Anda di halaman 1dari 15

MENGANALISIS HUBUNGAN

ANTARKEKUASAAN DAN
POLITIK
Perilaku Organisasi
NAMA 1 I Gusti Agung Bayu Satria Palguna

KELOMPOK:
12210286

2 Ayu Putu Diah Pradnyani Putri


12210287

3 Aishvarya Hari Nurvindati Sartika


12210291

4 Ni Kadek Amanda Maharani Putri


Shawn Garcia
12210290

5 Putu Wianta Dananjaya


12210282

6 Bunga Ayu Retno Syafitri S


12210284
DEFINISI KEKUASAAN
Definisi Kekuasaan Menurut Para Ahli :
1. Montesquieu
Menurut Montesquieu, kekuasaan itu dibagi menjadi tiga
golongan. Kekuasaan yang dibagi menjadi tiga golongan ini
saat ini dikenal dengan istilah Trias Politica. Adapun tiga
golongan kekuasaan yang dimaksud, yaitu kekuasaan
legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif

2. Max Weber
Menurut Max Weber kekuasaan adalah sebuah kesempatan yang
dimiliki oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan untuk
memenuhi keinginan atau kehendaknya dalam hubungan sosial
walaupun harus menentang atau menghadapi kehendak orang lain.
Berdasarkan pengertian ini, kekuasaan dapat diartikan sebagai sesuatu
yang menyeramkan karena harus memaksa orang lain untuk
mewujudkan keinginannya.
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Definisi Kekuasaan Menurut Para Ahli :
1. Handoko
Kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi
orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang
dia inginkan

2. Daft
kemampuan mempengaruhi orang lain yang mengarah
pada pencapaian tujuan. Dari definisi kepemimpinan dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk mencapai tujuan
organisasi melalui hubungan yang baik dengan bawahan.
MEMBEDAKAN KEPEMIMPINAN
DENGAN KEKUASAAN
Kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk memperoleh
kesepakatan pada tujuan bersama,
jika kekuasaan yaitu kemampuan
seseorang / kelompok untuk
mempengaruhi prilaku / kehendak
orang lain agar sesuai dengan yang
diinginkan.
DASAR KEKUASAAN
Dasar kekuasaan ini berfokus pada teori kekuasaan, sumber kekuasaan, dan
cara mempertahankan kekuasaan. Berikut adalah beberapa poin penting
yang dijelaskan dalam sumber:

1. Teori Kekuasaan
2. Sumber Kekuasaan
3. Cara Mempertahankan Kekuasaan
TAKTIK KEKUASAAN
Taktik Kekuasaan adalah cara individu menerjemahkan landasan kekuasaan ke
dalam tindakan-tindakan tertentu.
Adapun 9 macam taktik kekuasaan, yaitu sebagai
berikut :
1. Taktik Legitimasi
2. Taktik Persuasi Rasional
3. Taktik Seruan Inspirasional
4. Taktik Konsultasi
5. Taktik Tukar Pendapat
6. Taktik Seruan Pribadi
7. Taktik Menyenangkan Oranglain
8. Taktik Tekanan
9. Taktik Koalisi
Tindakan Kekuasaan Politik
Tindakan kekuasaan politik dalam perilaku organisasi
dapat mencakup upaya untuk mempengaruhi kebijakan,
mendapatkan dukungan, atau memenangkan persaingan
internal. Ini melibatkan strategi seperti membangun
aliansi, memanfaatkan informasi secara taktis, dan
memanipulasi hubungan atau citra untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam beberapa kasus, kekuasaan politik dapat
menjadi bagian integral dari dinamika organisasi.
PENYEBAB DAN KONSEKUENSI
PERILAKU POLITIK
Penyebab perilaku politik dalam organisasi :

1. Sumber Daya Terbatas :


Saat organisasi memiliki sumber daya terbatas, seperti anggaran
atau promosi yang terbatas, individu cenderung bersaing untuk
mendapatkan akses atau kontrol atas sumber daya tersebut.

2. Ketidakpastian :
Ketidakpastian tentang perubahan organisasi atau ketidakjelasan peran
dapat mendorong individu untuk mencari kekuasaan dan dukungan politik
untuk mengamankan posisi mereka.

3. Perbedaan Nilai dan Tujuan:


Jika anggota organisasi memiliki perbedaan nilai, tujuan, atau kepentingan,
mereka mungkin akan terlibat dalam tindakan politik untuk mempengaruhi
keputusan atau mencapai tujuan mereka.
Konsekuensi Perilaku Politik
Dalam Organisasi:

1. Gangguan Kerja Tim:


Perilaku politik dapat mengganggu kerja tim dan kerjasama,
karena individu lebih fokus pada upaya politik mereka daripada
pencapaian tujuan bersama.

2. Ketidakstabilan Organisasi:
Politik yang berlebihan dapat menciptakan ketidakstabilan dalam
organisasi, terutama jika keputusan diambil berdasarkan
pertimbangan politik daripada kriteria objektif.

3. Stres dan Ketidakpuasan Kerja:


Lingkungan politik dapat menciptakan tingkat stres yang tinggi dan
ketidakpuasan kerja karena individu merasa tidak adil atau tidak diakui
karna faktor politik.
ETIKA DALAM PERILAKU POLITIK
Perilaku organisasi dalam konteks etika
politik mencakup keputusan dan tindakan
yang menekankan transparansi,
akuntabilitas, dan pelayanan masyarakat di
atas kepentingan pribadi. Pentingnya etika
melibatkan penegakan aturan yang adil,
penghindaran konflik kepentingan, serta
kesesuaian keputusan dengan nilai-nilai
demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.
Organisasi politik yang beretika cenderung
menciptakan lingkungan di mana integritas
dan moralitas dihargai, berpotensi
meningkatkan kepercayaan publik dan
stabilitas politik.
MEMETAKKAN KARIER POLITIK
SEBAGAI MAHASISWA
Mengikuti mata kuliah yang relevan terkait dengan
1. politik, seperti mengambil mata kuliah ilmu politik,
hukum, atau komunikasi.

Bergabung dengan organisasi politik, seperti


2. bergabung dengan organisasi mahasiswa ataupun
organisasi partai politik.

Mengikuti acara-acara politik, seperti mengikuti


3. konferensi, debat, atau acara seminar politik

Mencari mentor untuk memberikan bimbingan atau


dukungan dalam bidang politik, seperti mencari
4. mentor di kalangan politisi, dosen, ataupun alumni
perguruan tinggi hukum.
ADA
PERTANYAAN?
KESIMPULAN
Hubungan antara kekuasaan dan politik
menggambarkan dinamika kompleks di mana
individu atau kelompok bersaing dan
bekerjasama untuk mempengaruhi,
mengontrol, atau mencapai tujuan tertentu.
Faktor-faktor seperti kompetisi, hierarki,
partisipasi masyarakat, etika, dan keberlanjutan
memainkan peran penting dalam membentuk
karakter dari dinamika ini. Pentingnya
mencapai keseimbangan yang adil dan
responsif terhadap kebutuhan masyarakat
menjadi poin kritis dalam mengelola hubungan
antara kekuasaan dan politik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai