Anda di halaman 1dari 4

AN-NUJUM

(Angkatan Nurul Jamal lil Ummat)

Pengertian AN-NUJUM

"An-Nujum" dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai "Bintang-bintang."


Ini dapat merujuk pada berbagai konteks tergantung pada bagaimana kata tersebut
digunakan. Dalam konteks agama atau budaya, mungkin merujuk pada ayat-ayat
tertentu dalam Al-Quran di mana bintang-bintang (najm dalam bentuk tunggal, nujum
dalam bentuk jamak) disebutkan, menyoroti penciptaan, keindahan, atau fungsi mereka
sebagai tanda untuk navigasi atau sebagai simbol dalam alam.
Sebagai contoh, Al-Quran memiliki beberapa ayat di mana bintang-bintang
disebutkan dalam konteks yang berbeda, kadang-kadang secara metaforis atau secara
harfiah, untuk menyampaikan pesan-pesan tentang petunjuk, keagungan penciptaan,
atau tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan Tuhan.

“An-Nujum” adalah akronim dari kalimat “Angkatan Nurul Jamal lil Ummat”
yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “Angkatan Cahaya yang Indah untuk
Umat”. Diharapkan angkatan kita dapat menjadi angkatan yang mampu menjadi
seperti Bintang-Bintang di langit malam yang terlihat indah juga bermanfaat bagi
masyarakat & seluruh umat manusia.

Filosofi BINTANG

1) Keindahan dan Keterangannya: Bintang sering kali dianggap sebagai simbol


keindahan dan keajaiban alam semesta. Filosofi ini dapat mencerminkan
pandangan bahwa keindahan sering kali ditemukan dalam hal-hal yang luar
biasa, misterius, dan tak terjangkau.

2) Petunjuk dan Navigasi: Sejak zaman kuno, manusia telah menggunakan

bintang sebagai panduan navigasi. Filosofi ini menghubungkan bintang dengan


ide petunjuk dan arahan dalam hidup. Bintang dapat dianggap sebagai penuntun
dalam menghadapi arah hidup atau mencapai tujuan.
3) Ketahanan dan Kekuatan: Bintang terlihat tetap bersinar meskipun
dihadapkan pada kegelapan malam. Ini dapat diartikan sebagai simbol ketahanan
dan kekuatan di tengah-tengah kesulitan atau tantangan. Filosofi ini merangsang
gagasan bahwa kita juga dapat bersinar bahkan dalam situasi sulit.

4) Misteri dan Kedalaman: Bintang di langit sering kali tampak sebagai objek

misterius dan tak terjangkau. Ini dapat dihubungkan dengan filosofi yang
menekankan pada misteri dan kedalaman kehidupan. Bintang bisa
melambangkan kerahasiaan atau kebenaran yang tersembunyi.

5) Keterhubungan Semesta: Bintang-bintang membentuk bagian dari tatanan

semesta yang luas. Filosofi ini menekankan keterhubungan semua hal dalam
alam semesta. Setiap bintang memiliki perannya sendiri, tetapi juga terkait
dengan bintang-bintang lainnya, menciptakan jaringan yang kompleks dan
saling terkait.

Keistimewaan BINTANG dalam Al-Quran


Posisi-posisi bintang digambarkan al-Qur’an tentang kehancuran alam semesta,
yaitu keadaan bintang pada peristiwa akhir zaman, bintang dipakai sebagai alat
sumpah, penghias langit, alat pelempar setan yang hendak mencari informasi dari
langit. Bintang juga dijelaskan sebagai penunjuk arah. Bintang disebut sebagai
makhluk ciptaan Allah yang tunduk dan patuh kepada-Nya. Dan bintang sebagai
bahan perumpamaan.
Dari banyaknya kedudukan bintang yang terdapat dalam al-Qur’an maka dapat
diambil kesimpulan bahwa bintang mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia. Fungsinya dapat dikaitkan sebagai pemeliharaan alam juga bisa dikatakan
bintang merupakan ciptaan Allah yang menyimpan beragam hikmah.
Kata Bintang disebutkan dalam al-Qur‟an sebanyak 12 kali. Yaitu dalam surat
berikut :
1. At-Tariq [86] 2-3,
2. Al-Rahman [55] 5-7,
3. An-Nahl [16] 15- 17,
4. Al-Mursalat [77] 8-10,
5. At-Takwir [81] 2-3,
6. As-Saffat [37] 87-90,
7. Al-Tur [52] 49,
8. An-Najm [53] 1-2,
9. An-Nahl [16] 12,
10. Al-Hajj [22] 18,
11. Al-Waqi’ah [56] 75-76,
12. Al-‘An’am [6] 97.

Sejarah Inspirasi AN-NUJUM


Di siang hari yang terik (pada tanggal yang terlupakan) dengan matahari
berada tepat diatas kepala, berkumandang suara adzan dari toa masjid toha. Di sebuah
asrama, seorang remaja selesai berwudhu dan bergegas menuju masjid toha untuk
mengikuti sholat zuhur berjamaah. Selesai sholat, remaja ini memandangi semua
kaligrafi Asmaul Husna yang mengelilingi masjid “mana yang cocok dan pas tuk
dijadikan nama angkatan?” pikirnya sampai pada akhirnya dia tertidur di waktu
pembacaan wirid.
Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan seorang teman lama yang
merupakan adik kelasnya di Sekolah Dasar dulu. Najma nama adik kelasnya itu,
berkulit putih, berparas cantik, dengan gaya yang agak tomboy sedang tersenyum
kepadanya. Remaja ini terbangun karna sentakan sorban dari orang di belakang yang
membangunkannya untuk mengakhiri wirid saat itu.
Waktu makan siang tiba da remaja ini makan sambil memikirkan arti dari
pertemuan dalam mimpi tersebut, dan baru terpikirkan olehnya bahwa nama Najma
memiliki arti yang bagus juga indah bila dijadikan nama angkatan. Segera dia
mencari buku dan mencatat banyak hal yang berkaitan dengan Najma, hingga
akhirnya jam, hari, minggu pun ia lalui dengan setia pada buku untuk Brainstorming
tersebut yang menghasilkan nama AN-NUJUM yang akan ia ajukan pada
angkatannya.

KESIMPULAN
Harapannya dengan menggunakan nama AN-NUJUM ini angkatan kita dapat
menjadi seperti Bintang-Bintang dilangit yang menghiasi dunia ini dengan cahayanya
dan menjadi petunjuk arah bagi mereka yang tersesat dalam gelapnya dunia ini.

Created by : Ibnu Fahlevy

Anda mungkin juga menyukai