Anda di halaman 1dari 2

B.

Ikhlas

1. Pengertian Ikhlas

Kata Ikhlas berasal dari bahasa Arab berakar kata "khalasha" yang berarti murni, bersih, jernih, tidak
bercampur. Ikhlas diartikan sebagai niat yang murni semata-mata mengharapkan penerimaan dari
Allah Swt. dalam melakukan suatu perbuatan, tanpa menyekutukan Allah Swt. dengan yang lain.
Ikhlas juga diartikan menghambakan diri kepada Allah Swt. semata-mata hanya mengharapkan akan
keridhaan-Nya. Hakikat ikhlas adalah beribadah hanya mengharap rida Allah Swt., bukan karena
mengharap pujian makhluk. Satu hal yang perlu dipahami bahwa ikhlas berkaitan erat dengan niat
dalam hati seseorang ketika beribadah, Ikhlas yang sempurna harus dilakukan sebelum, sedang, dan
sesudah beribadah. Sebab ada orang yang ikhlas ketika beribadah, tetapi setelah itu la terjebak sikap
riya (pamer), maka rusaklah nilai ibadahnya.

Dalam arti yang lain ikhlas berarti suci dalam berniat, bersihnya batin dalam beramal, tidak ada pura-
pura, lurusnya hati dalam bertindak, jauh dari penyakit riya' serta mengharap rida Allah semata. Jadi,
ikhlas merupakan sesuatu hal yang sifatnya batin dan ia merupakan perasaan halus yang tidak dapat
diketahui oleh siapa pun kecuali pelakunya dan Allah Swt... Ikhlas juga berarti membersihkan amal
dari berbagai kotoran. Artinya, orang yang ikhlas dalam menjalankan amalan terbebas dari niat buruk
dan hal-hal negatif lainnya yang mengurangi kemurnian dan ketulusannya. Di mana seseorang
melakukan amalan hanya karena Allah semata, tidak ada keinginan di dunia, semua murni karena
Allah. Hal ini seperti yang termaktub dalam ayat Al-Qur'an sebagai berikut.

‫ِإَّن ا َأنَز ْلَن ا ِإَلْي َك اْلِك َت َب ِباْلَح ِّق َف اْع ُبِد َهَّللا ُم ْخ ِلًصا َلُه الِّد يَن‬
Artinya:

"Sesungguhnya Kami menurunkan kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak.
Maka, sembahlah, Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya." (Q.S. az-Zumar [39]: 2)

Manfaat dari sikap ikhlas adalah terhindar dari tipu daya setan maupun iblis. Sehingga kita dapat
selamat dari berbagai macam godaan dan tipu daya yang menyebabkan kita jauh dari petunjuk
agama. Manfaat lain dari ikhlas adalah akan selamat dari siksa dan akan mendapatkan derajat yang
tinggi kelak di akhirat.

2. Tingkatan Ikhlas

Tingkatan ikhlas dibagi menjadi tiga macam sebagai berikut.

a. Tingkatan umum (orang awam). Pada tingkatan ini seseorang beribadah kepada Allah dengan
tujuan mencari dan menghitung keuntungan dunia dan akhirat. Misalnya, seseorang melakukan
ibadah salat atau memberi sedekah kepada anak yatim dengan tujuan ingin agar badannya sehat,
hartanya banyak, mendapat bidadari, dan nanti di akhirat masuk surga.

b. Tingkatan khusus (orang khawash). Pada tingkatan ini seseorang beribadah hanya untuk mencari
keuntungan akhirat bukan lagi berorientasi pada keuntungan dunia. Seseorang pada tingkatan ini
beribadah sambil hatinya berharap untuk memperoleh pahala, surga, dan semua yang berorientasi
pada akhirat.

c. Tingkatan excellent (orang khawashul khawas). Pada tingkatan ini seseorang beribadah tidak ada
motivasi apa pun, kecuali mengharap rida dari Allah Swt.. Seseorang tersebut beribadah setiap hari
bukan sebagai kewajiban, tetapi menjadi kebutuhan sebagai seorang hamba. Dengan kata lain ia
beribadah tidak lagi didasari keinginan dunia maupun akhirat, melainkan didasari oleh rasa cinta
(mahabah) dan rindu kepada Allah Swt.. Sehingga orang pada tingkatan ini mencapai kenikmatan
dalam setiap ibadah yang dikerjakan.

Pendidikan Antikorupsi

Melatih kemampuan bekerja sama dengan memikul tanggung jawab secara bersama- sama terhadap
setiap pekerjaan yang ditugaskan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai