Anda di halaman 1dari 2

Masyarakat tradisional merupakan kelompok penduduk yang masih berpegang teguh pada nilai-

nilai luhur dan kebudayaan atau tradisi yang dibawa dan dilakukan oleh nenek moyangnya.

Masyarakat tradisional yang menjaga nilai budaya sangat tertutup jika dibandingkan dengan
masyarakat modern yang bebas menerima pengaruh dari luar.

Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional

1. Homogen

Masyarakat tradisional bersifat lebih homogen dalam berbagai aspek kehidupannya.

Konsep homogen itu berarti seragam antara satu individu dengan individu lainnya dalam satu
kelompok.

Sikap tertutup terhadap perubahan yang dimiliki oleh masyarakat tradisional ini terjadi karena
sifat mereka yang cukup tertutup dengan hal baru.

. Pola Pikir yang Tertutup

Masyarakat tradisional punya pola pikir tertutup yang membuat mereka enggak mudah menerima
hal atau pengaruh baru dari luar kelompoknya.

Ideologi atau kepercayaan kuno menjadi ciri dari masyarakat tradisional, membedakannya
dengan masyarakat modern yang sudah lebih maju.

3. Jumlah Anggotanya Sedikit

Masyarakat tradisional yang statis dan enggak banyak berubah meski banyak waktu sudah
berlalu.

Hal ini terlihat juga dari jumlah anggota masyarakatnya yang sedikit.

Enggak mudah bagi masyarakat tradisional untuk menerima masyarakat baru yang datang dari
luar daerahnya.

Meski jumlah anggotanya enggak banyak, hubungan masyarakatnya malah lebih kuat dan dekat.

4. Agamis

Masyarakat tradisional dikenal akan keteguhannya dalam menjaga keyakinan leluhur atau
kepercayaan yang telah lama mereka anut.

Nilai-nilai agama masih menjadi panutan dan dipegang erat dalam keseharian dan kehidupan
mereka.

5. Memegang Teguh Adat dan Nilai Luhur

Masyarakat tradisional punya seperangkat nilai luhur yang masih sangat dihormati dalam
keseharian.

Nilai-nilai itu akan jadi pegangan dan prioritas utama bagi masyarakat ketika akan melakukan
sesuatu, Kids.
Sama halnya dengan kepercayaan pada nilai leluhur, masyarakat tradisional juga aktif menjaga
adat istiadat mereka.

Nilai dan kepercayaan pada masyarakat tradisional seolah melekat dalam masyarakat tradisional
itu sendiri.

6. Suka Bergotong Royong

Masyarakat tradisional menjalani kehidupan yang kental rasa kekeluargaan.

Banyak hal dilakukan secara bersama-sama supaya lebih ringan dan bisa selesai dengan lebih
efektif.

Hal ini bisa terlihat dalam berbagai aktivitas masyarakat yang dilakukan secara bergotong royong
atau saling bantu membantu.

7. Peduli Satu Sama Lain

Masyarakat tradisional punya hubungan sosial yang penuh nilai kasih sayang dan kekeluargaan.

Masyarakat tradisional enggak mengutamakan kepentingan pekerjaan atau pribadi.

Anda mungkin juga menyukai