Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-
Nya Kami dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perkembangan Akhlak Pada
Siswa” ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut tentang perekmbangan
Akhlak dan penghambatan akhlak. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca oleh
kalangan mahasiswa yang mana kedeannya akan menjadi seorang pendidik.kami juga
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami ,
Terutama kepada pihak sekolah MTSs Sukaramai dalam menyelesaikan penelitian ini.

kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan.
Oleh karna itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak
untuk kesempurnaan penelitian-penelitian selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca. Amin….

Sidikalang, 06 Oktober 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. I
DAFTAR ISI ............................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I ......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
B.RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 2
C.TUJUAN PENELITIAN .................................................................................... 2
D.MANFAAT PENELITIAN ................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................ 4
KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................. 4
A.Pentingnya akhlak dalam kehidupan .................................................................. 4
B.Mengembangkan akhlak seorang murid ............................................................. 6
D.Penghambat Perkembangan Akhlak ................................................................... 7
BAB III ....................................................................................................................... 9
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 9
A.Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 9
B. Metode Penilitian ............................................................................................... 9
C.Teknik Pegumpulan data .................................................................................. 10
BAB IV .................................................................................................................... 10
HASIL PENELITIAN .............................................................................................. 10
BAB V ...................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ........................................................................................................ 12
A.KESIMPULAN ................................................................................................ 12
B.SARAN ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13

II
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Akhlak merupakan salah satu ajaran agama Islam yang harus ada dalam setiap diri
orang muslim. Maka dari itu akhlak sangat penting bagi setiap orang muslim karena
mengingat bahwa kemuliaan seorang muslim terletak dari kemuliaan akhlaknya, selain
itu akhlak mencakup semua yang ada pada diri manusia yang tidak bisa lepas dari
hubungan antara manusia dengan tuhannya dan hubungan antara manusia dengan
manusia. Akhlak mempengaruhi kepribadian dari kehidupan seseorang karena
sejatinya akhlak merupakan prilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang sudah
melekat pada diri manusia. Dimana akhlak merupakan situasi batiniyah manusia yang
akan tampak dalam perbuatan lahiriyah dalam bentuk perilaku manusia dalam wujud
nyata yang nantinya akan bernilai baik atau buruk menurut Allah SWT dan juga
menurut manusia. Dan kesempurnaan prilaku atau kepribadian dari seseorang sangat
dipengaruhi oleh intensitas dari akhlaknya.

Akhlak mulia adalah salah satu elemen terpenting yang tercakup dalam Tujuan
Pendidikan Nasional dalam UU No.20 Tahun 2003 pasal 3 berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1954 yang
berbunyi:“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab” dalam penjelasan umum bahwa Undang-
Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional ditegaskan bahwa
strategi pertama untuk melakukan pembaharuan sistem pendidikan Nasional adalah
“pelaksanaan pendidikan agama dan akhlak mulia” (Indonesia, Undang-Undang RI
NO.20 TAHUN 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2006). Maka dari itu untuk
mencapai salah satu tujuan Pendidikan Nasional yaitu akhlak mulia.maka dari itu di
butuhkan upayadalam mendidik peserta didik agar bisa mencapai akhlak mulia, salah
satu sub sistem yang penting dalam pendidikan yang mengarah kepada akhlak mulia
adalah Pendidikan Agama Islam. Salah satu tujuan utama dalam Pendidikan Agama
Islam adalah keterpaduannya antara akhlak dengan akal pikiran manusia karena
manusia tidak cukup hanya dengan kecerdasan otak saja tetapi juga harus dibarengi
dengan akhlak (Idhar, 2017, hal. 58-59). Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 37
menjelaskan bahwasanya di dalam kurikulum wajib memuat: pendidikan agama, ilmu

1
pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/kejuruan, muatan local.

dealnya PAI sebagai mata pelajaran yang mampu membentuk akhlak mulia
sebagaimana tujuan PAI yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan menyatakan dalam Bab I pasal 1 dan 2 yang berbunyi:“Pendidikan Agama
adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian,
dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan”. Tugas mata pelajaran PAI yaitu mengembangkan
potensi anak dalam mengembangkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan
ketakwaan dalam diri peserta didik sebagaimana yang tercantum pada undang-undang
no 20 tahun 2003. Sehingga pentingnya untuk membuat perencanaan pembelajaran
PAI. dengan baik, dimana pembelajaran PAI bisa mengembangkan potensi peserta
didik menuju manusia yang mulia, manusia yang beradab, cerdas dalam intelektualnya
dan juga spiritualnya, bukan hanya menjadi manusia yang setelah lulusnya hanya
berorientasi kepada materi.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Seberapa pentingkah akhlak dalam kehidupan?


2. Bagaimanakah mengembangkan akhlak seorang murid?

C.TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan


akhlak dan tahapan perkembangan pada murid MTSs Sukaramai.

2
D.MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang di harapkan setelah penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
tentang Akhlak pada murid MTSs Sukaramai, Khususnya bagaimana Akhlak
seorang murid kepada Guru dan Orang tua Terkhususnya.
2. Manfaat praktis
a. Untuk kepada Madrasah:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
terkait Akhlak siswa kepada guru dan Orang tua, sehingga madrasah
mampu memberikan pengetahuan terkait Akhlak.
b. Kepada guru:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan guru tentang perkembangan
Akhlak Kepada Siswa. Dan memberikan lebih dalam lagi tentang akhlak
kepada murid nya.
c. Kepada mahasiswa:
Penelitian ini diharapkan kepada seorang Maha Siswa yang sebagai calon
pendidik/Guru kedepannya. Bagaimana mengajarkan atau
mengembangkan Akhlak Siswa diera Jaman Modren Ini.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Pentingnya akhlak dalam kehidupan

Akhlak adalah suatu yang paling utama dalam ajaran agama Islam. Hanya manusialah
yang dituntut untuk berakhlak mulia bila dibandingkan dengan ciptaan Allah (SWT)
yang lain. Hal ini dituntut dari manusia kerana ia di samping berpanca indera, ia juga
diberi akal untuk memilih, menilai dan membandingkan di antara perbuatan yang baik,
buruk atau salah dan benar dalam kehidupannya.

Menurut al-Quran, kedudukan manusia yang tidak berakhlak mulia adalah rendah
sekali. Sebagai contoh, apa yang kita dapati dalam ayat al-Quran yang bermaksud:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia
yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan
yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah)
dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya (ajaran dan nasihat);
mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah
orang-orang yang lalai.” (Surah al-A‘raf (7): 179).

Manusia bukan mulia hanya kerana akalnya saja, akan tetapi yang lebih utama adalah
kerana ketakwaan dan akhlaknya. Sehubungan dengan ini, Hamka (1983: 22) pernah
memetik pepatah Arab yaitu: “Hadapilah jiwamu dan sempurnakan keutamaan-
keutamaannya, kerana engkau disebut seorang insan, bukan lantaran tubuhmu, tetapi
lantaran jiwamu.” Peranan akhlak dalam kehidupan manusia adalah suatu yang penting
sekali. Tanpa akhlak, manusia akan hilang kedudukannya sebagai makhluk yang mulia,
dan hidupnya jauh dari nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Islam.

Berikut ini adalah urutan-urutan mengenai peranan akhlak pada beberapa segi dalam
kehidupan sehari-hari Manusia:

A. Peranan akhlak kepada Allah SWT

Kita mungkin hanya berfikir bahwa akhlak hanya sebatas hubungan baik antara kita
dengan manusia atau makhluk saja, tapi nyatanya dalam islam lebih dari itu. Dan
ternyata akhlak kepada Allah Subhanahu wataala (SWT) adalah akhlak yang pertama
kali harus kita pelajari dan di amalkan. Akhlak kepada Allah adalah kita melaksanakan
semua perintahnya dan menjauhi larangannya seperti yang terdapat di dalam Al Quran
dan sunnah.Jika kita di perintah oleh atasan kita, maka sebagai orang yang berakhlak
terpuji akan melaksanakan perintah tersebut, selama perintah tersebut mampu kita

4
laksanakan dan tidak bertentangan dengan hukum syariat. Dan jika kita tidak
melaksanakan perintah tersebut karena kemalasan, maka kita di hukumi sebagai orang
yang tidak berakhlak dan mendapatkan dosa karena menolak perintah atasan. Lalu
bagaimana dengan berbagai macam perintah dan larangan dari Allah, dan kita enggan
untuk menaatinya, tentu kita akan de kategori kan sebagai orang yang berdosa.

B. Perananan akhlak kepada keluarga

Keluarga adalah suatu institusi kecil dalam sebuah masyarakat dan negara. Bagi
anak-anak, keluarga adalah tempat pertama mereka mendapat pendidikan akhlak,
sebelum mereka memasuki alam persekolahan dan sebagainya.

Apabila nilai-nilai akhlak diberi keutamaan dalam sebuah keluarga, maka akan
wujudlah keadaan yang sungguh menguntungkan anak-anak mahu pun anggota
keluarga lainnya. Hasil dari membentuk nilai-nilai akhlak, dapat mewujudkan suasana
kebahagiaan dalam keluarga tersebut. Peranan akhlak dalam upaya mewujudkan
kebahagiaan ini adalah suatu yang tidak dinafikan. Anjuran al-Quran dan al-Hadis ke
arah kehidupan sopan santun

C. Peranan akhlak kepada Guru

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan
adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu julukan mereka para
pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka di hadapan Sang Pencipta.
Ketahuilah saudaraku para pengajar agama mulai dari yang mengajarkan iqra sampai
para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam. Beliau bersabda,

‫ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه‬


“ Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama ”(HR. Ahmad dan
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami).

Bahkan ketika belajar saja seorang murid atau pelajar harus memiliki akhlah dalam
belajar,seperti, Adab duduk, Berbicara, Bertanya, Dalam mendengarkan pengajaran,
Dan mendoakannya.

5
B.Mengembangkan akhlak seorang murid

Dalam hal ini maka guru mempunyai tugas terpenting dalam membentuk akhlak yang
baik pada diri muridnya. Sebelum seorang guru memberikan ilmu pada muridnya,
maka seorang guru harus mempunyai akhlak yang baik terlebih dahulu. Karena guru
itu yang akan menjadi contoh kepada murid, maksudnya adalah setiap perilaku,
ucapan, tingkah laku dari setiap guru pasti akan menjadi contoh dan diikuti dari setiap
muridnya. Sebagaimana orang tua kepada anak, setiap ucapan dan tingkah laku yang
kedua orang tua lakukan pasti akan ditiru dan bisa jadi kebiasaan oleh anak-
anaknya.hal tersebut sama saja dengan guru dan muridnya. Pada era digital ini
pendidikan akhlak terhadap siswa menjadi poin penting untuk guru. Zaman yang
dipenuhi modernitas, membuat budaya makin berkembang dan bercampur satu dengan
yang lainnya ini dapat menjadi faktor terjadinya proses perkembangan akhlak dalam
diri anak.

Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam mengembangkan akhlak anak


menurut pendidikan agama Islam antara lain:

a. Memberikan panutan atau teladan sebelum akhirnya lanjut ke tahap


pembelajaran berikutnya kepada murid, seperti shlat dzuhur berjama’ah,
mengaji al-Qur’an, sopan terhadap semua orang, dan memberikan contoh
bagaimana cara bertutur kata yang baik. hal tersebut harus dilakukan guru karena
seorang guru merupakan contoh terbaik bagi peserta didiknya.
b. Diakhir shlat dzuhur berjama’ah bersama murid dibiasakan duntuk berdo’a
bersama lebih dahulu. Kegiatan ini dilaksanakan agar seorang murid menjadi
orang yang disiplin dan bertaqwa kepada Allah. Bagi murid yang tidak
melaksanakan shlat dzuhur berjama’a. guru pendidikan agama Islam akan
memberikan peringatan maupun hukuman yang mendidik. Seperti menulis
istiqfar 100 kali dan dikumpulkan. Hal tersebut digunakan untuk memberikan
penyesalan kepada murid agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
c. Seorang muridd dibiasakan untuk membaca al-Qur’an bersama sebelum proses
belajar-mengajar. Di dalam kegiatan proses pembelajaran guru juga harus
menjadi teladan atau panutan bagi murid baik dari sikap maupun tutur kata
seperti cara berpakaian dan berias yang dianjurkan oleh ajaran Islam, bertutur
kata yang lemah lembut, dan berperilaku yang sopan. Diakhir pembelajaran guru
juga membiasakan murid berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran.

6
D.Penghambat Perkembangan Akhlak

a. Kurangnya perhatian orang tua

Peran orang tua dalam lingkungan keluarga akan berpengaruh pada pola pikir
dan orientasi pendidikan anak. Semakin tinggi peran orang tua akan melengkapi
pola pikir dalam mendidik anaknya. Setiap orang tua tentu menginginkan
anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna yakni
berketerampilan, cerdas, pandai, dan berbakti kepada orang tua, berprestasi,
serta beriman kepada Allah swt. Namun saat kini, umumnya orang tua kurang
memiliki perhatian, terutama pendidikan anaknya, hal sebagaimana
diungkapkan oleh informan bahwa: “Kesibukan orang tua melaksanakan
kegiatannya terkadang sampai melupakan tugas untuk mendidik anaknya.
Karena beranggapan tugas pendidikan sepenuhnya telah diserahkan pada pihak
sekolah. Faktor sosial ekonomi yang minim memaksa orang tua untuk mencari
pemasukan dengan bekerja tanpa mengenal waktu. Sehingga anak akan merasa
kurang perhatian, kasih sayang dari orang tua. Akibatnya mencari kesangan
sendiri dengan teman-temannya tanpa adanya pengawasan dari orang tua,
sebagian orang tua yang lain lebih memanjakan anaknya sehingga apa saja yang
dilakukan anaknya dibiarkan, bahkan didukung meskipun hal tersebut kurang
baik. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Peran
keluarga terhadap anak memiliki pengaruh pada emosi, penyesuaian sosial,
minat, sikap, tujuan, disiplin, dan tindakan anak di sekolah. Jika di rumah anak
sering mengalami tekanan, merasa tidak aman, frustrasi maka ia akan
mengalami perasaan asing di sekolah sehingga apa yang menarik minatnya di
rumah akan kelihatan pula yang menjadi minatnya di sekolah.

b. Heterogenitas

Keadaan lingkungan seorang peserta didik atau murid sangat berpengaruh


yang berada diantara percampuran budaya desa dan kota, sehingga peserta didik
(remaja) akan mencoba meniru budaya-budaya yang ada di perkotaan meskipun
tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Keadaan masyarakat yang
masih minim terhadap pengetahuan agama dan masih senang melakukan
kegiatan yang tidak baik dan membawa pengaruh buruk bagi peserta didik.
Kebiasaan seperti begadang malam, minum arak atau mabuk-mabukan, berjudi,
tawuran di sebagian lingkungan yang memancing peserta didik untuk terlibat
di dalamnya. Sebagaimana diungkapkan oleh informan bahwa: Dalam
pendidikan, lingkungan adalah semua faktor yang terdapat diluar diri anak dan
yang mempunyai arti bagi pengembangannya serta senantiasa memberikan

7
pengaruh terhadap dirinya. Lingkungan belajar sebagai faktor eksternal tidak
lepas dari keberadaan peserta didik yang belajar. Kebiasaan belajar peserta
didik dipengaruhi oleh kebiasaan peserta didik belajar di sekolah, di rumah,
maupun di masyarakat.

Kebiasaan belajar yang efektif berdampak pada lingkungan peserta didik,


lingkungan belajar yang baik harus diikuti dengan penguatan yang diberikan
oleh guru yang maksimal pula Berdasarkan uraian yang telah disampaikan
informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Karena terdapat dua
faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.Faktor internal terdiri dari atas faktor-faktor jasmaniah, psikologi,
minat, motivasi dan cara belajar yang ada dalam diri peserta didik. Dan faktor
eksternal yaitu faktor-faktor yang ada pada lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat tempat individu tersebut bersosialisasi yang menjadi tempat
berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapat pengaruh dari luar terhadap
keberlangsungan kegiatan tersebut lingkungan pendidikan antara lain
mencakup, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat.

c. Maraknya dunia informasi

Perkembangan media komunikasi akhir-akhir ini telah memungkinkan orang


diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena
berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaiaan pesan.
Media massa cetak merupakan salah satu bentuk media yang paling efektif dan
efisien. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak lepas dengan media
massa demikian juga sebaliknya. Hal ini disebabkan, hubungan antara peristiwa
yang terjadi di dunia dengan media massa keduanya sangatlah erat sehingga
menjadi saling bergantungan dan saling membutuhkan. Peristiwa yang ada di
dunia menjadi sumber informasi bagi media massa. Hal ini sebagaimana
diungkpakan oleh informan bahwa Di era globalisasi, media informasi marak,
mulai dari radio sampai internet yang dengan mudah kita dapat mengaksesnya.
Apa yang kita inginkan mulai dari hal-hal yang baik hingga yang buruk
sekalipun semuanya ada dan tanpa bersusah payah kita dapatkan. Ironisnya
sekali Sekarang Anak-anak sudah mengenalnya, tapi mereka belum bisa
membedakan mana yang baik dan yang tidak, ini semua yang nantinya akan
berdampak buruk bagi mereka, baik pada perkembangan, sikap, perilaku, serta
pola pikir peserta didik.berdsarkan uraian yang telah dikemukakan oleh
infiorman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kenyataannya dengan

8
perkembangan dan kemajuan teknologi media, maka peranan media massa
makin luas karena menampilkan banyak peran. Peranan media dapat
menyebarluaskan informasi dalam berbagai wujud seperti berita, hiburan, dan
pengaruh melalui isi informasi yang disebarluaskan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTSs Sukaramai, Sukaramai, Kecamatan Kerajaan,


Kabupaten Pakpak Bharat. Pada tanggal 05 Oktober 2023.

B. Metode Penilitian

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang telah teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (ilmu pengetahuan). Sedangkan
penelitian adalah pemeriksaan, pengamatan yang teliti tentang suatu hal. Dengan
demikian, metode penelitian adalah suatu cara yang teratur dan tersusun serta terpikir
baik baik.untuk mengamati suatu hal yang menjadi bahan perhatian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Gay
sebagaimana dikutip oleh Consuelo G. Sevilla yang diterjemahkan oleh Alimuddin
Tuwu mendefinisikan metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi
pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari popok suatu penelitian.
Adapun jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu merupakan
penelitian yang dilakukan secara terinci tentang seseorang atau suatu unit selama
ukuran waktu tertentu

9
C.Teknik Pegumpulan data

a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data
tentang kondisi perkembangan akhlak MTSs Sukaramai.

b. Wawancara
Wawancara adalah Tanya jawab langsung kepada pihak yang berwenang.
Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang dianggap perlu sehingga
lebih meyakinkan data yang diperoleh dari sumber-sumber lainnya. Dalam
wawancara, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah selaku
pimpinan sekolah, guru guru selaku objek penelitian dalam penelitian ini serta
kepada pihak-pihak yang mendukung dalam penelitian ini.

BAB IV

HASIL PENELITIAN
Berikut ini adalah hasil penelitian dari Sekolah MTSs Sukaramai dan masyarakat
tentang perkembangan akhlak:

1. Pertanayaaan pertama:
Apakah di sekolah ini memiliki bidang studi tentang akhlak?

JAWABAN:
Ya di sekolah ini memiliki Mata Pelajaran atau Bidang Studi AKIDAH
AKHLAK, karna sebagai salah satu sekolah Madrasah di Pakpak Bharat harus
wajib memiliki Bidang Studi ini untuk bisa mengembangkan Akhlak-akhlak
murid di MTSs Sukaramai ini. Karna selaian dari rumah yang mana orang tua
juga adalah salah satu yang berperan dalam tentang akhlak anak-anak ini, Sekolah
juga harus bisa membuat labih mengetahui tentang akhlak ini.

10
2. Pertanyaan kedua :
Apa tehnik mengembangkan Akhlak murid di sekolah ini selain dari mengajarkan
Mata Pelajaran Akidah Akhlak?

JAWABAN :

Selain dari mengajarkan Bidang Studi Akidah Akhlak, kami juga para guru-
guru membuat kegiatan yang positif seperti, sholat berjamaah di waktu juhur,
Membaca Al-Qur'an,dan kami juga menuntun murid-murid untuk bisa dalam
melakukan tata cara Sholat baik dan benar. Karna akhlak itu bukan hanya tentang
berakhlak kepada kedua orang tua, atau kepada Guru tapi Akhlak kepada Allah
juga harus wajib kita lakukan, Akhlak kepada Allah adalah “menjauhi
larangannya dan melaksanakan perintahnya”.

3. Pertanyaan ketiga :
Apakah anak bapak selama bersekolah disini semakin berkembang dalam
Akhlak?

JAWABAN :
Selama dia bersekolah disini Akhlak dia sedikit demi sedikit samakin terbentuk
dan semoga kedepannya lebih baik lagi

 Dari kesimpulan wali murid di sekolah itu menyatakan bahwa selama di


sekolah MTSs Sukarami Akhlak anak nya sendiri sudah Mulai terbentuk.
Sekolah sudah berhasil mengembangkan Akhlak pada muridnya walau pun
dalam masa proses.

4. Wawancara ke empat :
Apakah daerah ini daerah yang Mayoritas Muslim atau sebaliknya ?

JAWABAN :
Di daerah kami ini daerah yang mayoritas Muslim.

 Kami menberikan pertanyaan ini karna perkembangan akhlak juga kadang-


kadang di pengaruhi oleh lingkungan, sesuai pernyataan masyarakat di atas
bisa di simpulkan bahwa ke terpengaruhan lingkungan terhadap Akhlak di
Daerah Sukarami, Pada anak didik Atau Anak-anak masih terjaga.

11
BAB V

KESIMPULAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian kami MTSs Sukarami sudah menetapkan pengembangan


Akhlak kepada murid-muridnya. Ada beberapa cara yang digunakan dalam
pembentukan akhlak. Pembinaan akhlak yang ditempuh islam adalah menggunakan
cara atau system yang integrated, yaitu system yang menggunakan berbagai sarana
peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhlak. Cara
lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang
dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Dalam tahap-tahap tertentu,
pembinaan akhlak, khususnya akhlak lahiriah dapat pula dilakukan dengan cara
paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa. Selanjutnya yang tak kalah
ampuhnya adalah melalui keteladanan. Pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan
jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata. Cara yang
demikian itu telah dilakukan oleh Rasulullah.

B.SARAN

Dari kesimpulan yang telah peneliiti paparkan, penelitian menyampaikan saran-saran


sebagai berikut:

a. Guru akidah Akhlak dapat memperhatikan dan terus mengembangkan


aspek keteladanan
b. Upaya-upaya yang seharusnya dilakukan pihak MTSs Sukaramai yaitu
dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang bisa mengembangkan
Akhlak siswa sesuai dengan Akhlak yang diajarkan Rasulullah SAW.
c. Hendaknya pihak lembaga/yayasan, khususnya sekolah menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, lingkungan dan
berbagai pihak untuk menciptakan situasi kondusif bagi pembentukan
karakter peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. 2000. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Muhammad al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, (terj.) Moh. Rifa’i, dari


judul asli Khuluq al-Muslim, (Semarang: Wicaksana, 1993), cet. IV, hlm.

Zainal Abidin Ahmad (1975). Konsepsi Negara Bermoral Menurut


Imam al-Ghazali. Jakarta: Bulan Bintang

Muslim (t.t.). Sahih Muslim. Juzuk I. Bandung: Maktabah Dahlan

Mustafa Mohamed al-Jiasi al-Ahmad (1991). Mengenal Diri dan Wali


Allah. Kota Bharu: Pustaka Aman Press

Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2009

Sudarmo, S., Arifin, A., Pattiasina, P. J., Wirawan, V., & Aslan, A.
(2021). The Future of Instruction Media in Indonesian Education:
Systematic Review. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 13(2), Article 2.
https://doi.org/10.35445/alishlah.v13i2.542.

13

Anda mungkin juga menyukai