Anda di halaman 1dari 3

Membandingkan Penggunaan Bahasa pada Tulisan Laras Ilmiah dan Populer

Topik: Pengaruh Makanan Cepat Saji Terhadap Gizi Remaja

Disusun oleh Kelompok C TBI-B:


1. Aqila Najla Diftra 2306271703
2. Dani Mukti 2306271773
3. May Zatshwa Maulidyah 2306271653
4. Raissa Rahmaniya Nasution 2306269283

Perbandingan penggunaan bahasa pada tulisan laras ilmiah dan populer ini bersumber dari:
● Karya tulis laras populer: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2182/pengaruh-
makanan-cepat-saji-terhadap-kesehatan-remaja
● Karya tulis laras ilmiah:
https://jurnal.arkainstitute.co.id/index.php/florona/article/download/688/584

1. Karya tulis laras populer menggunakan kata ganti orang pertama jamak yang
memberikan kesan interaktif.

“Kita ketahui tentunya kaitan antara makanan cepat saji dan kesehatan mempunyai
hubungan yang sangat erat. Banyaknya aneka ragam jenis dari makanan cepat saji
atau fast food membuat kita tertarik untuk mencobanya, baik orang dewasa, remaja
maupun anak-anak pastinya pernah mencobanya.”

Dalam karya tulis laras ilmiah, penulis tidak menunjukkan identitas atau opininya.
Kalimat yang digunakan kebanyakan pasif, tanpa kata ganti orang pertama.

“Penelitian dilakukan dengan cara mengkaji teori dan menelaah literatur yang sesuai
dengan teori yang akan dibahas, khususnya teori yang berhubungan dengan konsumsi
makanan cepat saji atau fast food terhadap status gizi pada remaja.”

2. Gaya bahasa pada karya tulis laras populer memiliki sifat yang lebih fleksibel dari
karya tulis laras ilmiah.

“Siapa yang tidak mengenal makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza,
hamburger, donat, atau keripik kentang, memang selalu menggoda untuk disantap.”

Penyajian karya tulis dibuka dengan kalimat tanya yang ditujukan untuk menarik para
pembaca agar mau berinteraksi lebih dan tertarik dengan karya tulis serta membuat
kesan akrab dan santai pada pembaca.

Sedangkan pada karya tulis laras ilmiah, penulisan diawali dengan ragam formal,
yaitu berupa pendefinisian atau deskripsi yang memperhatikan susunan kata dan juga
kalimat.
“Makanan siap saji adalah makanan yang dapat dengan mudah dan cepat diolah
sebagai makanan pengganti rumahan. Semakin populernya makanan cepat saji …”

3. Karya tulis laras ilmiah mendeskripsikan informasi lalu menutup kalimat dengan
sumber yang digunakan.

“Konsumsi pangan individu dapat dipengaruhi oleh pengetahuan tentang gizi.


Pengetahuan gizi setiap individu meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan
konsumsi makanan setiap hari dengan baik dan memberikan zat gizi yang dibutuhkan
untuk fungsi tubuh yang normal (Almatsier, 2014).”

Karya tulis laras populer menggunakan kutipan langsung dari narasumber.

“Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014, remaja adalah


kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun. Remaja dimulai pada usia 12 tahun
dan berakhir sekitar usia 17 atau 18 tahun.”

4. Karya tulis laras ilmiah terpaku pada struktur yang ada dalam penulisannya, seperti
memiliki abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan
kesimpulan. Sedangkan, karya tulis laras populer tidak terpaku pada struktur.
Biasanya, karya tulis laras populer didahului dengan pembukaan yang interaktif
kemudian masuk ke isi dan penjelasan secara lebih rinci.

“Siapa yang tidak mengenal makanan cepat saji atau fast food, seperti pizza,
hamburger, donat, atau keripik kentang, memang selalu menggoda untuk
disantap. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan jenis ini diduga dapat
mempengaruhi kesehatan kita. Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak
kalori, lemak, garam, dan gula, tetapi rendah nutrisi yang diperlukan tubuh.”

5. Karya tulis laras ilmiah menjelaskan suatu topik secara terperinci dengan
menggunakan data yang didapatkan dari hasil penelitian dan analisis. Sedangkan,
karya tulis laras populer menjelaskan suatu topik secara umum atau tidak terlalu
terperinci.

Karya tulis laras ilmiah:


Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) (2016) terdapat lebih dari
1,9 miliar orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun memiliki kelebihan berat
badan, dan dari jumlah tersebut terdapat 600 juta orang yang obesitas, sehingga
jika dihitung secara keseluruhan diperkirakan sekitar 13% dari populasi dewasa
(11%laki-laki dan 15% perempuan) mengalami obesitas.
Karya tulis laras populer:
Saat ini, banyak remaja yang menyukai makanan cepat saji atau fast food.
Remaja yang memiliki aktivitas sosial yang tinggi, cenderung memperlihatkan
interaksi dengan teman sebaya. Di kota besar, banyak dijumpai sekelompok remaja
yang makan bersama di tempat makan yang menyediakan makanan cepat saji atau
fast food.

Anda mungkin juga menyukai