Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITASJEMBER KODE

FAKULTASILMUBUDAYA

PROGRAMSTUDI SEJARAH FORMPP-05

LEMBARKEGIATANMAHASISWA

Subject : 4. Paradigma ko-evolusioner

Dosen : Dra. Hari Sulistiyowati, MSc. PhD.

Learning Method :

IDENTITASMAHASISWA

Name/ID/Class :

Names of group :1. Aldosaka Dewantoro220110301084


members
2. Muhammad Bahrul Ulum 220110301045

Meeting Number :1

Hari/Tanggal Selasa,20 Sept2023

BAHANDISKUSI

4. KOEVOLUSI

HASIL DISKUSI

1. Bentuk kelompok 2 orang anggota

2. Reviewartikel

3. Diskusi kelompok unyuk menjawab pertanyaan berikut ini:

1) Jelaskan yang dimaksud dengankoevolusi? 10poin

2) Jelaskan bagaimana evolusi interaksi manusia dan tumbuhan? 20poin

3) Kelaskan bagaimana strategimanusia bertahan terhadap Tumbuhan


beracun! 20poin

4) Kelaskan 2 faktor yang mempengaruhi manusia dalammemilih


makanannya! 20poin

5) Jelaskan historis koevolusimanusiadengan teh ! 30poin

Jawaban anda upload di mmp

Durasi waktu:

1. 1x90 menit

Jawaban:

1) Koevolusi adalahsebuahkonsepdalamekologi yangmerujuk pada interaksi timbal balik


antaradua spesiesyanghidupbersamadalamsuatu lingkungan. Dalamhubungan
koevolusi, perubahandalamsatuspesiesdapatmempengaruhi perubahandalam
spesieslainnya, dansebaliknya.

2) Evolusi interaksi antara manusia dantumbuhan adalah cerita panjang yang telah
berlangsung ribuan tahun. Interaksi inimencakup aspek-aspek sepertipertanian,
pemilihan tanaman yang dibudidayakan,penggunaan tanaman sebagai sumber
makanan, obat-obatan,dan berbagaikeperluan lainnya

3) 1. Pengetahuan Turun Temurun: Pengetahuantentang tumbuhan beracun


seringkali diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Halini membantu
masyarakat untuk mengidentifikasitumbuhan beracun,memahami ciri-ciri
fisiknya,mengetahui habitatnya, dan mempelajari cara memprosesnyaagaraman
dikonsumsi.

2. Pengolahan: Melaluiproses pengolahanseperti perendaman,perebusan, atau


fermentasi,manusia dapatmengurangi atau menghilangkan senyawa beracun
dalam tumbuhan. Contoh perebusan singkong adalah ilustrasi bagus tentang
bagaimana pengolahan dapat mengurangi tingkattoksisitas dalam makanan.

3. Pemilihan Tanaman Aman:Manusia,secara alami, cenderung memilih untuk


mengonsumsitanaman yang aman. Ini dapatmenjadi hasil seleksialamiyang
tidak sadar selama berabad-abad di mana manusia memprioritaskan tanaman
yang tidak beracun dalamdiet sehari-hari mereka.
4. PenggunaanMedis:Beberapa tumbuhan beracun dapatdigunakan dalam
pengobatan dalamdosis yang tepat. Penggunaan medis yang tepat dan
pengawasan profesional penting untuk meminimalkan risiko toksisitas.

5. Pendekatan Ilmiah:Dalam masyarakat modern,pendekatan ilmiah


memungkinkan kita untuk mengidentifikasisenyawa beracundalam tumbuhan
dan mengembangkanmetode analisis serta prosedurpengolahanyang lebih
aman. Inipenting dalam menjaga kesehatan masyarakat.

6. Aspek Budaya dan Ritual:Penggunaan tumbuhan beracundalamkonteks


budaya dan ritual dapat mengandung maknasimbolis atau spiritual. Dalamhal ini,
pemahaman yang mendalam tentang penggunaantumbuhan beracun menjadi
sangat penting untuk menjaga keselamatan dalam konteks ini.

7. Etnobotani: Pendekatan etnobotanimenggabungkan pengetahuan tradisional


dengan penelitian ilmiah untukmemahamicara manusiaberinteraksidengan
tumbuhan,termasuk tumbuhanberacun. Inimembantu dalam memahami cara
mengatasi risikoyang terkait dengan penggunaan tumbuhan beracun secara bijak.

4) 1. Terdapat beberapa buktibahwaselama transisi kepertanian,kelompok


manusia tertentu mungkin secara tidak sengaja (dan terkadang secara sengaja)
memilih jenis tanaman yang lebih beracun untuk didomestikasidan dikonsumsi.
Sebagai contoh,di antara masyarakat adat Tukanoan di Lembah Amazin. apayang
disebut sebagai kultivar "pahit" singkong (Manihotesculenta) lebih disukai untuk
dibudidayakan daripada kultivar "manis"dari bahan makananpokok yang penting
ini.

2. Spesialisasimakanan manusia dipengaruhioleh sejumlah faktor. Di antara yang


paling penting adalah:1) akses terhadap makanan alternatif sebagai fungsi dari
variabelekologi dan lingkungan; 2) statusfisiologi dasar kelompok manusia; dan
3) tingkat ketepatannutrisi dalam diet kelompok budaya tertentu yang
memungkinkan mereka

5) Di beberapa wilayah sepertiasia Timur dan barat,Inggris, afrika Utara,dan teluk


Arab mengkonsumsiteh. Catatan pertama penggunaan teh ditemukan di cina,
dan diidentifikasi sekitar tahun 5000SM

Anda mungkin juga menyukai