Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN


NON-KEUANGAN

Dosen Pengejar :

Selva Temalagi, SE.,MSA.,Ak,CA,CSRS,CSRA,ACPA,CM

Disusun Oleh :

Kelompok 12

1. Margaretha. Muskitta (202230407)


2. Darlisa Tomia (202230330)
3. Amina Toisuta (202230063)
4. Winda Syarifah Sopaheluwakan (202230153)
5. Siska Ode (202230012)
6. Pier Manuputty (202230406)
7. Juliet A Rering (202230234)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Risiko yang berjudul “MANAJEMEN
RISIKO PERUSAHAAN NON-KEUANGAN” sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kami berterima kasih kepada Ibu Selva Temalagi, SE., MSA., Ak, CA, CSRS,
CSRA, ACPA,CM selaku dosen mata kuliah Manajemen Risiko yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut serta membantu menyumbangkan pikirannya dalam
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Ambon, 22 November 2023

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 latar belakang
UGG...................................................................................................................... 3
2.1.1 gambaran umum.................................................................................... 4
2.1.2 Kondisi Sebelum Program Manajemen
Risiko...................................................................................................... 5
2.1.3 Langkah awal proyek manajemen
risiko............................................................................................................... 6
2.2. ANALISIS RISIKO UGG........................................................................... 6

2.2.1Kuantifikasi Risiko.............................................................................. 7
2.2.2 Risiko perubahan cuaca....................................................................... 8
2.3 MANAJEMEN RISIKO UGG...................................................................9
2.2.1 Retention............................................................................................... 10
2.2.2 Derifatif Cuaca...................................................................................... 11
2.2.3 Asuransi........... ...... . ........................................................................ .....12
2.2.4 Asuransi
Terintegrasi........................................ ....... . . ...........................13

iii
2.2.5 Infrastruktur Manajemen Risiko...................... . .................... ................
14
PENUTUP ..................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................
16
3.2 Saran ................................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
18

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

**Sejarah UGG:**
Usaha Guna Guna (UGG) pertama kali muncul sebagai konsep dalam bidang pertanian
di Indonesia. Pada awalnya, UGG diperkenalkan sebagai upaya peningkatan
produktivitas lahan pertanian dengan memanfaatkan berbagai jenis tanaman secara
serempak. Konsep ini muncul sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan dan
meningkatkan ketahanan pangan.
Seiring berjalannya waktu, konsep UGG berkembang dan melibatkan berbagai sektor,
termasuk pengelolaan sumber daya alam, pengembangan desa, dan pemberdayaan
masyarakat. Penerapan UGG tidak hanya terfokus pada pertanian, tetapi juga
melibatkan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pembangunan wilayah.

**Konsep UGG:**
1. **Pemanfaatan Sumber Daya yang Berkelanjutan:** UGG menekankan
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi sekarang dan masa depan. Ini melibatkan pengelolaan yang bijak
terhadap lahan, air, dan hutan.
2. **Partisipasi Masyarakat:** Konsep UGG memberikan peran penting kepada
masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Melibatkan
masyarakat secara aktif diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan
keberlanjutan implementasi UGG.
3. **Diversifikasi Ekonomi:** UGG mendorong diversifikasi ekonomi di wilayah
tertentu. Hal ini mencakup pengembangan beragam sektor ekonomi seperti
pertanian, industri kecil, pariwisata, dan lainnya untuk menciptakan keberagaman
pendapatan.
4. **Adaptasi Terhadap Perubahan:** Konsep UGG bersifat adaptif, dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal
ini penting untuk menjawab dinamika yang terus berubah di tingkat lokal maupun
global.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. “Bagaimana implementasi dan pengelolaan Usaha Guna Guna (UGG) dapat


mempengaruhi efektivitas pembangunan di suatu daerah?
2. Apa faktor-faktor yang menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan UGG, dan
bagaimana upaya mitigasi dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut?
3. bagaimana dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kebijakan UGG dalam jangka
panjang?.”

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami latar belakang UGG


2. Untuk mengetahui dan memahami analisis risiko UGG
3. Untuk mengetahui dan memahami manajemen risiko UGG

2
BAB II PEMBAHASAN

Perusahaan yang menjadi ilustrasi pada bab ini adalah United Grain Growers (UGG)
perusahaan yang bergerak dibidang pertanian di Kanada mendapatkan penghargaan
praktik manajemen risiko terbaik. UGG bisa mengasuransikan eksposur yang sebelumnya
tidak pernah diasuransikan, yaitu risiko cuaca

2.1.1 LATAR BELAKANG UGG


A. Gambaran Umum
UGG merupakan perusahaan publik namun masih mempertahankan ciri
koperasinya, yaitu perusahaan masih mempunyai anggota dan pemegang
saham Anggota tidak punya hak atas dividen namun memiliki hak suara.
eBagan Bisnis UGG.

4 segmen utama yang dimiliki UGG:

1. Grain Handling and Marketing Service (Jasa Penanganan Bibit Tanaman )


mengidentifikasi sumber bibit pertanian dan menyerahkan ke ekspotir atau ke
Pengguna domestik seperti pengelolaan makanan (berfluktuasi paling tinggi)
2. Crop Production Service (Jasa Produksi) memberikan input (bibit, pupuk.
Dll), jasa konsultasi, keuangan kepada petani
3. Livestock Service memberikan input kepada peternak sapi, ayam
4. Bussines Communication memberikan informasi yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis pertanian yang menguntungkan (menerbitkan publikasi
berkala dan website yang berisi informasi cuaca, harga produk pertanian, dan
berita pertanian lainya)

3
B. Kondisi sebelum program manajemen risiko
Strategi yang dilakukan UGG untuk memperlancar terbentuknya
manajemen risiko. Kultur budaya yang terbuka terhadap perubahan Pada tahun
1992 UGG mengupgrade sistem komputernya dengan cara membangun sistem
Jaringan client-server ulai dari nol dan Y-2-K compliant (aman terhadap
Masalah 2000). Hal ini membuat UGG mendapat penghargaan Smithsonian
penggunaan teknologi yang movatif tahun 1995.
Kesadaran pentingnya good corporate govemance. UGG mempunyai grup
treasury yang mengelola risiko perubahan kurs dan tingkat bunga dan grup
pemasaran biji pertanian yang mengelola risiko komoditas Melakukan analisis
dan review sering dilakukan UGG secara menyeluruh pada eksposur bisnisnya

C. . Langkah awal proyek manajemen risiko


pengendalian UGG sudah baik namun ada yang perlu ditingkatkan misalnya
pengukuran metode VAR, penetapan batas dan kebijakan yang lebih formal
keterlibatan dewan direksi dan pembuatan komite manajemen risiko.
Isu-isu yang muncul:

1. Diperlukan praktik manajemen risiko yang lebih komprehensif


2. Semakin berkembangnya alat analisis termasuk software, kuantifikasi untuk
meningkatkan akurasi pengukuran dan pengelolaan risiko
3. Ketidakkonsistenan di dalam organisasi dalam pendekatan terhadap risiko
(tidak ada standar yang jelas)
4. Dalam menetapkan standar risiko perlu memperhatikan prefensi risiko dari
stakeholders yang berbeda-beda è Dengan adanya isu di atas membuat UGG
untuk menyiapkan infrastruktur
Manajemen risiko, yaitu kebijakan manajemen risiko yang terintegrasi dan
menyeluruh (company wide) dan membentuk komite manajemen risiko (CEO,
CFO, manajer risiko, treasurer, manajer audit, manajer kepatuhan, manajer
divisi yang bertanggung jawab untuk merekomendasikan proses, kebijakan,
pelaporan formal kepada komite audit

4
3 komponen kunci:

-risiko harus dudentifikasi

-risiko harus di evaluasi


-kombinasi strategi manajemen risiko yang optimal harus di tentukan

Tujuan dari komite adalah menurunkan biaya risiko jangka


panjang,melindungi UGG dari risiko kerugian yang berlebihan dan mengurangi
fluktuasi pendapatan dan kemudian UGG menyewa konsultan untuk menangani
proyek manajemen risiko strategis tersebut.

2.1.2 ANALISIS RISIKO UGG


Mengidentifikasikan 7 risiko yang penting kemudian membuat skala 1 sampai 3
yaitu sangat kritis, penting moderat, kurang penting sehingga risiko menjadi 18.
Lalu dipilih 6 untuk di analisis dan kuantifikasi lanjutan

1. Gugatan hukum berkaitan dengan masalah lingkungan


2. Dampak cuaca terhadap volume biji pertanian
3. Risiko counterparty
4. Risiko kredit
5.Risiko kredit
6. Risiko harga komoditas dan risiko basis
7. Risiko persediaan

A. . Kuantifikasi Risiko
Menguantifikasi eksposur diperlukan agar UGG memperoleh gambaran yang
lebih jelas mengenai efek dari setiap risiko terhadap kinerja.
UGG menggabungkan distribusi probabilitas suatu risiko dan besamya kerugian
untuk menghitung distribusi probabilitas total kerugian untuk setiap risiko dan
pengaruh terhadap kinerja
Bagan kuantifikası risiko di UGG:

1. Bagan 1 UGG menghitung frekuensi kejadian peristiwa pemasok atau


konsumen. Tidak bisa memenuhi kontraknya sebesar 13% (probabilitasnya
0,13).

5
2. Bagan 2 nilai kerugian nampak bahwa distribusinya agak skew ke kiri
3. Bagan 3 menggabungkan probabilitas kejadian dengan severity dari
kejadian tersebut.
4. Bagan 4 efek dari counterparty risiko terhadap EBIT. Risiko bisa dikurangi
karena EBIT menjadi lebih ,
kurva Probabilitas Untung Rugi UGG
Bagan 1 UGG rugi $300.000 dengan probabilitas 90% (9 dari 10 tahun) VAR
90% adalah $4,28 juta (probabilitas 10% rugi $4,28 juta) VAR 95% adalah
$6,2 juta (probabilitas 10% rugi $4,28 juta) VAR 95% adalah $6,2 juta
(probabilitas 5% rugi $6,2 juta).
Bagan 2 membandingkan distribusi eksposur dengan dan tanpa memasukkan
dampak dari risiko tersebut.

B. Risiko perubahan cuaca

È risiko yang mempunyai dampak paling tinggi. Wills Risk Solution melakukan
analisis regresi untuk melihat temperatur dan precipitation (curah hujan) terhadap
crop yields (panen)

Ė Dalam tabel hasil regresi curah hujan dan temperatur terhadap panen. Curah
hujan dan suhu secara signifikan mempengaruhi panen. Temperatur berpengaruh
negatif terhadap panen, sedangkan curah hujan berpengaruh positif.

6
2.1.3 MANAJEMEN RISIKO UGG
A. Retention

Melalui retention, UGG akan menanggung sendiri kerugian yang


mungkin tibul dari risiko tersebut, dan UGG tidak mengambil tindakan
untuk mengurangi eksposurnya. Analisis dimuka menunjukkan bahwa, jika
UGG tidak mengendalikan risikonya (mengurangi eksposure risikonya),
kinerja jeuangan UGG akan sangat berfluktuasi Fluktuasi yang terlalu
tinggi menguntungkan karena investor akan enggan menanamkan
sahamnya ke UGG.
Keuntungan dari alternatif retention adalah UGG bisa menghemat biaya
yang berkaitan dengan pengendalian risiko. Reaksi investor juga tidak
jelas, apakah mereka menghargai upaya UGG untuk menurunkan risikonya
melalui manajemen risiko, karena investor bisa melakukan diversivikasi
pada personel level.
B. Derifatif Cuaca

Pada bagan tersebut menjelaskan bahwa indeks cuaca menurun,


maka UGG akan mengalami kerugian. Tapi jika indeks cuaca
meningkat, UGG memperoleh keuantungan. Jika indeks cuaca
mengalami pemrunan, untuk kompensasi kerugiannya UGG bisa
melakukan hedge dengan cara pembelian opsi put atas indeks cuaca

7
Jika indeks cuaca mengalami peurunan, kerugian UGG bisa
ditekan menjadi tetap untuk tingkat penurunan yang bereda beda.
Struktur pay-off seperti itu berbeda. Dengan struktur pay off jika
tidak ada hedge
C. Asuransi
Manajer UGG berfikir membeli asuransi untuk risiko cuaca. Jika
risiko jelek pengiriman biji pertanian berkurang, perusahaan rugi
Asuransi ini diharpakan memberikan ganti rugi pada UGG jika
mengalami kerugian
akar msasalhnya adalah kemungkian moral-hazard, karena palayana
dan harga juga mempengaruhi pengiriman oleh UGG. Perusahaan
asuransi tidak akan mau memberikan perlindungan asuransi dimana ada
potensi moral hazard seperti itu.

D. Asuransi Terintegrasi
UGG menggunakan asuransi untuk melindungi eksposurnya, tapi
tiap eksposur di asuransikan secara terpisah sehingga UGG membayar
asuransi tinggi. Tapi karena diasuransikan secara terpisah efek
diversivikası darı eksposur tidak dimanfaatkan
Salah satu tujuan program manajemn risiko UGG adalah menurunkan
biaya modal UGG. Pennurunan tersebut bisa diperoleh melalui
penggunaan hutang yang mempunyai biaya modal lebih rendah yang
lebih banyak.

E. Infrastruktur Manajemen Risiko


infrastruktur pada UGG membaik, yang mencakup komite
manajemen risiko, alat dan software manajemen risiko dan metode
manajemen risiko yang semakin membaik

8
komite manajemen risiko dibuat pada tahap awal program manajemn
risiko, sekarang komite tersebut mengadakan pertemuan berkala
untuk membahas risiko dan melaporkannya ke komite audit setiap
kartal

UGG telah membuat langkah kemajuan yang signifikan dalam manajemn


risiko mereka, yang dikarenakan beberapa hha
1. Tum manajemen senior yang cukup kohesif
2. Konsultan yang kreatif dan mempunyai keahlian di bidang manajemn
risiko ė Selain komite manajemn risiko UGG juga mempunyai software
dibidang manajemen risiko yang memungkinkan UGG mengkuantifisir
risiko lebih akurat dan menyiapkan skenario alernatifnya. È UGG juga
memiliki metode analisis yang baru dalam analisis manajemen risiko,
Metode tersebut menganalisis eksposur bisnis (tidak hanya eksposur
tradisional yang diasuransikan) dengan pandangan yang integratif.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kasus penerapan manajemen risiko pada perusahaan United Grain Growes, ingin
memnginformasikan program manajemn risiko UGG ditandai dengan kerjasaman dan
konsultasi manajemen risiko, Lalu mulai melakuakn analisis, dengan melakukan
identifikasi risiko kemudian kuantifikası risiko. Dengan desain. kontrak, UGG
menawarkan ke perusahaan asuransi untuk mengasuransikan risiko cuaca yang digabung
dengan risiko lainnya sehingga terbentuk program asuransi yang terintegrasi Dengan ini
UGG membayar premi yang tidak begitu signifikan tapi bisa mengcover risiko cuaca
tersebut.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas di atas, penulis berharap agar
makalah yang berjudul “manajemen risiko perusahaan NON-KEUANGAN” ini dapat
bermanfaat baik bagi pembaca maupun penulis, sehingga menambah wawasan materi
mengenai Instrumen Derivatif. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Mamduh. 2016. Manajemen Risiko. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

11

Anda mungkin juga menyukai