Anda di halaman 1dari 29

Sectio Caesarea

vs
Pervaginam
Perbedaan dan Pertimbangan metode persalinan
dr. Purnawan Senoaji, SpOG(K)-FM
01
Pilihan Rute Persalinan
Pervaginam vs SC (1)
● Pervaginam: proses persalinan secara natural melalui
jalan lahir
○ Rute utama bagi sebagian besar keadaan
○ Kondisi optimal: bayi sehat dengan trauma maternal minimal
○ Bantuan umum: persalinan kepala, persalinan bahu, clamp tali
pusat
○ Komplikasi maternal/fetal dapat membutuhkan manuver khusus
ataupun bantuan operatif
Pervaginam vs SC (2)
● Sectio Caesarea (SC)
Persalinan via laparotomi (insisi kulit abdomen) & histerotomi (insisi
uterus).
○ Dilakukan bila terdapat indikasi.
○ Trauma bayi dan
● Enhanced Recovery after Cesarean Surgery (ERACS):
○ SC dengan protokol multidisiplin khusus
○ Meningkatkan pemulihan dan menurunkan risiko persalinan SC.
Enhanced Recovery
after Caesarean
Surgery (ERACS)
● Protokol yang awalnya dikembangkan untuk penanganan operasi
tumor kolorektal → Diadopsi menjadi sebuah protokol pada SC
● Berbagai protokol ERACS sedang berkembang dengan pesat
● Meliputi:
○ Elemen preoperatif: pengaturan puasa, edukasi, optimalisasi Hb, dsb.
○ Elemen operatif: prosedur anestesi khusus, administrasi obat
(uterotonik, antibiotik, vasopressor) terpadu, dsb.
○ Elemen postoperatif: IMD, manajemen pemulihan, dsb.
Pervaginam vs SC (3)
● Risiko infeksi SC lebih besar
dibandingkan pervaginam.
● Morbiditas dan mortalitas maternal
lebih besar pada SC.
● Trauma bayi dan IUFD lebih rendah
pada SC.
● Peningkatan risiko kelainan
plasenta pada kehamilan berikutnya
pasca SC
● Risiko pervaginam: laserasi jalan
lahir, distosia bahu
Pervaginam vs SC (2)
● Sectio Caesarea (SC)
Persalinan via laparotomi (insisi kulit abdomen) & histerotomi (insisi
uterus).
○ Dilakukan bila terdapat indikasi.
○ Trauma bayi dan
● Enhanced Recovery after Cesarean Surgery (ERACS):
○ SC dengan protokol multidisiplin khusus
○ Meningkatkan pemulihan dan menurunkan risiko persalinan SC.
02
Indikasi C-Section
(Sectio Caesarea/CS)
Indikasi Absolut
Ketidakmungkinan Anatomis Kelahiran Risiko Tinggi Mengancam nyawa (Akut)

Disproporsi absolut panggul Plasenta previa Korioamnionitis

Malformasi/Deformitas panggul Plasenta akreta Eklampsia, HELPP Syndrome

Prolaps tali pusat Asfiksia/asidosis fetus

Kehamilan multipel dengan Ruptur uteri


risiko

Presentasi abnormal (cth:


presentasi bokong)

Riwayat tumor ginekologi (cth:


kanker serviks besar)
Indikasi Relatif

● Riwayat persalinan SC sebelumnya


○ Peningkatan laju mortalitas serta komplikasi
maternal dan fetal
● CTG patologis
○ Menandakan hipoksia fetus yang dapat berujung
asidosis
● Kegagalan progresi persalinan
● Preeklampsia disertai gejala berat
03
Pengaruh C-Section pada Ibu
Pengaruh Jangka Pendek SC
● Perdarahan saat, dan setelah SC:
○ Diperberat dengan kondisi sebelum SC.
○ Penanganan yang dapat diperlukan: transfusi darah,
histerektomi.
● Infeksi luka dan endometrium
● Tromboemboli dan komplikasi anestesi
● Pemulihan pascaoperasi dan perawatan bayi dalam masa
pemulihan termasuk menyusui
Pengaruh Jangka Panjang SC (1)

● Lebih mungkin untuk menjalani SC pada kehamilan berikutnya


(repeat operation).
○ Terjadi peningkatan risiko operasi dibandingkan SC
sebelumnya.
● Risiko terjadinya adhesi (perlengketan)
● Risiko komplikasi tromboemboli
● Risiko implantasi plasenta abnormal: kedalaman dan posisi.
Pengaruh Jangka Panjang SC (2)

● Jika perdarahan hebat → Sindrom Sheehan: kelainan hipofisis


akibat syok perdarahan yang menyebabkan gangguan
hormon.
● Hilangnya fertilitas apabila diperlukan tindakan histerektomi.
● Risiko inkontinensi urin dan nyeri persisten
04
Perawatan Postpartum
Perawatan Pasca Pervaginam (1)
● Segera postpartum:
○ Penanganan laserasi jalan lahir
○ Monitor:
■ Tonus uterus
■ TD per 15 menit selama 2 jam pertama
■ Suhu per 4 jam selama 8 jam pertama dan per 8 jam
setelahnya
○ Evaluasi kelengkapan dan kelainan plasenta
Perawatan Pasca Pervaginam (2)
● Inisiasi menyusui dini (skin-to-skin)
● Perawatan laserasi
○ Kompres dingin
○ Sitz bath hangat
○ Edukasi
Perawatan Pasca SC (1)
● Segera postoperatif
○ Pemberian cairan IV sesuai kehilangan darah
○ Monitor: perdarahan vagina minimal, uterus kontraksi, TTV
stabil, urin output adekuat → pindah ruang rawat
● Ruang perawatan
○ Analgesik, TTV, cairan IV
○ Monitor per jam selama 4 jam pertama, per 4 jam selanjutnya
○ Pemantauan fungsi kemih dan pencernaan
○ Mobilisasi
○ Perawatan luka insisi
Perawatan Pasca SC (2)
● Pemulangan
○ Hari ke3-4 rawat, atau sesuai keadaan ibu
dan bayi
○ KIE termasuk kontrasepsi
● Perawatan di rumah
○ Minggu pertama: ibu fokus merawat diri
dan bayi.
○ Aktivitas harian dilanjutkan setelah nyeri
berkurang dan tidak dalam pengaruh
anestesi narkotik.
Masa Nifas (Puerperium) (1)
● Kontrol pertama 3 minggu postpartum
● Involusi jalan lahir dan uterus:
○ Uterus kontraksi dan fundus di
bawah umbilikus
○ Manajemen nyeri
● Pemantauan Lochia
○ Rubra (merah)
○ Serosa (merah pucat)
○ Alba (kuning keputihan–putih)
Masa Nifas (Puerperium) (2)
● Waspada perdarahan dan keluhan BAK
● Edukasi terkait:
○ Perawatan perineum, luka CS
○ Menyusui dan perawatan payudara
○ Keadaan mental ibu
○ Imunisasi dan kontrasepsi
○ Kapan dapat kembali berhubungan
05
Dampak C-Section pada
Neonatus
Dampak SC terhadap Neonatus
1. Kurangnya paparan bayi terhadap mikroorganisme jalan
lahir ibu
○ Hygiene hypothesis : kurangnya paparan awal kehidupan
anak terhadap berbagai mikroorganisme dapat
menurunkan perkembangan imun anak
2. Kurangnya paparan bayi terhadap stress mekanikal selama
proses persalinan
○ Kurangnya paparan terhadap hormon stress
○ Kurangnya kompresi dada yang berkontribusi terhadap pengeluaran
cairan amnion dalam rongga paru neonatus
Dampak SC terhadap Pertumbuhan Sistem Imun
Berbagai studi meta-analisis menunjukkan SC elektif
memiliki asosiasi terhadap: aberansi respon imun
neonatus dan penyakit imun jangka panjang
● Peningkatan risiko sekitar 20% terhadap DM tipe-1 (autoimun
terhadap sel-β pankreas penghasil insulin) onset masa kanak-
kanak.
● Peningkatan risiko asma (OR=1,22; 95%CI=1.14-1.29)
● Peningkatan risiko alergi makanan usia 0-3 tahun (OR=1,45;
95%CI=1,03-2,05)
● Peningkatan risiko berat badan berlebih dan obesitas pada
persalinan SC dibandingkan pervaginam (OR=1,33;
95%CI=1,10-1,48)
Dampak SC terhadap Mikrobiota Usus Anak
● Studi meta-analisis menunjukkan adanya perbedaan
komposisi microbiota usus neonatus yang dilahirkan
secara SC dan pervaginam
○ Persalinan pervaginam memaparkan bayi
terhadap berbagai bakteri menguntungkan
(probiotik) pada jalan lahir ibu (cth: Lactobacillus
reuteri, L. rhamnosus, dll)
○ Komposisi mikrobiota usus bayi lahir SC
dipengaruhi flora kulit ibu → lebih rentan terkena
penyakit gastrointestinal
● Pemberian probiotik dapat meningkatkan kualitas
mikroekologi usus anak
Take Home Points
● Pervaginam diutamakan pada kondisi optimal, SC
diutamakan jika sesuai dengan indikasi
● ERACS menjadi langkah terkini untuk meningkatkan
outcome pasien SC
● Pemantauan risiko jangka pendek/panjang menjadi poin
penting pasca SC
● Perawatan pasca pervaginam/SC dan masa nifas yang
baik dapat mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi
● Pemberian probiotik dapat dipertimbangkan untuk
melindungi anak lahir SC terhadap dampak jangka panjang
Terima Kasih
Any Question?
Referensi (1)
1. Neu J, Rushing J. Cesarean versus vaginal delivery: long-term infant outcomes and the hygiene hypothesis. Clin
Perinatol. 2011 Jun;38(2):321-31.
2. Iswahyudi I, Kartika IG, Purwani SP, Manuaba IB. Implementation of regulation about enhanced recovery after
Caesarean Surgery in Indonesia: A literature review. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2023;9(SpecialIssue):8–
15.
3. Bollag L, Lim G, Sultan P, Habib AS, Landau R, et al. Society for Obstetric Anesthesia and Perinatology:
Consensus Statement and Recommendations for Enhanced Recovery After Cesarean. Anesth Analg. 2021 May
1;132(5):1362-1377.
4. Januarto AK, Wiweko B, Hestiantoro A, Ganap EP, Irwinda R, et al. Seksio Sesarea: Panduan Klinis. Pengurus
Pusat POGI; 2022.
5. Sung S, Mahdy H. Cesarean Section. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023
(cited 2024 Jan 19). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546707/
6. Lothian JA. Safe Prevention of the Primary Cesarean Delivery: ACOG and SMFM Change the Game. J Perinat
Educ. 2014 Summer;23(3):115–8.
7. Patel K, Zakowski M. Enhanced Recovery After Cesarean: Current and Emerging Trends. Curr Anesthesiol Rep.
2021;11(2):136-144.
8. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams obstetric. 26th ed. Philadelphia:
McGraw Hill; 2022.
Referensi (2)
9. Mylonas I, Friese K. Indications for and Risks of Elective Cesarean Section. Dtsch Arztebl Int. 2015 Jul 20;112(29-
30):489-95.
10. Cardwell CR, Stene LC, Joner G, Cinek O, et al. Caesarean section is associated with an increased risk of
childhood-onset type 1 diabetes mellitus: a meta-analysis of observational studies. Diabetologia. 2008
May;51(5):726-35.
11. Cho CE, Norman M. Cesarean section and development of the immune system in the offspring. Am J Obstet
Gynecol. 2013 Apr;208(4):249-54.
12. Thavagnanam S, Fleming J, Bromley A, Shields MD, Cardwell CR. A meta-analysis of the association between
Caesarean section and childhood asthma. Clin Exp Allergy. 2008 Apr;38(4):629-33.
13. Yang X, Zhou C, Guo C, Wang J, Chen I, Wen SW, et al. The prevalence of food allergy in cesarean-born children
aged 0-3 years: A systematic review and meta-analysis of cohort studies. Front Pediatr. 2023 Jan 17;10:1044954.
14. Li HT, Zhou YB, Liu JM. The impact of cesarean section on offspring overweight and obesity: a systematic review
and meta-analysis. Int J Obes (Lond). 2013 Jul;37(7):893-9.
15. Zhang C, Li L, Jin B, Xu X, Zuo X, Li Y, Li Z. The Effects of Delivery Mode on the Gut Microbiota and Health: State of
Art. Front Microbiol. 2021 Dec 23;12:724449.

Anda mungkin juga menyukai