Anda di halaman 1dari 10

HASIL DISKUSI KELOMPOK 6

PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

Disusun oleh Rombel I Kelompok 6:


Fadhilah Atha Al Asyir (2301050394)
Meuthia Azzahra (2301050399)
Fayza Chayara Alima (2301050401)
Ayu Aida Fauziah (2301050404)
Layla Faiza Karima (2301050405)
Nadya Ulya Novianti (2301050407)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
KELOMPOK PEMBAHAS UTAMA:
Helmina Absen: 24
Pertanyaan: Bagaimana peranan dan tatanan pendidikan di era revolusi industri 4.0 pada
kehidupan saat ini?
Jawab: Pendidikan dalam era Revolusi Industri 4.0 memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan saat ini. Berikut beberapa aspeknya:
1. Penyediaan Keterampilan Digital: Pendidikan saat ini harus mempersiapkan siswa dengan
keterampilan digital, seperti pemrograman, analisis data, dan literasi teknologi, yang sangat
relevan dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.
Fleksibilitas dan Inovasi: Pendidikan 4.0 mendorong inovasi dalam metode pengajaran. Guru
dan siswa perlu lebih fleksibel dalam pendekatan pembelajaran, termasuk penggunaan
platform online dan metode pembelajaran berbasis teknologi.
2. Pemberdayaan Diri: Pendidikan 4.0 mendorong siswa untuk menjadi pembelajar seumur
hidup. Mereka harus mampu belajar secara mandiri, mengakses informasi melalui internet, dan
terus mengembangkan keterampilan baru.
3. Peningkatan Kolaborasi: Kolaborasi dan komunikasi menjadi keterampilan penting dalam
era ini. Pendidikan harus mengajar siswa cara bekerja dalam tim, berbagi pengetahuan, dan
berkolaborasi secara global.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah: Pendidikan 4.0 lebih berfokus pada pemecahan masalah
dan penerapan pengetahuan dalam situasi dunia nyata. Hal ini membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Mudho 2301050381
Pertanyaan: Dalam era 4.0 bagaimana perkembangan teknologi seperti kecerdasan
perkembangan ai dan internet mengubah pendidikan di era 4.0?
Jawab: Perkembangan teknologi, seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet, telah
mengubah pendidikan dalam era Industri 4.0 dengan berbagai cara:
1. Personalisasi Pembelajaran: AI memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih
personal. Sistem pembelajaran cerdas dapat menyesuaikan materi dengan tingkat kemampuan
siswa, preferensi, dan kecepatan belajar masing-masing, memungkinkan pendidikan yang lebih
efisien.
2. Akses Global ke Informasi: Internet memungkinkan akses instan ke berbagai sumber
informasi. Siswa dan pendidik dapat mengakses berbagai materi pendidikan dari seluruh dunia,
memperluas wawasan dan pengetahuan.
3. Pembelajaran Jarak Jauh: Teknologi internet memungkinkan pembelajaran jarak jauh. Ini
dapat membantu siswa belajar di luar lingkungan kelas tradisional dan membuka akses ke
kursus dan pengajaran dari seluruh dunia.
4. Analisis Data Pendidikan: AI dapat digunakan untuk menganalisis data pembelajaran. Ini
membantu guru dan lembaga pendidikan memahami perkembangan siswa dan
mengidentifikasi area di mana siswa memerlukan bantuan lebih lanjut.
5. Pendukung Kreativitas: Teknologi memungkinkan siswa untuk menggunakan alat kreatif
seperti pembuat konten digital, animasi, dan perangkat lunak desain, yang dapat meningkatkan
kemampuan mereka untuk berpikir kreatif dan ekspresi.
6. Peningkatan Kolaborasi: Internet memfasilitasi kolaborasi global. Siswa dapat
berkomunikasi dengan rekan-rekan dari seluruh dunia, mempromosikan pemahaman lintas
budaya dan kemampuan berkolaborasi.
7. Pelatihan dan Pengembangan Guru: Guru dapat menggunakan teknologi untuk melanjutkan
pendidikan dan pelatihan mereka, memungkinkan mereka untuk mengikuti perkembangan
terbaru dalam metode pembelajaran dan teknologi.
8. Penggunaan Chatbots dan Asisten Virtual: Chatbots dan asisten virtual dapat membantu
siswa dengan pertanyaan mereka dan memberikan panduan pembelajaran, meningkatkan
efisiensi dalam pelayanan pendidikan.

2301050377
Pertanyaan: Bagaimana kecerdasan buatan atau ai dan teknologi canggih seperti pembelajaran
mesin mempengaruhi pendidikan dan perkembangan masyarakat saat ini?
Jawab:
1. Pembelajaran Dipersonalisasi: AI dapat menyesuaikan pembelajaran. Sistem pembelajaran
mesin dapat menganalisis data tentang setiap siswa dan menyajikan konten pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan individu, memungkinkan pengalaman pembelajaran yang lebih
efektif dan dipersonalisasi.
2. Analisis Data Pendidikan: Pemantauan dan evaluasi. Sistem AI dapat mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kinerja siswa dan guru. Hal ini membantu dalam pemantauan dan
evaluasi yang lebih baik terhadap progres belajar dan efektivitas metode pengajaran.
3. Pengembangan Keterampilan 21st Century: Pengembangan keterampilan yang relevan.
Teknologi dapat mendukung pembelajaran keterampilan seperti pemecahan masalah,
kreativitas, kritis berpikir, dan kerja sama, yang sangat penting untuk sukses di era global yang
terus berubah.
4. Pendidikan Daring dan Jarak Jauh: Fleksibilitas dalam pembelajaran. AI mendukung
pengembangan platform pembelajaran daring yang dapat diakses dari mana saja. Ini
memberikan fleksibilitas bagi siswa dan guru untuk belajar atau mengajar tanpa batasan
geografis.
5. Automatisasi Tugas Administratif: Efisiensi administrative. Automatisasi tugas
administratif, seperti penilaian otomatis dan manajemen data, memungkinkan guru untuk fokus
lebih pada interaksi langsung dengan siswa dan pengembangan kurikulum.
6. Kemampuan Prediktif: Prediksi keberhasilan siswa. Dengan menggunakan analisis prediktif,
AI dapat membantu memprediksi potensi kesulitan belajar dan memberikan intervensi lebih
awal, meningkatkan peluang keberhasilan siswa.
7. Pengembangan Pendidikan Inklusif: Adaptasi untuk kebutuhan khusus. Teknologi dapat
membantu dalam pengembangan solusi pendidikan inklusif dengan menyediakan alat bantu
untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
8. Kesenjangan Digital: Tantangan kesenjangan digital. Sementara teknologi dapat
meningkatkan akses pendidikan, tantangan kesenjangan digital dan aksesibilitas perlu diatasi
agar manfaatnya merata.
9. Peningkatan Daya Saing Global: Persiapan untuk pasar kerja global. Pendidikan yang
didukung oleh teknologi membantu mempersiapkan siswa untuk tuntutan pasar kerja global
yang semakin teknologi-intensif.
10. Pertimbangan Etika dan Privasi: Perlunya kebijakan dan etika. Perkembangan ini
menimbulkan pertanyaan tentang etika dan privasi yang memerlukan perhatian dan pengaturan
yang cermat.

Dhita Absen: 23
Pertanyaan: Apa saja tantangan atau kendala untuk menjalankan revolusi industri serta
bagaimana menghadapi tantangan tersebut?
Jawab: Ada beberapa tantangan atau kendala yang dapat muncul saat menjalankan Revolusi
Industri, termasuk Industri 4.0. Berikut beberapa di antaranya beserta cara menghadapinya:
1. Kesenjangan Keterampilan
2. Keamanan Data
3. Pengangguran Teknologi
4. Kecemasan tentang Privasi
5. Infrastruktur Teknologi yang Tidak Merata
6. Biaya Implementasi Teknologi
7. Perubahan Budaya dan Manajemen
8. Ketidakpastian hukum dan Regulasi

Ni'matul Khomsiyati 2301050384


Pertanyaan: Apa jalan dan langkah yang harus dilakukan oleh pemuda-pemudi dalam
mengikuti Revolusi Industri 4.0?
Jawab:
1. Pendidikan dan Keterampilan:
- Pendidikan Teknologi dan Sains: Pemuda harus fokus pada pendidikan dalam bidang
teknologi, sains, teknik, dan matematika (STEM), karena ini merupakan inti dari Revolusi
Industri 4.0.
- Pendidikan Seumur Hidup: Mengadopsi sikap pembelajaran seumur hidup untuk terus
mengembangkan keterampilan yang relevan seiring perkembangan teknologi.
2. Keterampilan 21st Century:
- Keterampilan Lunak: Selain keterampilan teknis, keterampilan lunak seperti kreativitas,
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama sangat penting dalam dunia kerja yang
semakin terhubung dan kolaboratif.
3. Pengalaman Praktis:
- Praktek dan Proyek: Mengambil bagian dalam proyek-proyek praktis, magang, atau kerja
sukarela yang memungkinkan aplikasi langsung dari pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki.
4. Kewirausahaan dan Inovasi:
- Pengembangan Jiwa Kewirausahaan: Memahami konsep kewirausahaan, mengembangkan
ide-ide inovatif, dan memiliki keberanian untuk menciptakan peluang bisnis baru.
- Pemahaman Ekosistem Start-up: Menyelami ekosistem start-up dan memahami bagaimana
inovasi dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
5. Koneksi dan Jaringan:
- Jaringan Profesional: Membangun jaringan profesional yang luas, baik di dalam maupun di
luar bidang pekerjaan, untuk mendukung pertukaran ide, peluang, dan sumber daya.
6. Kesadaran Teknologi:
- Mengikuti Perkembangan Teknologi: Tetap up-to-date dengan perkembangan terkini dalam
teknologi, seperti kecerdasan buatan, blockchain, Internet of Things (IoT), dan teknologi terkait
lainnya.
7. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan:
- Pertimbangan Etika: Memahami dan mempertimbangkan aspek-etika dalam penggunaan
teknologi untuk memastikan dampak yang positif pada masyarakat dan lingkungan.
- Keterlibatan Sosial: Terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan untuk membangun
tanggung jawab sosial dan membantu menciptakan dunia yang berkelanjutan.
8. Kesiapan Mental dan Emosional:
- Fleksibilitas dan Ketangguhan: Mengembangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan
dan ketangguhan untuk mengatasi tantangan dengan optimisme.
- Kemampuan Beradaptasi: Menerima perubahan sebagai bagian dari pertumbuhan dan belajar
untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
9. Pembangunan Karier yang Berkelanjutan:
- Perencanaan Karier Jangka Panjang: Membuat rencana karier jangka panjang dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi dan perubahan dalam pasar kerja.
10. Pemahaman Tantangan Global:
- Kesadaran Global: Mempelajari tantangan global dan bagaimana teknologi dapat digunakan
untuk memecahkan masalah global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.

Absen: 21
Pertanyaan: Dengan teknologi sebagai pendukung, siswa memiliki kesempatan lebih besar
untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam pendidikan 2.0, mempersiapkan
mereka untuk tuntutan dunia yang semakin terhubung dan kolaboratif.
Jawab:
- Akses Informasi yang Cepat dan Luas:
Siswa dapat dengan mudah mengakses berbagai sumber informasi secara online,
memungkinkan mereka untuk memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai topik.
Akses cepat ke sumber daya pendidikan membantu siswa mempelajari materi dengan cara yang
lebih mandiri.
- Komunikasi dan Kolaborasi:
Platform pembelajaran online, forum, dan alat kolaborasi memungkinkan siswa untuk
berkomunikasi dan bekerja sama dalam lingkungan virtual.
Proyek kolaboratif secara daring membantu siswa mengembangkan keterampilan kerja tim dan
komunikasi yang penting untuk kehidupan profesional.
- Pembelajaran yang Dipersonalisasi:
Teknologi memungkinkan adopsi model pembelajaran yang dipersonalisasi, di mana materi
pembelajaran dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan gaya belajar individu.
Aplikasi pembelajaran adaptif menggunakan kecerdasan buatan untuk menyediakan
pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
- Penggunaan Alat Visual dan Interaktif:
Penggunaan alat visual, simulasi, dan permainan edukatif dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep sulit dengan cara yang lebih menarik.
Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan retensi informasi dan membuat pembelajaran
lebih menyenangkan.
- Peningkatan Keterampilan Teknologi:
Melalui penggunaan teknologi dalam pendidikan, siswa secara alami mengembangkan
keterampilan teknologi yang penting di era digital.
Penguasaan alat-alat digital membantu mempersiapkan siswa untuk pekerjaan masa depan
yang semakin membutuhkan keterampilan teknologi.
- Fasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh:
Teknologi memungkinkan pembelajaran jarak jauh, memberikan fleksibilitas kepada siswa
untuk mengakses pelajaran dari mana saja.
Ini sangat relevan dalam situasi seperti pandemi di mana pembelajaran daring menjadi
alternatif yang diperlukan

Lia
Pertanyaan: jika dilihat dari perspektif pendidikan, apa saja sih sumber masalah yang ada
dalam masyarakat dan apa saja contoh nyatanya yg terjadi di Masyarakat?
Jawab: jika dilihat dari perspektif pendidikan,dalam masyarakat ada 4 sumber masalah yaitu:
1. rendahnya kesadaran multikultural
2. penafsiran otonomi daerah yang masih lemah
3. kurangnya sikap kreatif dan produktif
4. rendahnya kesadaran moral dan hukum
perilaku massa yang sangat mudah menjurus ke arah tindakan yang anarkis, sifat kedaerahan,
tidak tertib hukum, masih banyak korupsi dan sebagainya adalah contoh nyata dari kelemahan-
kelemahan tersebut.

Yulfinna Ayu
Pertanyaan: Apa dampak sekolah umum pada tingkat literasi dan pengetahuan masyarakat
pada era 2.0?
Jawab: Dampak sekolah umum pada tingkat literasi dan pengetahuan masyarakat pada era 2.0
dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti:
- Kelebihan digitalisasi sekolah:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
2. Membuat tampilan dan gaya belajar lebih menarik sehingga siswa terhindar dari rasa jenuh
dan bosan saat mengikuti pembelajaran
3. Memberikan kesempatan siswa untuk berkembang dan berprestasi
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam belajar

- Kebijakan literasi digital:


1. Meningkatkan kemampuan literasi dan kompetensi siswa dalam berpikir kritis/memecahkan
masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
2. Menumbuhkan budi pekerti dan karakter positif pada peserta didik
3. Meningkatkan keterampilan melek teknologi pada Masyarakat
Namun, terdapat juga dampak negatif dari digitalisasi sekolah dan literasi digital, seperti:
1. Terbatasnya akses internet yang dapat mempengaruhi pembelajaran
2. Peserta didik menjadi anak yang malas berpikir saat mengerjakan tugas sekolah dan selalu
ingin mendapatkan jawaban cepat.

Absen 9
Pertanyaan: Apakah peranan guru di era 5.0 mengalami perubahan
Jawab: Guru sebagai motivator dan pendukung, guru berperan sebagai motivator yang
menginspirasi dan memberikan dukungan kepada siswa dalam menghadapi tantangan di era
society 5.0. Mereka mendorong siswa untuk mengembangkan minat, motivasi intrinsik, dan
kepercayaan diri dalam menghadapi perubahan dan mengambil risiko dalam pembelajaran

Pertanyaan: Bagaimana peran sekolah, lembaga pendidikan, dan media massa dalam proses
belajar masyarakat pada era ini?
Jawab: Peran sekolah, lembaga pendidikan, dan media massa dalam proses belajar masyarakat
pada era ini adalah sebagai berikut:
- Sekolah adalah agen perubahan yang memperkenalkan perubahan pengetahuan, cara berpikir,
cara hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan⁵. Sekolah juga bertanggung jawab membentuk
kepribadian siswa dan memberikan pendidikan akademik yang berkualitas.
- Lembaga pendidikan adalah institusi yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran formal,
nonformal, dan informal yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat. Lembaga
pendidikan juga berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten,
kreatif, inovatif, dan berdaya saing di era society 5.0³.
- Media massa adalah pendidik yang memberikan informasi, pengetahuan, dan hiburan kepada
masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, internet,
dan media sosial. Media massa juga merupakan wadah untuk diskusi, kritik, dan partisipasi
masyarakat dalam berbagai isu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lingkungan¹⁴.
Semua peran tersebut saling berkaitan dan berpengaruh dalam proses belajar masyarakat pada
era ini. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan sinergi antara sekolah, lembaga pendidikan,
dan media massa dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, demokratis, dan
inklusif.

Bayuaji
Pertanyaan: Dalam konteks pendidikan era 4.0, bagaimana pendidikan dapat mengatasi
kesenjangan digital dan memastikan akses yang merata terhadap peluang pembelajaran yang
disokong oleh teknologi?
Jawab: Pendidikan era 4.0 menuntut adanya akses yang merata terhadap peluang pembelajaran
yang disokong oleh teknologi. Namun, kesenjangan digital masih menjadi masalah yang perlu
diatasi agar semua orang dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Berikut adalah
beberapa cara pendidikan dapat mengatasi kesenjangan digital dan memastikan akses yang
merata terhadap peluang pembelajaran yang disokong oleh teknologi:
Meningkatkan akses internet: Pendidikan dapat bekerja sama dengan pemerintah dan
perusahaan untuk meningkatkan akses internet di daerah-daerah terpencil atau yang kurang
berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur internet yang lebih baik
atau memberikan subsidi untuk akses internet.
Memberikan pelatihan teknologi: Pendidikan dapat memberikan pelatihan teknologi kepada
guru dan siswa agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan ini
dapat mencakup penggunaan perangkat lunak pembelajaran, aplikasi pembelajaran, dan
teknologi lainnya.
Membangun kurikulum yang inklusif: Pendidikan dapat membangun kurikulum yang inklusif
dan mempertimbangkan kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang. Kurikulum ini harus
mencakup penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan memastikan bahwa semua siswa
memiliki akses ke teknologi yang diperlukan.
Meningkatkan akses perangkat: Pendidikan dapat memberikan akses perangkat seperti laptop
atau tablet kepada siswa yang tidak mampu membelinya sendiri. Hal ini dapat dilakukan
dengan membangun program subsidi atau bekerja sama dengan perusahaan untuk menyediakan
perangkat dengan harga yang terjangkau.

Era pendidikan 2.0 menandai perubahan signifikan dalam pendekatan pembelajaran, di mana
teknologi mulai memainkan peran penting. Dalam konteks ini, komunikasi, kerja sama, dan
kolaborasi antar siswa berkembang melalui beberapa cara:
1. Pembelajaran Kolaboratif: Guru menggunakan platform pembelajaran daring yang
memungkinkan siswa berkolaborasi dalam proyek-proyek pembelajaran, Siswa dapat berbagi
pemikiran, ide, dan sumber daya melalui forum online dan grup diskusi.
2. Proyek Bersama: Siswa diberi kesempatan untuk bekerja dalam proyek bersama yang
memerlukan kolaborasi tim, Membentuk tim dengan siswa yang memiliki keahlian yang
berbeda untuk menyelesaikan tugas atau proyek kompleks
3. Pembelajaran Berbasis Game: Menggunakan permainan edukatif yang memerlukan kerja
sama tim dan komunikasi untuk mencapai tujuan dalam permainan tersebut, Siswa belajar
melalui simulasi yang membutuhkan strategi bersama dan pemecahan masalah kelompok.
4. Platform Kolaboratif: Penggunaan platform kolaboratif seperti Google Workspace atau
Microsoft Teams memungkinkan siswa untuk bekerja sama secara real-time pada dokumen,
presentasi, dan proyek, Siswa dapat memberikan umpan balik satu sama lain secara online.
5. Kelas Virtual: Kelas virtual memungkinkan siswa dari berbagai lokasi untuk berinteraksi
secara langsung, berbagi ide, dan bekerja sama dalam tugas-tugas kelompok, Guru dapat
menyelenggarakan diskusi kelompok dan proyek kolaboratif melalui konferensi video.
6. Pembelajaran Peer-to-Peer: Siswa dapat membentuk kelompok belajar kecil di luar jam
sekolah untuk saling membantu dan belajar Bersama, Adanya forum diskusi atau grup belajar
online di luar kelas memungkinkan siswa saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.
7. Penilaian Kolaboratif: Guru mengimplementasikan penilaian yang mendorong kerja sama
dan kolaborasi antar siswa, seperti memberikan nilai kelompok yang mencerminkan kontribusi
individu dan kelompok.
Dengan teknologi sebagai pendukung, siswa memiliki kesempatan lebih besar untuk
berkomunikasi, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam pendidikan 2.0, mempersiapkan
mereka untuk tuntutan dunia yang semakin terhubung dan kolaboratif.

Anda mungkin juga menyukai