Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARANNYA

TOPIK 1 : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, MEDIA DAN PEMBELAJARAN

ELABORASI PEMAHAMAN

Nama : Indah Kurniasih


NIM : 2330111720252
Kelas : B - Pendidikan IPA

Pertanyaan :
1. Apa contoh penerapan IoT di bidang pendidikan?
2. Bagaimana cara meminimalisir dampak negatif penggunaan AI di bidang pendidikan?
3. Bagaimana relevansi teori belajar humanistik dengan perkembangan teknologi pendidikan
di era society 5.0?

Jawaban :
1. Contoh penerapan IoT di bidang pendidikan diantaranya :
a. Penggunaan data biometrik untuk monitoring siswa
Data biometrik, seperti sidik jari, scan wajah atau retina dapat digunakan untuk
monitoring kehadiran siswa. Siswa yang ingin masuk ke sebuah kelas diminta
untuk melakukan scan sidik jari dan ketika sidik jari siswa tersebut cocok dengan
sidik jari yang tersimpan di database, maka pintu ruangan akan otomatis terbuka.
Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Hal ini memiliki dua manfaat sekaligus, yaitu
memastikan kehadiran siswa dengan mencegah siswa titip absen sekaligus
menjaga keamanan ruang kelas. Sebab, pintu otomatis tidak akan terbuka jika sidik
jari yang dimasukkan salah.
b. Terciptanya Smart Campus
Sedikit berbeda dengan smart classroom, konsep smart campus menggabungkan
smart classroom dengan smart city. Hal ini karena kampus umumnya lebih luas
dan kompleks dibandingkan dengan sekolah.
Harapannya dengan smart campus, mahasiswa tidak hanya bisa belajar dari mana
pun dan kapanpun, masuk ke area kampus dengan aman atau meminjam buku di
perpustakaan secara mandiri, tetapi juga bisa mencari lokasi parkir kosong secara
otomatis (smart parking), mengetahui lokasi seminar atau kelas secara otomatis
semuanya menggunakan satu aplikasi.
c. Manajemen database pendidikan yang lebih praktis
Internet of Things (IoT) dapat membantu manajemen database pendidikan jadi
lebih praktis. Misalnya, dengan smart libraries, mahasiswa dapat meminjam dan
mengembalikan skripsi, thesis atau buku secara mandiri dengan tanpa bantuan staf.
Dengan demikian, perpustakaan dapat diakses 24 jam dan petugas hanya perlu
mengembalikan buku ke rak.
Contoh lainnya dengan manajemen database yang lebih terintegrasi, petugas bisa
mengakses data siswa, dosen hingga tenaga pendidikan lainnya hanya
menggunakan satu website atau aplikasi tertentu, sehingga ketika ada perekrutan
baru, data dapat dengan mudah dimasukkan.
d. Manajemen data alumni
Berbeda dengan sekolah, umumnya kampus membutuhkan data alumni untuk
berbagai keperluan, seperti kerjasama industri atau peningkatan komunitas. Maka
dari itu, tidak heran jika saat ini beberapa kampus di Indonesia mengembangkan
aplikasi khusus alumni.
Di aplikasi ini, alumni bisa mengakses berbagai layanan, seperti layanan smart
libraries jika membutuhkan, layanan alumni untuk mengajukan legalisir atau
keperluan administratif lainnya, hingga mengakses informasi lowongan kerja yang
disediakan oleh perusahaan mitra kampus. Sebaliknya, pihak kampus dapat
menggunakan aplikasi ini untuk mengumpulkan data alumni, menyebarkan
informasi terkait kampus kepada alumni dan lain sebagainya
e. Terciptanya Blended Learning
Blended learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran
secara online dan offline. Meskipun semakin populer dalam beberapa tahun
terakhir ini, namun metode pembelajaran ini sebenarnya sudah ada sejak lama
sebagai pelengkap dari e-learning.
Dalam blended learning ini, siswa dituntut aktif untuk mencari bahan pelengkap
pembelajaran secara mandiri di internet, sehingga pembelajaran tidak hanya
terpusat pada guru saja. Selain itu, metode e-learning ini juga mengakomodir guru
yang tinggal jauh dari lokasi sekolah atau kampus untuk tetap mengajar, meskipun
secara daring. Hal ini mengakibatkan pembelajaran di sekolah maupun kampus
menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Meminimalisir dampak negatif kecerdasan buatan (AI) di bidang pendidikan merupakan


tantangan yang penting dalam mengintegrasikan teknologi ini ke dalam sistem pendidikan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai hal tersebut:
a. Memantau penggunaan AI dalam pendidikan secara ketat untuk meminimalkan
risiko diskriminasi atau bias dalam pengambilan keputusan.
b. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada guru, administrator, dan siswa
tentang AI, termasuk pemahaman tentang potensi dan risikonya.
c. Menyusun pedoman tentang penggunaan AI dalam pengajaran dan evaluasi agar
tidak terjadi penyalahgunaan.
d. Memasukkan literasi AI ke dalam kurikulum, mengajarkan siswa tentang konsep
dasar AI, etika, dan dampak sosialnya.
e. Mengevaluasi dampak penggunaan AI secara berkala untuk menilai efektivitasnya
dan mengidentifikasi masalah potensial.
f. Mendorong kolaborasi antara sekolah, universitas, dan industri AI untuk
mengembangkan solusi AI yang lebih baik dan lebih aman untuk pendidikan.
g. Mendukung penelitian yang berkelanjutan untuk memahami dampak jangka
panjang AI dalam pendidikan.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, dapat diharapkan bahwa dampak negatif AI di
bidang pendidikan dapat diminimalisir sambil memaksimalkan manfaat teknologi ini
untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran

3. Era Society 5.0 adalah konsep yang lebih baru daripada Revolusi Industri 4.0 dan
menekankan integrasi teknologi dengan kehidupan sosial dan manusia. Teori belajar
humanistik tetap relevan dalam konteks Society 5.0 karena fokusnya pada pengembangan
individu secara holistik, pemahaman emosi, dan pemberian arti pada pengalaman. Berikut
adalah beberapa cara di mana teori belajar humanistik tetap relevan dalam era Society 5.0
dengan perkembangan teknologi pendidikan:
a. Emosi dan Kesejahteraan Siswa: Teori belajar humanistik mengakui pentingnya
emosi dan kesejahteraan siswa dalam proses pembelajaran. Teknologi pendidikan
di era Society 5.0 dapat digunakan untuk melacak dan memahami respons
emosional siswa terhadap pembelajaran. Data ini dapat digunakan untuk
menyediakan dukungan yang lebih baik kepada siswa dan menciptakan lingkungan
belajar yang lebih inklusif.
b. Personalisasi Pembelajaran: Society 5.0 menekankan personalisasi dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI)
dan analitika data dapat digunakan untuk merancang pengalaman pembelajaran
yang lebih sesuai dengan preferensi, minat, dan kebutuhan individu, sesuai dengan
prinsip-prinsip humanistik.
c. Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Teori belajar humanistik menekankan
pembelajaran melalui pengalaman. Dalam era Society 5.0, teknologi seperti virtual
reality (VR) dan augmented reality (AR) memungkinkan siswa untuk terlibat
dalam pengalaman pembelajaran yang mendalam dan berinteraksi dengan dunia
nyata, memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam.
d. Kolaborasi dan Komunikasi: Society 5.0 menyoroti keterhubungan dan kolaborasi
yang lebih besar di antara individu dan teknologi. Teknologi pendidikan dapat
digunakan untuk memfasilitasi kolaborasi antara siswa, guru, dan ahli dalam skala
yang lebih besar, sesuai dengan prinsip-prinsip humanistik yang menekankan
komunikasi yang efektif.
e. Pengembangan Keterampilan Metakognisi: Society 5.0 menghasilkan banyak data
yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami dan mengembangkan
keterampilan metakognisi mereka. Teknologi pendidikan dapat memberikan
feedback dan analisis yang mendalam tentang cara siswa belajar, yang sesuai
dengan pendekatan humanistik yang menghargai pemahaman diri sebagai
pembelajar.
f. Keseimbangan Antara Teknologi dan Manusia: Dalam era Society 5.0, penting
untuk mempertahankan keseimbangan antara teknologi dan aspek manusiawi
dalam pendidikan. Teori belajar humanistik mempromosikan pengajaran yang
lebih manusiawi, dengan teknologi sebagai alat yang mendukung, bukan
menggantikan, peran guru dan pengalaman manusia.
Dalam keseluruhan, teori belajar humanistik tetap relevan di era Society 5.0 karena
memfokuskan pada pengembangan individu secara holistik, pemahaman emosi, dan
pemberian arti dalam pembelajaran. Teknologi pendidikan dapat digunakan sebagai sarana
untuk mencapai tujuan ini dengan lebih efektif, asalkan digunakan dengan bijak dan sesuai
dengan prinsip-prinsip humanistik.

Anda mungkin juga menyukai