Anda di halaman 1dari 2

1.

definisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus
(Wahyu dan Siti, 2010: 101).

2. Etiologi
1. Factor dalam lumen
a. Endosalpingitis dpt menyebabkan endosalping shg lumen tuba menyempit / membentuk
kantung batu.
b. Hipoplasia lumen tuba sempit & berkelok-kelok shg sering disertai dengan g3u fungsi
silia endosalping
c. Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna
2. Factor pada dinding tuba
a. Endomectiaosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba
b. Divertikel tuba congenital atau ostium assesorius tubae dalam menahan telur yang
dibuahi ditempat itu
3. Factor diluar dinding tuba
a. Perlekatan dinding perituba dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat
perjalanan telur
b. Tumor yang menekan dinding tuba
4. Factor lain
a. Migrasi luar ovum, yaitu perjalanan dari ovarium ke tuba kiri atau sebaliknya
b. Vertilisasi invitro
Berikut adalah pathway kehamilan ektopik silahkan dilahat

3. Manifestasi Klinis
1. Kehamilan ektopik yang belum terganggu
Sama seperti hamil muda, namun disertai perdarahan bercak berulang. Tanda tidak
umum adanya massa lunak di adneksa dan nyeri goyang pada porsio.
2. Kehamilan ektopik terganggu (KET)
Ditemui kondisi gawat darurat dan abdominal akut seperti pucat atau anemis, kesadaran
umum menurun, syok, perut kembung, nyeri perut bagian bawah dan nyeri goyang pada
porsio.

4. Komplikasi
1. Haemorargie
2. Infeksi
3. Sub ileus
4. Sterilitas

5. Penatalaksanaan Medis
Terapi medikamentosa yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
Metotreksat (MT) injeksi intramuscular 50mg/m2
Dosis diberikan pada hari ke-1, terapi kadar β-hCG mungkin akan terus meningkat selama
beberapa hari. Respon yang dapat diterima didefinisikan sebagai penurunan ≤15% kadar β-
hCG serum dari hari ke-4 sampai 7. Dengan demikian, kadar β-hCG harus dipantau setiap
minggu.
Sebagian besar kasus akan berhasil diobati dengan menggunakan satu dosis MTX, tetapi 25%
kasus akan memerlukan dosis dua kali lipat atau lebih jika kadar β-hCG pada akhirnya tidak
memperlihatkan perubahan atau meningkat. Pasien dengan kantung getasi >3,5 cm, β-hCG
>6000 mIU/mL, atau memperlihatkan adanya gerakan jantung janin memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk “kegagalan” MTX dan harus dipertimbangkan untuk ditangani dengan
menggunakan pembedahan.
Efek samping MTX (mual, muntah, rasa penuh, transamintis sementara) pada umumnya
ringan. Peningkatan nyeri perut akan terjadi pada sekitar 75% pasien akibat aborsi tuba atau
iritasi serosa sebagai akibat peregangan hematoma. Sonografi dapat digunakan untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya hemoperitoneum yang berarti. Meskipun demikian,
semua pasien harus dipantau secara ketat selama tindak lanjut karena adanya risiko ruptur
dan perdarahan.

Terapi pembedahan :
1. Terapi pembedahan definitif (salpingektomi) adalah terapi pilihan untuk wanita yang
secara hemodinamik tidak stabil.
2. Pembedahan konservatif sepenuhnya sesuai untuk pasien yang secara hemodinamik stabil :
a. Salpingostomi linear laparoskopik adalah prosedur yang paling sering digunakan. Suntikan
vasopressin sebelum melakukan insisi linear dapat sangat mengurangi perdarahan. Kadar β-
hCG serum harus dipantau sampai tidak terdeteksi pada pasien yang ditata laksana secara
konservatif karena 5-10% di antaranya akan berkembang menjadi kehamilan ektopik
persisten yang mungkin memerlukan terapi lebih lanjut dengan menggunakan MTX.
b. Salpingektomi parsial mencakup pengangkatan bagian tuba fallopi yang rusak dan
diindikasikan ketika terdapat kerusakan yang luas atau perdarahan lanjutan setelah
salpingostomi.

Anda mungkin juga menyukai