Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : Ayu Desi Wilujeng

Farah Nisa’ Salsaila


Muhammad Rijal Syarifudin
Nur Kodrad Adi Prastowo
Reza Setyawan
Matakuliah : Etika Profesi
Ruang Kolaborasi
KASUS 1
a. Menurut Anda, apakah tindakan yang dilakukan guru A dan B sudah
mencerminkan penerapan nilai guru Pancasila? Mengapa demikian?
Jawab: Menganalisis Perilaku Guru A dan Guru B Dilihat dari Nilai-Nilai Guru
Pancasila .
Analisis Perilaku Guru A dan B :
Guru A :
 Positif :
 Melaporkan kejadian tersebut kepada guru BK : Menunjukkan kepedulian dan
tanggung jawab terhadap siswa dan lingkungan sekolah.
 Hubungi Orang Tua: Menciptakan ruang komunikasi dan kolaborasi antara
sekolah dan orang tua dalam mengatasi permasalahan siswa.
 Pemberian skorsing: Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan
sebagai bentuk pendidikan.
 Negatif:
 Skorsing satu minggu: Dikhawatirkan mengganggu proses belajar siswa.
 Pembersihan Lingkungan Sekolah: Sanksi ini tampaknya tidak ada
hubungannya dengan pelanggaran yang dilakukan.
Guru B:
 Positif:
 Insiden diumumkan: Meningkatnya kesadaran dan kesadaran warga sekolah
akan bahaya konsumsi alkohol.
 Negatif:
 Mempermalukan siswa di depan umum: Dapat menimbulkan trauma dan
dampak psikologis negatif pada siswa.
 Tidak ada ruang yang disediakan untuk privasi atau instruksi pribadi.
 Kurang mencerminkan nilai Guru Pancasila:

o Berkebinekaan Global: Kurangnya memahami keragaman karakter dan latar


belakang peserta didik.
o Gotong Royong: Kurangnya kolaborasi dan komunikasi antar guru dalam
menangani masalah.
o Mandiri: Kurangnya fokus pada pengembangan karakter dan pembinaan
personal.
b. Menurut Anda, tindakan apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi
peristiwa tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori
yang berkaitan.
Jawab:
1. Pendekatan personal dan humanistik:
 Berkomunikasi secara pribadi dengan siswa: Memahami akar permasalahan
dan mencari solusi yang tepat.
 Memberikan Pendampingan dan Pembinaan: Membantu siswa menyadari
kesalahannya dan tumbuh menjadi lebih baik.
 Keterlibatan Orang Tua: Bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan
dukungan dan pendidikan kepada siswa.
2. Menerapkan sanksi pendidikan:
 Sanksi pelanggaran : Memberikan konsekuensi logis dan membantu siswa
belajar dari kesalahan.
 Pendekatan Keadilan Restoratif: Berfokus pada pemulihan dan pemulihan
dibandingkan hukuman.
 Memberikan Kesempatan Kedua: Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang dan kembali ke jalur yang benar.
3. Pencegahan dan Edukasi:
 Sosialisasi Bahaya Minuman Beralkohol : Mendidik seluruh siswa tentang
bahaya dan dampak negatif minuman beralkohol.
 Program Pengembangan Kepribadian: Menumbuhkan pengembangan karakter
siswa dan nilai-nilai positif melalui program sekolah.
 Menjalin Komunikasi Terbuka: Menjalin komunikasi terbuka dan positif
antara guru, siswa, dan orang tua.
KASUS 2
a. Menurut Anda, apakah tindakan yang dilakukan Akbar sudah
mencerminkan penerapan nilai guru Pancasila? Mengapa demikian?
Jawab: Tindakan Akbar belum sepenuhnya mencerminkan nilai Guru Pancasila,
terutama terkait nilai Berkebinekaan Global (memahami keragaman dan kebutuhan
peserta didik) dan Mandiri (menjadi contoh dan teladan bagi peserta didik). Tindakan
Akbar dalam menegur Handy dapat diubah menjadi lebih efektif dan mencerminkan
nilai Guru Pancasila dengan menggunakan pendekatan personal dan humanis,
menerapkan konsekuensi edukatif, dan fokus pada penguatan motivasi belajar.
Penerapan teori-teori seperti Konseling Humanistik, Motivasi Belajar, dan Classroom
Management dapat membantu Akbar dalam menangani situasi ini dengan lebih baik.

b. Menurut Anda, tindakan apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi
peristiwa tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori
yang berkaitan.
Jawab:
1. Pendekatan personal dan manusiawi:
 Ajak Handy berdialog: Pahami alasan Handy bermain ponsel dan cari solusi
yang tepat.
 Menjelaskan peraturan penggunaan telepon seluler di kelas: Menjelaskan
peraturan sekolah dengan jelas dan konsisten.
 Berikan contoh yang baik: Hindari penggunaan ponsel selama pelajaran
berlangsung dan fokuslah pada proses pembelajaran.
2. Menerapkan konsekuensi pendidikan:
 Memberikan konsekuensi yang relevan: Memberikan konsekuensi logis dan
membantu Handy belajar dari kesalahan.
 Mendorong refleksi diri: Membantu Handy memahami dampak tindakannya
dan bagaimana dia dapat belajar dari kesalahannya.
3. Meningkatkan motivasi belajar:
 Menciptakan pembelajaran yang menarik: Meningkatkan keterlibatan dan
partisipasi dalam proses pembelajaran.
 Pengakuan atas usaha: Pengakuan dan penghargaan atas usaha Handy dalam
belajar.

Anda mungkin juga menyukai