Anda di halaman 1dari 18

Trauma Kepala

NS. SATRIANI, S.Kep.M.Kep


Trauma kepala
Trauma kepala sedang Trauma kepala berat

Menurut Sastrodiningrat (2009) Trauma Capitis Trauma kepala berat adalah trauma kepala yang
Ringan (TCR) adalah mengakibatkan penurunan kesadaran dengan
suatu ruda paksa (trauma) yang menimpa skor GCS 3-8, mengalami amnesia > 24jam
struktur kepala sehingga dapat menimbulkan (Haddad, 2012).
kelainan struktural dan atau gangguan
fungsional jaringan otak.
(Frieden,2015)

Presentation title 2
Menurut Brain Injur Association Of America
(2009), trauma kepala adalah suatu kerusakan
pada kepala, bukan bersifat congenital atau
degenerative, tetapi disebabkan oleh benturan
fisik dari luar yang dapat mengakibatkan
kerusakan kemampuan kognitif maupun fisik

Presentation title 3
Anatomi Fisiologi Sistem
a. Anatomi
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang, masing-masing tulang kecuali mandibula disatu kan
pada sutura. Sutura dibentuk olehselapis tipis jaringan fibrosa yang mengunci piringan tulang
yangbergerigi. Sutura mengalami osifikasi setelah umur 35 tahun. Pada atap tengko rak,
permukaan luar dan dalam dibentuk oleh tulang padat dengan lapisan spongiosa yang disebut
diploie terletak diantaranya.
Terdapat variasi yang cukup besar pada ketebalan tulang tengkorak antar individu. Tengkorak
paling tebal dilindungi oleh otot. (Westmoreland, 1994).

Presentation title 4
Jenis-Jenis Tulang Tengkorak
-Os Frontale - Os Parietale Dextra/sinistra
-Os Oksipitale - Os temporale dextra/sinistra
-Os Etmoidale - Os Spenoidale
-Os Maxila - Os Mandibula
-Os Zigomatikum Dextra - Os Platinum Dextra/Sinistra
sinistrra

Presentation title 5
lanjutan
- Os Nasal Dextra/sinistra
- Os Lakrimale Dextra/sinistra
- Os Vomre
- Concha dextra/sinistra

Presentation title 6
B. Konsep Asuhan
Keperawatan Pada
Trauma Kepala Berat (TKB)
. Pengkajian
Pengkajian Kegawatdaruratan :

a. Primary Survey

1) Airway dan Cervical control


Hal pertama yang dinilai adalah kelancaran airway. Meliputi pemeriksaan adanya obstruksi jalan nafas
yang dapat disebabkanbenda asing, fraktur tulang wajah, fraktur mandibula atau maksila,fraktur larinks
atau trachea. Dalam hal ini dapat dilakukan “chin lift” atau “jaw thrust”. Selama memeriksa dan
memperbaiki jalan
nafas, harus diperhatikan bahwa tidak boleh dilakukan ekstensi,fleksi atau rotasi dari leher.

2) Breathing dan Ventilation


Jalan nafas yang baik tidak menjamin ventilasi yang baik. Pertukaran gas yang terjadi pada saat bernafas
mutlak untuk pertukaran oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Ventilasi yang baik
meliputi:fungsi yang baik dari paru, dinding dada dan diafragma.

Presentation title 7
3) Circulation dan
Hemorrhage control

a) Volume darah dan Curah jantung


Kaji perdarahan klien. Suatu keadaan hipotensi harus dianggap disebabkan oleh
hipovelemia. 3 observasi yang dalam hitungan etik dapat memberikan informasi
mengenai keadaan hemodinamik yaitu kesadaran, warna kulit dan nadi.

b) b) Kontrol Perdarahan

4) Disability

Penilaian neurologis secara cepat yaitu tingkat kesadaran, ukuraan reaksi pupil.

5) Exposure dan Environment control

Dilakukan pemeriksaan fisik head toe toe untuk memeriksa jejas

Presentation title 8
Secondary survey
1) Kepala
Kelainan atau luka kulit kepala dan bola mata, telinga bagian luar dan membrana timpani,
cedera jaringan lunak periorbital

2) Leher
Adanya luka tembus leher, vena leher yang mengembang

3) Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan Glasgow Coma Score (GCS)

4) Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga, suara nafas dan jantung, pemantauan EKG

Presentation title 9
lanjutan

5) Abdomen
Kaji adanya luka tembus abdomen, pasang NGT dengan trauma tumpul abdomen

6) Pelvis dan ekstremitas


Kaji adanya fraktur, denyut nadi perifer pada daerah trauma, memar dan cedera yang lain

7) Aktivitas/istirahat
Gejala : Merasa lelah, lemah, kaku, hilang keseimbangan.

Tanda : Perubahan kesadaran, letargi, hemiparese, puandreplegia, ataksia, cara berjalan tidak
tegang.

>Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah (hipertensi) bradikardi, takikardi.

Presentation title 10
9. Integritas ego
Gejala : Perubahan tingkah laku dan kepribadian.
Tanda : Cemas, mudah tersinggung, angitasi, bingung, depresi
dan impulsif.
10)Makanan/cairan
Gejala : Mual, muntah dan mengalami perubahan selera.
Tanda : muntah, gangguan menelan.

11)Eliminasi
Gejala : Inkontinensia, kandung kemih atau usus atau mengalami gangguan fungsi.

12)Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara, amnesia, vertigo, sinkope, kehilangan pendengaran,
gangguan pengecapan dan penciuman, perubahan penglihatan seperti ketajaman.
Tanda : Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status mental, konsentrasi, pengaruh
emosi atau tingkah laku dan memoris.

.
Presentation title
11
13) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Sakit kepala.
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan
nyeri yang hebat, gelisah, tidak bisa istirahat, merintih

14)Pernafasan
Tanda : Perubahan pola pernafasan (apnoe yang diselingi oleh
hiperventilasi nafas berbunyi)
15)Keamanan
Gejala : Trauma baru/trauma karena kecelakaan.
Tanda : Fraktur/dislokasi, gangguan penglihatan, gangguan rentang
gerak, tonus otot hilang, kekuatan secara umum mengalami paralisis,
demam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh.
16)Interaksi sosial
Tanda : Apasia motorik atau sensorik, bicara tanpa arti, bicara
berulang-ulang, disartria.

Presentation title 12
2. Diagnosa Keperawatan
yang mungkin ada

a. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan edema


serebral,
NOC :
Circulation status Tissue Prefusion : cerebral

Kriteria Hasil :
1. Perfusi jaringan cerebral
- TIK normal - Tidak ada nyeri kepala
- Tidak ada kegelisahan - Tidak ada penurunan tingkat kesadaran
- Tidak ada gangguan refleks saraf

13
2. Status neurologi
- Kesadaran normal
- TIK normal
- Pola bernafas normal
- Ukuran dan reaksi pupil normal
- Laju pernafasan normal
- Tekanan darah normal
1. Monitor TIK
- Berikan info pada orang terdekat pasien
- Monitor status neurologi - Monitor intake dan output

2. 2. Manajemen edema cerebral


- Monitor adanya kebingungan, keluhan pusing
- Monitor status pernafasan, frekuensi dan kedalaman pernafasan
- Kurangi stimulus dalam lingkungan pasien
- Berikan sedasi sesuai kebutuhan

Presentation title 14
3. Monitor neurologi
- Monitor tingkat kesadaran (GCS)
- Monitor refleks batuk dan menelan
- Pantau ukuran pupil,bentuk, kesimetrisan

4. Monitor TTV 5. Posisikan head up (30- 40


derajat)
6. Beri terapi O2 sesuai anjuran medis 7. Kolaborasi pemberian
terapi medis

Diagnosa Keperawatan
2 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kegagalan otot pernafasan NOC :
 Respiratory status : Ventilation
 Respiratory status : Airway patency
 Vital sign Status

15
1. Airway Management
- Monitor adanya keluhan pusing, sakit kepala, mual, muntah, gelisah
- Beri posisi head up 30 - 40 derajat untuk

4. Implementasi
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang sesuai dengan yang telah direncana kan, mencakup
tindakan mandiri dan kolaborasi.Tindakan keperawatan mandiri merupakan tindakan berdasarkan
analisis dan kesim pulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga Kesehatan lainnya. Sedangkan tinda
kan kolaborasi adalah tindakan keperawatan berdasarkan hasil keputusan bersama dengan dokter atau
tenaga Kesehatan lainnya (Mitayani,2010). Implementasi kepera watan pada studi kasus ini

Kriteria Hasil :
1. Irama pernafasan normal
2. Frekuensi : pernafasan normal
3. TTV dalam batas normal
4. Tidak ada tanda sesak Memaksimalkan Ventilasi.- Keluarkan secret dengan suction.
- Monitor alat Ventilator pada pasien

2. Oxygen Therapy
- Pertahankan jalan nafas yang paten - Monitor aliran Oksigen
- Monitor adanya Tanda- tanda Hypoventilasi.

Presentation title 16
3.Vital Sign Monitoring
- Monitor TD,suhu,RR
- Identifikasi penyebab dari perubahan Vital Sign
3. Kolaborasi pemberian Therapy medis disesuaikan dengan intervensi keperawatan yang telah
disusun berdasarkan diagnosa keperawatan prioritas
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah hasil perkembangan berdasarkan tujuan keperawatan yang
hendak dicapai sebelumnya (Mitayani, 2010).
Evaluasi yang digunakan mencakup dua bagian yaitu evalusi formatif yang disebut juga
evaluasi proses dan evaluasi jangka pendek adalah evaluasi yang dilaksanakan terus
menerus terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan. Evaluasi keperawatan pada studi kasus ini disesuaikan dengan tujuan
dan kriteria hasil yang telah disusun berdasarkan diagnose keperawatan prioritas. Adapun
rujukan nilai normal dari kriteria hasil dari Nursing Output Clasification yang telah
ditentukan adalah:
 Tekanan intra cranial (TIK) normal : < 15 mmHg (8-18 cmH20) untuk orang dewasa
 Tidak ada nyeri kepala  Tidak ada kegelisahan
 Tidak ada penurunan tingkat kesadaran ( compos mentis)
 Tidak ada gangguan reflex saraf (Brainstem Positi  Pola bernafas normal /tidak
sesak
 Ukuran dan reaksi pupil normal, seimbang dan reaktif kiri dan kanan
 Laju pernafasan normal  Tekanan darah normal

Presentation title 17
TERIMA KASIH

WASSALAM

Presentation title 18

Anda mungkin juga menyukai