Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO

“Manajemen Risiko Perusahaan Non Keuangan”

Dosen Pengampu :

Novita Mardiani, SE.MM

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Putri Iftia Anggraini (2161192 )


2. Revi Savila Putri (2161197)
3. Yovan Pratama Yudistiar (2161233)
4. Wahyu Habibillah (2161225)
5. Della Anggelia Agus Fitriyani (2161300)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang memberikan kemudahan dan
kelancaran sehingga kelompok kami bisa melaksanakan Tugas Mata Kuliah Manajemen
Resiko yakni dalam membuat dan menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul
“Manajemen Resiko Perusahaan Non Keuangan”. Adapun penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Manajemen Resiko dan untuk menambah
pengetahuan kita tentang salah satu materi yang ada dalam manajemen resiko. Penyusun
berharap semoga materi yang telah dibuat dan nantinya akan di presentasikan bisa menambah
wawasan dan ilmu bagi kita yang mendengarkan. Penyusun juga memohon maaf sebesar-
besarnya jika di dalam makalah ini ada kesalahandan kata-kata yang kurang mendukung
terkait dengan tema makalah ini, dan penyusun akan menerima dengan terbuka segala sesuatu
kritik dan saran dari para pihak pembaca. Terimakasih

Jombang , 14 Desember 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................7
2 Kondisi Sebelum Program Manajemen Resiko..........................................................................7
3 Langkah Awal Proyek Manajemen Resiko.................................................................................8
4 Analisis Resiko...........................................................................................................................9
4.1 Kuantifikasi Resiko.....................................................................................................................9
4.2 Resiko Perubahan Cuaca...........................................................................................................10
5. Manajemen Resiko UGG...........................................................................................................10
5.1 Retention..................................................................................................................................10
5.2 Derivatif Cuaca.........................................................................................................................10
5.3 Asuransi....................................................................................................................................11
5.4 Asuransi Terintegrasi................................................................................................................11
5.5 Infrastruktur Manajemen Resiko.............................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang United Grain Growers (UGG)
A. Gambaran Umum
United Grain Growers (UGG) merupakan perusahaan Kanada yang bermarkas
di Winnipeg, Manitoba yang memberikan jasa komersial kepada petani dan pasar
pertanian di seluruh dunia. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1906 sebagai
koperasi petani dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1993, di mana
sahamnya diperdagangkan di Toronto dan Winnipeg Stock Exchange. Meskipun
merupakan perusahaan publik, perusahaan masih mempertahankan ciri
koperasinya, yaitu perrusahaan masih mempunyai anggota (seperti dalam
koperasi) dan pemegang saham. Anggota tidak punya hak atas dividen tetapi
masih mempunyai hak suara.

Bisnis UGG terdiri dari empat segmen utama: Grain Handling Services (Jasa
Penanganan Bibit Tanaman), Crop Production Service (Jasa Produksi), Livestock
Services, dan Bussines Communication. Seperti terlihat dalam bagan berikut ini,
UGG membantu petani untuk bertani dan memasarkan hasil pertaniannya.

Bagan Bisnis UGG

Unit Grain Handling and Marketing Service (Jasa Penanganan Bibit Tanaman)
berperan dalam mengidentifikasi sumber bibit pertanian dan menyerahkan ke
eksportir atau ke pengguna domestik (Kanada) seperti pengolahan makanan. Hasil
pertanian biasanya dikirimkan ke “elevator’ di mana hasil pertanian ditimbang, diukur
kualitasnya, dicampur, dibeli, atau disimpan. Dari “elevator” tersebut, hasil pertanian
di kirimkan ke konsumen domestik atau ke terminal ekspor. Sektor pertanian di

4
Kanada diatur oleh beberapa agen pemerintah. The Canadian Wheat Board (CWB)
memasarkan biji pertanian untuk konsumsi manusia. CWB mengawasi bahwa
penjualan yang dikelola tersedia ke konsumen pada tanggal dan tempat yang telah
disepakati. The Canadian Grain Commi sion mengatur pengelolaan biji pertanian dan
menjaga standar kualitasnya. Perusahaan seperti UGG harus memperoleh izin dari
komisi-komisi tersebut. Unit Crop Production Services (Jasa Produksi) memberikan
input (bibit, pupuk, dan lainnya) kepada petani. Di samping itu unit tersebut
memberikan jasa konsultasi, keuangan kepada petani. UGG berusaha
mendiferensiasikan jasanya melalui penggunaan merek dan memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada petaninya.

Unit Livestock Services memberikan input kepada peternak sapi, ayam.. unit
Bussines Communication memberikan informasi yang diperlukan untuk menjalankan
bisnis pertanian yang menguntungkan. Unit tersebut menerbitkan publikasi berkala
dan website yang berrisi informsasi menegenai cuaca, harga produk pertanian dan
berita pertanian lainnya.

Dari keempat unit tersebut, unit Grain Handling Services mempunyai pendapatan
yang berfluktuasi paling tinggi. Tabel berikut ini menyajikan kondisi keuangan UGG.

5
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui manajemen resiko perusahaan non keuangan

6
BAB II

PEMBAHASAN

2. KONDISI SEBELUM PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

UGG mempunyai kultur yang memperlancar terbentuknya manajemen risiko


di UGG, yaitu budaya yang cukup terbuka terhadap perubahan. Manajemen senior
UGG bangga dengan budaya UGG yang fleksibel, pendekatan pragmatis untuk
menjalankan bisnis dan terbuka untuk ide yang baru dan inovatif. Salah satu contoh
hasil dari kultur semacam itu adalah diadopsinya sistem komputer yang baru dengan
mulus pada tahun 1992. Pada tahun tersebut, UGG meng-update system komputernya.
UGG bukannya meng-upgrade computer mainframe yang besar, yang biasa dilakukan
perusahaan lain pada waktu itu, tetapi UGG memutuskan untuk membangun sistem
jaringan (network) client-server mulai dari nol. UGG membuat sistem tersebut
sekaligus Y-2-k compliant (aman terhadap masalah tahun 2000), jauh sebelum
perusahaan lain menyadari permasalahan tersebut. Karena inisiatif tersebut, UGG
memperoleh penghargaan Smithsonian untuk penggunaan teknologinyang inovatif
pada tahun 1995.
Di samping itu, kejadian lain yaitu kesadaran pentingnya good corporate
governance, juga mendorong terbentuknya pogram manajemen risiko di UGG. Pada
tahun 1990-an beberapa kejadian di bsisnis seperti bangkrutnya Baring, Orange
Country, menyadari UGG mengenai pentingnya good corporate governance. Salah
satu komponen dari good corporate governance adalah manajemen risiko yang baik,

7
seperti apakah manajemen mempunyai pemahaman yang baik mengenai risiko yang
dihadapi oleh perusahaan, apakah manajemen memahami implikasi dari risiko
tersebut.

Selama ini UGG sudah melaksanakan manajemen risiko, tetapi mereka


melihat masih banyak hal yang berkaitan dengan manajemen risiko yang bisa
diperbaiki. Sebagai contoh, UGG mempunyai grup treasury yag mengelola risiko
perusahaan kurs dan tingkat bunga, dan mempunyai grup pemasaran biji pertanian
yang mengelola risiko komoditas. Tetapi keduanya melapor kepada manajer senior
yang berbeda, sehingga tidak ada kesatuan antara keduanya. Di samping itu, grup
manajemen risiko dan asuransi UGG sudah melakukan analisis dan review eksposur
yang dihadapi oleh UGG untuk setiap sektor bisnisnya. Tetapi proses tersebut lebih
mirip dengan prosees asuransi tradisional (asuransi kerugian dan kecelakaan),
bukannya proses yang lebih menyeluruh yang lebih menekankan pada eksposur bisnis
yang dihadapi oleh UGG. UGG juga merasa aspek lain dari manajemen risiko, yaitu
komunikasi pertanggungjawaban, fokus dan pemahaman organisasi terhadap risiko
utamanya, masih bisa di tingkatkan.

3. LANGKAH AWAL PROYEK MANAJEMEN RISIKO


Pada tahun 1995, UGG ikut berpartisipasi dalam suatu studi internasional
yang diadakan oleh Pricewaterhouse Coopers. Dalam hal ini Departemen Treasunj
dari UGG dinilai baik, tetapi masih ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan, seperti
pengukuran metode VAR untuk melengkapi metode kuantitatif manajemen risiko,
penetapan batas dan kebijakan yang lebih formal, keterlibatan dewan direksi yang
lebih aktif dan pembuatan komite manajemen risiko.

Isu lain yang muncul adalah: (1) UGG merasa bahwa diperlukan praktik
manajemen risiko yang lebih komprehensif, (2) UGG merasa bahwa dengan semakin
berkembangnya alat analisis termasuk software di bidang manajemen risiko,
kuantifikasi bisa dilakukan untuk meningkatkan akurasi pengukuran dan dan
pengelolaan risiko. Alat tersebut diharapkan bisa menghilangkan intuisi atau
perkiraan. Sehingga pengambilan keputusan yang lebih baik bisa dilakukan, (3) UGG
melihat ada ketidakkonsistenan di dalam organisasi dalam pendekatannya terhadap
risiko. Bagian-bagian dalam organisasi mempunyai toleransi risiko yang tidak
seragam. Tidak seragaman tersebut dikarenakan tidak ada standar yang jelas dan
kurangnya komunikasi dari UGG mengenai tingkatan risiko yang bisa diterima, (4)
UGG merasa bahwa dalam menetapkan standar risiko, UGG perlu memperhatikan
preferensi risiko dari stakeholders yang berbeda-beda. Preferensi atau toleransi risiko
petani dengan pemegang saham sangat mungkin berbeda.

8
Isu-isu tersebut mendorong UGG untuk menyiapkan infrastruktur manajemen
risiko, yaitu kebijakan manajemen risiko yang terintegrasi dan menyeluruh (company
wide).

UGG kemudian membentuk komite manajemen risiko yang terdiri dari CEO,
CFO, manajer risiko, treasurer, manajer audit, manajer kepatuhan, manajer divisi.
Komite bertanggungjawab untuk merekomendasikan proses, kebijakan, pelaporan
formal, kepada komite audit mengenai manajemen risiko. Komite tersebut kemudian
diminta melakukan proyek manajemen risiko strategis dengan tujuan mengidentifikasi
risiko utama dan mengembangkan alternatif pengelolaan risiko yang efektif. Komite
mengidentifikasi tiga komponen kunci dalam proses manajemen risiko:
 Risiko harus diidentifikasi
 Risiko harus dievaluasi, termasuk analisis dan kuantifikasi dari dampak risiko
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
 Kombinasi strategi manajemen risiko yang optimal harus ditentukan. Secara
umum ada tiga strategi dasar untuk manajemen risiko yaitu pengendalian
risiko, transfer risiko dan menahan (menanggung) risiko.

Tujuan keseluruhan dari komite tersebut adalah menurunkan biaya risiko jangka
panjang, melindungi UGG dari risiko kerugian yang berlebihan dan bisa mengurangi
fluktuasi pendapatan UGG.

UGG kemudian menyewa konsultan untuk menangani proyek manajemen


risiko strategis tersebut. Kriteria penentuan konsultan tersebut adalah (1) mereka
memahami bisnis UGG, (2) mereka mempunyai keahlian manajemen risiko,
mempunyai kemampuan mengkuantifikasi risiko, mempunyai alat (software, model)
untuk menganalisis risiko, (3) mempunyai kemampuan untuk memberikan
representasi visual risiko, (4) membuat risk register, (5) melakukan identifikasi risiko
dan melakukan analisis risiko.

4. ANALISIS RISIKO UGG


 UGG kemudian membentuk tim yang terdiri dari 20 orang karyawan UGG
dari berbagai unit.
 Tim tersebut bergabung dengan konsultan dalam sesi identifikasi risiko.
 Diskusi tersebut mengidentifikasikan 47 risiko yang penting kemudian
membuat skala 1 sampai 3 yaitu: sangat kritis, penting moderat, kurang
penting sehingga risiko menjadi 18, lalu dipilih 6 untuk di analisis dan
kuantifikasi lanjutan.
1) Gugatan hukum berkaitan dengan masalah lingkungannya.
2) Dampak cuaca terhadap volume biji pertanian.
3) Risiko counterparty.
4) Risiko kredit.

9
5) Risiko harga komoditas dan risiko basis.
6) Risiko persediaan.

4.1 KUANTIFIKASI RISIKO


 Mengkuantifikasi eksposur diperlukan agar UGG memperoleh gambaran yang
lebih jelas mengenai efek dari setiap risiko terhadap kinerja.
 UGG menggabungkan distribusi probabilitas suatu risiko dan besarnya
kerugian untuk menghitung distribusi probabilitas total kerugian untuk setiap
risiko dan pengaruh terhadap kinerja.
 Bagan kuantifikasi risiko di UGG
1) Bagan 1: UGG menghitung frekuensi kejadian peristiwa pemasok atau
konsumen tidak bisa memenuhi kontraknya sebesar 13%
(probabilitasnya 0.13).
2) Bagan 2: nilai kerugian nampak bahwa distribusinya agak skew ke kiri.
3) Bagan 3: menggabungkan probabilitas kejadian dengan severity dari
kejadian tersebut.
4) Bagan 4: efek dari counterparty risiko terhadap EBIT. Risiko bisa
dikurangi karena EBIT menjadi lebih pasti.
 Kurva probabilitas untung/rugi UGG
1) Bagan 1: UGG rugi $300.000 dengan probabilitasnya 90% (9 dari 10
tahun). VAR 90% adalah $4.28 juta (probabilitas 10% rugi $4.28 juta.
VAR 95% adalah $6,2 juta (probabilitas 5% rugi $6,2 juta)
2) Bagan 2: membandingkan distribusi eksposur dengan dan tanpa
memasukkan dampak dari risiko tersebut.

4.2 RISIKO PERUBAHAN CUACA


 risiko yang mempunyai dampak paling tinggi. Wills Risk Solution melakukan
analisis regresi untuk melihat temperatur dan precipitation ( curah hujan )
terhadap crop yields ( panen )
 Dalam tabel hasil regresi curah hujan dan temperatur terhadap panen: Curah
hujan dan suhu secara signifikan mempengaruhi panen. Temperatur
berpengaruh negatif terhadap panen, sedangkan curah hujan berpengaruh
positif.

5 MANAJEMEN RISIKO UGG


5.1 RETENTION
 Melalui retention, UGG akan menanggung sendiri kerugian yang mungkin
timbul dari risiko tersebut, dan UGG tidak mengambil tindakan untuk
mengurangi eksposurnya. Analisis di muka menunjukkan bahwa, jika UGG
tidak mengendalikan risikonya (mengurangi eksposure risikonya), kinerja

10
keuangan UGG akan sangat berfluktuasi. Fluktuasi yang terlalu tinggi
menguntungkan karena investor akan enggan menanamkan sahamnya ke
UGG.
 Keuntungan dari alternatif retention adalah UGG bisa menghemat biaya yang
berkaitan dengan pengendalian risiko. Reaksi investor juga tidak jelas, apakah
mereka menghargai upaya UGG untuk menurunkan risikonya melalui
manajemen risiko, karena investor bisa melakukan diversivikasi pada personel
level.

5.2 DERIFATIF CUACA

 Pada bagan tersebut menjelaskan bahwa indeks cuaca menurun, maka


UGG akan mengalami kerugian. Tapi jika indeks cuaca meningkat, UGG
memperoleh keuantungan. Jika indeks cuaca mengalami penurunan, untuk
kompensasi kerugiannya UGG bisa melakukan hedge dengan cara
pembelian opsi put atas indeks cuaca.

11
 Jika indeks cuaca mengalami penurunan, kerugian UGG bisa ditekan
menjadi tetap untuk tingkat penurunan yang bereda beda. Struktur pay-off
seperti itu berbeda dengan struktur pay off jika tidak ada hedge.

5.3 ASURANSI
 Manajer UGG berfikir membeli asuransi untuk risiko cuaca. Jika risiko
jelek pengiriman biji pertanian berkurang, perusahaan rugi. Asuransi ini di
harapkan memberikan ganti rugi pada UGG jika mengalami kerugian.
 Akar masalahnya adalah kemungkinan moral-hazard, karena palayana dan
harga juga mempengaruhi pengiriman oleh UGG. Perusahaan asuransi
tidak akan mau memberikan perlindungan asuransi dimana ada potensi
moral hazard seperti itu.

5.4 ASURANSI TERINTEGRASI


 UGG menggunakan asuransi untuk melindungi eksposurnya, tapi tiap
eksposur di asuransikan secara terpisah, sehingga UGG membayar
asuransi tinggi. Tapi karena diasuransikan secara terpisah, efek
diversivikasi dari eksposur tidak dimanfaatkan.
 Salah satu tujuan program manajemen risiko UGG adalah menurunkan
biaya modal UGG. Penurunan tersebut bisa diperoleh melalui penggunaan
hutang, yang mempunyai biaya modal lebih rendah yang lebih banyak.

5.5 INFRASTRUKTUR MANAJEMEN RISIKO


 infrastruktur pada UGG membaik, yang mencakup komite manajemen
risiko, alat dan software manajemen risiko dan metode manajemen risiko
yang semakin membaik.
 Komite manajemen risiko dibuat pada tahap awal program manajemn
risiko, sekarang komite tersebut mengadakan pertemuan berkala untuk
membahas risiko dan melaporkannya ke komite audit setiap kartal.
 UGG telah membuat langkah kemajuan yang signifikan dalam manajemn
risiko mereka, yang dikarenakan beberapa hal:
1) Tim manajemen senior yang cukup kohesif
2) Konsultan yang kreatif dan mempunyai keahlian di bidang
manajemen risiko
 Selain komite manajemen risiko UGG juga mempunyai software dibidang
manajemen risiko yang memungkinkan UGG mengkuantifikasi risiko
lebih akurat dan menyiapkan skenario alterrnatifnya.
 UGG juga memiliki metode analisis yang baru dalam analisis manajemen
risiko, metode tersebut menganalisis eksposur bisnis (tidak hanya eksposur
tradisional yang diasuransikan) dengan pandangan yang integratif.

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Kasus penerapan manajemen risiko pada perusahaan United Grain Growes, ingin
menginformasikan program manajemen risiko UGG ditandai dengan kerjasama dan
konsultasi manajemen risiko. Lalu mulai melakukan analisis, dengan melakukan identifikasi
risiko kemudian kuantifikasi risiko. Dengan desain kontrak, UGG menawarkan ke
perusahaan asuransi untuk mengasuransikan risiko cuaca yang digabung dengan risiko
lainnya sehingga terbentuk program asuransi yang terintegrasi. Dengan ini UGG membayar
premi yang tidak begitu signifikan tapi bisa mengcover risiko cuaca tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

 ISBN. Pers Universitas Regina. Pertanian Saskatchewan: Kehidupan Dulu dan Sekarang 978-0-
88977-169-7. 201414 September
 . 201412 September. Diakses pada Ensiklopedia Saskatchewan=. "PETANI GANDUM BERSATU
(AGRICORE UNITED)"
 ISBN. Universitas Wilfrid Laurier. Tekan. Beyond Bylines: Pekerja Media dan Hak-Hak Perempuan di
Kanada 978-1-55458-313-3. 201412 September
 . 201411 September. Diakses pada Masyarakat Sejarah Manitoba. "Persatuan Petani Manitoba
[Asosiasi Petani Gandum Manitoba]"
 ISBN. Winnipeg: Masyarakat Rekaman Manitoba. (PDF) (1908-1928)Para Petani Gandum'
PanduanGerakan Besar Sedang Berlangsung: Perempuan dan 9780969210153. 201415 September
 ISBN. 29. Pers Universitas Regina. P. Pria Partridge Itu: E.A. Partidge, Pemikiran dan Waktunya 978-
0-88977-079-9. 201413 September
 . 201415 September. Diakses pada . Toronto: Sejarah KanadaEnsiklopedia Kanada
 . 201413 September. Diakses pada pada 14 September 2014(PDF)asli (19). Diarsipkan dari II. Barat
Besar. (PDF)"Para Petani Alberta Bersatu"
 . 201415 September. Diakses pada . Universitas AlbertaProvinsi Padang Rumput Peel.

14

Anda mungkin juga menyukai