DOSEN PENGAMPU:
Ns. Silvia Intan Suri M.Kep
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
dan terus dapat menimba ilmu di Universitas Mohammad Natsir.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
keperawatan jiwa. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua
menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian defisist perawatan diri.................................................................................
B. Klasifikasi defisit perawatan diri..................................................................................
C. Proses terjadinya defisist perawatan diri......................................................................
D. Tanda dan Gejala defisist perawatan diri......................................................................
E. Tujuan perawatan personal hygiene.............................................................................
F. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene..............................................................
G. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.......................................
H. Tindakan perawatan diri pada post sectio caesarea......................................................
I. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Defisit Perawatan Diri.......................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lantar Belakang
Menurut UU Nomor 18 pasal 1 & 3 Tahun 2014 Kesehatan Jiwa
adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual,dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
diri sendiri, dapat mengatasi tekanan, bekerja secara produktif serta mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU Kesehatan Jiwa, 2014).
Apabila seseorang/individu tersebut mengalami kesehatan jiwa baik fisik,
mental, spiritual, tapi tidak dapat mengendalikan stres dan tidak ingin
bersosialisasi dengan orang lain maka individu tersebut mengalami gangguan
jiwa.
Gangguan jiwa terbagi kedalam dua jenis yaitu gangguan jiwa ringan
dan gangguan jiwa berat. Skizofrenia merupakan salah suatu gangguan jiwa
berat yang akan membebani masyarakat sepanjang hidup penderita, ditandai
dengan disorganisasi pikiran, perasaan dan perilaku defisit perawatan diri.
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi, berhias, makan dan BAK/BAB
(Khaeriyah,2013).
Menurut Yusuf (2015) Defisit perwatan diri adalah suatu keadaan
seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada
keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor,
bau badan, bau napas dan penampilan tidak rapi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian defisist perawatan diri.
2. Klasifikasi defisit perawatan diri
3. Proses terjadinya defisist perawatan diri.
4. Tanda dan Gejala defisist perawatan diri.
5. Tujuan perawatan personal hygiene
6. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
7. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
8. Tindakan perawatan diri pada post sectio caesarea
9. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Defisit Perawatan Diri
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian defisist perawatan diri.
2. Untuk mengetahui Klasifikasi defisit perawatan diri
3. Untuk mengetahui proses terjadinya defisist perawatan diri.
4. Untuk mengetahui tanda dan Gejala defisist perawatan diri.
5. Untuk mengetahui Tujuan perawatan personal hygiene.
6. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi personal hygiene.
7. Untuk mengetahui Dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene
8. Untuk mengetahui Tindakan perawatan diri pada post sectio caesarea.
9. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pasien dengan Defisit
Perawatan Diri
BAB II
PEMBAHASAN
k. Sumber koping
Menurut (Maryam, 2018), sumber koping merupakan evaluasi
terhadap pilihan koping dan strategi seseorang. Individu dapat
mengatasi stress dan ansietas dengan menggunakan sumber koping
yang terdapat dilingkungannya. Sumber koping ini dijadikan modal
untuk menyelesaikan masalah.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis
mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang baik yang berlangsung aktual maupun potensial
diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengindentifikasi respons klien
individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan
dengan kesehatan (SDKI, 2017). Berikut diagnosa yang muncul pada
pasien defisit perawatan diri :
1. Defisit Perawatan diri b.d penurunan motivasi/minat
2. Resiko perilaku kekerasan b.d alam perasaan depresi
3. Harga diri rendah b.d perubahan peran sosial
4. Isolasi sosial b.d perubahan status mental
3. Intervensi keperawatan
No. Data Diagnosis Luaran Manajemen
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
1. Subjektif : Defisit Setelah Strategi Pelaksanaan :
1.Menolak melakukan Perawatan Diri dilakukan SP 1
perawatan diri b.d gangguan intervensi 1.Identifikasi
Objektif : psikologis keperawatan masalah perawatan
1. Tidak mampu /psikotik, selama 6 kali diri: kebersihan diri,
mandi/mengenakan penurunan pertemuan maka berdandan,makan /
pakaian/makan/ke motivasi/minat perawatan diri minum,BAB/BAK.
toilet/berhiassecara d.d menolak meningkat 2.Jelaskan
mandiri melakukan dengan kriteria pentingnya
2.Minat perawatan perawatan diri hasil : kebersihan diri.
diri kurang 1. Kemampuan 3. Jelaskan cara
mandi (5) dan alat kebersihan
2. Kemampuan diri.
mengenakan 4. Latih cara
pakaian (5) Menjaga kebersihan
3. Kemampuan diri: mandi dan
ke toilet ganti pakaian, sikat
BAB/BAK (5) gigi, cuci rambut
4. Vebalisasi potong kuku.
keinginan 5. Masukan pada
melakukan jadwal kegiatan
perawatan diri harian untuk latihan
(5) mandi, sikat gigi (2
5.Minat kali per hari), cuci
melakukan rambut (2 kali per
perawatan diri minggu), potong
(5) kuku (satu kali per
6.Mempertahank minggu).
an kebersihan SP2 :
diri(5) 1. Evaluasi kegiatan
7. Mempertahank kebersihan diri (beri
an kebersihan pujian)
mulut (5) 2. Jelaskan cara dan
alat berdandan
3. Latih cara
berdandan setelah
kebersihan diri
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk kebersihan
diri dan berdandan
SP 3 :
1. Evaluasi
kegiatan kebersihan
diri dan berdandan
2. Jelaskan cara dan
alat makan minum
3. Latih cara dan
alat makan dan
minum
SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri,
berdandan, makan
dan minum
2. Jelaskan cara
BAB/BAK
3. Latih cara
BAB/BAK
4. Masukan jadwal
kegiatan untuk
latihan kebersihan
diri, berdandan,
makan dan minum
serta BAB/BAK
Dukungan
Perawatan Diri :
Observasi
1.1 Identifikasi
kebiasaan aktivitas
perawatan diri
sesuai usia
2.1 Monitor tingkat
kemandirian
2.2 identifikasi
kebutuhan alat
bantu kebersihan
diri, berpakaian,
berhias, dan makan
Terapeutik
2.3 Sediakan
lingkungan
yang terapeutik
(mis. Suasana
hangat, rileks,
privasi)
2.4 Siapkan
keperluan
pribadi (mis.
Parfum, sikat
gigi, dan sabun
mandi)
2.5 Dampingi
dalam melakukan
perawatan diri
sampai mandiri
2.6 Fasilitasi untuk
menerima keadaan
ketergantungan
2.7 Fasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melakukan diri
2.8 Jadwalkan
rutinitas perawatan
diri
Edukasi :
1.10 Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai kemampuan
4. Implementasi keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan
rencana keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan
keperawatan yang sudah direncanakan, perawatan perlu
memvalidasi apakah rencana tindakan keperawatan masih
dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi pasien saat ini
(Elfariyani, 2021).
5. Evaluasi Keperawatan
Menurut (Ginting, 2021) evaluasi dalah proses
berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
kepada pasien. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu :
1. Evaluasi proses atau formatif yang dilakukan setiap selesai
melaksanakan tindakan.
2. Evaluasi hasil sumatif yang dilakukan dengan
membandingkan antara respons pasien dan tujuan khusu serta
umum yang telah ditentukan