Assalamualaikum wr.wb.
KELOMPOK 4
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................II
BAB I...............................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH.................................................................................3
BAB II..............................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. PENGERTIAN FILSAAT.............................................................................3
1. FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI.......................................................4
2. FILSAFAT SECARA TERMINOLOGI.................................................4
B. MACAM MACAM ALIRAN FILSAFAT DALAM PENDEKATAN
MENDAPATKAN KEBENARAN:...............................................................................6
C. BAGAIMANA ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT MEMPENGARUHI
PANDANGAN MANUSIA TERHADAP SUMBER PENGETAHUAN................................8
D. PENGARUH ALIRAN FILSAFAT TERHADAP SUMBER PENGETAHUAN.......10
E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DARI PENDEKATAN IDEALISME,
RASIONALISME, EMPERISME, DUA LISME, POSITIVISME, REALISME.................11
BAB III..........................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................16
A. KESIMPULAN.....................................................................................16
B. SARAN..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia sepanjang sejarah,
berbagai aliran pemikiran muncul untuk menjelaskan bagaimana manusia dapat
mendapatkan kebenaran.. Kelima aliran ini memiliki pendekatan yang berbeda
dalam mencari kebenaran dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang
filsafat dan ilmu pengetahuan.
Apakah suatu ilmu yang mempelajari tentang hal yang abstrak? Atau salah
satu jurusan kuliah yang ada di kampusmu? Atau mungkin mata kuliah yang
paling kamu tidak suka? Apakah ada diantara kalian yang berpikir bahwa filsafat
adalah suatu ilmu yang membahas tentang cinta? Atau ada diantara kalian yang
menyadari bahwa proses berpikir kita juga termasuk ke dalam sebuah filsafat?
Perlu kamu pahami bahwa filsafat telah menjadi salah satu ilmu yang banyak
dipandang sebelah mata, dinilai sebagai suatu hal yang tidak jelas, aneh, dan
abstrak bila belum memahaminya lebih dalam. Jika kamu belum mempelajari
filsafat secara mendalam, maka kamu tidak akan pernah menyukai bidang ilmu
yang satu ini.
Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk memahami dunia dan
eksistensi manusia melalui pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai realitas,
pengetahuan, etika, dan keberadaan. Dalam upaya mencari kebenaran, filsafat
telah melahirkan berbagai aliran pemikiran yang berbeda-beda, masing-masing
dengan pandangan dan pendekatan yang unik.
III
Salah satu aliran dalam mencari kebenaran dalam filsafat adalah aliran
rasionalisme. Rasionalisme adalah pandangan bahwa pengetahuan yang benar
dapat diperoleh melalui akal budi dan logika. Aliran ini dipelopori oleh para
pemikir seperti Rene Descartes, Baruch Spinoza, dan Gottfried Leibniz. Terdapat
juga aliran empirisme dalam filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan yang
benar berasal dari pengalaman dan observasi. Para pemikir seperti John Locke,
David Hume, dan John Stuart Mill adalah tokoh-tokoh utama dalam aliran
ini.Aliran pragmatisme juga memiliki peran penting dalam mencari kebenaran
dalam filsafat. Aliran ini diusung oleh tokoh seperti Charles Sanders Peirce,
William James, dan John Dewey.Selanjutnya, aliran fenomenologi yang
dikembangkan oleh Edmund Husserl dan kemudian diteruskan oleh tokoh-tokoh
seperti Martin Heidegger dan Maurice Merleau-Ponty. Fenomenologi berfokus
pada pengamatan langsung tentang fenomena dan pengalaman manusia.Selain
aliran-aliran tersebut, terdapat juga aliran-aliran lain dalam mencari kebenaran
dalam filsafat seperti aliran eksistensialisme yang diperkenalkan oleh Søren
Kierkegaard dan Jean-Paul Sartre, aliran strukturalisme yang dikembangkan oleh
Ferdinand de Saussure dan Claude Levi-Strauss, serta aliran postmodernisme
yang menolak adanya satu kebenaran objektif dan mengedepankan
keanekaragaman interpretasi.
IV
B.Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsaat
Pengertian filsafat dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan antara
satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda serta hampir sama
banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari
dua segi yakni secara etimologi dan terminologi. Filsafat adalah salah satu kata
yang berasal dari kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “Philosophy”. Kata tersebut
berasal dari Bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua kata, yaitu “Philein” atau
“Philia”, dan “Sophia”. Lalu, apa arti dari kedua kata itu? Jadi, kedua kata tersebut
mempunyai kata Philen atau Philia yaitu mencintai atau cinta, sementara Sophia
mempunyai arti kebijaksanaan. Secara sederhana, filsafat mempunyai arti yaitu
mencintai kebijaksanaan atau love of wisdom. Seorang filsuf atau ahli berpikir
sangat mencintai kebijaksanaan.
V
kebenarannya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik filsafat yaitu radikal,
universal, dan juga sistematis.
Cicero2 ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the
mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni
kehidupan )
1
Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf
Yunani yang menjadi guru dari Alexander Agung
2
Cicero atau Marcus Tullius Cicero (pengucapan Latin: [ˈmaːrkʊs ˈtʊlːijʊs ˈkɪkɛroː]) (lahir 3
Januari 106 SM - meninggal 7 Desember 43 SM) adalah filsuf, orator yang memiliki keterampilan
handal dalam retorika, pengacara, penulis, dan negarawan Romawi kuno yang umumnya
dianggap sebagai ahli pidato Latin dan ahli gaya prosa.
VI
Aristoles, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, dan estetika.
Prof. Dr. Fuad Hasan, filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal,
artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akaranya suatu hal yang hendak
dipermasalahkan.
Immanuel Kant, filsuf barat dengan gelar raksasa pemikir Eropa mengatakan
filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di
dalamnya empat persoalan:
Prinsip yang bersifat general ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan
segala sesuatu kajian atas objek filsafat.
VII
B. Macam macam aliran filsafat dalam pendekatan mendapatkan
kebenaran:
1. IDEALISME
2. RASIONALISME
VIII
3. EMPIRISME
Aliran ini lebih berfokus pada pengalaman yang dimiliki oleh seseorang
sebagai sumber dari pengetahuan. Kata empirisme berasal dari Bahasa Yunani
yang artinya pengalaman inderawi atau pengalaman observasi melalui panca
indera. Empirisme adalah suatu aliran yang sangat bertentangan dengan
rasionalisme. Menurut para tokoh yang ada di dalamnya, pengetahuan itu berasal
dari pengalaman. Sehingga panca indera adalah sumber utama yang paling jelas
dan pasti daripada akal. Semua hal yang diketahui oleh manusia itu tergantung
pada bagaimana mereka menggunakan panca inderanya, mulai dari mendengar,
melihat, menyentuh yang mereka miliki, dan berbicara.
4. DUALISME
Dualisme adalah suatu aliran yang mengungkapkan bahwa realitas terdiri dari
dua akar yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing akar itu bersifat
unik dan tidak bisa dihilangkan. Sehingga, ada beberapa tokoh mengungkapkan
bahwa aliran ini adalah gabungan dari aliran idealisme dan aliran materialisme,
atau aliran yang menggabungkan antara jiwa dan tubuh. Adapun tokoh yang
membentuk pemikiran tersebut adalah Thomas Hyde. Dimana pemikiran dasarnya
merupakan zat dan pikiran merupakan suatu hal yang berbeda dan keduanya akan
saling melengkapi untuk membentuk suatu pengetahuan.
5. POSITIVISME
Aliran yang satu ini muncul pada abad ke 19. Dimana dasar pemikiran ini
bersumber pada pengetahuan yang berasal dari apa yang diketahui, pasti, dan hal
yang nyata. Positivisme berfokus pada suatu fakta yang nyata dan
mengesampingkan hal-hal diluar realitas dan kenyataan yang tidak terlihat. Aliran
yang satu ini sangat dekat dengan aliran empirisme, yaitu sama-sama meyakini
bahwa pengetahuan berdasar pada pengalaman yang didasari oleh inderawi.
IX
Menurut para tokoh yang ada di dalamnya, manusia tidak akan pernah mengetahui
sesuatu lebih dari apa yang dilihat. Berdasarkan fakta-fakta yang nyata, manusia
tidak akan mengetahui sesuatu dibalik fakta tersebut bila mereka tidak melihatnya.
Tokoh yang menciptakan aliran ini yaitu Henri de Saint Simon, yang
kemudian dikembangkan oleh muridnya yang bernama August Comte. Dasar dari
pemikiran ini adalah untuk memahami sebuah pengetahuan bahwa manusia harus
menarik hubungan sebab akibat. Hingga hukum-hukum yang membentuk
pengetahuan tersebut. Dalam proses mencari ini, manusia akan menemukan
berbagai macam fakta yang nyata di dalam pengetahuan tersebut.
6. REALISME
Realisme adalah sebuah aliran yang ada di dalam ilmu pengetahuan. Menurut
aliran ini, Ia mempermasalahkan objek pengetahuan manusia. Dimana realisme
memandang bahwa objek pengetahuan yang diyakini oleh manusia berada di luar
diri manusia itu sendiri, misalnya saja.
Semua contoh yang disebutkan di atas tak hanya ada di dalam pikiran
manusia yang mengamatinya saja, tapi juga ada dengan sendirinya dan tidak
bergantung pada jiwa manusia.
Salah satu aliran filsafat yang memiliki pengaruh besar terhadap sumber
pengetahuan adalah rasionalisme. Rasionalisme berpendapat bahwa pengetahuan
dapat diperoleh melalui akal budi dan pemikiran rasional. Para rasionalis, seperti
René Descartes, meyakini bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk
X
memahami dunia melalui pemikiran logis. Pendekatan rasionalis ini
mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, di mana proses berpikir logis
digunakan untuk merumuskan teori dan hipotesis.
XI
metodologi yang berbeda dalam memperoleh pengetahuan. Dengan memahami
pengaruh aliran filsafat ini, kita dapat lebih memahami bagaimana manusia
memperoleh pengetahuan dan membangun pemahaman tentang dunia.
Rasionalisme:
Empirisme:
Positivisme:
Pragmatisme:
XII
pengetahuan dapat diuji melalui penggunaannya dalam memecahkan masalah dan
mencapai tujuan yang diinginkan. Aliran ini menekankan pentingnya konsekuensi
praktis dalam menentukan kebenaran pengetahuan.
1. Pragmatis:
2. Rasionalisme:
XIII
Kekurangan: Pendekatan rasionalis mungkin mengabaikan pentingnya
pengalaman dan observasi dalam memperoleh pengetahuan. Terkadang,
pemikiran rasional dapat terlalu abstrak dan jauh dari realitas empiris.
3. Positivisme:
4. Realisme:
5. Dualisme:
XIV
dan materi saling berinteraksi.
6. Empirisme
XV
Aliran pertama yang akan kita bahas adalah empirisme. Empirisme adalah
aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan dan kebenaran hanya dapat diperoleh
melalui pengalaman dan observasi. Menurut aliran ini, manusia dilahirkan tanpa
pengetahuan atau pemahaman apapun, dan kebenaran hanya dapat ditemukan
melalui pengamatan dunia nyata. Para pemikir empiris, seperti John Locke dan
David Hume, berpendapat bahwa pikiran manusia adalah seperti kertas kosong
yang diisi oleh pengalaman. Mereka percaya bahwa pengalaman sensorik adalah
satu-satunya sumber pengetahuan yang dapat diandalkan.
Namun, aliran kedua yang akan kita bahas adalah idealisme. Idealisme
adalah aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan dan kebenaran terletak pada
ide dan pikiran, bukan pada dunia fisik. Menurut aliran ini, realitas yang
sebenarnya adalah ide-ide yang ada dalam pikiran manusia, dan dunia fisik
hanyalah manifestasi dari ide-ide tersebut. Pemikir idealis terkenal, seperti Plato
dan Immanuel Kant, berpendapat bahwa ide-ide universal dan konsep-konsep
abstrak adalah sumber utama pengetahuan yang sejati. Mereka percaya bahwa
realitas material hanya merupakan refleksi dari realitas yang lebih tinggi, yaitu
realitas ide.
Sementara itu, aliran ketiga yang akan kita bahas adalah rasionalisme.
Rasionalisme adalah aliran yang meyakini bahwa pengetahuan dan kebenaran
dapat diperoleh melalui akal budi dan pemikiran rasional. Menurut para pemikir
rasionalis, seperti René Descartes dan Baruch Spinoza, manusia memiliki
kemampuan bawaan untuk menggunakan akal budi dan berpikir rasional. Mereka
berpendapat bahwa kebenaran terletak pada pemikiran yang logis dan rasional,
dan pengalaman sensorik hanya dapat memberikan pengetahuan yang tidak dapat
diandalkan sepenuhnya. Rasionalisme menekankan pentingnya deduksi dan
argumen logis dalam memperoleh pengetahuan yang dapat diandalkan.
XVI
kontribusi yang berharga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran
manusia.
XVII
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian Empirisme, Idealisme, dan Rasionalisme dalam Konteks Aliran-
Aliran Filsafat:
XVIII
Rasionalisme mengajarkan bahwa akal budi dan pemikiran rasional adalah
sumber utama pengetahuan, sehingga manusia cenderung mengandalkan
logika dan deduksi.
XIX
B. SARAN
XX
DAFTAR PUSTAKA
'
XXI
XXII