DI INDONESIA
Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
2020
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 7 Tahun
1987 jo Undang-Undang 12 Tahun 1997, bahwa:
KETENTUAN PIDANA
Pasal 72
II) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal
49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
III) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 20 (3) Barangsiapa dengan sengaja
dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rup iah).
PENGELOLAAN ZAKAT
DI INDONESIA
Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
2020
Perpustakaan Nasional RI. Katalog dalam Terbitan (KDT)
JUDUL:
Pengelolaan Zakat di Indonesia
Penulis:
Achmad Muchaddam Fahham
copyrights © 2020
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
All rights reserved
Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia
Gedung Nusantara 1 Lt. 2.
Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat 10270
Telp. (021) 5715409 Fax. (021) 5715245
Bekerjasama dengan:
Publica Indonesia Utama
18 Office Park 10th A Floor Jl. TB Simatupang No 18, Kel. Kebagusan, Kec.
Pasar Minggu Kota Adm. Jakarta Selatan, Prov. DKI Jakarta
publicaindonesiautama@gmail.com
--Pengelolaan Zakat di Indonesia --
-- KATA PENGANTAR --
-- v --
-- Pengelolaan Zakat di Indonesia --
-- vi --
--Pengelolaan Zakat di Indonesia --
-- vii --
--Pengelolaan Zakat di Indonesia --
DAFTAR ISI
-- ix --
-- Pengelolaan Zakat di Indonesia --
-- x --
--Pengelolaan Zakat di Indonesia --
BAB V PENUTUP.............................................................................180
A. Kesimpulan......................................................................................180
B. Saran..................................................................................................182
Daftar Rujukan.....................................................................................183
Index......................................................................................................197
Tentang Penulis....................................................................................200
***
-- xi --
Achmad Muchaddam Fahham
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pengelolaan zakat di Indonesia dapat dikategorikan
pada sistem yang dilakukan secara sukarela (voluntary system),
artinya wewenang pengelolaan zakat berada di tangan pemerintah
ataupun masyarakat sipil dan tidak terdapat sanksi hukum bagi
yang tidak menunaikan kewajiban zakat. Berdasarkan UU No. 23
tahun 2011 di Indonesia terdapat dua jenis Organisasi Pengelolaan
Zakat (OPZ), yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAZ) yang
pengelolaan diurus oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
yang pengelolaannya diurus oleh masyarakat sipil, yang terintegrasi
dan bersinergi dalam proses perhimpunan, pengelolaan dan
pendistribusian zakat. Model pengelolaan zakat melalui dua OPZ,
yaitu BAZNAZ dan LAZ ini merupakan bentuk ideal pengelolaan
zakat yang memiliki latar belakang yang kuat secara sosio-historis
keindonesiaan, serta dikuatkan dengan dasar ideologis negara dan
pandangan normatif MUI terkait Amil Zakat.
UU No. 23 tahun 2011 memunculkan polemik di kalangan para
pegiat zakat nasional, terkait konsep sentralisasi dan desentralisasi
dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Secara historis, baik sistem
sentralisasi atau pun desentralisasi dalam pengelolaan zakat pernah
diimplementasikan dalam sejarah Islam. Beredar perspektif yang
lebih komprehensif, UU zakat pada aspek tertentu memperlihatkan
sistem yang tersentralisasi, sedang pada aspek yang lain menunjukkan
desentralisasi. Akan tetapi yang lebih tepat, pemerintah melalui UU
tersebut merekonstruksi OPZ dengan cara melakukan integrasi
-- 180 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 181 --
Achmad Muchaddam Fahham
B. Saran
Wacana merevisi UU No. 23 tahun 2011 tentangan Pengelolaan
Zakat yang menimbulkan polemik sebelumnya patut didukung
semua pihak dengan beberapa langkah, misalnya dengan mengadakan
simposium untuk menghimpun gagasan dari para pakar akademisi
maupun praktisi dalam dunia zakat. Tujuannya, agar polemik tidak
terulang sebagaimana UU No. 23 tahun 2011 yang juga sampai di
bawah ke ranah Mahkamah Konstitusi.
Untuk merevisi tersebut perlu dicari model yang tepat
bagaimana distingsi antara regulator dan operator. Apakah fungsi
BAZNAZ kemudian disetarakan dengan operator atau justru peran
ganda tersebut dipertahankan. Dalam Hal ini, OPZ yaitu LAZ dan
BAZNAZ dan pemerintah harus dapat memiliki keputusan yang
tepat untuk kemajuan dunia pengelolaan zakat di Indonesia.
Rencana revisi UU No. 23 tahun 2011 tersebut harus benar-
benar didengungkan di publik, utamanya soal rencana mewajibkan
zakat secara terorganisir juga pengintegrasian zakat dan pajak.
-- 182 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
DAFTAR RUJUKAN
-- 183 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 184 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 185 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 186 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 187 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 188 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 189 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 190 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 191 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 192 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 193 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 194 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 195 --
Achmad Muchaddam Fahham
-- 196 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
Index
A distribusi v, 1, 16, 19, 27, 111, 166
agniya 1 DPS 130
Akuntabilitas 128, 129
Amil Zakat x, 3, 4, 6, 60, 99, 101, 102, E
103, 104, 105, 106, 112, 113, edukasi 102, 103, 156, 175, 181
114, 115, 117, 118, 128, 132, Ekonomi 5, 8, 22, 40, 93, 95, 104, 110,
138, 139, 140, 143, 145, 146, 111, 112, 118, 128, 132, 135,
150, 151, 155, 156, 159, 160, 136, 139, 140, 141, 184, 186,
161, 162, 163, 164, 165, 166, 188, 189, 190, 191, 192, 194,
167, 168, 169, 170, 171, 172, 195
173, 178, 180, 184, 186, 187, F
192, 193, 195, 196 fikih ibadah 20
asnaf 1, 24, 49, 55, 115, 122, 152 FOZ 6, 171
B Fundraising x, 103, 104, 106, 108, 195
Baitul Mal 113, 134 H
bakhil 1, 39 halal 29, 42, 46, 57, 85, 101
batu bara 88 hamba sahaya 25, 26, 55, 90
BAZDA 145 Hanabilah 15
BAZNAZ 166, 180, 181, 182 Hanafiyah 14, 15, 18
Bijblad 3, 132, 133 harta v, 1, 11, 12, 14, 15, 16, 20, 21,
budak 24, 25, 27, 32, 50, 52, 55, 91 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31,
budaya 1, 133 32, 33, 34, 39, 40, 41, 42, 43,
C 44, 45, 46, 48, 49, 52, 55, 59,
charity 1 60, 61, 62, 63, 67, 68, 69, 70, 71,
72, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83,
D 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92,
dana 2, 5, 9, 11, 24, 25, 26, 27, 35, 37, 93, 96, 100, 101, 102, 115, 141,
38, 39, 103, 104, 105, 106, 107, 142, 145, 146, 151, 152, 154,
108, 110, 112, 122, 123, 124, 155, 177
125, 126, 127, 130, 131, 132, haul v, 14, 15, 62, 70, 72, 77, 78, 80,
133, 137, 142, 143, 144, 145, 81, 82, 84, 86, 88, 89, 90, 92
147, 148, 156, 157, 158, 163, hijrah 13, 21, 22
166, 169, 170, 172, 173, 176, hukum 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 32,
177, 178, 181, 183, 187, 195 34, 38, 44, 45, 47, 49, 51, 54, 63,
direct fundraising 108 69, 91, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99,
dirham 28, 29, 68, 70, 71, 72, 77, 86 100, 103, 112, 116, 122, 130,
-- 197 --
Achmad Muchaddam Fahham
135, 136, 150, 151, 153, 154, 84, 90, 91, 92, 95, 104, 105, 106,
155, 157, 158, 160, 162, 163, 107, 108, 109, 110, 112, 113,
165, 166, 167, 168, 174, 180, 114, 121, 122, 124, 151, 154,
183, 185, 188 174, 175, 178, 179, 181
I N
ibadah 1, 18, 19, 20, 36, 41, 93, 95, nafkah 41, 56
114, 131, 133, 158 nisab v, 5, 14, 15, 22, 28, 41, 43, 61, 62,
Independensi 128, 129 63, 64, 65, 68, 69, 70, 71, 72, 73,
indirect fundraising 108 74, 75, 77, 78, 79, 80, 81, 84, 86,
infak 41, 42, 93, 95, 104, 110, 122, 88, 89, 90, 93, 94, 95, 141, 142
134, 139, 140, 141, 142, 147, notaris 76
148, 151, 152, 154, 156, 157,
172 O
In Kind x, 125, 126 operator 6, 163, 166, 168, 171, 172,
insentif 5, 8, 169 181, 182
K P
keadilan 38, 116, 150, 174 Pajak xi, 5, 9, 60, 116, 132, 141, 172,
kekuasaan politik 23 173, 174, 176, 178, 179, 183,
Kemiskinan 12, 41, 183, 191 185, 186, 187, 189, 190, 191,
Keterbukaan 128 194, 195
Keuangan 128, 135, 137, 192, 199 Pembinaan 3, 140, 141, 143, 156, 157,
kolonial 3, 131, 132 188
komoditas 77, 78, 81, 89, 93 pendidikan 1, 36, 134, 140, 143, 162,
konsultan 76 166, 167, 198
Koperasi 77 perak 42, 43, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 77,
Kristen 12, 40 78, 79, 80, 82, 83, 84, 86, 87, 88,
89, 142, 151
L pertanian 15, 36, 62, 64, 72, 73, 74, 75,
LAZ v, vii, 4, 5, 8, 103, 106, 110, 117, 76, 86, 87, 90, 97, 151
118, 119, 120, 121, 122, 128, peternakan 86, 151
146, 147, 148, 151, 152, 153, platina 88
154, 155, 156, 157, 159, 160, politik 1, 18, 20, 22, 23, 38
161, 162, 163, 170, 178, 180,
181, 182 R
reformasi 131, 144, 149, 165
M regulator 6, 120, 121, 166, 168, 171,
mualaf 24, 25, 27, 37, 55, 152 172, 181, 182
MUI 130, 143, 158, 174, 180 restriksi 7, 168, 169
murtad 61 Revolving Fund x, 126, 127, 193
mustahik v, 1, 2, 14, 19, 20, 24, 27, 36, Rikaz ix, 82, 86, 89
46, 102, 104, 123, 124, 125, 127,
152, 169, 172, 174, 175, 187 S
muzaki x, 1, 2, 3, 9, 11, 20, 25, 58, 77, sadaqah 20, 39
-- 198 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
sawah 73, 74, 75 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,
sedekah 28, 41, 42, 45, 46, 51, 52, 54, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39,
92, 93, 95, 104, 110, 113, 122, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48,
134, 138, 140, 141, 142, 147, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57,
148, 151, 152, 154, 156, 157, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66,
167, 172 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75,
sejahtera 2 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 85, 86,
Selangor 69 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95,
sertifikasi 176 96, 97, 99, 100, 101, 102, 103,
signifikan 1, 131, 166, 172, 174 104, 105, 107, 108, 109, 110,
sosial kemasyarakatan 1 111, 112, 113, 114, 115, 116,
sukarela 19, 39, 40, 41, 141, 175, 180 117, 118, 119, 120, 121, 122,
Syafi’iyah 15 123, 124, 125, 126, 127, 128,
Syariah 8, 16, 91, 93, 94, 130, 183, 186, 131, 132, 133, 134, 135, 136,
192, 194 137, 138, 139, 140, 141, 142,
143, 144, 145, 146, 147, 148,
T 149, 150, 151, 152, 153, 154,
tamak 1 155, 156, 157, 158, 159, 160,
tambang 15, 43, 67, 82, 83, 84, 85, 86, 161, 163, 164, 166, 167, 168,
87, 88, 89 169, 170, 171, 172, 173, 174,
tembaga 88, 89 175, 176, 177, 178, 179, 180,
timah 88 181, 182, 183, 185, 187, 188,
travel biro 76 189, 192, 193
U zakat harta 62, 79, 102, 151
ulama Salaf 51 Zakat Harta Perdagangan ix, 76
upah 33, 35 Zakat Hasil Pertanian ix, 72, 73, 76
UPZ 110, 145, 147, 148, 156 Ziswaf 114
V
volunteer 105
W
wewenang 25, 100, 118, 163, 180
Y
Yahudi 12, 13, 40, 68
Yayasan 77, 138, 139, 142, 162, 163,
164
Z
zakat v, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
-- 199 --
Achmad Muchaddam Fahham
TENTANG PENULIS
-- 200 --
Pengelolaan Zakat di Indonesia
-- 201 --