Anda di halaman 1dari 11

Journal of Indonesian History 11 (1) 2023

Journal of Indonesian History


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih

Keterlibatan Amerika Serikat dalam Upaya Pembangunan Ekonomi Indonesia Era


Soeharto 1966-1980

Nanda Setia 
Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Sejak dimulainya kepemimpinan Presiden Soeharto di Indonesia yang menandai munculnya
Diterima Agustus 2022 keterlibatan Amerika Serikat di Indonesia sangat berpengaruh besar dalam kaitannya dengan
Disetujui Juni 2023 pembangunan ekonomi Indonesia, ditambah lagi adanya peraturan mengenai investasi modal asing
Dipublikasikan Juli 2023 di Indonesia. Krisis ekonomi pada periode Orde Lama membuat Soeharto merombak berbagai
________________ kebijakan perekonomian Indonesia. Kebijakan ekonomi trilogi pembangunan dan REPELITA
Keywords: mulai digagas oleh Soeharto, yang tentunya membutuhkan modal yang amat besar. Demi
Amerika Serikat, Indonesia, ketercapaian cita-cita tersebut diwujudkan dengan mendekatnya Indonesia kepada Amerika Serikat.
Orde Baru, Pembangunan Akibatnya membuat Amerika Serikat memiliki hubungan intim dengan Indonesia. Penulisan ini
Ekonomi, Soeharto bertujuan untuk memaparkan bagaimana keterlibatan Amerika Serikat dalam pembangunan
____________________ ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto 1966-1980. Melalui metode
penelitian sejarah tulisan ini akan memberikan gambaran mengenai awal mula terjalinnya hubungan
Indonesia dengan Amerika Serikat, kebijakan ekonomi Indonesia yang mendasari keterlibatan
Amerika Serikat, serta kontribusi yang diberikan Amerika Serikat dalam pembangunan ekonomi
Indonesia di masa Orde Baru.

Abstract
___________________________________________________________________

Since the start of President Suharto's leadership in Indonesia, which marked the emergence of the involvement of
the United States in Indonesia, it has had a great influence in relation to Indonesia's economic development, in
addition to the regulations regarding foreign capital investment in Indonesia. The economic crisis during the Old
Order period prompted Suharto to revamp various Indonesian economic policies. Suharto's economic policies for
the development trilogy and REPELITA were initiated, which of course required a huge amount of capital. In
order to achieve these ideals, Indonesia is getting closer to the United States. As a result, the United States has an
intimate relationship with Indonesia. This paper aims to explain the involvement of the United States in
Indonesia's economic development during the reign of President Suharto 1966-1980. Through the historical
research method, this paper will provide an overview of the beginning of Indonesia's relationship with the United
States, Indonesia's economic policies that underlie the involvement of the United States, and the contribution made
by the United States in Indonesia's economic development during the New Order era.

© 2023 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6633
Ruang Jurnal Sejarah, Gedung C5 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: Nandasetya71@gmail.com
0895380894737
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

PENDAHULUAN Soeharto dalam hal ini adalah pembangunan


ekonomi di Indonesia. Sistem politik luar negeri
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto Indonesia pada era Soeharto lebih menekankan
di Indonesia dimulai ketika turunya surat perintah stabilitas politik domestik, politik pertahanan dan
dari Presiden Soekarno yang diturunkan pada 11 keamanan.
Maret 1966 yang dikenal dengan SUPERSEMAR.
Pada saat itu pula menandai munculnya suatu era Politik bebas aktif Indonesia sendiri
baru yang dikenal dengan Orde Baru. Pada era ini diimplementasikan dengan mendekatnya Indonesia
terjadi perubahan mengenai politik luar negeri kepada negara-negara Barat sehingga dalam hal ini
Indonesia yang mana lebih condong ke Barat. negara Barat termasuk para pengusaha, investor
Sebelumnya pada era Presiden Soekarno politik luar asing, dan perbankan memiliki peran penting dalam
negeri Indonesia dinilai lebih condong ke Timur membangun Ketahanan Nasional di Indonesia.
seperti RRC, Jepang, Korea, dan Uni Soviet. Keterlibatan Amerika Serikat dengan Indonesia
Sehingga muncul berbagai persepsi bahwasanya dalam hubungan politik internasional ini menarik
Soekarno lebih pro kepada komunisme. Setelah untuk dikaji karena dapat memberikan gambaran
pergantian kepemimpinan hubungan Indonesia positif bahwasanya Indonesia sejak era Soeharto
dengan negara-negara Timur mulai renggang akibat sudah memiliki hubungan baik dengan negara-
dari adanya pemberontakan Partai Komunis negara Barat khususnya Amerika Serikat dan
Indonesia pada 30 September 1965. Keberhasilan keikutsertaan Amerika Serikat dalam membantu
Militer Angkatan Darat Indonesia yang berhasil Indonesia sebagai upaya membangun Ketahanan
mengkudeta Indonesia pada tahun 1965 karena Nasionalnya. Penulisan ini mengkaji dari sisi
adanya pemberontakan yang dilakukan oleh Partai historis keterlibatan Amerika Serikat dalam upaya
Komunis membuat Soeharto yang kala itu pembangunan ekonomi Indonesia sebagai wujud
berpangkat sebagai Panglima Angkatan Darat daripada ketahanan nasional. Tulisan ini
mendesak agar Soekarno mengeluarkan surat menjelaskan bagaimana sistem perekonomian
perintah untuk menjaga keamanan jalanya Indonesia di masa Orde Baru yang mampu
pemerintahan di Indonesia. Akibat dari adanya mengundang liberalism ekonomi sehingga
surat perintah tersebut diangkatlah Soeharto sebagai Indonesia mulai mendekat pada negara-negara di
Presiden Indonesia kedua pada tahun 1966. Barat yakni Amerika Serikat serta bentuk-bentuk
bantuan yang diberikan Amerika Serikat dalam
Sistem politik yang diterapkan oleh membantu membangun perekonomian Indonesia
Soeharto tentulah berbeda dengan politik pada masa 1966-1980
Orde Lama. Pada era Soeharto lebih menekankan
pada ketahanan nasional mengingat adanya METODE
berbagai pemberontakan dan krisis ekonomi yang
melanda Indonesia pada masa Orde Lama membuat Dalam penulisan Keterlibatan Amerika
Soeharto melibatkan militer dalam segala kegiatan Serikat dalam Upaya Pembangunan
politiknya. Ketahanan Nasional disini adalah suatu Ekonomi Indonesia Era Soeharto Tahun 1966-1980
kondisi untuk menghadapi berbagai kemungkinan menggunakan metode penelitian sejarah. Terdapat
ancaman, tantangan, hambatan, gangguan yang empat tahapan dalam metode penelitian sejarah
membahayakan keutuhan dan kelangsungan hidup yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya yaitu Tahap pertama yakni heuristik dimana pada tahap
masyarakat adil dan makmur. Ketahanan Nasional ini dilakukan pengumpulan sumber dan data-data
meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, yang diperoleh untuk mendukung penulisan
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (Nurdin, tersebut. Sumber yang diperoleh terbagi menjadi
1999). Akan tetapi yang lebih ditekankan oleh dua yakni sumber primer dan sumber sekunder.
45
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

Sumber primer didapatkan dari buku kumpulan menjauh dari negara-negara di bagian Timur dan
arsip surat kabar di tahun 90-an karya Mohammad mulai beralih menjalin hubungan politik ke negara-
Sadli dan Arsip Nasional Republik Indonesia yang negara Barat. Melalui pendekatan Soeharto kepada
berisi data-data pada masa pemerintahan orde baru negara Barat salah satunya Amerika Serikat
serta dari hasil penelitian dari sudut pandang diharapkan mereka memberikan bantuan dana.
Amerika yakni American Policy: The Direction of Awalnya Soeharto menilai dari sisi kemampuan
Indonesia during the Period (1967- 1968) in the Light of militer Amerika Serikat sebelum akhirnya mulai
Documents Regarding the American Ministry of Foreign menjalin hubungan politik. Sebagai contohnya
Affairs karya Talal, S. dan Abdel, Y. Sedangkan dimana kemampuan militer Amerika mampu
sumber sekunder didapatkan dari buku, jurnal, dan melindungi Pulau Darwin dari ancaman militer
skripsi yang mendukung kepenulisan ini. Jepang pada tahun 1942 sehingga membuatnya
Australia memilih untuk menjadikan Amerika
Tahap selanjutnya setelah pengumpulan Serikat sebagai negara induknya dan bukan lagi
sumber dilakukanlah kritik atau verifikasi sumber. Inggris (Sibiro, 2012). Berbagai persaingan baik
Sumber-sumber yang sudah didapatkan tadi militer maupun non militer yang selalu identik
dilakukan seleksi tentang keterkaitan dengan dimenangkan oleh Amerika Serikat membuat
penulisan yang akan ditulis. Sehingga didapatkan Soeharto memilih jalan untuk lebih mendekatkan
kebenaran dan keadilan daripada penulisan ini. diri negeri paman sam ini. Dengan mendekatnya
Kemudian setelah melakukan kritik dan Indonesia kepada Amerika Serikat maka kekuatan
menemukan fakta untuk mengungkap topik yang militer Indonesia akan dapat diperkuat selain dari
diteliti dilakukanlah interpretasi. Pada tahap sisi ekonominya karena kekuatan militer yang kuat
interpretasi digunakan berbagai pendekatan disiplin nanti akan berpengaruh terhadap pengendalian
ilmu lain yang berhubungan dengan topik yang ekonomi pemerintahan. Disamping membangun
dibahas yakni politik dan ekonomi. Pendekatan kembali ekonomi Indonesia yang sempat terpuruk
tersebut digunakan untuk membantu karena krisis di masa Orde Lama, Soeharto juga
mengungkapkan fakta-fakta sejarah dan analisis menekankan kekuatan militer untuk melegitimasi
hubungan yang ada dari peristiwa yang terjadi. kekuasaanya.
Tahapan selanjutnya yakni historiografi atau
penulisan hasil dari interpretasi dan fakta-fakta yang Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto,
telah diverifikasi tadi dalam bentuk tulisan sehingga hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat
menghasilkan tulisan mengenai keterlibatan mulai terlihat ketika Soeharto menciptakan
Amerika Serikat dalam upaya pembangunan kebijakan baru yakni Undang-undang Penanaman
ekonomi Indonesia era Soeharto tahun 1966-1980. Modal Asing (PMA) 1967. Adanya kebijakan UU
PMA membuat hubungan Indonesia dengan
Amerika Serikat semakin mesra. Puncak hubungan
baik antara Indonesia dengan Amerika Serikat yakni
HASIL DAN PEMBAHASAN pada masa pemerintahan Presiden Richard M.
Nixon 1969. Undang-undang PMA disahkan pada
A. Awal Mula Terjalinnya Hubungan tanggal 1 Januari 1967, yang membuka ruang
Indonesia dengan Amerika Serikat seluas-luasnya bagi setiap pengusaha dalam negeri
maupun pihak swasta asing untuk membangun
Pergantian pemerintahan dari Soekarno menuju perusahaan di Indonesia. Indonesia berada dalam
Soeharto tentunya memiliki dinamika politik yang kondisi terbuka bagi pemodal asing yang
berbeda. Soeharto yang saat itu berhasil mengkudeta ingin berinvestasi. UU PMA sengaja dibuat karena
Indonesia karena pemberontakan yang dilakukan tindakan inilah yang dirasa paling mudah untuk
oleh PKI pada tahun 1965 membuatnya mulai menggerakkan roda perekonomian yang
46
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

berorientasi pada pasar. UU PMA dibuat salah internasional (Sudarsono dalam Murifah, 2000).
satunya diakibatkan oleh perekonomian Indonesia UU PMA memberikan keuntungan bagi Amerika
yang sebelumnya lebih bertumpu pada pendapatan Serikat yang mana Indonesia sendiri merupakan
ekspor perminyakan. negara dengan jumlah penduduk terbanyak urutan
keempat di dunia sehingga berpotensi dalam
PN Pertamina adalah perusahaan yang pemasaran produk industri dan apabila penduduk
memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia dipekerjakan tentunya upah gaji yang
dan menjadi sumber keuangan utama bagi dibayarkan relatif lebih murah. Selain itu
Indonesia pada akhir 1960-an. Semakin besarnya ketersediaan sumber daya alam yang melimpah
produksi serta permintaan, pemerintah kala itu memberikan keuntungan tersendiri dalam
menerbitkan UU Nomor 8 Tahun 1971 yang mana produksinya.
untuk memberikan peluang bagi Pertamina dalam
memperluas bisnisnya. Dengan diterbitkan undang- B. Kebijakan Ekonomi Indonesia yang
undang tersebut, Pertamina tidak lagi diatur secara Mendasari Dimulainya Keterlibatan Amerika
hukum oleh Undang-undang tentang Perusahaan Serikat
Negara. Namun ternyata dengan adanya UU
Nomor 8 Tahun 1971 malah mengakibatkan Sejak pemerintahan Soekarno lengser yang
Pertamina terjerat hutang karena terlalu berambisi kemudian digantikan oleh Soeharto maka kebijakan
dalam memperluas bisnisnya. Hal ini disebabkan perekonomian Indonesia berbuah total, awalnya
karena dalam membangun bisnis di luar sosialis parlementer kini lebih kepada liberalis
perminyakan seperti proyek pembangunan dengan sistem ekonomi Pancasila. Dalam
Residential Estate tidak hanya menggunakan laba pengimplementasianya di bidang pembangunan
dari hasil tambang minyak, melainkan bersumber ekonomi pemerintahan Soeharto menerapkan
dari dana investasi dan pinjaman dari bank-bank kebijakan ekonomi dengan konsep Trilogi
komersial yang menyebabkan Pertamina terlilit oleh Pembangunan (1) Pemerataan pembangunan; (2)
hutang (Chaniago, 2021). Keadaan ini tentunya Pertumbuhan Ekonomi, dan; (3) Stabilitas
semakin menyulitkan pemerintahan ditambah lagi Nasional. Dalam implementasinya stabilitas
inflasi Indonesia sendiri yang mencapai 650% nasional digunakan sebagai pengendali
pertahun yang membuat pemerintah harus segera pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan
menentukan arah kebijakan ekonomi politik serta menarik para investor asing sebagai pemeran utama.
melakukan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Kemudian saat perekonomian mulai tumbuh,
Dalam melakukan tindakan tersebut diperlukan kesejahteraan mulai diratakan sebagai wujud
suatu modal serta dana yang besar. Hal ini bisa pemerintahan yang berkeadilan. Pemerintahan
didapatkan dengan berhubungan baik antara Orde Baru berusaha untuk menata struktur ekonomi
Indonesia dan Amerika Serikat. Dengan dalih sebelumnya, dengan program stabilisasi dan
memulihkan hubungan yang sempat rapuh dengan rehabilitasi ekonomi. Program-program yang
harapan Amerika Serikat memberikan bantuan dana digagas oleh pemerintah Orde Baru bertujuan untuk
baik berupa pinjaman, obligasi, maupun investasi. mengendalikan tingkat inflasi yang pada saat itu
mencapai angka 650% per tahun pada tahun 1966,
Bantuan ekonomi yang diberikan oleh Amerika penyelamatan keuangan negara, dan pengamanan
Serikat dapat direalisasikan asalkan pemerintahan kebutuhan pokok (Mayrudin, 2018).
Orde Baru merombak kebijakan politik yang sejalan
dengan Amerika Serikat. Langkah ini ditempuh Pemerintah Orde Baru juga merencanakan
dengan menyelesaikan masalah konfrontasi program pembangunan REPELITA (Rencana
Malaysia secara damai dan mengaktifkan kembali Pembangunan Lima Tahun) yang mulai
keikutsertaan Indonesia menjadi anggota organisasi dilaksanakan pada 1 April 1969 yang mana terbagi
47
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

dalam 6 kebijakan, Perencanaan pembangunan lima barang yang menyeluruh ke setiap pulau di
tahun bertujuan memberikan fasilitas dan peluang Indonesia, tingkat promosi produk yang berpeluang
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat mendapatkan keuntungan, serta tersedianya tenaga
Indonesia dan dapat menjadikan Indonesia tetap kerja yang cukup. Selain itu kekayaan alam
eksis di dunia internasional serta meningkatkan Indonesia menjadi sumber utama ketersediaan
peran serta masyarakat dalam upaya pembangunan bahan mentah bagi industri modern. Kenyataan
ekonomi. Konsep REPELITA yang digagas oleh dalam membangun industri substitusi impor masih
Soeharto, salah satu perwujudan dari REPELITA I diperlukan bahan-bahan dari luar negeri dan
(1969-1974) yakni dibangunya industri substansi memaksakan impor untuk keperluan industri.
impor yang bertujuan mengurangi ketergantungan Amerika serikat salah satu negara yang paling
terhadap barang impor. REPELITA II (1974-1979) banyak memberikan impor untuk industri di
yang menitik beratkan pada peningkatan standar Indonesia. Pada tahun 1995 dimana impor
mutu masyarakat Indonesia kemudian REPELITA Indonesia dari Amerika Serikat mencapai 4755,9 US
III (1979-1989) menekankan pada perkembangan $ atau sekitar 12% dan meningkat pada tahun 1997
sektor pertanian untuk mencapai tingkat dari yakni mencapai 5440 US $ sekitar 13% (Basuki,
swadaya menjadi swasembada pangan dan 2002). Hasil impor Indonesia dari Amerika Serikat
pemantapan industri yang mengelola bahan paling banyak berupa bahan baku, mesin, dan
mentah. REPELITA IV (1984-1989) yang mana barang modal. Hal ini tentunya membantu
rencana pembangunan ini diharapkan dapat pemerintah Orde Baru dalam pembangunan
mempertahankan swasembada pangan yang telah ekonomi Indonesia. Barang-barang impor dari
direncanakan sekaligus meningkatkan produksi Amerika Serikat memiliki nilai yang cukup tinggi
industri yang memproduksi mesin-mesin kebutuhan dalam membangun perindustrian di Indonesia
pangan. REPELITA V (1989-1994) bertujuan terutama industri yang bergerak dalam bidang
meningkatkan pertumbuhan sektor industri yang manufaktur.
didukung oleh pertumbuhan dari sektor pertanian
sedangkan untuk REPELITA VI (1994-1999) Sistem ekonomi Pancasila yang berbentuk
dimana bangsa Indonesia hanya tinggal menikmati liberalisasi mengundang beberapa investor asing
hasil dari berbagai rencana pembangunan yang telah untuk datang menanamkan modalnya di Indonesia
digagas sehingga cita-cita untuk mewujudkan juga untuk mencari bantuan dana dari negara barat.
negara maju dan sejahtera dapat terlaksana. Nanun Kebijakan ekonomi Pancasila yang mengundang
kebijakan REPELITA hanya berhenti pada tahap investor asing yakni pembukaan perdagangan
keenam saja karena adanya berbagai penyimpangan internasional, yang bertujuan mencukupi kebutuhan
terjadi pada masa Orde Baru yang membuat dalam negeri Indonesia yang belum dapat
Soeharto harus mengakhiri jabatanya selama lebih diproduksi sendiri dan agar mampu menekan harga
dari 30 tahun (Sanusi, 2014). barang kebutuhan masyarakat Indonesia serta
membuka peluang bagi Indonesia untuk mengimpor
Jalan menuju kemajuan pembangunan hasil produksinya sendiri. Kemudian untuk
ekonomi Indonesia diwujudkan dalam bentuk mengurangi dampak dari inflasi yang digunakan
REPELITA yang sudah dilaksanakan sampai pada impor tadi harus menyediakan devisa yang
tahap REPELITA VI. Dalam upaya mewujudkan dibutuhkan maka pemerintah kala itu dalam
konsep REPELITA I dimana pemerintahan Orde menangani masalah tersebut melakukan utang luar
Baru mulai merintis pembangunan industri negeri untuk menutupi kekurangan devisa tadi.
substansi impor dirasa memiliki keuntungan besar Kebijakan lain yang menonjol dalam sistem
jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia amat ekonomi Pancasila yakni UU PMA no.1 tahun 1967
padat. Jumlah penduduk ini memungkinkan untuk yang membuka pintu bagi pemodal asing yang ingin
meningkatkan potensi pasar dengan pendistribusian berinvestasi di Indonesia. Kebijakan UU PMA tidak
48
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

hanya berisi mengenai aturan investasi saja kebijakan politik luar negerinya dilakukan untuk
melainkan terdapat jaminan dan hak-hak bagi para merehabilitasi perekonomian Indonesia akibat krisis
investor asing. UU PMA dibuat karena pemerintah yang pernah terjadi pada masa Orde Lama. Berbagai
Orde Baru tidak bisa hanya mengandalkan investor pendekatan dilakukan demi menimbulkan simpati
dari dalam negeri saja apalagi kebijakan ekonomi agar negara-negara maju bersedia memberikan dana
Indonesia adalah trilogi pembangunan yang bantuan kepada Indonesia. Saat terjadi perang
membutuhkan modal besar dalam ketercapaiannya. Vietnam pada tahun 1967 dimana terjadi intervensi
Pemerintah Orde Baru terlalu banyak bergantung militer Amerika Serikat terhadap Vietnam, Soeharto
pada pendapatan hasil ekspor minyak yang pada dalam pidatonya memprioritaskan Vietnam sebagai
akhirnya mengalami penurunan yang berakibat negara di Asia Tenggara yang perlu di khususkan.
pada kerugian di tahun 1981. Investasi asing dapat Namun tampaknya pengkhususan ini dinilai lebih
membantu menutupi ekonomi Indonesia akibat cenderung memihak kepada Amerika Serikat,
turunya pendapatan minyak dan cara ini lah yang padahal pemerintahan Soekarno di masa Orde
dirasa paling mudah serta memiliki keuntungan Lama benar-benar mengutuk Indonesia dalam
yang besar. kaitanya dengan intervensi militer Amerika Serikat.
Keterkaitan ini disebabkan karena Amerika Serikat
merupakan negara yang dinilai sebagai pemberi
C. Kontribusi Amerika Serikat Terhadap bantuan luar negeri yang utama bagi Indonesia,
Pembangunan Ekonomi Indonesia sehingga Soeharto sebagai pimpinan Indonesia kala
itu mau tidak mau harus memberikan timbal balik
Sejarah yang mendasari terlibatnya Amerika kepada Amerika Serikat lewat intervensi militernya
Serikat dalam pembangunan ekonomi Indonesia di Vietnam. Dalam pidatonya Soeharto menyatakan
tidak terlepas dari adanya hubungan baik antara bahwasanya
kedua belah pihak. Apalagi hampir seluruh menteri
yang bergerak dalam perekonomian dan hubungan “Kebijakan luar negeri pada masa yang akan datang akan
internasional Indonesia adalah mantan lulusan diarahkan untuk memperbaiki hubungan-hubungan
University of California, Berkeley yang mana sering internasional Asia-Afrika Termasuk negara non-blok
dijuluki sebagai “Mafia Berkeley”. Mereka yang penciptaan stabilitas kawasan dan kerjasama di Asia
pertama menggagas politik ekonomi liberal yang Tenggara akan mendapat prioritas pertama, sedangkan
diharapkan mampu merehabilitasi kondisi ekonomi perhatian khusus akan diberikan terhadap persoalan
Indonesia setelah terjadinya pergantian presiden. perang di Vietnam”
Langkah yang ditempuh dengan memulihkan
hubungan kerjasama Indonesia-Amerika Serikat Perhatian khusus terhadap persoalan perang di
yang nantinya hubungan ini membawa Amerika Vietnam yang dilakukan oleh Indonesia atas dasar
Serikat terlibat dalam pembangunan ekonomi persamaan pandangan. Kesamaan pandangan
Indonesia. Bentuk keterlibatan Amerika Serikat terkait ideologi politik, dimana militer Indonesia
dibuktikan dengan adanya berbagai kontribusi sendiri yang anti komunis sejalan dengan militer
ekonomi yang diberikan mulai dari bantuan dana dari Amerika Serikat, ditambah kekhawatiran
sampai pada investasi. terhadap pengaruh dari RRC (Leifer, 1989).

Sejak peristiwa itu Amerika Serikat


1. Mengalirnya bantuan dana Amerika Serikat untuk menyatakan kesanggupan dalam membantu
Indonesia merehabilitasi perekonomian Indonesia. Leifer juga
menyebutkan bahwasanya semenjak Soeharto resmi
Ketika Soeharto menjabat sebagai presiden menjadi presiden Indonesia yang kedua, Amerika
Indonesia yang kedua pada bulan Maret 1966 arah Serikat bersama dengan Jepang lewat IGGI mulai
49
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

memberikan bantuan dana sebanyak 200 juta dolar 2. Bantuan kebutuhan pangan
AS yang masing-masing ditanggung sepertiga dari
kedua negara tersebut (Mashito, 2013). Bantuan Indonesia mengalami krisis pangan besar di
dana ini kemudian meningkat di tahun 1968 tahun 1960 pada masa pemerintahan Orde Lama.
menjadi sebanyak 360 juta dolar dan mengalami Pemerintah kala itu lebih memfokuskan pada politik
peningkatan kembali pada tahun 1969 menjadi 500 pemerintahan Indonesia dan upaya dekolonisasi
juta dolar pada masa pemerintahan presiden serta menasionalisasikan seluruh perusahaan milik
Richard M. Nixon. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda sehingga kebutuhan akan pangan
Presiden Amerika Serikat-37 yakni Richard M. sangat tergantung pada impor. Impor pangan
Nixon sebagai presiden pertama yang mengunjungi terbanyak di tahun 1960 adalah impor beras yang
Indonesia dalam masa pemerintahan Soeharto di mencapai jumlah 0,6 juta ton, impor beras ini terjadi
tahun 1969. Sebagai balasannya Presiden Soeharto sampai masa pemerintahan Orde Baru. Hal ini
mengadakan kunjungan ke Amerika Serikat yang membuat nilai impor terus mengalami kenaikan
pada saat itu disepakati bahwa Amerika Serikat hingga puncaknya terjadi pada tahun 1980 dengan
akan membantu Indonesia. Sebelumnya nilai mencapai 2 juta ton beras. Pada tahun 1967
pemerintahan Amerika Serikat sudah berusaha pada masa pemerintahan presiden Johnson,
menjalin hubungan baik dengan Indonesia yakni Amerika Serikat mengirim bantuan beras dengan
pada masa pemerintahan Soekarno, tetapi karena total sebanyak 100.000 ton beras dan sejumlah kapas
Soekarno yang dinilai lebih mengarah kepada dengan 150.000 bal kapas mentah atas permintaan
sosialis membuat Amerika Serikat sedikit presiden Soeharto dan pinjaman tembakau sebesar 2
dihiraukan. Setelah pergantian kepemimpinan dan juta dollar. Dalam sebuah catatan memorandum
Soeharto menjadi Presiden RI hubungan antara Amerika Serikat yang diberikan kepada pemerintah
Indonesia dengan Amerika Serikat mulai membaik. Indonesia pada rapat makan siang, presiden
Hubungan baik inilah yang kemudian menarik Johnson bersama dengan menterinya Rusk,
Amerika Serikat untuk menambah bantuan dana Maknimaria, Walt Russo dan George Kretzan pada
perekonomian Indonesia, apalagi dengan tanggal 25 Juli 1967 mengadakan rapat yang
disahkanya UU PMA pada tahun 1967. membahas tentang bantuan dana untuk Indonesia,
menteri Rusk mengatakan bahwasanya Amerika
IGGI memberikan bantuan berupa pinjaman Serikat akan memberikan 200 juta dolar kepada
modal yang dikembalikan dengan ekspor produksi Indonesia dengan sekelompok donor untuk fasilitas
alam (Murifah, 2000). Kekayaan alam Indonesia dan sarana transportasi dan komunikasi dasar yang
sebagian diekspor ke Amerika Serikat sebagai dibutuhkan pemerintah Indonesia dan bantuan
bentuk pengembalian dana. Dalam hal ini ekspor tersebut akan terus berlanjut. Setahun setelahnya
Indonesia juga mengalami peningkatan. Selain itu Amerika Serikat memberikan hibah sebanyak 50
Suwarsono (1992) menyebutkan total bantuan IGGI juta dollar dalam bentuk beras kepada Indonesia
kepada Indonesia sebesar 4,75 miliar dolar AS dan pada tahun 1968 dan sejumlah peralatan. Amerika
1 miliar yang diantaranya berupa FDA (fast Serikat memberikan bunga sebanyak 2% dalam
disbursing assistance). Berkat dari bantuan yang jangka waktu hanya 10 tahun saja dan
didapatkan Indonesia mampu memberikan pengembalian pinjaman dolar selama jangka waktu
kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia empat puluh tahun (Dawood, dalam Talal & Abdel,
salah satunya yakni berkurangnya angka 2020).
kemiskinan. Selama tiga tahun berturut-turut sejak
tahun 1988 perekonomian Indonesia tumbuh Impor beras terus berlanjut sampai pada tahun
sebanyak 7% per tahunnya. Selain itu Indonesia juga 1980 hingga akhirnya Soeharto merencanakan
dinilai berhasil dalam meningkatkan peran swasta, pembangunan REPELITA III yang berlangsung
dalam menunjang pembangunan ekonominya. pada 1 April 1979 sampai 31 Maret 1989 untuk
50
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

mulai berswasembada pangan karena Indonesia dolar AS. Walaupun sebelumnya ekspor Indonesia
adalah negara dengan iklim tropis yang berada pada yang paling banyak berasal dari sektor migas yakni
wilayah garis khatulistiwa dimana potensi pertanian minyak pada tahun 1973 sampai dengan 1980.
amat besar. Hingga pada tahun 1984 Indonesia Namun karena ekspor minyak mengalami
berhasil memproduksi beras sendiri tanpa harus penurunan dan berbagai masalah internal yang
ketergantungan impor kepada Amerika Serikat. dihadapi oleh PN Pertamina sehingga nilai ekspor
Produksi beras Indonesia mencapai 25 juta ton lebih minyak tidak lagi menjadi prioritas utama di tahun
dibandingkan dengan tahun 1968 yang hanya 1995. Selain ekspor Indonesia juga banyak
mampu memproduksi sebanyak 11,666 juta ton. melakukan kegiatan impor kepada Amerika Serikat,
Kenaikan yang signifikan ini memberikan diantaranya impor berbagai jenis teknologi seperti
keuntungan tersendiri bagi Indonesia yang amat mesin, peralatan listrik, mesin-mesin untuk
berpotensi dengan wilayahnya yang amat besar transportasi sehingga pada masa pemerintahan
sehingga sektor pertanian dapat terus dioptimalkan. Soeharto di Indonesia sudah sedikit mengenal
Keberhasilan swasembada beras pada tahun 1984 teknologi. Adanya aktivitas impor permesinan
memberikan kepercayaan kuat pada rakyat Indonesia mulai merintis program baru yakni
Indonesia terhadap pemerintahan Orde Baru, Swasembada beras pada tahun 1984 yang membuat
keberhasilan ini semakin menjadi legitimasi Indonesia tidak lagi melakukan impor beras dari
kekuasaan rezim Orde Baru kala itu (Sanusi, 2014). Amerika Serikat mengingat wilayah Indonesia
Keberhasilan REPELITA III membuat Edouard sendiri yang sangat cocok untuk melakukan
Saouma selaku direktur jenderal FAO mengundang produksi beras sendiri.
Soeharto untuk berbicara pada forum organisasi
tersebut di Roma, Italia pada tanggal 14 November Selain itu impor permesinan dari Amerika
1985. Bagaimana tidak keberhasilan ini memberikan Serikat juga digunakan untuk bahan pembuatan
peluang bagi Indonesia dengan segala potensinya satelit pertama Indonesia yakni satelit Palapa yang
untuk terbebas dari impor beras Amerika karena jika berhasil meluncur pada 9 Juli 1976. Satelit tersebut
Indonesia terus menerus meminta bantuan Amerika diberi nama Palapa A1 yang merupakan buatan dari
akan kebutuhan pangan tentunya akan semakin Hughes Amerika Serikat yang mana dalam
meningkatkan hutang luar negeri Indonesia peluncurannya juga dilakukan di Amerika Serikat
terhadap Amerika Serikat. tepatnya di Tanjung Canaveral, Florida, Amerika
Serikat dengan roket Delta bernomor 2941. Sebuah
3. Perkembangan Ekspor - Impor antara fenomena yang membanggakan dimana pada masa
Indonesia dan Amerika Orde Baru pemerintahan kala itu mampu
memberikan perubahan besar dalam bidang
Dalam pengembalian pinjaman modal berupa teknologi yang mampu menyatukan interaksi lewat
ekspor kepada negara kreditur membuat ekspor media elektronik, segala macam pemberitaan dan
Indonesia ke Amerika Serikat semakin meningkat. alat komunikasi mulai hadir di masa Orde Baru.
Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sebanyak 20,2 Keberhasilan ini membuat Indonesia mendapatkan
% sampai tahun 1983 kemudian mengalami penghargaan sebagai negara ketiga di dunia yang
penurunan sebanyak 13,1% di tahun 1991 dan di mampu mengoperasikan sistem komunikasi satelit
tahun 1992 ekspor perdagangan Indonesia dengan domestik GSO setelah Amerika Serikat dan
Amerika Serikat diantaranya rempah-rempah dan Kanada, yang mana pusat pengendalianya berada di
berbagai jenis pertanian lainya (Nurdin, 1999). Pada Stasiun Pengendali Utama di Cibinong, Jawa Barat.
tahun 1995 dimana Amerika Serikat menduduki Berkat adanya satelit palapa berbagai media
urutan keempat sebagai negara tujuan ekspor informasi mulai dapat dijangkau bahkan sampai ke
terbanyak setelah negara-negara ASEAN yakni pelosok desa diantaranya seperti televisi, radio,
berjumlah 14%, dari total ekspor sebanyak 40.000 bahkan sampai alat telekomunikasi (Sanusi, 2014).
51
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

4. Investasi pertama Amerika Serikat di investasi asing yang masuk ke Indonesia sedangkan
Indonesia Soeharto memberikan pintu selebar-lebarnya bagi
investor asing yang ingin menanamkan modalnya di
Sejak adanya kebijakan UU PMA tercatat 22 Indonesia. PT Freeport bergerak di bidang tambang
negara menanamkan modalnya di Indonesia pada emas dan tembaga di papua dengan total saham
tahun 1967-1970. Negara yang menanamkan modal sebesar lebih dari 90% lebih.
terbesar yakni di urutan pertama Amerika Serikat,
Filipina dan Jepang (Rizki, 2013). Tidak dapat Adanya PT Freeport milik Amerika Serikat
dipungkiri bahwasanya investasi asing dari secara tidak langsung memberikan kontribusi
kebijakan ekonomi yang digagas oleh Soeharto kepada Indonesia melalui Penerimaan Negara
membuat status Indonesia yang berpendapatan Bukan Pajak (PNBP) selain itu Indonesia juga
rendah menjadi naik tingkat sebagai negara dengan mengenal berbagai macam teknologi dan berbagai
pendapatan menengah di tahun 1970. Indonesia teknik dalam melakukan riset pertambangan. Tidak
bahkan berhasil meningkatkan pertumbuhan dapat dipungkiri, walaupun Indonesia diberikan
ekonominya yang mengalami kenaikan rata-rata 7% keuntungan oleh PT Freeport yang mampu
pertahun. Selain itu Produk Domestik Bruto (PDB) meningkatkan perekonomian Indonesia tetapi hal
Indonesia mengalami kenaikan yang cukup tersebut tidak terlepas dari berbagai sisi negatif.
signifikan juga, pada tahun 1967 PDB Indonesia Kekayaan Indonesia menjadi terkuras habis oleh
hanya mencapai 5,6 miliar US $ di tahun 1996 pihak asing, apalagi adanya jaminan bahwasanya
meningkat menjadi 227 miliar US (Suwarsono, setiap perusahaan asing tidak dapat dinasionalkan
1992). Amerika Serikat sebagai investor asing kecuali dengan alasan tertentu. Indonesia sendiri
pertama yang menanamkan modalnya di Indonesia. hanya mendapatkan saham tidak kurang dari 10%
Menurut Leo Suryadinata dalam Nurdin (1999) padahal jika ditelusuri seharusnya dalam kontrak
menyebutkan bahwasanya investasi Amerika karya selama 30 tahun (1967-1997) Indonesia
Serikat melebihi Jepang yakni 21,1 US $ padahal harusnya telah menguasai mayoritas saham PT
sebelumnya hanya 1,91 US $. Investasi Amerika Freeport baik benda, teknologi, maupun SDM. Hal
Serikat yang mampu mendukung terlaksananya tersebut karena PT Freeport menerapkan aturan
pembangunan ekonomi di Indonesia adalah PT proses divestasi sebesar 51% sebagaimana aturan
Freeport. PT Freeport masuk ke Indonesia pada yang telah disepakati bersama yang tentunya ini
tahun 1968 dengan menandatangani Kontrak Karya menjadi sesuatu yang berat sebelah (Sirwanto, 2020)
1 sebagai prasyarat menanamkan investasinya di
Indonesia. PT Freeport mendapatkan kontrak
selama 30 tahun pada masa pemerintahan Soeharto,
padahal sebelumnya Soekarno menolak tegas
SIMPULAN seperti Cina, Jepang, Rusia, dan lainya. Namun
setelah diduduki oleh Presiden Soeharto arah
Pergantian jabatan presiden di masa Orde pandangan luar negeri Indonesia berpihak pada
Lama membuat berbagai perubahan dinamika negara Barat dengan dalih peristiwa G30S PKI yang
politik pemerintahan baru yang dikenal dengan membuat Indonesia menjauh dari negara-negara
Orde Baru. Orde Baru hadir dengan visi bagian Timur. Kedekatan ini membuat Amerika
merehabilitasi ekonomi Indonesia yang sempat Serikat terlibat sebagai donator Indonesia dalam
mengalami krisis dengan konsep ekonomi liberal. pembangunan ekonomi. Berbagai bantuan yang
Perubahan ini membuat arah pandangan hubungan diberikan oleh Amerika Serikat diantaranya bantuan
luar negeri Indonesia berpindah haluan. Di masa dana di era Presiden Nixon pada tahun 1969
Orde Baru hubungan luar negeri Indonesia lebih kemudian pinjaman dana dari IGGI yang digagas
berpihak pada negara-negara di bagian Timur sendiri oleh Amerika Serikat dengan tujuan
52
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

memberikan bantuan pinjaman dana khusus untuk pertambangan emas di Papua yang dikenal dengan
Indonesia. Bantuan lainnya yakni berupa bantuan PT Freeport. Adanya PT Freeport milik Amerika
beras sebanyak 10.000 ton, kapas dengan jumlah Serikat secara tidak langsung memberikan
150.000 bal, dan tembakau. Ketergantungan impor kontribusi kepada Indonesia melalui Penerimaan
beras kepada Amerika Serikat membuat Indonesia Negara Bukan Pajak. Dampak dari kedekatan
melakukan swasembada beras mengingat kondisi Indonesia kepada Amerika secara bertahap mampu
iklim Indonesia yang tropis. Amerika Serikat memulihkan ekonomi Indonesia hal ini dibuktikan
memberikan kontribusi dengan mengirimkan dengan naikan pendapatan Indonesia dengan rata-
berbagai teknologi transportasi dan komunikasi rata 7% per tahun hingga status Indonesia berubah
dari negara berpendapatan rendah menjadi negara
dasar untuk membantu Indonesia. berpendapatan menengah.
Kebijakan UU PMA membuat Amerika Serikat
melakukan investasi di Indonesia berupa

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, A. (2002). Prospek Perekonomian Universitas Jember: Fakultas Keguruan


Indonesia Dalam Memasuki Afta. In Ilmu Pendidikan.
Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan (Vol.
3, Issue 1, p. 79544). Nurdin, B. (1999). Hubungan Indonesia Amerika
https://doi.org/10.18196/jesp.3.1.1464 Serikat Periode Soeharto. Laporan
Penelitian Universitas Negeri Padang.
Chaniago, Andrinof A. (2012). Gagalnya
Pembangunan: Membaca Ulang Keruntuhan Rizki, M. (2013). Investasi Asing Jepang Di
Orde Baru: Jakarta, LP3ES Indonesia Masa Orde Baru Tahun 1967-
1974. Avatara E-Journal Pendidikan Sejarah,
Leifer, M. (1989). Politik Luar Negeri Indonesia. 1(2), 230–240.
Jakarta: Gramedia
Sadli, M. (1982). Mencari Bentuk Ekonomi
Mashito, B. (2013). Dinamika Politik Indonesia: Perkembangan Pemikiran 1965-
Pembangunan Pada Masa Orde Baru 1981. Jakarta: Gramedia
(Studi Tentang Industrialisasi
Ketergantungan dan Peran Modal Jepang). Sanusi, M. (2014). Kenangan dan Inspiratif Orde
Perspektif, 6, 118–123. Lama dan Orde Baru. Yogyakarta: Saufa

Mayrudin, Y. M. (2018). Menelisik Program Sibiro, J. 2012. Sejarah Australia. Yogyakarta:


Pembangunan Nasional Di Era Ombak
Pemerintahan Soeharto. Journal of
Government: Kajian Manajemen Pemerintahan Sirwanto. (2020). Kebijakan Penanaman Modal
Dan Otonomi Daerah, 4(1), 71–90. Asing (PMA) dan Dampak Kedaulatan
Bangsa. AL-IMARAH: Jurnal Pemerintahan
Musrifah, U. T. (2002). Hubungan Indonesia dan Dan Politik Islam, 5(1), 84–103.
Amerika Serikat Bidang Ekonomi dan
Politik 1966-1974. Skripsi tidak diterbitkan Suwarsono, S. (1992). Bantuan IGGI dan Defisit
Neraca Transaksi Berjalan. Unisia, 13(13),

53
Nanda Setia / Journal of Indonesian History 11 (1) 2023; pg. 44-54

63–68. Talal, S., & Abdel, Y. (2020). American Policy : The


https://doi.org/10.20885/unisia.vol13.iss Direction of Indonesia during the Period (1967-
13.art6 1968 ) in the Light of Documents Regarding the
American Ministry of Foreign Affairs. 11(2),
673–689.

54

Anda mungkin juga menyukai