Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN LITERASI BAHASA DI SDN 014 BABULU

Adifatul Khumaidah
Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
difa1208@gmail.com

Abstrak

Untuk mengetahui apakah siswa SDN Babulu 014 tertarik menggunakan perpustakaan

menjadi tujuan penelitian ini. Metodologi penelitian kualitatif digunakan dalam

penelitian deskriptif ini. SDN 014 Babulu merupakan tempat penelitian ini berada.

Observasi langsung dan wawancara merupakan metode yang digunakan dalam

penelitian ini untuk mengumpulkan data. Studi ini menunjukkan betapa suksesnya siswa

SDN 014 Babulu memanfaatkan perpustakaan untuk membangkitkan minat membaca.

Meskipun demikian, sejumlah elemen, seperti siswa itu sendiri, keadaan keluarga dan

lingkungan, yang menghambat minat mereka dalam membaca. Aspek siswa meliputi

kurangnya motivasi siswa untuk lebih mahir dalam membaca, sedangkan permasalahan

lingkungan meliputi pengaruh teman dan tidak adanya anggota keluarga yang suportif di

rumah. Agar literasi bahasa dapat mengembangkan kebiasaan baik yang bertahan hingga

dewasa, sekolah tetap perlu menumbuhkan minat siswa terhadapnya.

Kata Kunci: Pemanfaatan, Perpustakaan, Literasi Bahasa


Abstract

To find out whether students at SDN Babulu 014 are interested in using the library is the

aim of this research. Qualitative research methodology was used in this descriptive

research. SDN 014 Babulu is where this research is located. Direct observation and

interviews are the methods used in this research to collect data. This study shows how

successful students at SDN 014 Babulu are in using the library to arouse interest in

reading. However, a number of elements, such as the students themselves, family

circumstances and the environment, hinder their interest in reading. The student aspect

includes students' lack of motivation to become more proficient in reading, while

environmental problems include the influence of friends and the absence of supportive

family members at home. So that language literacy can develop good habits that last

into adulthood, schools still need to foster students' interest in it.

Keywords: Utilization, Library, Language Literacy


PENDAHULUAN
Susun ulang pendahuluan anda, gunakan panduan sesuai pemaparan saat tuweb 4
Undang-Undang No.2 Tahun 2003 yang isinya adalah sistem Pendidikan nasional

pasal 3 yaitu Pendidikan bertujuan ialah pengembangan dari potensi siswa supaya terbentuk

manusia yang takwa dengan Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara demokratis.

Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 pasal 45 ayat 1 yang isinya satuan pendidikan baik

pendidikan formal maupun non-formal harus memiliki prasarana serta sarana memadai

sebagai keperluan dari pendidikan yang dibutuhkan peserta didik. Kegiatan literasi memiliki

peranan yang signifikan di dalam peserta didik sekolah dasar, dalam pengakomodasian

kebutuhan dan minat baca yang bervariasi (Eskha, 2018).

Suatu pendidikan tidak berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan sarana dan

prasarana. Salah satu sarana dan prasarana pendukung berjalannya pembelajaran yang baik

yakni perpustakaan. Perpustakaan mempunyai peranan paling penting dalam sumber belajar

(Ni Made Rusniasa et al., 2021).

Pembentukan budaya literasi dengan adanya perpustakaan sebagai pojok baca di

sekolah dengan peran penting dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa

(Hadiapurwa et al., 2021). Perpustakaan sekolah adalah sarana dan prasarana dari sumber

belajar yang bisa mendukung tercapainya suatu tujuan dari pendidikan di SDN 014 Babulu.

Oleh sebab itu perpustakaan harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas perpustakaan yang

ada pada SDN 014 babulu sudah mengalami perubahan perkembangan kualitas sesuai dengan

standar yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Walaupun tidak memiliki ruangan yang
Ini letakkan di hasil
cukup besar, buku-buku yang terbatas dan belum adanya penjaga khusus untuk perpustakaan

sehingga membuat warga sekolah kurang bersemangat dalam menggunjungi perpustakaan

(Yustiana et al., 2017).


Letakkan di hasil

Perpustakaan SDN 014 Babulu dapat membantu siswa peserta didik di SDN 014

Babulu agar dapat belajar mandiri dengan tanpa mengandalkan guru sebagai satu-satunya

sumber pengetahuan. Dengan bimbingan dari guru atau staf sekolah siswa menjadi aktif

dalam literasi sumber bacaan atau literasi bahasa siswa melalui adanya perpustakaan sekolah.

Terpenting lagi mengenai pemanfaatan perpustakaan sekolah, siswa akan dapat

mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Pembelajaran

agar pengetahuan yang didapat tidak hanya dikelas dan menjadi lebih kreatif dalam

pemanfaatan perpustakaan yang ada disekolah SDN 014 Babulu. Seharusnya perpustakaan

bisa menjadi alat dan sarana untuk belajar bagi siswa peserta didik (Sari et al., 2017).

Perpustakaan harus siap setiap saat untuk menunjang serta memiliki keterlibatan

proses pembelajaran, di dalam maupun diluar jam belajar. Adanya perpustakaan sangat

penting bagi proses pembelajaran. Sebagai sarana penambah wawasan pengetahuan,

peningkatan minat baca siswa serta penambah informasi sebagai bahan diskusi dalam

pertukaran pikiran antara kelompok belajar siswa (Atiqoh, 2016).

Berdasarkan informasi, penulis membuat penelitian yang berjudul

“PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN LITERASI

BAHASA DI SDN 014 BABULU”. Penelitian ini diharapkan bisa menambah informasi dan

pengetahuan mengenai pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai upaya meningkatkan

literasi bahasa di SDN 014 Babulu.


METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yakni menggunakan metode kualitatif, melalui

pendekatan deskriptif dengan data yang dihasilkan berdasarkan hasil observasi, wawancara

dan dokumentasi. Data Anda


pendukung diperoleh
kapan melakukan dariwawancara?
obser? buku dan jurnal
dengan dengan
siapa? jelaskantema yang

berkaitan dengan penelitian. Metode deskriptif pada penelitian ini mempunyai tujuan dapat

memperoleh hasil pengambaran pemanfaatan perpustakaan sekolah di SDN 014 Babulu

dalam peningkatan literasi bahasa siswa SDN 014 Babulu. Berupa observasi dan wawancara

yang dilakukan peneliti ke SDN 014 Babulu. Populasi berupa siswa dan para kelas SDN 014

Babulu. Yakni sebanyak 132 siswa dan 9 orang guru. Dengan ruangan perpustakaan adalah

satu perpustakaan.Teknik pengumpulan data, dengan menggunakan teknik observasi secara

langsung ke lokasi penelitian, wawancara kepada sampel populasi yang sudah ditentukan dan

dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar atau data-data pendukung penelitian.

Alat pengumpulan data berupa pedoman observasi dan wawancara yang sudah ditulis oleh

peneliti. Peneliti melakukan wawancara mulai pada bulan oktober – November . melakukan

wawancara dengan guru yang mengajar disana yaitu Ibu Umi Nurainiyah S.Pd dan tentu

dengan bapak kepala sekolah Subandi S.Pd.

Untuk mengetahui hasil yang akurat dalam klasifikasi pemanfaatan perpustakaan

sekolah sebagai sumber literasi bahasa di SDN 014 Babulu maka setiap keterangan dari

jumlah hasil wawancara yang dilakukan peneliti di deskripsikan sesuai dengan fakta-fakta

dan keadaan di lokasi penelitian tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan mengenai hasil

penelitian yang dilakukan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini berupa hasil wawancara, yang dilakukan oleh peneliti.

Wawancara yang dilakukan secara langsung tentang pemanfataan perpustakaan di SDN 014

Babulu. Sedangkan hasil dan pembahasan merupakan hasil penelitian yang dilakukan yakni

data angket yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kemudian dideskripsikan

dan dijabarkan sesuai dengan kenyataan yang ada pada tempat penelitian.

Hasil wawancara

Wawancara dilakukan kepada 9 (Sembilan) guru di SDN 014 Babulu. Hasil wawancara dari

Sembilan guru pada minggu kedua bulan Oktober 2023. Pada minggu kedua bulan Oktober

2023 wawancara dilakukan di SDN 014 Babulu. Peneliti memperoleh beberapa informasi

mengenai pemanfaatan perpustakaan di SDN 014 Babulu ini kurang optimalisasi dalam

pemanfaatan perpus di sekolah sebagai sumber literasi bahasa siswa SDN 014 Babulu.

Kurangnya pengoptimalan dikarenakan kondisi perpustakkaan yang kurang luas dan menarik

bagi siswa dan guru lebih banyak menggunakan buku sebagai sumber ajar dan pemanfaatan

perpustkaan hanya jika pada pelajaran atau materi yang diajarkan sehingga pemanfaatan

perpustakaan kurang optimal di SDN 014 Babulu.

Peneliti juga mendapatkan informasi bahwa kurang ajakan guru dalam menggunakan

perpus sebagai sumber ajar yang berbeda untuk siswa. Sehingga perpustakaan di SDN 014

Babulu tidak bisa optimal sebagai sumber literasi bahasa siswa SDN 014 Babulu. Selain itu

guru juga kurang optimal dalam pengenalan kepada siswanya, guru kurang aktif dalam

mengajak siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber literatur bacaan.

Jarangnya guru mengajak siswa untuk mengunjungi perpustakaan sekolah sehingga

perpustakaan sekolah menjadi sepi dan jarang sekali dikunjungi oleh siswa. Kurangnya minat
siswa keperpustakkaan sekolah dikarenakan tidak adanya dorongan oleh para guru sehingga

siswa pun hanya mengandalkan guru dan materi yang diberikan oleh guru saja pada saat

diruang kelas. Jarang sekali ada siswa yang memiliki kesadaran tinggi untuk memanfaatkan

perpustakaan sebagai literasi bahasa dan penambah wawasan ilmu pengetahuan.

Pembahasan

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Literasi Bahasa Di

SDN 014 Babulu

Setiap siswa harus memiliki kewajiban sebagai keanggotaan perpustakaan disekolah.

Agar dapat memudahkan siswa dalam melakukan peminjaman buku diperpustakaan sekolah

sebagai tambahan literasi bahasa. Penelitian yang dilakukan peneliti mendapatkan hasil,

perpustakaan merupakan bagian terpenting dari suatu sekolah. Karena perpustkaan sangat

mempermudah siswa dalam mencari literasi bacaan dan penambah literasi bahasa dalam

penambah pengetahuan siswa. Anggota perpustakaan juga suatu hal penting siswa untuk

mempermudah siswa dalam melakukan proses peminjaman buku diperpustkaan. Menjadi

anggota perpustakaan seharusnya tidak menjadi paksaan bagi siswa di sekolah. Merupakan

kesadaran dari siswa sebagai penambah literasi ilmu pengetahuan dan literasi bahasa siswa.

Namun ada Sebagian siswa yang kurangnya kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan

atau sekedar mengikuti teman lainya menjadi anggota perpustakaan disekolah.

Kunjungan ke perpustakaan ialah cara penambahan ilmu pengetahuan untuk siswa

agar siswa memiliki literasi bahasa yang baik dari bacaan yang baik. Hal ini tentunya perlu

ada bimbingan dari pihak guru dan pengelola perpustakaan agar perpustakaan sekolah

menjkadi lebih hidup.


Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti meunjukkan bahwa siswa sebenarnya

ada saja yang berkunjung di perpustakan pada SDN 014 Babulu. Namun tak jarang jika ada

siswa mengunjungi perpustakaan masih banyak siswa yang mengunjungi perpustakaan

karena perintah dari guru dan bukan keinginan siswa itu sendiri sebagai menambah ilmu

pegetahuan dan peningkatan literasi bahasa siswa. Ada juga siswa yang hanya sekedar ikut-

ikutan saja dengan teman temannya dalam mengunjungi perpustakaan di SDN 014 Babulu.

Kondisi perpustakaan yang baik dan menarik adalah harapan siswa dan sekolah dalam

mewujudkan manfaat dari perpustakaan agar menambah wawasan siswa dalam literasi

bacaan dan literasi bahasa. Apabila kondisi perpustakaan kurang baik juga bisa mempengarui

siswa dalam mengunjungi perpustakkaan disekolah. Pada SDN 014 Babulu sumber belajar

atau perpustkaan disekolah nya lumayan cukup memadai walaupun dalam kategori ruangan

yang kecil dan kurang kreatif, akan tetapi ada saja siswa yang berminat dan ada Sebagian

siswa yang hanya datang apabila ada kegiatan pembelajaran yang harus mengharuskan siswa

mengunjungi perpustakaan sekolah.

Hasil penelitian yaitu bahwa perpustakaan di SDN 014 Babulu belum bisa dikatakan

baik sehingga membuat sebagaian siswa berminat menggunjungi perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah yang belum mempunyai petugas atau pengelola terkadang mempersulit

siswa dalam hal peminjaman buku perpustakaan. Terkadang siswa harus menunggu guru

pada mata pelajaran dikelas jika ingin meminjam buku perpustakaan dan diharapkan adanya

petugas perpustakaan untuk mempermudah akses siswa dalam meminjam buku perpustakaan

sebagai upaya peningkatan literasi bahasa pada siswa SDN 014 Babulu.
Pemanfataan Perpustakaan Oleh Sekolah Sebagai Sumber Belajar Guru Kelas di SDN

014 Babulu

Pengunjungan perpustakaan sekolah wajib dilakukan selain oleh siswa tetapi oleh

guru. Dengan adanya kunjungan perpustakaan oleh guru dapat menambah materi

pembelajaran yang guru berikan kepada siswa. Misalnya materi yang kurang lengkap pada

buku paket bisa ditambah materi lain dari literasi perpustakaan. Selain itu guru juga harus

berkomunikasi dengan petugas perpustakaan mengenai informasi-informasi koleksi sumber

belajar yang ada diperpustakaan sekolah sehingga minat siswa menjadi tinggi untuk

melakukan kunjungan ke perpustakaan dan menambah pengetahuan siswa menjadi lebih luas.

Berdasarkan penelitian ini memperoleh hasil yakni, hasil wawancara yang dilakukan

kepada Sembilan guru SDN 014 Babulu frekuensi kunjungan guru ke perpustakaan tergolong

baik. Dari hasil wawancara bahwa guru mengunjungi perpustakaan guna menambah materi

pada buku paket yang kurang lengkap sehingga menambah kelengkapan materi yang kurang

dibuku paket dan meningkatkan pengetahuan materi untuk siswa menjadi lebih lengkap dan

baik.

Pemanfaatan sumber belajar disekolah atau pemanfaatan perpustakaan disekolah

sebagai upaya peningkatan literasi bahasa siswa SDN 014 Babulu dengan kunjungan

perpustakaan sekolah dengan membawa siswa mengunjungi perpustakaan guna agar siswa

bisa memanfaatkan perpustakaan dengan baik. Pemberian asupan positif kepada siswa

dengan memberi arahan agar siswa pergi ke perpusakaan sehingga siswa lebih banyak

meluangkan waktu untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dibandingkan bermain. Sehingga

menambah atau meningkatkan minat siswa dalam mengunjungi perpustakaan dan

memanfaatkan perpustakaan sebagai literatur bacaan dan literatur bahasa bagi siswa.
Hasil penelitian yaitu jika, guru mengajak siswa untuk mengunjungi perpustakaan

untuk mencari literatur bacaan dan literatur bahasa termasuk dalam kategori baik. Sikap

siswa ketika guru mengajak siswa mengunjungi perpustakaan juga baik siswa memiliki

antusias yang tinggi. Namun bisa saja terjadi ketika guru mengajak siswa mengunjungi

perpustakaan siswa justru malah bermalas-malasan sehingga guru harus memberikan

pengertian kepada siswanya agar mengetahui bahwa jika mengunjungi perpustkkaan maka

dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan siswa. Dari hasil wawancara pada populasi

yakni Sembilan guru di SDN 014 Babulu, maka diperoleh data adalah sebagai berikut yakni:
Ini penelitian kuantitatif atau kuali? Tolong diingat, feedback saya saat tuweb.
Saya sudah memberikan masukan terkait ini.
Tabel. 1 Persentase Hasil wawancara

No. Pertanyaan Responden Alternatif Persentase Kriteria

Jawaban (%)

1. Apakah Bapak/Ibu merasa 9 9 100 Baik

penting masuk dalam anggota

perpustakaan?

2. Apakah Bapak/Ibu pernah 9 9 100 Baik

memanfaatkan perpustakaan

untuk sumber ajar?

3. Ada berapa kali Bapak/Ibu 9 6 65 Cukup

mengunjungi perpustakaan?

4. Mengapa Bapak/Ibu 9 6 65 Cukup

memanfaatkan perpustakaan

sekolah?
5. Menurut Bapak/Ibu siapa saja 9 9 100 Baik

yang bisa menggunakan

perpustakaan?

6. Apa Bapak/Ibu pernah meminta 9 7 70 Cukup

siswa untuk memanfaatkan

perpus sebagai sumber belajar

lain selain belajar diruang kelas?

7. Berapa banyak Bapak/Ibu 9 5 55 Cukup

memerintahkan siswa untuk ke

Perpustakaan?

8. Kapan Bapak/Ibu meminta siswa 9 4 45 Kurang

untuk memanfaatkan perpustkaan

sekolah?

9. Bagaimana sikap siswa apabila 9 7 70 Cukup

Bapak/Ibu memerintahkan siswa

ke perpustakaan?

10. Mengapa Bapak/Ibu meminta 9 9 100 Baik

siswa memanfaatkan

perpustakaan sekolah?

Hasil dari analisis wawancara pada tabel 1, yakni data pertama, anggota perpustakaan

sangat penting untuk siswa dengan persentase 100% yang artinya dalam kategori baik di SDN

014 Babulu.
Kedua, guru pernah atau tidak memanfaatkan perpustakkaan sekolah dengan

persentase 100% dalam kategori baik, seberapa sering guru megunjungi perpustakaan dengan

persentase 65%, cara guru memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan persentase 65%.

Ketiga, siswa pernah atau tidak diajak oleh guru untuk memanfaatkan perpustakaan

sekolah dengan persentase 70%, guru seringa tau tidak mengajak siswa keperpustakaan

sekolah 65%, ketika guru mengajak siswa apakah siswa memanfaatkan perpustakaan sekolah

dengan persentase 70% dan alasan guru mengajak siswa memanfaatkan perpustakaan sekolah

dengan persentase 100%.

KESIMPULAN

Dari hasil serta pembahasan, dapat diperoleh suatu kesimpulan jika perpustakaan

menjadi sumber belajar yang telah dimanafaatkan oleh siswa dan guru di SDN 014 Babulu

walaupun penerapan pemanfaatan perpustakaan masih belum optimal namun sudah cukup

baik dalam upaya peningkatan pemanfaatan literasi bahasa siswa di SDN 014 Babulu. Guru

menggunakan perpustakaan sebagai efektifitas manfaat perpustakaan sekolah dalam upaya

peningkatan literasi bahasa siswa di SDN 014 Babulu sehingga perpustakaan bisa dikatakan

sebagai sumber literasi guna menambah wawasan ilmu pengetahuan siswa yang tidak hanya

didapat dari materi kelas saja. Tetapi juga sebagai literasi bacaan dan literasi bahasa siswa

dalam mengerjakan tugas dari guru, menambah wawasan ilmu pengetahuan siswa dan

memperlengkap materi yang disampaikan oleh guru dikelas.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diambil oleh peneliti, maka peneliti memiliki saran

yakni:
1. Bagi siswa, luangkan waktu sengang untuk mengunjungi perpustakaan sekolah untuk

penambahan literasi bahasa dan sumber wawasan ilmu pengetahuan.

2. Bagi guru, lebih maksimal dalam mengunjungi perpustakaan sekolah dan mendorong

siswa agar lebih berminat untuk mengunjungi perpustakan sekolah dari pada bermain-

main. Mengarahkan siswa agar memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai literasi

bahasa dan wawasan ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Atiqoh, F. (2016). Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Di Man Purwokerto


Tahun Pelajaran 2015/2016.

Eskha, A. (2018). Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar. Jurnal Imam Bonjol : Kajian
Ilmu Informasi Dan Perpustakaan, 2(1), 12–18.

Hadiapurwa, A., Novian, R. M., & Harahap, N. (2021). Pemanfaatan Perpustakaan Digital
Sebagai Sumber Belajar Elektronik Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Tingkat SMA.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 21(2), 36–48.

Ni Made Rusniasa, Nyoman Dantes, & Ni Ketut Suarni. (2021). Pengaruh Gerakan Literasi
Sekolah Terhadap Minat Baca Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Iv
Sd Negeri I Penatih. PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 5(1), 53–63.
https://doi.org/10.23887/jurnal_pendas.v5i1.258

Sari, K. A., Lusa, H., & Yusuf, S. (2017). Perbedaan Hasil Belajar Dengan Menggunakan
Strategi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Sdn Kota
Bengkulu. Jurnal PGSD, 10(2), 99–106. https://doi.org/10.33369/pgsd.10.2.99-106

Yustiana, A. A. M., Suhartika, P., & Kastawa, M. (2017). Pemanfaatan Koleksi Fiksi di
Perpustakaan SMP Negeri 2 Kuta Utara. 1–9.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/d3perpus/article/view/31878

Hadiapurwa, A., Novian, R. M., & Harahap, N. (2021). Pemanfaatan Perpustakaan Digital
Sebagai Sumber Belajar Elektronik Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Tingkat SMA.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 21(2), 36-48.

Sukma, H. H. (2021). Strategi Kegiatan Literasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta
Didik Di Sekolah Dasar. Jurnal Varidika, 33(1), 11-20.

Rusniasa, N. M., Dantes, N., & Suarni, N. K. (2021). Pengaruh gerakan literasi sekolah
terhadap minat baca dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri
Penatih. PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 5(1), 53-63.
Hidayatullah, R. (2021). Membangun Budaya Literasi Melalui Pojok Baca di Perpustakaan
Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(1), 63-69.

Sriyanto. (2019). Pemanfaatan Pojok Baca dalam Meningkatkan Minat Baca di Perpustakaan
Sekolah. Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 11(1), 45-52.

Wulandari, R. (2020). Pengembangan Pojok Baca Sebagai Upaya Peningkatan Minat Baca
Siswa di Perpustakaan Sekolah. Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1),
16- 23.

Hasanah, U. (2018). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Minat Baca Siswa di
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan, 3(2), 179-192.

Anda mungkin juga menyukai