelayanan fisik yang
dapat dilihat.

4. Empati (Empathy)

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian danpengetahuan tentang
pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Empati dalam suatu pelayanan adalah
adanya suatu perhatian, keseriusan, simpatik, pengertian dan keterlibatan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan pelayanan untuk mengembangkan dan melakukan
aktivitas pelayanan sesuai dengan tingkat pengertian dan pemahaman dari masing-
masing pihak tersebut. Pihak yang memberi pelayanan harus memiliki empati
memahami masalah dari pihak yang ingin dilayani. Pihak yang dilayani seyogyanya
memahami keterbatasan dan kemampuan orang yang melayani, sehingga keterpaduan
antara pihak yang melayani dan mendapat pelayanan memiliki perasaan yang sama.
Artinya setiap bentuk pelayanan yang diberikan kepada orang yang dilayani diperlukan
adanya empati terhadap berbagai masalah yang dihadapi orang yang membutuhkan
pelayanan. Pihak yang menginginkan pelayanan membutuhkan adanya rasa
kepedulian atas segala bentuk pengurusan pelayanan, dengan merasakan dan
memahami kebutuhan tuntutan pelayanan yang cepat, mengerti berbagai bentuk
perubahan pelayanan yang menyebabkan adanya keluh kesah dari bentuk pelayanan
yang harus dihindari, sehingga pelayanan tersebut berjalan sesuai dengan aktivitas
yang diinginkan oleh pemberi pelayanan dan yang membutuhkan pelayanan.
5. Ketanggapan (Responsiveness)

Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang


cepat/responsif dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
jelas. Membiarkan konsumen menunggu merupakan persepsi yang negatif dalam
kualitas pelayanan.

4.3.2.2 Menangani Keluhan Pelanggan

Memuaskan pelanggan adalah keinginan semua perusahaan. Selain sebagai faktor


penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan pelanggan
dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Pelanggan yang puas terhadap
produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan
menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul Kembali
dikemudian hari. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kepuasan merupakan faktor kunci
bagi pelanggan dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari
volume penjualan perusahaan. Fakta tersebut yang menyebabkan banyak perusahaan
berlomba-lomba dalam berinovasi melakukan pemasaran dan promosi. Akan tetapi,
sesempurna apapun rancangan dan implementasi sebuah program pemasaran,
kesalahan akan tetap terjadi. Hal terbaik yang dapat dilakukan perusahaan adalalah
mempermudah pelanggan menyampaikan keluhan. Formulir saran, nomor bebas
pulsa, website, dan e-mail memungkinkan komunikasi dua arah yang cepat antara
peusahaan dengan pelanggannya Mengingat besarnya dampak buruk dari pelanggan
yang tidak puas, penting bagi perusahaan untuk menangani pengalaman negatif
pelanggan dengan tepat. Di luar itu, prosedur berikut dapat membantu memulihkan
itikad baik pelanggan (Kotler, 2010)

4.3.2.3 Harapan Pelanggan

Pelanggan memang harus dipuaskan. Pelanggan yang tidak puas akan meninggalkan
perusahaan dan akan menjadi pelanggan perusahaan lain yang dapat memberikan
kepuasan yang lebih baik. Makin banyak pelanggan yang beralih menjadi pelanggan
pesaing, dapat diramalkan bahwa hasil penjualan akan menurun dan pada gilirannya
laba juga akan turun.
1. Keberadaan pelayanan (availablity of service)

Keberadaan dalam hal pelayanan mengacu pada ketepatan waktu yang dilakukan oleh
karyawan baik dalam hal melayani cucian atau pada saat melakukan antar jemput
kendaraan pelanggan yang mau dicuci. Keberadaan pelayanan maksudnya selalu tepat
waktu (on time) dalam setiap hal.

2. Ketanggapan para staff (responsiveness of the staf)

Ketanggapan para staf berarti kesigapan dan kecepatan para karyawan dalam
menangani pelanggan terutama pelanggan yang mau komplain dan kecewa.

3. Profesionalisme para staf (profesonalism of the staff).

Profesionalisme seorang karyawan berarti pemahaman akan semua tugas dan


tanggung jawabnya sehingga dia tidak kelihatan kebingungan ketika harus malayani
seorang pelanggan karena karyawan tersebut sudah tau apa yang harus dikerjakan dan
apa yang tidak boleh dikerjakan.

4.3.3 Harga

Sebagai penjual, pasti ingin dengan modal yang rendah dan mendapatkan keuntungan
yang tinggi. Mengenai harga, tidak semua narasumber menyebutkan bahwa harga
menjadi alasan / pertimbangan untuk memilih PT Lestari sebagai Supplier. Namun
dominan mendari narasumber yang saya wawancarai menyebutkan harga sebagai
alasan / pertimbangan dari toko tersebut memilih PT lestari sebagai Supplier.

Dari pernyataan narasumber pertama,

harga barang dari PT Lestari memang fluktuatif, namun masih dapat dijangkau, karna
tidak terlalu tinggi dan masih bisa mengambil untung dari penjualan. Beliau
beranggapan bahwa harga barang yang ada di PT Lestari memang pernah mengalami
kenaikan, namun masih dapat dijangkau.

Begitupun dengan pernyataan narasumber kedua,

Dari harga menurut saya sudah murah dan dapat dijangkau. Ini berarti harga barang di
PT Lestari murah dan dapat dijangkau, dan ini menjadi pertimbangan beliau memilih
PT Lestari sebagai Supplier.
Dari narasumber yang ketiga,

tidak menyebutkan harga dan tidak menjadikan harga itu sebagai pertimbangan dalam
memilih PT Lestari sebagai Supplier.

Dari pernyataan narasumber keempat,

Juga sama dengan narasumber ketiga yang tidak menjadikan harga itu sebagai
pertimbangan bagi toko dalam memilih PT Lestari sebagai Supplier.

Dari pernyataan narasumber kelima,

Beliau mengatakan bahwa Untuk harga yang diberikan oleh PT Lestari tidak
terlalu tinggi, dari harga beli barang tersebut toko saya masih bisa mengambil
keuntungan dari harga beli. Selama ini saya merasa tidak keberatan terhadap PT
Lestari atau saya tidak keberatan selama PT Lestari menjadi Supplier saya.

Dari pernyataan kelima narasumber ini, saya sebagai peneliti melihat bahwa lebih
dominan narasumber yang menjadikan harga sebagai pertimbangan dari pemilihan
Supplier.

Seperti kita ketahui, bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar pelanggan atas manfaat yang ia dapatkan dari
produk atau jasa tersebut. Harga juga merupakan satu perkara yang tidak menentu.

Seperti menurut Tjiptono harga itu merupakan ukuran yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau suatu penggunaan barang dan jasa.

Menurut Kotler dan Amstrong adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa. Harga bisa dikatakan sebagai salah satu elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lainnya menyiratkan biaya. Harga
bersifat fleksibel, artinya dapat berubah dengan cepat.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan


pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya
(produk/kualitas, distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran.

Penetapan harga menurut pimpinan pasar (Follow-The-Leader Princing) menggunakan


pesaing tertentu sebagai modl dalam menetapkan harga barang atau jasa. Reaksi yang
mungkin muncul dari para pesaing yaitu faktor kritis dalam menentukan kapan
memotong harga dibawah harga yang berlaku saat ini. Bisnis berskala kecil dalam
persaingannya dengan perusahaan yang lebih besar jarang berada dalam posisi untuk
memikirkan dirinya sebagai pemimpin harga, jika para pesaing memandang penetapan
harga perusahaan kecil relatif tidak penting, mereka mungkin memandang
pemotongan harga yang lebih sedikit sebagai ancaman langsung dan menghadapinya
dengan mengurangi harga produk mereka, dalam kasus seperti itu kegunaan
penetapan harga menurut pimpinan pasar berperan sangat kecil dalam
penyelesaiannya.
Bab V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Pertimbangan toko mainan dalam memilih Supplier adalah berdasar pada


keuntungan yang diperoleh dan pengeluaran yang diminimalisir. Dimana
pemilik toko sangat diuntungkan dengan Supplier yang dekat dengan lokasi
tokonya.

Para pemilik toko yang menjadi narasumber saya lebih cenderung


memperhatikan lokasi yang dekat, kualitas layanan yang maksimal, serta harga
yang murah. Ini bisa dilihat dari perkataan narasumber yang mengatakan
bahwa lokasi yang dekat lebih menguntungkan karena tidak membayar ongkos
kirim yang mahal. Dan bisa dilihat dari apresiasi yang diberikan oleh
narasumber kepada PT Lestari, juga puas dengan layanan yang diberikan oleh
PT Lestari. Dan yang terakhir kita bisa melihat dari tanggapan narasumber
mengenai harga yang diberikan oleh PT Lestari, yang terbilang murah dan
karena itu para narasumber bisa mendapatkan keuntungan yang lebih.

Lokasi PT Lestari ketempat narasumber yang saya wawancarai, jaraknya


berkisar 1 kilometer dan maksimal 2 kilometer. Lokasi yang dekat membuat
narasumber cepat dalam memesan barang, dan dalam pengiriman barang,
juga mengurangi biaya kirim.

Pelayanan yang diberikan menurut narasumber yang saya wawancarai, adalah


totalitas, dari penerimaan pesan sampai barang yang dipesan itu dikirim,
pelayanan yang diberikan oleh PT Lestari memuaskan kelima narasumber yang
saya wawancarai.

Harga yang menjadi pertimbangan, namun tidak semua narasumber


menyinggung harga. Namun menurut saya, dominan dari narasumber yang
saya wawancarai menjadikan harga sebagai pertimbangan dalam memilih
Supplier. Tiga dari lima narasumber itu berkata, bahwa harga yang diberikan
oleh PT Lestari murah, terjangkau. Dari harga yang diberikan inilah tiga
narasumber beranggapan bahwa toko mereka bisa mendapatkan keuntungan
yang lebih.
5.2 Saran

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan terbatas dalam


melaksanakan penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini tentu belum
sempurna. Jadi masih terdapat hal-hal yang perlu dilakukan selanjutnya, dan
saya sebagai penulis menyarankan:

Untuk perusahaan: toko mainan cenderung memilih berdasarkan kualitas


layanan (service), lokasi yang dekat, dan harga yang terjangkau. Kualitas
layanan dan harga yang sudah baik ini bisa dipertahankan. Ini semua agar
toko-toko mainan yang menjadi pelanggan PT Lestari tetap memilih PT Lestari
sebagai pemasok / Supplier.

Untuk peneliti selanjutnya: penelitian ini diharapkan mampu digunakan


sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. Diharapkan dimasa yang akan
datang dapat dijadikan sebagai salah satu sember data untuk penelitian
selanjutnya. Dan diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengambil
sampel yang lebih banyak supaya dapat memperoleh hasil penelitian yang
lebih baik. Peneliti selanjutnya diharapkan ditunjang dengan wawancara
dengan sumber yang sesuai dalam penelitian supaya mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Paula Polk Lilard (2021) Montessori anak / tumbuh kembang anak

Hati dan Fitri (2017) Analisis faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan
pemasok pada coffee shop di kota Malang.

Rimantho et al (2017) faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan pemasok


pada coffee shop di kota Malang.

Ninik Wulandari (2014) Analisa kriteria terhadap pemilihan supplier bahan baku dengan
pendekatan Analytycal Hierarchy process (AHP).

Dimas Agung Trisliatanto (2020) metode penelitian kualitatif.

Munawaroh (2013) Penentuan Lokasi

Heizer & Render (2015) Lokasi Yang Strategis

Ghoushchi (2018) The Impact Of Supplier Selection On The Relationship Marketing


Perfomance Of Independent Retailers In South Africa

Nair (2015) The Impact Of Supplier Selection On The Relationship Marketing Perfomance
Of Independent Retailers In South Africa

I Komang Oko Berate, 2014 Konsep Impor

Sudaryono (2016) Konsep Pemasaran

Dr. Sigit Hermawan, S.E.,M.Si (2016) Metode Penelitian


Kharisma, 2016 Tujuan Pemasaran

Etzel (2013) Saluran Distribusi


LAMPIRAN 1

Pedoman Wawancara Pelanggan

Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di


Pasar Pagi Jakarta

Biodata informan

Nama : Firman Maolana

Tempat dan Tanggal Lahir : Karawang, 28 Februari 2000

Alamat : Jl Kalisari Permai IV No. 37

Pertanyaan Wawancara

Q1 Apa yang menjadi Alasan memilih PT Lestari sebagai Supplier di toko anda?

Q2 Sejak tahun berapa toko anda memakai PT Lestari sebagai Supplier?

Q3 Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam memilih PT Lestari


sebagai Supplier?

Q4 Dari mana toko anda bisa mengetahui PT Lestari sebagai Supplier mainan
anak?

Q5 Apa keuntungan yang toko anda dapatkan ketika PT Lestari menjadi Supplier
di toko anda?

Q6 Berapa omset yang toko anda dapatkan perbulan?


LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI

Area pertokoan di Pasar Pagi Jakarta

Area Jalan pertokoan Pasar Pagi Jakarta


Area Parkir Pasar Pagi Jakarta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi Nama : Firman Maolana

Tempat/Tanggal Lahir : Karawang 28 Februari 2000

Alamat : Kapuk Raya, Jakarta Barat, Kel. Kapuk, Kec.


Cengkareng, RT/RW 002/002

No Handphone : 082140781770

Email : firmanmaolana41@gmail.com

Data Pendidikan

• SMK : SMK Dian Jakarta, Jakarta Barat

• SMP : SMP Bina Taruna , Jakarta Barat

• SD : SD Negeri 06 Petang, Jakarta Utara

Pada masa studi akhir di Universitas Widya Kartika, penulis menyusun skripsi dengan
judul “Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di
Pasar Pagi Jakarta”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jenjang
Strata Satu (S1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) yang dibimbing oleh
Bapak Muis Murtadho., SE., MM selaku pembimbing ke I dan Ibu Erna Ferrinadewi
Kusnarsiyah Dr., S.E., M.M selaku pembimbing ke II. Dengan memberikan arahan dan
ketentuan yang benar, dan selalu memberikan dukungan serta masukan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan teratur, penuh
kesabaran sehingga bisa selesai tepat waktu.
Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier Di
Pasar Pagi Jakarta

Firman Maolana1 Muis Murtadho., SE., MM2 Fakultas Ekonomi, program Studi
Manajemen, Universitas Widya Kartika Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya 60113
Email: firmanmaolana41@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan toko
mainan dalam memilih PT Lestari sebagai supplier. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalan toko mainan yang menjadi pelanggan PT Lestari di Pasar Pagi
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam. Dengan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5 toko
responden. Sedangkan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan judgmental sampling.

Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah pelanggan PT Lestari yang menjadi
narasumber dalam penelitian ini, mengutamakan keuntungan dan kualitas layanan yang
maksimal.

Kata kunci: pertimbangan, memilih supplier

Abstract

This study aims to find out what is a toy store’s consideration in choosing PT Lestari as a
supplier. The type of research used in this research is qualitative research. The
population used in this study is a toy shop that is a customer of PT Lestari in Pasar Pagi
Jakarta. The research method used in this study was in-depth interviews. With the
number of respondents used in this study, namely 5 respondent shops. While the
sampling technique in this study used judgmental sampling. The results obtained in this
study were PT Lestari customers who were resource persons in this study, prioritizing
profit and maximum service quality.

Keywords: consideration, choosing a supplier


PENDAHULUAN

Pada dasarnya manusia selalu Perlu kita ketahui, kebutuhannya


mengalami pertumbuhan, dari bertambah ketika seorang anak
masa ke masa, manusia terus – yang baru lahir mencapai tingkat
menerus mengalami kanak – kanak, tentunya ada
pertumbuhan seiring berjalannya aktivitas yang dilakukan oleh anak
waktu dan bertambahnya usia. – anak. Pada poin inilah saya
Pada saat seorang anak baru lahir, sebagai peneliti ingin meneliti
tentunya yang dibutuhkan bahwasanya pada masa anak –
hanyalah asupan susu, dan anak, banyak aktivitas yang
sejumlah perlengkapan yang dilakukan, dan tentunya dalam
digunakan oleh seorang anak melakukan aktivitas tersebut,
yang baru lahir. Semakin memerlukan sebuah alat yang
bertambahnya usia, tentunya sering kita kenal dengan sebutan
kebutuhannya bertambah bukan? mainan.

Dalam perkembangan anak – Apa itu mainan? Menurut KBBI,


anak, sejak lahir hingga balita, mainan adalah alat untuk
sangat dibutuhkan banyak ragam bermain, atau disebut juga barang
aktivitas yang diperlukan untuk yang bisa dimainkan. Pada masa
perkembangan kognitif kanak – kanak, secara umum kita
(kecerdasan) dan afektif (emosi). tahu bahwa anak - anak suka
Aktivitas anak – anak tidak akan bermain
jauh dari konsep bermain, karena
dengan bermain anak – anak akan
banyak memperoleh pengalaman
belajar. alat – alat bermain
dibutuhkan untuk menciptakan
stimulus belajar, mainan anak –
anak sangat berperan dalam
penciptaan stimulus (rangsangan
untuk / dipicu untuk digunakan
kognitifnya) semisal? Masak –
masakan, pisau dan buah
Gambar 1.1

Anak – Anak memainkan mainan


https://www.google.com/search dapat mengetahui dan
?q=anak+anak+main+mainan+in mempelajari bentuk – bentuk,
donesia& seperti lingkaran, kubus, persegi,

Berbicara mengenai anak – anak, dan lain sebagainya.

pastinya berkaitan juga dengan Untuk mengetahui fungsi mainan,


apa yang dibutuhkan oleh anak – kita perlu melihat bahwa ada dua
anak dan salah satunya ialah fungsi dan ini erat hubungannya
mainan. dengan pertumbuhan dan

Mainan itu bisa dikatakan sebagai perkembangan anak tersebut.

dunianya anak - anak antara lain; kebutuhan dan

mengeksplor perkembangan edukasi bagi anak tersebut.

dalam interaksinya dengan Dahulu kita sebagai anak – anak

mainan. Dan bermain, adalah pasti pernah merasakan hal yang

salah satu cara untuk membantu sama, dan itu menjadi keperluan

pertumbuhan dan perkembangan yang membantu pertumbuhan

anak tersebut. Tentunya, mainan dan perkembangan kita.


adalah kebutuhan yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak – anak.
Bermain juga dapat meningkatkan
kecerdasan seorang anak – anak,
Bermain adalah sesuatu yang
menyenangkan bagi anak - anak,
dan bermain adalah suatu
kebutuhan yang sudah ada
(inhern) dalam diri anak.

Mainan, bukan hanya suatu Gambar 1.2


kebutuhan bagi anak – anak,
Mainan
namun mainan juga dapat
Edukasi
membuat seorang anak belajar
sesuatu dan anak tersebut https://www.stella-

mempelajarinya. Gambar maris.sch.id/blog/mainan-

dibawah ini, adalah salah satu anak-edukatif/

contoh, bagaimana seorang anak


Mainan edukasi sangat penting
bagi anak – anak, mengapa? Ya Sekarang kita berbicara mainan
karena mainan edukasi ini akan sebagai kebutuhan anak,
membantu motorik anak. berbicara mengenai mainan, ini
Sebagai contoh, seorang anak tentunya mengacu kepada
memegang sebuah mainan sebuah alat, tetapi untuk anak –
dalam bentuk hewan, dan anak menggunakan mainan itu, ini
hewan itu mengeluarkan suara, bisa kita namakan sebagai,
ketika mereka merasakan ini, bermain.
mereka akan merasakan mainan
Mengapa mainan menjadi
yang dipegang, mengetahui
kebutuhan bagi anak? Karena
bentuk – bentuk dan tekstur
perkembangan seorang anak,
dari mainan tersebut. Tentunya
berkaitan dengan anak itu
ini akan menambah
memainkan mainan.
pengetahuan anak tersebut.
Ketika anak itu bermain, anak itu
Masih ada banyak fungsi dari
akan menyerap dan mempelajari
mainan edukasi, antara lain;
mainan itu atau dengan kata lain,
• Mengajarkan anak memecahkan proses perkembangan seorang
masalah anak bisa diukur dari bagaimana
• Membantu anak mengetahui anak itu bermain, karena ketika
apa penyebabnya dan apa anak itu memainkan sebuah
akibatnya mainan, ia akan menyerap dan
• Membantu menumbuhkan mempelajari mainan tersebut dan
imajinasi anak mengetahui hal – hal baru.
• Meningkatkan kekreatifitasan
Mengetahui bahwa anak – anak
seorang anak
membutuhkan mainan, maka
• Membantu dan meningkatkan perlu adanya penjual mainan,
konsentrasi anak atau bisa disebut dengan pasar
• Membantu anak mengenal hal yang menjual mainan. Dari judul
hal baru dan itu menjadi yang saya pakai, saya meneliti
pengetahuannya pasar mainan yang letaknya di
• Meningkatkan perkembangan Jakarta, dan banyak orang
indera, dalam memegang, menyebutnya pasar pagi. Pasar
melihat, dan mendengar pagi adalah dunianya mainan
anak – anak, bisa dikatakan ini Situasi dan kondisi penjual
adalah pasar terbesar yang mainan dengan konsumen yang
menjual mainan. membeli

Biasanya, setiap orang tua yang Sumber: Dokumentasi langsung


mempunyai anak, kebanyakan Mainan yang ada di Pasar pagi
dari mereka membeli di pasar Jakarta kebanyakan, untuk anak –
pagi Jakarta. Pasar pagi di Jakarta, anak yang berumur kira - kira 5-10
merupakan penjual mainan anak tahun, dan seperti yang saya
– anak terlengkap, Semua jenis bahas diawal, bahwa ada mainan
mainan ada disana. Seperti yang yang mengedukasi, adapula
saya tekankan diawal, bahwa ada mainan yang menjadi teman
mainan edukasi, dan juga yang interaksi anak dengan mainan,
tidak edukasi, atau dalam artian dan itu menjadi keseruan
mainan yang membuat anak – tersendiri bagi anak – anak.
anak melakukan keseruannya
Tentunya, berbicara mengenai
sendiri.
penjual mainan, sudah pasti ada
toko – toko utama yang menjual
Gambar dibawah ini, saya harap mainan. Menurut yang saya lihat,
bisa mewakili situasi yang ada di pasar pagi ada 10 toko utama
disana, dan ini saya dokumentasi yang menjadi penjual ataupun
sendiri, kira – kira bulan Oktober supplier dari pembeli. Namun,
tahun 2021. Dan tentunya ini baru menurut pengamatan saya di
sebagian dari pasar pagi yang lapangan secara langsung, ada 1
sesungguhnya. toko yang menjadi satu satunya
supplier, bagi 9 toko utama tadi.
Dan aktifitas toko mainan di Pasar
pagi, kebanyakan pemilik toko
membuka tokonya pukul 08.00
WIB hingga pukul 16.00 WIB. Kira
- kira demikian mengenai aktifitas
toko mainan yang ada di Pasar
pagi Jakarta.

Gambar 1.3
Mengenai permintaan konsumen disalurkan kepada konsumen,
terhadap mainan di Pasar pagi, seperti pengecer atau pemakai
permintaan konsumen biasanya secara langsung.
ramai di hari Senin – Kamis, untuk Tentunya Supplier berbeda
hari Jum’at dan Sabtu, dengan distributor, distributor
pengunjung yang datang secara umum bisa kita katakana
mengalami penurunan bahkan sebagai penyalur atau penjual
tidak seperti biasanya. Dan kepada pengecer sampai produk
ternyata, melalui apa yang saya itu diterima oleh konsumen.
dengar dari salah satu toko Berbicara mengenai Supplier, saya
utama, Hari Jum’at dan Sabtu akan mengambil PT Lestari Toy’s,
adalah waktunya para pemilik yang adalah supplier mainan anak
toko memesan dan banyak para – anak, di Pasar pagi Jakarta.
pengecer atau bisa kita sebut
PT Lestari Toy’s, adalah sebuah PT
sebagai penjual Retail, yang
yang bergerak di bidang mainan
memesan pada hari Jum’at dan
anak anak, dari bahan mentah
Sabtu.
hingga barang jadi, PT ini sudah
Dan perlu kita ketahui, bahwa bergerak di bidang ini sejak tahun
pasar pagi Jakarta, adalah pasar 1992, pemilik perusahaan ini
yang mayoritas menjual mainan adalah Bapak Wilianto, dan beliau
anak. Dan mengapa saya mengatakan bahwa, memulai
menyebutnya toko utama? bisnis ini tidaklah mudah, banyak
Karena di Pasar pagi Jakarta kegagalan, dan terus mengikuti
terdapat banyak pengecer / retail perkembangan yang terkini,
yang berjualan di area toko sehingga mainan – mainan yang
tersebut. di produksi, tidak kalah saing
Fokus dari penelitian saya, adalah dengan produk lain.
Toko utama yang menjadi
supplier, bagi toko – toko yang
Jadi, secara singkat, PT ini
lain. Supplier adalah pemasok,
bergerak di bidang pembuatan
pemasok bisa dilakukan secara
mainan anak – anak, dan di Pasar
perorangan, juga bisa dilakukan
pagi Jakarta membuka satu toko,
dalam bentuk perusahaan, yang
dan didalamnya melakukan
menyediakan barang dan
penjualan, dan menyediakan
mainan anak – anak, bagi toko – penelitian saya adalah Pemasok
toko disekitarnya. Dan disinilah dengan penjual grosir juga
saya meneliti, bahwasannya PT pengecer, hingga konsumen.
Lestari Toy’s, menjadi supplier di
Pasar pagi Jakarta. Dan fokus

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah salah keputusan, dalam menetapkan


satu prosedur yang tepat strategi maupun kebijakan bisnis.
digunakan untuk pengambilan 2. Penelitian kualitatif adalah
sebuah keputusan dalam bidang sebuah instrument yang
manajemen dan bisnis. Banyak mengandung arti bahwa peneliti
aktivitas riset bisnis, telah melakukan kerja lapangan secara
mendapat pengakuan, terutama langsung dan bersama aktivitas
dari kalangan pebisnis yang dengan orang - orang yang diteliti
handal dalam menemukan untuk mengumpulkan data.
(identification), merumuskan Peneliti harus memahami
(formulate), mengembangkan masalah yang akan diteliti dan
(developing of alternative), dan memahami Teknik pengumpulan
memecahkan masalah (problem data penelitian kualitatif yang
solving). Dr. Sigit Hermawan, akan digunakan. Peneliti harus
S.E.,M.Si (2016) menangkap makna yang tersurat
Menurut perkembangan dan tersirat dari apa yang dilihat,
kesadaran akan pentingnya didengar, dan dirasakan serta
memahami metodologi penelitian dibutuhkan kepandaian dalam
(research methods), menjadikan memahami masalah. Peneliti
bidang ilmu ini semakin banyak harus dapat menyesuaikan diri
yang berminat. Seiring dengan dengan lingkungan yang akan
kompleksnya masalah didalam diteliti sehingga dibutuhkan sikap
bisnis dan manajemen, maka yang toleran, sabar, dan menjadi
dibutuhkan metodologi penelitian pendengar yang baik. Dalam
dalam mengambil sebuah penelitian ini, saya menggunakan
metode penelitian kualitatif. dinamakan unit analisis dan dapat
Dimas Agung Trisliatanto (2020) berupa orang – orang, institusi –

Jenis penelitian yang saya institusi, benda – benda, dan lain

gunakan adalah penelitian sebagainya.

deskripsi, karena dari judul yang Populasi adalah totalitas semua


saya ambil, saya ingin individu atau data yang diperoleh
mendeskripsikan apa saja dari hasil menghitung maupun
pertimbangan Toko mainan hasil pengukuran, baik kualitatif,
dalam memilih PT Lestari sebagai dari karakteristik tertentu
supplier. mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas. Populasi juga
merupakan objek dari mana
Sumber dan jenis Data
sampel diambil. Menurut
Sumber data adalah dari
Sugiyono (2011) pengertian
wawancara dengan pihak toko
populasi adalah wilayah
yang memilih PT Lestari sebagai
generalisasi yang terdiri atas
Supplier. Wawancara yang saya
objek / subjek yang mempunyai
lakukan adalah dengan
kualitas da karakteristik tertentu
menggunakan Smartphone, yakni
dan ini ditetapkan oleh peneliti
saya menggunakan sosial media
untuk dipelajari dan ditarik
WhatsApp, baik dalam Calling,
kesimpulannya.
maupun dengan Chatting.
Populasi yang digunakan dalam
Jenis data yang saya gunakan
penelitian ini adalah, Toko – Toko
adalah data primer, yang adalah
mainan yang memilih PT Lestari
hasil wawancara dengan
sebagai supplier, dan Toko – Toko
narasumber yang bersangkutan.
ini terletak di Pasar pagi Jakarta,
dan memilih toko – toko sebagai
Populasi dan Sampel populasi adalah pada saat

Populasi melakukan magang di PT Lestari.

Populasi adalah jumlah dari Sampel

keseluruhan dari satuan – satuan Sampel yang digunakan dalam


atau individu yang penelitian ini adalah toko – toko
karakteristiknya hendak diteliti. yang menjadi narasumber yang
Satuan – satuan tersebut dapat sekiranya dapat mewakili
populasinya (Sabar, 2007), serta Tujuan dari observasi adalah
karakteristik dari toko – toko yang memahami pola, norma, dan
saya wawancarai. makna dari perilaku yang diamati;

Dalam penelitian ini, yang diambil untuk mendapatkan data yang

sebagai sampel adalah sebanyak 5 akurat, sebaiknya menggunakan

Toko yang memilih PT Lestari observasi dengan partisipasi

sebagai supplier mainan anak. lengkap karena sebagai peneliti


perlu mendapatkan makna yang
sesungguhnya dari apa yang
diamati.

Tahapan observasi terbagi


menjadi 3 yaitu meliputi observasi
deskriptif, observasi terfokus,
observasi terseleksi. Observasi

Teknik Pengumpulan Data deskriptif adalah ketika peneliti


mengamati semua yang ada
Observasi dengan menyeluruh, melalui ini,
Berasal dari kata observation yang peneliti bisa mendeskripsikan
berarti pengamatan. Observasi semua yang diamati.
dilakukan dengan cara mengamati Observasi terfokus adalah ketika
perilaku, kejadian, atau kegiatan pengamatan difokuskan pada
orang atau sekelompok orang aspek tertentu yang menjadi
yang diteliti, kemudian ada fokus penelitian, observasi ini
pencatatan dari pengamatan sering disebut mini tour
tersebut untuk mengetahui apa observation; serta observasi
yang sebenarnya terjadi. Dengan terseleksi, ini adalah observasi
pengamatan peneliti dapat yang lebih rinci dari observasi
melihat kejadian sebagaimana terfokus.
subjek yang diamati
Dalam penelitian saya, yang saya
mengalaminya, menangkap, serta
observasi adalah situasi yang
merasakan fenomena sesuai
terjadi / kegiatan dan bisa juga
pengertian subjek dan objek
disebut permintaan barang yang
peneliti.
diminta oleh toko – toko di pasar
pagi untuk memenuhi stok barang
dan untuk dijual kepada yang dibuat cukup rinci serta
pengecer. wawancara terbuka ketika
peneliti memberikan kebebasan
diri untuk berbicara secara luas
Wawancara mendalam (indepth
dan mendalam.
interview)
Kedua jenis wawancara ini dapat
Wawancara merupakan
digunakan sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan untuk
kebutuhan. Wawancara relatif
mendapatkan informasi secara
tertutup digunakan jika peneliti
langsung dengan mengajukan
telah memperkirakan tentang
pertanyaan – pertanyaan antara
informasi yang akan didapatkan.
pewawancara dengan yang
Sebaliknya dengan wawancara
menjadi narasumber.
terbuka, digunakan dalam
Bahkan keduanya dapat dilakukan
penelitian pendahuluan untuk
bersamaan karena wawancara
mendapatkan informasi lebih
dapat digunakan untuk menggali
dalam lagi.
lebih dalam lagi data yang didapat
Dokumentasi
dari observasi. Seperti yang
dikemukakan Sugiyono (2009) Menurut Sugiyono (2018:476)

bahwa dalam penelitian kualitatif, dokumentasi adalah untuk

sering menggabungkan Teknik mengolah data dan informasi

observasi partisipatif dengan yang bentuknya berupa buku,

wawancara mendalam. Selama arsip, dan lain-lain, dokumen,

melakukan observasi, peneliti angka dan gambar tertulis dalam

juga melakukan wawancara bentuk laporan dan informasi

kepada orang – orang yang ada Penelitian dapat didukung. Jadi

didalamnya. Pada penelitian dokumentasi merupakan cara

kualitatif terdapat 2 jenis untuk mendapatkan informasi

wawancara yang dapat yang ada di lapangan melalui bisa

digunakan, menurut Sudarwan dokumen, gambar dan

(2002) berdasarkan strukturnya, sebagainya.

yaitu wawancara relative tertutup


yang pertanyaan difokuskan pada
topik khusus dan umum yang juga
dibantu oleh panduan wawancara
Lokasi

Mendapatkan Supplier yang tepat itu


adalah keinginan dari setiap pelanggan
dan disisi lain, ini juga menguntungkan
Teknik pengambilan sampel
bagi pelanggan tersebut.
Menurut Sugiyono (2017:81)
Narasumber 1 menyampaikan bahwa
menjelaskan bahwa teknik pengambilan
Alasan utama memilih PT Lestari adalah
sampel menjelaskan teknik pengambilan
karena lokasi tidak terlalu jauh dari
sampel yang bertujuan untuk
lokasi toko. Hal ini dikutip dari ungkapan
menentukan sampel yang akan
tersebut. “Iya saya memilih PT Lestari
digunakan dalam penelitian, terdapat
karena tidak jauh dari toko saya, dan ini
beberapa teknik sampling yang
juga sangat menguntungkan saya yang
digunakan.
tidak mengeluarkan biaya angkut yang
Teknik yang digunakan dalam penelitian
terlalu besar”.
ini adalah judgmental sampling. Dimana
Ternyata tidak jauh berbeda dengan
peneliti harus memilih elemen – elemen
narasumber 2, alasan untuk memilih PT
/ kriteria yang dimasukkan dalam
Lestari adalah lokasi yang dekat dengan
sampel karena peneliti yakin bahwa
tokonya yang mengatakan;
elemen – elemen tersebut sangat
representatif dari populasi. “saya merasa saya cocok dengan PT ini.
Jarak dari PT ini ke toko saya ternyata
PEMBAHASAN
dekat, Pelayanan yang diberikan oleh PT
Pembahasan dan interpretasi dari setiap
Lestari sangat baik, namun terkadang
data yang telah dianalisis akan dibahas
produk yang saya inginkan sudah
dalam beberapa topik-topik di bawah ini
kehabisan. Dari harga menurut saya
yang disesuaikan dengan hasil
sudah murah dan dapat
penelitian. Pembahasan-pembahasan
dijangkau.menurut saya PT Lestari
yang ada berkaitan dengan setiap data
adalah PT yang selalu meng-upgrade
dari hasil penelitian yang telah dianalisis
produknya sesuai dengan trend bagi
sebelumnya di atas guna merumuskan
anak – anak sekarang”.
beberapa pertanyaan penelitian yang
ada. Berikut merupakan beberapa
pembahasan yang ada dalam penelitian Demikian juga dengan

ini. narasumber 3 yang mengatakan


bahwa Lokasi tidak jauh dari
tempat saya menjual / toko diberikan dan kepedulian PT terhadap
saya. pelanggannya dengan bertanya kepada

“Dari segi lokasi sangat dekat pelanggan, apakah barang yang

dengan toko yang saya miliki. dikirimkan ada yang cacat atau tidak.

Mengenai selera konsumen, PT Narasumber menyampaikan sebagai

Lestari selalu meng-upgrade berikut;

produknya, dan cukup banyak “Setelah menjalaninya selama 4 tahun,


peminat dari konsumen yang pemilik toko murni merasa bahwa PT
membeli produk itu”. Lestari sangat care terhadap

Tidak jauh berbeda dengan yang lain, pelanggannya, bahkan setelah barang

narasumber 4 juga mengatakan hal yang itu dipesan dan diantar, PT Lestari

sama dan diukur dari segi lokasi. menanyakan kepada toko saya,
mengenai produk yang dikirimkan cacat
“Dari jarak, jauh lebih menguntungkan
atau tidak, saya sebagai pelanggan juga
dari pada supplier sebelumnya. Dari segi
menilai bawah PT Lestari ini totalitas
pelayanan sangat baik, juga ramah, dan
dalam melayani pelanggannya.
barang yang dikirim sesuai dengan
selera konsumen, hampir semua produk Dan juga saya sebagai pelanggan pasti

– produk dari PT Lestari laku di toko memilih supplier yang tidak jauh dari

saya. Saya juga merasa bahwa PT lokasi saya, itu juga adalah salah satu

Lestari sangat membantu keperluan yang menguntungkan saya. Terutama

toko saya, dari dalam biaya angkut dan sebagainya.


Untuk harga yang diberikan oleh PT
produk – produk yang dikirim ke toko
Lestari tidak terlalu tinggi, dari harga
saya, jarang ada yang cacat. Berbeda
beli barang tersebut toko saya masih
dengan PT sebelumnya, banyak barang
bisa mengambil keuntungan dari harga
yang cacat dan tidak mau menerima
beli.
complain dari saya”.
Selama ini saya merasa tidak keberatan
terhadap PT Lestari atau saya tidak
Begitupun dengan narasumber 5,
keberatan, selama PT Lestari menjadi
memang menyinggung mengenai lokasi,
Supplier saya”.
namun itu bukan menjadi alasan utama
bagi narasumber 5, toko yang ke 5 ini
merasa bahwa alasan dia memilih PT Berdasarkan pernyataan dari (5)

Lestari adalah karena produk yang narasumber tersebut, dan Narasumber


ini telah diwawancarai oleh peneliti, Pelayanan adalah salah satu hal yang
dapat dilihat bahwa lokasi yang dekat sangat penting agar bisnis dari sebuah
memang menguntungkan pelanggan / perusahaan tetap dalam kondisi yang
toko – toko yang saya wawancarai. Hal menguntungkan bagi perusahaan
ini bisa saya buktikan melalui hasil dari ataupun pelanggan. Kelima narasumber
wawancara saya dengan narasumber. mempertimbangkan kualitas pelayanan
yang diberikan PT Lestari dan menjadi
kepuasan pelanggan yang dihasilkan
Lokasi PT Lestari yang dekat, tentunya
pelayanan yang diberikan oleh PT
membuat pelanggan bisa melihat wujud
Lestari.
aslinya dari PT tersebut dan lokasi yang
dekat menimbulkan trust terhadap Pelayanan terhadap pelanggan memang

pelanggan. Terlebih lagi pelanggan yang menjadi poin penting untuk

sudah diatas 50 tahun, mereka lebih mempertahankan pelanggan.

tertarik kepada apa yang bisa secara Narasumber yang pertama sangat

langsung dilihat, sehingga menimbulkan mengapresiasi pelayanan yang diberikan

trust kepada PT Lestari. PT Lestari terhadap tokonya, dalam hal


menerima pesanan, mengirimkan
Menurut Heizer & Render (2015) lokasi
barang, itu sangat responsive.
adalah pendorong biaya dan
pendapatan, maka lokasi seringkali
memiliki kekuasaan untuk membuat “Saya sangat terbantu
strategi bisnis perusahaan. Lokasi yang dengan adanya PT Lestari, yang
strategis bertujuan untuk pelayanannya patut diapresiasi”.
memaksimalkan keuntungan dari lokasi
Begitupun dengan narasumber yang
bagi perusahaan.
kedua mengatakan;
Menurut Kotler (2008) Salah satu kunci
“Pelayanan yang diberikan oleh PT
menuju sukses adalah lokasi, lokasi
Lestari sangat baik, namun terkadang
dimulai dengan memilih komunitas.
produk yang saya inginkan sudah
Keputusan ini sangat bergantung pada
kehabisan. Dari harga menurut saya
potensi pertumbuhan ekonomis dan
sudah murah dan dapat
stabilitas, persaingan, iklim politik, dan
dijangkau.menurut saya PT Lestari
sebagainya.
adalah PT yang selalu meng-upgrade
Pelayanan produknya sesuai dengan trend bagi
anak – anak sekarang”.
Begitu juga dengan narasumber ketiga alasan / pertimbangan untuk memilih PT
mengatakan; Lestari sebagai Supplier. Namun

“Kalau dari segi pelayanan, PT Lestari dominan mendari narasumber yang

sangat responsive, tidak pernah terjadi saya wawancarai menyebutkan harga

penundaan, dan semisal ada barang sebagai alasan / pertimbangan dari toko

yang cacat, PT Lestari sangat menerima tersebut memilih PT lestari sebagai

kondisi itu, dan segera digantikan Supplier.

dengan barang yang sesuai dan tidak


cacat”. Dari pernyataan narasumber pertama,
Lalu narasumber yang keempat juga harga barang dari PT Lestari memang
mengatakan; fluktuatif, namun masih dapat
“Dari segi pelayanan, sangat baik, juga dijangkau, karna tidak terlalu tinggi dan
ramah, dan barang yang dikirim sesuai masih bisa mengambil untung dari
dengan selera konsumen, hampir semua penjualan. Beliau beranggapan bahwa
produk – produk dari PT Lestari laku di harga barang yang ada di PT Lestari
toko saya. Saya juga merasa bahwa PT memang pernah mengalami kenaikan,
Lestari sangat membantu keperluan namun masih dapat dijangkau.
toko saya, dari produk – produk yang Begitupun dengan pernyataan
dikirim ke toko saya, jarang ada yang narasumber kedua,
cacat. Berbeda dengan PT sebelumnya,
Dari harga menurut saya sudah murah
banyak barang yang cacat dan tidak
dan dapat dijangkau. Ini berarti harga
mau menerima complain dari saya”.
barang di PT Lestari murah dan dapat
Dan juga dengan narasumber kelima dijangkau, dan ini menjadi
mengatakan; pertimbangan beliau memilih PT Lestari
“Saya sebagai pelanggan juga menilai sebagai Supplier.
bawah PT Lestari ini totalitas dalam
melayani pelanggannya”.
Dari narasumber yang ketiga,
Harga
tidak menyebutkan harga dan tidak
Sebagai penjual, pasti ingin dengan menjadikan harga itu sebagai
modal yang rendah dan mendapatkan pertimbangan dalam memilih PT Lestari
keuntungan yang tinggi. Mengenai sebagai Supplier.
harga, tidak semua narasumber
Dari pernyataan narasumber
menyebutkan bahwa harga menjadi
Menurut Kotler dan Amstrong adalah

keempat, jumlah uang yang ditagihkan atas suatu


produk atau jasa. Harga bisa dikatakan
Juga sama dengan narasumber ketiga
sebagai salah satu elemen bauran
yang tidak menjadikan harga itu sebagai
pemasaran yang menghasilkan
pertimbangan bagi toko dalam memilih
pendapatan, sedangkan elemen lainnya
PT Lestari sebagai Supplier.
menyiratkan biaya. Harga bersifat
fleksibel, artinya dapat berubah dengan
Dari pernyataan narasumber kelima, cepat.
Beliau mengatakan bahwa Untuk harga Harga merupakan satu-satunya unsur
yang diberikan oleh PT Lestari tidak bauran pemasaran yang memberikan
terlalu tinggi, dari harga beli barang pemasukan atau pendapatan bagi
tersebut toko saya masih bisa perusahaan, sedangkan ketiga unsur
mengambil keuntungan dari harga beli. lainnya (produk/kualitas, distribusi dan
Selama ini saya merasa tidak keberatan promosi) menyebabkan timbulnya
terhadap PT Lestari atau saya tidak biaya/pengeluaran.
keberatan selama PT Lestari menjadi
Penetapan harga menurut pimpinan
Supplier saya.
pasar (Follow-The-Leader Princing)
Dari pernyataan kelima narasumber ini, menggunakan pesaing tertentu sebagai
saya sebagai peneliti melihat bahwa modl dalam menetapkan harga barang
lebih dominan narasumber yang atau jasa. Reaksi yang mungkin muncul
menjadikan harga sebagai dari para pesaing yaitu faktor kritis
pertimbangan dari pemilihan Supplier. dalam menentukan kapan memotong
Seperti kita ketahui, bahwa harga harga dibawah harga yang berlaku saat
adalah sejumlah uang yang dibebankan ini. Bisnis berskala kecil dalam
atas suatu jasa, atau jumlah dari nilai persaingannya dengan perusahaan yang
yang ditukar pelanggan atas manfaat lebih besar jarang berada dalam posisi
yang ia dapatkan dari produk atau jasa untuk memikirkan dirinya sebagai
tersebut. Harga juga merupakan satu pemimpin harga, jika para pesaing
perkara yang tidak menentu. memandang penetapan harga

Tjiptono berpendapat bahwa harga itu perusahaan kecil relatif tidak penting,

merupakan ukuran yang ditukarkan agar mereka mungkin memandang

memperoleh hak kepemilikan atau pemotongan harga yang lebih sedikit

suatu penggunaan barang dan jasa. sebagai ancaman langsung dan


menghadapinya dengan mengurangi 1 kilometer dan maksimal 2 kilometer.
harga produk mereka, dalam kasus Lokasi yang dekat membuat narasumber
seperti itu kegunaan penetapan harga cepat dalam memesan barang, dan
menurut pimpinan pasar berperan dalam pengiriman barang, juga
sangat kecil dalam penyelesaiannya. mengurangi biaya kirim.

KESIMPULAN Pelayanan yang diberikan menurut

Pertimbangan toko mainan dalam narasumber yang saya wawancarai,

memilih Supplier adalah berdasar pada adalah totalitas, dari penerimaan pesan

keuntungan yang diperoleh dan sampai barang yang dipesan itu dikirim,

pengeluaran yang diminimalisir. Dimana pelayanan yang diberikan oleh PT

pemilik toko sangat diuntungkan Lestari memuaskan kelima narasumber

dengan Supplier yang dekat dengan yang saya wawancarai.

lokasi tokonya. Harga yang menjadi pertimbangan,

Para pemilik toko yang menjadi namun tidak semua narasumber

narasumber saya lebih cenderung menyinggung harga. Namun menurut

memperhatikan lokasi yang dekat, saya, dominan dari narasumber yang

kualitas layanan yang maksimal, serta saya wawancarai menjadikan harga

harga yang murah. Ini bisa dilihat dari sebagai pertimbangan dalam memilih

perkataan narasumber yang Supplier. Tiga dari lima narasumber itu

mengatakan bahwa lokasi yang dekat berkata, bahwa harga yang diberikan

lebih menguntungkan karena tidak oleh PT Lestari murah, terjangkau. Dari

membayar ongkos kirim yang mahal. harga yang diberikan inilah tiga

Dan bisa dilihat dari apresiasi yang narasumber beranggapan bahwa toko

diberikan oleh narasumber kepada PT mereka bisa mendapatkan keuntungan

Lestari, juga puas dengan layanan yang yang lebih.

diberikan oleh PT Lestari. Dan yang DAFTAR PUSTAKA


terakhir kita bisa melihat dari tanggapan 1) Paula Polk Lilard (2021)
narasumber mengenai harga yang Montessori anak / tumbuh
diberikan oleh PT Lestari, yang terbilang kembang anak
murah dan karena itu para narasumber
2) Hati dan Fitri (2017) Analisis
bisa mendapatkan keuntungan yang
faktor – faktor yang
lebih.
dipertimbangkan dalam
Lokasi PT Lestari ketempat narasumber
yang saya wawancarai, jaraknya berkisar
pemilihan pemasok pada coffee 12) Dr. Sigit Hermawan, S.E.,M.Si
shop di kota Malang. (2016) Metode Penelitian

3) Rimantho et al (2017) 13) Kharisma, 2016 Tujuan


faktor – faktor yang Pemasaran
dipertimbangkan dalam 14) Etzel (2013) Saluran Distribusi
pemilihan pemasok pada coffee
shop di kota Malang.

4) Ninik Wulandari (2014) Analisa


kriteria terhadap pemilihan
supplier bahan baku dengan
pendekatan Analytycal
Hierarchy process (AHP).

5) Dimas Agung Trisliatanto (2020)


metode penelitian kualitatif.

6) Munawaroh (2013) Penentuan


Lokasi

7) Heizer & Render (2015) Lokasi


Yang Strategis

8) Ghoushchi (2018) The Impact Of


Supplier Selection On The
Relationship Marketing
Perfomance Of Independent
Retailers In South Africa

9) Nair (2015) The Impact Of


Supplier Selection On The
Relationship Marketing
Perfomance Of Independent
Retailers In South Africa

10) I Komang Oko Berate, 2014


Konsep Impor

11) Sudaryono (2016) Konsep


Pemasaran
UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI

PERIODE GASAL TAHUN 2021-2022

NAMA : Firman Maolana

NRP : 111.18.059

PROGRAM STUDI : Manajemen

FAKULTAS : Ekonomi

JUDUL SKRIPSI : Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier
Di Pasar Pagi Jakarta

PEMBIMBING : 1 Muis Murtadho., SE., MM

No Tanggal Uraian Pembimbingan Paraf

Dosen

3
4

Mengetahui
Ketua Program Studi

Muis Murtadho., SE., MM

UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI

PERIODE GASAL TAHUN 2021-2022

NAMA : Firman Maolana

NRP : 111.18.059

PROGRAM STUDI : Manajemen

FAKULTAS : Ekonomi

JUDUL SKRIPSI : Analisis Pertimbangan Toko Mainan Dalam Memilih PT Lestari sebagai Supplier
Di Pasar Pagi Jakarta

PEMBIMBING : 2 Erna Ferrinadewi Kusnarsiyah Dr., S.E., M.M

No Tanggal Uraian Pembimbingan Paraf

Dosen

1
2

Mengetahui
Ketua Program Studi

Erna Ferrinadewi Kusnarsiyah Dr., S.E., M.M

Anda mungkin juga menyukai