SKRIPSI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Agribisnis pada Program Studi Agribisnis
Data Pribadi
Nama : Muchamad Ario Nugroho
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Agustus 1993/ 4 Rabbi’ul Awwal 1414
Jenis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Bahagia 6, no.21 RT 03 RW 02, Tangerang.
Kel. Kreo selatan, Kec. Larangan 15156
Telepon : 08388 9747 58
e-mail : arionugroho1471@mhs.uinjkt.ac.id
arionugroho1471@gmail.com
Pendidikan
Formal
1999 – 2005 : SD Islam Annajah
2005 – 2008 : SMP Negeri 110 Jakarta
2008 – 2011 : SMK Negeri 6 Jakarta (Jurusan Multimedia)
2011 – 2017 : Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Non Formal
2008 – 2011 : Kursus Desain Grafis
Pengalaman Organisasi
2012-2013 : Staff Divisi Kesenian dan Kreativitas,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia,
kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan sahabat-Nya
yang telah membawa umat manusia menuju jalan yang baik dan benar.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak
yang telah ikut membantu serta menjadi motivasi penulis, yaitu kepada:
1. Ibu Siti Musyarofah dan Alm. Muchamad Djupri yang telah mencurahkan
cinta dan kasih sayang yang tiada henti, perhatian, dukungan moril
maupun materil, nasihat yang tak ternilai, serta doa yang tak pernah putus
bagi penulis. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik dan semoga
dan untuk papa semoga dilapangkan kubur serta diampuni dosa-dosanya oleh
bimbingan, saran, dan motivasi yang konstruktif dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Junaidi M,Si selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, saran,
motivasi, waktu, tenaga, dan pemikiran hingga selesainya skripsi ini. Semoga
4. Dr. Ir. Akhmad Riyadi Wastra, S.IP., MM selaku dosen penguji I atas waktu
5. Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si selaku dosen penguji II atas waktu yang telah
Taufik Saban. M, Angga Dwi Jayanti dan Ahmad Zaki, serta Anggun
selalu dan diberikan hidayah agar terus menjadi lebih baik sehingga kita dapat
7. Mas M. Bayu Indra selaku pemilik CV Lumbung yang telah bersedia lokasi
vi
8. Bapak Dr. Ir. Edmon Daris MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan
Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin M,Si selaku, selaku sekretaris Program Studi
9. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
10. Geng Himpunan Mahasiswa Sukses (HMS) Mas Fajar, Ewet, dan Elbay.
Ternyata gua kalah cepet lulusnya fiuuuuh. Semoga Allah SWT menjaga dan
mempertemukan kita lagi di waktu dan tempat yang lebih baik dari sekarang
ini. Aaamiin
11. Geng Ala-ala Bang heru (2006) dan Bang Imay (2008) senior panutanque
yang selalu siap sedia mentraktir dan memberikan dukungan dan semangat
Khusus bang heru semoga bisa segera lepas dari jeratan RIBA. Aaaamiin
12. Geng cabe-cabean syar’i koi, yulisa, acip, dwina, bella, dini, citra, indira, aya,
makdari, dan lain lain, semoga kalian segera dipertemukan dengan jodohnya.
Aaamiin.
13. Geng Ibadah Istiqomah odit, esa, bhisma, dimas, iqbal, syahrur, dan acid.
Semoga kita dapat terus tetap istiqomah mengerjakan amal ibadah yang wajib
vii
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tanpa
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
viii
RINGKASAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian .................................................... 27
2. Layout Kandang CV. Lumbung Bhumi ............................................................ 48
3. Struktur Organisasi CV. Lumbung Bhumi........................................................ 59
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. PDB Sub Sektor Peternakan di Indonesia Tahun 2010-2014 (Miliar Rupiah) ... 1
2. Data Konsumsi Daging Tahun 2012 - 2014 ........................................................ 3
3. Suku Bunga Kredit Bank Umum Kabupaten Bogor Tahun 2011 – 2015 ......... 32
4.Tingkat Inflasi Tahun 2011 – 2015 .................................................................... 34
5. Impor Daging Domba dan Kambing Tahun 2012 – 2015................................. 40
6. Harga Domba dan Kambing CV Lumbung Bhumi (Januari 2017) .................. 43
7.Total Arus Penerimaan CV Lumbung Bhumi .................................................... 65
8. Biaya Investasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung
Bhumi ............................................................................................................... 67
9. Biaya Operasional Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung
Bhumi ............................................................................................................... 73
10.Hasil Analisis Kelayakan Finansial ................................................................. 80
11.Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan....................................... 83
12.Hasil Analisis Nilai Pengganti Switching Value 39.95078% .......................... 85
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Kuisioner Penelitian ......................................................................................... 88
2. Data Produksi dan Penerimaan Usaha Penggemukan Domba dan Kambing
CV Lumbung Bhumi ....................................................................................... 91
3. Biaya Investasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung
Bhumi ............................................................................................................... 92
4. Biaya Reinvestasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung
Bhumi ............................................................................................................... 93
5. Arus Kas (Cashflow) Usaha Penggemukan Domba dan Kambing .................. 94
6.Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Domba dan Kambing ..................... 96
7. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan Domba dan Kambing 2% ...... 97
8. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan Domba dan Kambing 5% ...... 98
9. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan Domba dan Kambing 9% ...... 99
10. Analisis Switching Value Kenaikan Harga Bakalan Domba dan Kambing
39,95078% .................................................................................................... 100
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 1. PDB Sub Sektor Peternakan di Indonesia Tahun 2010-2014 (Miliar Rupiah)
No. Lapangan Usaha 2010 2012 2014
1 Pertanian Umum 304.777.1 328 279.7 350 722.2
A. Peternakan 38 214.4 41 918.6 45 960.1
Kontribusi (%) 12.54 12.77 13.10
B. Subsektor Pertanian Lainnya 266 562.7 286 361.1 304 762.1
Kontribusi (%) 87.46 87.23 86.90
2 Sektor Ekonomi Lainnya 2 009 681.7 2 290 652.3 2 558 459.3
Total PDB 2 314 458.8 2 618 932.0 2 909 181.5
Sumber: Badan Pusat Statistik diolah
Indonesia. Peran penting dari subsektor peternakan dapat dilihat dari besarnya
memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat, maka produk lainnya juga
bisa dimanfaatkan sesuai dengan komoditas yang dihasilkan oleh ternak tersebut
(Winarso, 2009: 1). Menurut data BPS tahun 2010 menyebutkan bahwa dari 237,6
jiwa penduduk Indonesia, sebanyak 87% atau sekitar 207, 2 juta jiwa
muslim yang mampu untuk berqurban sangat ditekankan, seperti dalam sebuah
hadits riwayat Ahmad (2/231), Ibnu Majah (2/104), Al-Hakim (4/231-232) dari
Abu Hurairah Ra, Beliau berkata, “Barangsiapa yang memiliki kelapangan hidup,
dan dia tidak berkurban, maka jangan dia mendekati tempat shalat kami.’”.
Dalam Islam seorang muslim boleh berqurban dengan kambing atau domba selain
dari sapi.
Adapun anjuran lain dalam Islam yang mewajibkan bagi setiap muslim
untuk melaksanakan aqiqah dengan domba atau kambing seperti dalam hadits
menyuruh mereka agar dilakukan aqiqah untuk bayi laki-laki dengan dua ekor
kambing yang sepadan dan untuk bayi perempuan dengan seekor kambing.” hal
ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seseorang ke dunia
dengan cara menyembelih 2 ekor kambing atau domba untuk anak laki-laki, dan 1
ekor kambing atau domba untuk anak perempuan. Berdasarkan kedua ritual
keagamaan tersebut dapat dilihat, bahwa kambing ataupun domba telah memiliki
Sistem peternakan kambing dan domba di Indonesia ada dua macam, yaitu
2
peternakan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu untuk meningkatkan
berat badan hariannya bisa lebih tinggi, terutama bertujuan untuk menghasilkan
ternak potong. Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH) yang tinggi dapat
mempersingkat waktu pemeliharaan dan lebih cepat mencapai bobot badan siap
potong, meningkatkan mutu daging serta memberikan kesempatan kerja bagi para
dari tahun 2012 – 2016 sebesar 245,4 juta jiwa, 252,2 juta jiwa, dan 258,7 juta
jiwa. Selanjutnya dapat diuraikan lebih jauh bahwa angka produksi daging dari
tahun 2012 – 2016 secara nasional berturut-turut mencapai 2,668 juta ton, 2,925
ribu ton, dan 3,175 juta ton dengan rata-rata konsumsi daging per kapita per tahun
baru mencapai 10,88 kg, 11,60 kg, dan 12,27 kg. Konsumsi daging domba dan
3
kambing sendiri masih sangat rendah, yaitu baru mencapai 0,45 kg/kapita ditahun
2012, 0,43 kg/kapita ditahun 2014, dan 0,44 kg/kapita ditahun 2016. Apabila
perkapita pertahun.
pada usaha penggemukan ternak domba dan kambing yang dibentuk pada bulan
pakan yang diberikan masih bergantung pada pakan alami, meskipun juga sudah
kandang dengan kapasitas 150 ekor domba atau kambing dan 40 ekor sapi yang
Bhumi untuk bisa mendapatkan bakalan domba dan kambing dari pasar ternak,
petani yang memelihara sebagai usaha sampingan, serta dari tengkulak disekitar
4
Usaha penggemukan domba dan kambing juga membutuhkan dana yang
tidak sedikit untuk membiayai investasi dalam jangka panjang. Risiko usaha pada
mengurangi risiko tersebut perlu perhitungan yang tepat agar dana yang
terkadang mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, dimana bobot domba atau
kambing yang lebih besar akan lebih sulit terjual dipasaran. Sehingga dalam
penentukan harga jual domba dan kambing yang sudah melewati proses
atas, maka perlu dikaji lebih mendalam tingkat kelayakan usaha dan sensitivitas
Bogor”.
ini, yaitu:
5
1.3 Tujuan Penelitian
Lumbung Bhumi
Penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis, praktisi dan
akademis.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan layak. Artinya, jika dikaitkan dengan pemanfaatan modal (uang) dari bank
maka pendapatan bersih dari usaha ini mencapai tingkat diatas bunga pinjaman
modal.
Domba dan kambing potong yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh
bakalan yang tersedia. Sumber bakalan sebagi ternak potong dapat berasal dari
anak-anak lepas sapih, yaitu yang berumur muda sekitar 8 bulan. Anak domba dan
kambing jantan lebih cocok digemukkan menjadi ternak potong bila dibandingkan
dengan yang betina karena memiliki pertambahan bobot badan lebih cepat. Anak
domba atau kambing betina lebih baik digunakan untuk mempertahankan atau
meningkatkan populasi. Anak domba dan kambing lepas sapih memiliki fase
:43).
pengebirian. Domba dan kambing yang dipelihara didalam kandang jarang sekali
berjalan-jalan sampai jauh sehingga kukunya tak pernah terasah oleh bebatuan
dan tanah yang keras. Akibatnya kuku akan tumbuh terlalu panjang dan lebih
mengawini betinanya. Domba dan kambing yang telah dikebiri dibesarkan khusus
untuk pemotongan saja. Domba dan kambing jantan muda yang sudah dikebiri,
bisa dipelihara dan dikumpulkan dalam satu kandang dengan domba dan kambing
betina yang sedang tidak bunting. Hal ini bisa dilakukan untuk dapat menghemat
tempat dan beban pengurusannya. Domba dan kambing yang sudah dikebiri,
pertumbuhan dagingnya akan lebih cepat dibanding dengan yang tidak dikebiri.
Mungkin karena sifatnya lebih jinak dan tidak banyak bergerak itulah yang
membuatnya cepat besar dan gemuk. Daging yang dihasilkan mutunya juga baik
sekali dan tidak berbau prengus (bau khas kambing pejantan) yang menyengat.
2.2 Investasi
penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif
panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam
arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik ataupun nonfisik, seperti
untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan tujuan untuk
menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat yang lebih
besar dimasa yang akan datang, selama dua tahun atau lebih. Oleh karena
8
investasi berkaitan dengan pengeluaran dana agar dapat diperoleh manfaat baru
yang akan diterima dimasa mendatang, maka investasi berhadapan dengan risiko,
setidak-tidaknya mengenai:
a. Risiko nilai riil dari uang yang diterima dimasa mendatang tersebut
terhadap rencana usaha yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak
usaha dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka
usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
Menurut Kasmir dan Jakfar (2006:19) paling tidak ada 5 tujuan mengapa
sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan,
yaitu:
Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang karena dimasa
yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang
dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa
dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk
9
meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat kita
b. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan
yang diperlukan, kapan usaha atau proyek dijalankan, dimana lokasi proyek
dapat dilakukan secara sistimatik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan
d. Memudahkan pengawasan
jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar rencana yang telah
10
e. Memudahkan pengendalian
akan terlihat mana hal-hal yang sudah sesuai dengan rencana dan mana yang
Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
berbagai aspek. Setiap aspek untuk bisa dikatakan layak harus memiliki suatu
standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada satu
seluruh aspek yang akan dinilai nantinya. Ukuran kelayakan masing-masing jenis
usaha sangat berbeda misalnya antara jasa dan nonjasa, seperti pendirian hotel
yang digunakan untuk menyatakan layak atau tidaknya adalah sama sekalipun
bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek
manajemen sumber daya manusia, aspek sosial dan ekonomi, aspek lingkungan,
1. Aspek Hukum
Menurut Kasmir dan Jakfar, (2006: 39) tujuan dari aspek hukum adalah
11
yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Sebelum
usaha dijalankan segala prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai
Setiap usaha yang legal sudah tentu harus mengikuti aturan-aturan yang
Surat Keputusan (SK) Dirjen dan Peraturan Daerah (Perda). Dengan mengikuti
aturan-aturan yang ada, maka secara yuridis formal bisnis atau usaha yang akan
Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar
dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal ini
disebabkan aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu
perusahaan. Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak diteliti secara benar,
perusahaan tidak akan pernah tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin kehidupan
Oleh karena itu didalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk perusahaan
yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan berdiri perlu
dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu. Intinya aspek pasar dan
pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki,
struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa yang akan
12
datang serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan (Kasmir dan
3. Aspek Teknis
dan pemasaran hasil produksi seperti lokasi usaha, besaran skala operasional,
Menurut Kasmir dan Jakfar (2006: 217), hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak
teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha
yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri. Jadi
analisis dalam aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam
menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout
Menurut Kasmir dan Jakfar (2006: 12), aspek ini digunakan untuk meneliti
kesiapan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut. Yang
dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang
ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang
struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.
13
Manajemen adalah pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam
implentasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen lainnya. Ia berfungsi
perencanaan itu sendiri, sisi jangka waktu pelaksanaan yang akan di-cover oleh
5. Aspek Sosial
Menurut Kasmir dan Jakfar (2006: 287), setiap usaha yang dijalankan,
tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dan
negatif ini akan dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri,
pemerintah atau masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif
Sedangkan bagi pemerintah dampak positif yang diperoleh dari aspek ekonomi
pemerintah daerah. Sebaliknya dampak negatif tidak akan terlepas dari aspek
ekonomi seperti eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan, masuknya pekerja
14
6. Aspek Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah
yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi
jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun dampak positif. Dampak yang
timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha atau proyek
dilakukan atau baru terlihat beberapa waktu kemudian dimasa yang akan datang.
Dampak lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari
bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan
lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah
ada, baik terhadap fauna, flora maupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu
sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaiknya dilakukan terlebih
dahulu studi tentang dampak lingkungan yang akan timbul. Studi ini juga
mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut (Kasmir dan Jakfar,
2006: 303).
Aspek finansial merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan. Dikatakan
demikian, karena sekalipun aspek lain tergolong layak, jika studi aspek finansial
memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak
Menurut Umar (2005: 178) tujuan menganalisis aspek finansial dari suatu
15
pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan
proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan
dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus. Secara keseluruhan,
Untuk mendanai suatu kegiatan bisnis atau usaha, biasanya diperlukan dana
yang relatif besar. Dana yang diperlukan atau dikeluarkan inilah yang dinamakan
modal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:265), modal usaha adalah
uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan
untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis dapat berasal dari tiga sumber, yakni:
Modal asing adalah modal yang diperoleh dari pihak luar dan biasanya
diperoleh dari hasil pinjaman serta sifatnya sementara. Bagi pelaku usaha modal
asing merupakan utang yang harus dibayar kembali berdasakan jangka waktu
yang disepakati. Modal asing atau pinjaman memberikan keuntungan bagi pelaku
usaha karena nilainya yang tidak terbatas, artinya pelaku usaha dapat mengajukan
modal pinjaman dengan dana yang tidak terbatas ke berbagai sumber selama dana
yang diajukan adalah layak. Selain itu juga dapat memotivasi pelaku usaha untuk
menjalankan usahanya. Hal itu karena beban pelaku usaha untuk mengambalikan
modal pinjaman tersebut. Sumber dana modal asing dapat diperoleh dari:
16
a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik perbankan swasta, pemerintah
Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri
a) Tidak ada biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi
beban.
relatif lama.
modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa orang (yang berperan
sebagai mitra usaha). Modal patungan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha
memperingan dalam penyiapan modal untuk memulai usaha, tetapi hasil dari
usaha harus dibagi kepada pemegang mereka yang memberikan patungan modal
17
b. Jenis-jenis Biaya Usaha
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu
(Mulyadi, 2002:92). Biaya dalam suatu usaha secara umum dapat dikelompokan
menjadi 3, yaitu:
i. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan biaya yang digunakan untuk pembelian dari modal
masa yang akan datang. Biaya investasi pada umumnya dikeluarkan di awal bisnis
yang mau dijalankan. Biaya investasi terdiri dari biaya untuk membeli sumber
daya berwujud (contoh : peralatan, gedung) dan biaya untuk sumber daya tak
sebagai biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh
perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam setiap tahun. Contoh biaya
tetap yaitu; gaji dan jaminan sosial, biaya overhead, bunga pinjaman, penyusutan
alat dan lainya. Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya selaras
dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap tahun. Contoh dari biaya
variabel adalah bahan baku, sarana produksi, bahan pembantu, upah tenaga kerja
18
iii. Biaya Lainnya
Biaya lainnya adalah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha yang tidak
masuk baik dalam biaya tetap maupun biaya variabel, misalnya biaya tak terduga,
Arus kas (cash flow) merupakan arus kas atau aliran yang ada diperusahaan
dalam suatu periode tertentu. Arus kas menggambarkan berapa uang yang masuk
(cash in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Arus kas juga
menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan (Kasmir dan Jakfar, 2006:145). Jenis-jenis Arus kas yang dikaitkan
i. Initial cashflow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-
ii. Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau keluarkan pada saat
iii. Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha
tersebut berakhir.
tidaknya ketika dilakukan evaluasi usaha atau proyek. Evaluasi yang dilakukan
dengan menghitung manfaat dan biaya yang diperlukan sepanjang umur usaha
19
menggunakan kriteria penilaian kelayakan finansial atau investasi. Kriteria
baik tidaknya atau layak tidaknya suatu usaha. Kriteria penilaian investasi yang
digunakan adalah:
Teknik NPV digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu usulan
proyek investasi. Menurut Kasmir dan Jakfar (2006:157) Net Present Value
economic life yang panjang (5, 10, 15 tahun dsb), semua aliran cost dan benefit
selama umur ekonomis proyek tersebut, kita ukur dengan nilai uang sekarang
factor (DF). Menurut Nurmalina et al. (2010: 96) Net Present Value atau nilai
manfaat bersih yang sekarang adalah selisih antara total present value manfaat
dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih
tambahan selama umur bisnis. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan NPV adalah
return (IRR) merupakan suatu penilaian investasi yang digunakan untuk mencari
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
dimasa datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal. Nilai
IRR dapat dicari dengan coba-coba (trial and eror) dengan cara, hitung nilai
20
sekarang dari arus kas dari suatu investasi dengan menggunakan suku bunga yang
wajar, jika nilai investasinya lebih kecil, maka dicoba lagi dengan suku bunga
yang lebih tinggi demikian seterusnya sampai biaya investasi menjadi sama besar.
Sebaliknya, dengan suku bunga yang wajar tadi nilai investasinya lebih besar,
maka coba lagi dengan suku bunga yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai
investasi yang sama besar dengan nilai sekarang. Jika IRR yang didapat ternyata
lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka investasi dapat diterima.
seluruh biaya yang dikeluarkan pada usaha dengan keseluruhan jumlah manfaat
yang diperoleh. Usaha ini dikatakan layak, jika perhitungan Net B/C yang
dilakukan menghasilkan nilai yang lebih besar atau sama dengan satu (Nurmalina
Payback Periode (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
aliran kas, dengan kata lain payback periode merupakan rasio antara initial cash
Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang
diterima. Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback
21
v. Analisis Break Event Point (BEP)
Titik impas (break event point) adalah titik dimana total biaya produksi sama
telah menghasilkan pendapatn yang sama besarnya dengan biaya produksi yang di
Dalam studi kelayakan bisnis tujuan analisis titik impas (BEP) adalah sebagai
berikut : (a) untuk mengetahui berapa jumlah produk minimal yang harus
diproduksi agar bisnis tidak rugi. (b) untuk mengetahui berapa harga terendah
melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu
analisis kelayakan. Tujuan analisis ini adalah untuk menilai apa yang akan terjadi
dengan hasil analisis kelayakan suatu investasi atau bisnis apabila terjadi
unsur-unsur tertentu. Bila nilai unsur tertentu berubah dengan variasi yang relative
dikatakan tidak sensitive terhadap unsur yang dimaksud. Sebaliknya, bila terjadi
22
perubahan kecil saja sudah mengakibatkan perubahan keputusan, maka keputusan
Menurut Umar (2005: 191-193) pada saat kita menganalisis arus kas
hasilnya perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataan.
bisnis dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Untuk dapat
melakukan perhitungan kita dapat merujuk pada bagian pemasaran dan produksi,
(peningkatan harga input atau peningkatan biaya produksi) yang masih dapat
sudah diketahui secara empirik (misal penurunan harga output 20%) bagaimana
value justru perubahan tersebut dicari, misal berapa perubahan maksimum dari
penurunan harga output yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap
layak. Hal ini menunjukkan bahwa harga output tidak boleh turun melebihi nilai
23
pengganti tersebut. Bila melebihi nilai pengganti (switching value) tersebut, maka
Jawa Barat” dengan hasil analisis kelayakan finansal usaha penggemukan domba
dan kambing milik Bapak Sarno pada kondisi sebelum pengembangan memiliki
nilai Net Benefit yaitu 85.570. 875 rupiah sedangkan pada kondisi pengembangan
nilai Net Benefi yang diperoleh yaitu 100.796.700 rupiah. Maka nilai incremental
net benefit yang diperoleh dari usaha penggemukan domba dan kambing yaitu
kambing ini layak untuk dijalankan karena nilai yang diperoleh sesuai dengan
kriteria investasi. Nilai Net Present Value (NPV) lebih besar dari nol yaitu sebesar
1.201.056 rupiah dengan umur usaha delapan tahun. Nilai Net Benefit Cost
Ratio(Net B/C) lebih besar dari satu yaitu 1,012. Nilai Internal Rate of Return
(IRR) adalah 12 persen, sama denga tingkat Discount Rate (DR) yang ditentukan
yaitu 12 persen. Payback Period (PP) yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah
delapan tahun atau sama dengan umur ekonomis usaha yaitu delapan tahun.
dan kambing milik Bapak Sarno masih tetap layak dijalankan dan mendapatkan
keuntungan apabila terjadi peningkatan harga bakalan kambing 0,29 persen dan
24
Nurul Maulina (2015) “Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Buah Naga
Aroma yaitu aspek hukum, aspek pasar, aspek produksi, aspek lingkungan, aspek
sosial, dan aspek manajemen disimpulkan sudah baik dan terkontrol secara teknis
dan manajemen. Usaha pengolahan buah ini memiliki potensi dan prospek
yang baik ke depan, terlihat dari banyaknya permintaan dari konsumen. Produk
untuk meningkatkan produksi dan membantu kota Batam dari sektor devisa
merah menjadi cake buah naga dengan menggunakan dana 100% modal
sendiri, 25% modal pinjaman, 50% modal pinjaman, dan 75% modal pinjaman
selama lima periode dinyatakan layak ditandai dengan nilai NPV pada DF 12%
positif, sedangkan nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga Bank (12%), dan
nilai Net B/C yang di dapatkan lebih besar dari satu. Semakin tinggi modal
pinjaman berbanding terbalik dengan nilai NPV, Net B/C, IRR, PP, dan DPP yang
akan semakin rendah nilainya. Hasil analisis sensitivitas kelayakan usaha cake
buah naga merah pada faktor-faktor perubahan nilai input (harga bahan baku,
harga bahan bakar, harga bahan kemasan naik sebesar 3%), menunjukan bahwa
semakin tinggi kenaikan nilai output berbanding terbalik dengan nilai NPV, Net
B/C, IRR, PP, dan DPP yang akan semakin rendah nilainya. Sedangkan untuk
25
penurunan nilai input 10% dan 20%, semakin rendah nilai input berbanding lurus
dengan nilai NPV, Net B/C, IRR dan DPP yang akan semakin rendah pula.
secara finansial dapat dilihat dari hasil analis pendapatan usaha, dimana hal ini
dilakukan untuk meyakinkan bahwa usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk
dijalankan atau tidak. Penelitian ini juga menganalisis tingkat sensitivitas yang
terjadi jika ada perubahan biaya bakalan yang terjadi dalam menjalankan usaha
dari penerimaan dikurangi dengan biaya produksi dikali dengan harga jual.
Sedangkan biaya produksi berasal dari jumlah antara total biaya tetap dan total
biaya variabel. Adapun penentuan aspek finansial analisis kelayakan usaha ini
menggunakan kriteria investasi yaitu NPV (Net Present Value), B/C Ratio (Benefit
Cost Ratio), IRR (Internal Rate of Return), PP (Payback Periode), dan BEP
aspek nonfinansial seperti aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen sumber daya manusia, aspek social, dan aspek lingkungan. Penentuan
kelayakan aspek nonfinansial dari usaha penggemukan domba dan kambing yang
26
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan antara keadaan di
lapang dengan teori-teori yang terkait melalui studi literature. Berdasarkan uraian
diatas maka gambaran kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 1.
Evaluasi Usaha
Rekomendasi
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Veteran Raya III, Tapos Ciawi Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja
populasi kambing terbesar ketiga setelah Jawa Tengah serta Jawa Timur.
populasi ternak domba dan kambing yang cukup besar di provinsi Jawa
Barat.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik. Data
primer yang didapat mencakup data jumlah produksi, pemasaran, lokasi usaha,
selama umur usaha baik biaya investasi maupun biaya operasional, serta
28
penerimaan dari usaha penggemukan domba dan kambing selama umur ekonomis
usaha. Sedangkan data sekunder yang digunakan diperoleh dari data sejarah
usaha, studi literatur beberapa buku yang berkaitan dengan penelitian, skripsi,
dan Dinas Peternakan, Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia. Selain itu data yang
penggemukan domba dan kambing adalah orang yang tepat dan baik untuk
kajian penelitian ini membahas mengenai analisis kelayakan dari usaha yang
penelitian ini melalui beberapa cara, yaitu observasi, wawancara, dan studi
literatur.
sehingga diperoleh gambaran yang nyata dari keadaan atau kondisi tempat
penelitian.
29
b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-
Lumbung Bhumi.
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif dan
berupa gambaran sistem usaha dan aspek nonfinansial yang terdiri dari aspek
Hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek
metode Net Present Value (NPV ), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C Ratio
program Microsoft Excel. Hasil perhitungan ini akan terlihat layak atau tidak
layak usaha penggemukan domba dan kambing CV Lumbung Bhumi dilihat dari
30
1. Net Present Value (NPV)
dengan PV investasi selama umur investasi. Selisih antara kedua nilai tersebutlah
Kriteria penilaian :
a. Jika NPV > 0, maka usaha tersebut mendapatkan keuntungan dan dapat
b. Jika NPV < 0, maka usaha tersebut tidak mendapatkan keuntungan dan
yang telah dikeluarkan. Dengan kata lain bisnis tersebut tidak untung untuk
ataupun rugi.
Tingkat suku bunga yang digunakan sebesar 15% yang merupakan tingkat
suku bunga rata-rata kredit investasi bank periode 2011-2015 setelah dilakukan
31
Tabel 3. Suku Bunga Kredit Bank Umum Kabupaten Bogor Tahun 2011 – 2015
Tahun Persentase (%)
2011 16.05
2012 18.55
2013 14.29
2014 13.12
2015 12.58
Rata-rata 14.91
Sumber: BPS Kab. Bogor
2. Internal Rate of Return (IRR)
NPV 1
IRR = i1 + x ( i2– i1 )
NPV1 – NPV2
Di mana :
I1 = tingkat bunga 1
I2 = tingkat bunga 2
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return (tingkat bunga
Net B/C Ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan
manfaat bersih yang bernilai negative. Dengan kata lain, manfaat bersih yang
32
Dimana :
Bt = Benefit kotor yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t
n = Umur usaha 0, 1, 2, 3, 4, 5
Kriteria kelayakan :
Apabila Net B/C Ratio lebih besar (>) dari satu maka diterima
Apabila Net B/C Ratio lebih kecil (<) dari satu maka ditolak
(periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha (Kasmir dan Jakfar,
Nilai Investasi
Payback Periode : X 1 tahun
Kas Masuk Bersih
Titik impas (break event point) adalah titik dimana total biaya produksi sama
33
produksi telah menghasilkan pendapatn yang sama besarnya dengan biaya
perubahan yang terjadi yaitu perubahan harga pada komponen biaya variabel
seperti harga bakalan domba dan kambing sebesar 5%, angka tersebut didapat dari
rata-rata angka inflasi nasional tahun 2011 – 2015. Perubahan harga pada
komponen biaya harga bakalan sebesar 2% dan 9% juga akan dilakukan untuk
melihat seberapa besar perbedaan atas perubahan yang akan terjadi bila
mengalami penurunan atau kenaikan pada biaya harga bakalan. Angka tersebut
diperoleh dari nilai inflasi terendah dan tertinggi selama tahun 2011 - 2015 di
Kabupaten Bogor.
34
besar tingkat perubahan dapat di toleransi dari kenaikan harga input, yaitu harga
2. Modal atau biaya investasi awal adalah biaya yang dikeluarkan sebelum
ternak menghasilkan yang meliputi: biaya sewa lahan, biaya kandang dan
obat-obatan, biaya tenaga kerja, rekening listrik dan air, penggunaan bahan
5. Pada analisis sensitivitas dan switching value, uji coba kenaikan harga
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Kabupaten Bogor yang berdiri mulai dari tahun 1936 sampai sekarang yang di
pimpin oleh kepala desa yang di sebut Lurah. Batas wilayah Desa Cileungsi
sebagai berikut :
Jumlah penduduk Desa Cileungsi sebanyak 7.633 jiwa dan 2.232 kepala
keluarga. Desa Cileungsi terbagi dalam 2 (dua) Dusun, 5 (lima) Rukun warga
(RW) dan 30 ( tiga puluh ) Rukun Tetangga (RT). Mayoritas penduduk yang
Desa Cileungsi terdiri dari, petani, pedagang, pegawai negeri, TNI/ Polri,
penjahit, tukang las, tukang ojek, bengkel, sopir angkutan, peternak, dan lain
sebagainya.
Desa Cileungsi memiliki luas wilayah 701,219 Ha dan berada 600 M
diatas permukaan laut dengan Curah hujan 3,5 mm3 per tahun. Tanah yang ada di
Desa Cileungsi memiliki sarana dan prasarana seperti sarana dan prasarana
kesehatan, dan olahraga. Untuk sarana pemerintah desa, Desa Cileungsi memiki
kantor desa, balai pertemuan dan pos kamling. Sarana pendidikan, Desa
PAUD, Sekolah Dasar (SD), SMP, dan SMK. Sedangkan sarana pendidikan Islam
(MTS), Pondok Pesantren (Ponpes), dan Majelis Ta’lim. Untuk sarana kesehatan,
olahraga, Desa Cileungsi memiliki 1 buah lapangan bola dan basket serta 2
perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis. Tujuan utama dari organisasi ini
taraf hidup sesuai dengan kapabilitas mereka masing-masing. Dengan lokasi yang
37
cukup dekat dengan sentra bisnis Jabodetabek, CV Lumbung Bhumi percaya
bahwa perekonomian desa cileungsi akan membaik dan menurunkan jumlah nilai
pemilik atau Kang Bayu ingin memanfaatkan tanah miliknya seluas 2.300 m2
untuk dijadikan sebuah peternakan dan kebun sayuran organik. Setelah melakukan
silaturahmi dan diskusi mengenai perizinan dengan beberapa tokoh adat seperti
ketua Rukun Warga (RW) dan ketua Rukun Tetangga (RT), rencana sang pemilik
mendapat sambutan positif. Namun masih ada sebuah kendala lain, yaitu pemilik
Kang Bayu akhirnya bertemu oleh Kang Herman salah seorang pemilik Yayasan
sebuah Madrasah di Desa Cileungsi. Kang Herman memiliki beberapa SDM yang
cukup terampil yang berasal dari Yayasannya, yaitu tenaga pengajar dan anak
buah lainnya.
sulitnya mencari tenaga kerja yang mau sukarela mengajar dan dibayar atau digaji
anak-anak tersebut dapat mengenyam pendidikan secara gratis. Maka dari itu
Kang Herman menawarkan SDM yang ada dari Yayasannya untuk dapat bekerja
38
SDM desa dan dapat memberikan kompensasi atau insentif bagi guru-guru
menjadi lebih baik dan lebih mandiri. Sebagian profit yang didapatkan oleh CV
Lumbung Bhumi memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai dasar acuan dan
motivasi dalam bekerja dan memberikan pelayanan. Berikut visi dan misi CV
Lumbung Bhumi:
Visi
potensi SDM desa melalui industry agribisnis, sehingga dapat meningkatkan taraf
Misi
39
4.3 Legalitas Usaha
jawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak
sebagai pemodal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada jumlah
Pada aspek hukum hal yang dianalisis adalah bentuk badan hukum suatu
usaha yang dijalankan serta izin yang diperoleh usaha. Usaha ini sendiri sudah
memiliki nama usaha, yaitu CV Lumbung Bhumi. Untuk izin usaha atau legalitas
usaha, CV Lumbung Bhumi baru memiliki izin usaha berbentuk Surat Keterangan
setempat.
1. Potensi Pasar
terbuka lebar, hal ini dapat kita lihat dari besarnya kebutuhan daging yang
mengalami kekurangan pasokan hingga jumlah impor daging domba dan kambing
40
Berdasarkan tabel.5 kita dapat mengetahui bahwa kebutuhan akan daging
domba dan kambing impor selalu meningkat setiap tahunnya, dan peningkatan
impor terbesar terjadi di tahun 2014 dan 2015. Data impor tersebut bahwasannya
baru mengenai data impor daging domba dan kambing, dimana kita tahu di
yang di setiap tahunnya mengadakan kegiatan hari raya Idul Adha atau kurban.
Berangkat dari permasalahan besarnya jumlah impor daging domba dan kambing,
serta dua kegiatan keagamaan tersebut, membuat pemilik percaya diri akan
potensi pasar yang masih cukup besar untuk menjalankan dan mengembangkan
2. Bauran Pemasaran
biasa disebut bauran pemasaran atau marketing mix. Strategi bauran pemasaran ini
terdiri dari 4P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan
a. Produk
41
pemeliharaan. Menjaga kebersihan kandang dan ternak, pemberian pakan
secara teratur pemberian obat dan vitamin atau jamu merupakan penanganan
produknya, ketika bakalan domba dan kambing baru sampai akan langsung
terjadinya stress pada bakalan, sehingga kualitas produk akan terjaga dan tidak
mengalami penurunan.
Bakalan domba dan kambing yang baru datang biasanya dipisahkan dan
diamkan selama satu hari untuk selanjutnya diberikan obat cacing, vitamin
ataupun jamu. Domba dan kambing yang baru datang biasanya juga
menghindari adanya kutu dan penyakit kurap. Sehingga domba dan kambing
pun akan menjadi lebih segar dan memiliku nafsu makan yang baik.
b. Harga
42
menjual ternak dengan bobot hidup 18 kg – 35 kg untuk domba dan 25 kg –
35 kg untuk kambing. Harga untuk setiap domba dan kambing pun berbeda-
beda baik dari bobot dan jenis kelaminnya, semakin berat bobot ternak maka
akan semakin tinggi pula harganya. Adapun ternak dengan jenis kelamin
Harga domba dan kambing pun juga memiliki trend tersendiri ketika hari
raya idul adha. Menurut pemilik CV Lumbung Bhumi, ketika hari raya idul
adha tiba harga bisa mengalami peningkatan sebesar 50% dari sebelumnya.
Kenaikan pun biasanya sudah terjadi dari tiga bulan sebelum hari raya idul
adha, hal ini didasari dari jumlah permintaan domba dan kambing yang sangat
yang terjadi pada ternak domba dan kambing memang tidak bisa diperkirakan,
c. Tempat
kandang dengan akses menuju tol Ciawi sekitar 12,8 km. Domba dan kambing
ke pasar atau konsumen melalui jalur yang efektif dan pada tempat yang tepat.
produk domba dan kambing hingga sampai pada target pasar atau konsumen.
43
Konsumen dapat langsung datang ke lokasi usaha untuk melihat dan memilih
langsung domba dan kambing sesuai kriteria yang diinginkan. Konsumen juga
Bhumi akan mencarikan dan memberikan pilihan yang ada dengan cara
mengirimkan foto domba dan kambing yang ada sesuai atau menyerupai
keperluan hotel, restoran dan catering berasal dari wilayah Jakarta dan Bogor.
d. Promosi
memberikan informasi seputar jenis produk dan jasa yang ditawarkan agar
website dan media sosial sebagai sarana informasi yang dapat dengan mudah
seperti harga domba dan kambing serta penawaran promosi harga dan jasa.
Promosi harga dan jasa biasanya diberikan CV Lumbung Bhumi dengan paket
44
didistribusikan langsung ke desa sekitar lokasi kandang. Keuntungan yang
serta konsumen tidak perlu menambah biaya potong atau jagal serta CV
Lumbung Bhumi pun juga memberikan dokumentasi berupa foto dan video
konsumen.
usaha dengan sarana dan prasarana, layout kandang, perlengkapan serta proses
i. Penentuan Lokasi
domba dan kambing, perlu diperhatikan lokasi tempat usaha akan dilaksanakan.
Lokasi tersebut sebaiknya sesuai untuk penggemukan domba dan kambing, baik
secara teknis, ekonomis, maupun sosial. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan lokasi seperti tidak terkena perluasan kota, transportasi yang
mudah ke daerah pemasaran, harus ada sumber air, sumber pakan mudah didapat,
lama dimiliki oleh pemilik, dimana lahan yang berlokasi di Desa Cileungsi
45
sendiri sudah mendapatkan izin berupa Surat Keterengan Domisili Usaha.
aturan Rencan Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Bagian Wilayah
III, Tapos Ciawi Bogor memiliki akses yang mudah dan jarak yang dekat ke
yaitu JABODETABEK.
c. Sumber Air
Kandang CV Lumbung Bhumi memiliki dua sumber air, yaitu air tanah dan
pam jaya. Air tanah yang didapatkan diambil menggunakan bantuan mesin
pompa air dan CV Lumbung Bhumi juga berlangganan air bersih yang
berasal dari perusahaan Pam Jaya. Sehingga kebutuhan akan air bersih di
kandang sudah memadai dan mencukupi untuk ternak dan juga karyawan.
berupa pakan hijauan dan bahan pakan konsentrat. Pakan hijauan didapatkan
Bhumi, namun hal ini sudah diperhitungkan oleh pemilik sehingga tidak ada
46
konsentrat didapatkan dari rekan sesama peternak yang memang membuat
Jarak dari gerbang atau pintu kandang domba dan kambing CV Lumbung
namun hal itu sudah menjadi perhatian awal ketika membangun kandang
f. Keadaan Iklim
signifikan pada hampir sebagian besar bulan dalam setahun, dan musim
Ciawi sebesar 27.3 °C. Curah hujan tahunan rata-rata adalah 3500 mm.
Iklim ini cocok untuk usaha penggemukan domba dan kambing, dimana
kisaran iklim normal pada hewan ternak di derah tropis berkisar 10°-27° C.
ekor domba atau kambing.,Akses kandang sendiri memiliki 2 pintu masuk, yaitu
pintu depan dan belakang. Pintu depan merupakan pintu utama yang memiliki
jalan lebih besar sehingga mobil pun aksesnya mudah untuk keluar atau masuk
47
untuk mengangkut ternak, pakan, dan sebagainya. Sedangkan pintu belakang
lebih dekat untuk menjangkaunya, namun akses jalan tersebut tidak lebar dan
hanya muat untuk pejalan kaki atau satu sepeda motor. Berikut layout Kandang
sapi, namun karena keterbatasan sumber daya modal dan manusia biasanya
penggemukan hanya dilakukan menjelang hari raya idul adha. Di lahan tempat
yang dapat menjadi tempat berlindung dan bernaung pengurus dan penjaga
48
iii. Teknik Penggemukan
a. Kandang
kandang panggung, dimana lantai pada kandang tipe ini terletak di atas tanah
(ada kolong). Fungsi kolong dari kandang panggung sendiri untuk menampung
memiliki curah hujan cukup tingggi dan memiliki permukaan tanah yang
lembap. Lantai kandang dibuat bercelah selebar 1-1,5 cm agar kotoran domba
membersihkannya.
Kandang panggung pun memiliki 2 tipe yaitu kandang koloni dan kandang
batre, yaitu kandang yang menempatkan domba dan kambing secara individu.
domba dan kambing pun menjadi lebih terbatas, sehingga tidak banyak energi
yang hilang akibat dari aktivitas yang tidak perlu. Atas pertimbangan tersebut,
i. Tempat Pakan
Tempat pakan disediakan dalam kandang domba dan kambing supaya pakan
tidak tercecer dan tercampur dengan kotoran. Tempat pakan juga dibuat dan
49
diletakkan sedemikian rupa untuk memudahkan dan efisiensi dalam
ada di CV Lumbung Bhumi terbuat dari kayu dan bambu yang menyerupai
ii. Peralatan
melakukan seleksi satu persatu dengan melihat ciri-ciri fisiknya. Hal utama
yang harus diperhatikan yaitu domba dan kambing sehat dan tidak ada cacat,
berat minimal 13-15 kg, umur bakalan domba dan kambing sekitar 7-10
bulan dimana gigi susu belum berganti, serta harga disesuaikan dengan
cepat. Pertambahan bobot badan diperoleh dari selisih bobot badan awal
50
diperoleh CV Lumbung Bhumi biasanya dari daerah Bogor, Sukabumi, dan
Garut.
iv. Pakan
lain terdiri dari pakan, teknik pemeliharaan, kesehatan, dan iklim. Antara
domba yang tinggi sulit tercapai tanpa pemberian pakan yang memenuhi
Lumbung Bhumi terdiri dari 2 jenis pakan, yaitu pakan berserat berupa
hijauan dan pakan penguat berupa konsentrat. Pakan hijauan terdiri dari
konsentrat terdiri dari kulit kopi, tepung jagung, dedak, bungkil sawit,
tepung gaplek, tepung roti tawa, kopra, susu buku atau sereal, bungkil
mix, dan garam. Pakan yang diperoleh untuk penggemukan domba dan
kambing pun berbeda-beda. Untuk pakan hijauan diperoleh dari hutan yang
letaknya cukup jauh dari desa dan dari petani lingkungan sekitar dengan cara
sebagai alat tukar yang dapat digunakan oleh petani sebagai pupuk kandang.
51
Sedangkan pakan konsentrat diperoleh dari mitra peternakan CV Lumbung
Bhumi yang berasal dari daerah bantar kambing. Hal ini dilakukan untuk
sendiri.
v. Penggemukan
a) Persiapan Kandang
dari sisa pakan dan kotoran. Cara membersihkannya bisa dengan disiram
atau dicuci dengan menggunakan selang atau sprayer agar debu, sisa
b) Penimbangan Ternak
untuk mengetahui kembali bobot awal dan harga dasar pembelian per
52
c) Pencukuran Bulu
Pencukuran bulu disini hanya berlaku pada domba dan tidak berlaku
mengurangi stress panas yang diakibatkan dari cuaca, dan juga bertujuan
d) Memandikan Ternak
telebih dahulu. Hal ini merupakan pencegahan bulu-bulu dari domba dan
domba dan kambing. Meningkatnya daya tahan tubuh dari domba dan
dan mengobati domba dan kambing dari cacing atau endoparasit yang
53
dapat mengganggu saluran pencernaannya. Adapun antibiotik juga perlu
f) Kebersihan Kandang
Kebersihan kandang domba dan kambing harus selalu terjaga, hal ini
kotoran domba dan kambing dibersihkan pada waktu pagi ataupun sore
hari.
g) Pemberian Pakan
Pemberian pakan setiap harinya dilakukan dua kali, yaitu disiang hari
konsentrat dan 10% pakan hijauan dari berat bobot domba dan kambing
h) Pemanenan
54
diraba atau dipegang sehingga dapat dirasakan tonjolan ruas tulang
tonjolan tulang belakang dibandingkan ternak yang lebih kurus, hal ini
dikarenakan lapisan daging atau lemaknya. Selain itu ciri fisik lainnya
juga dapat terlihat dari tinggi, panjang dan lingkar badan ternak. Namun,
vi. Penyakit
genetika yang bagus, dan kondisi lingkungan yang mendukung tidak akan
mengalami pertumbuhan, domba dan kambing yang sakit dalam jangka yang
antibiotic dan obat cacing yang dilakukan secara berkala. Adapun beberapa
penyakit dan parasit yang sering menyerang domba dan kambing, yaitu:
Penyakit
Diare
Penyebab dari penyakit ini biasanya terjadi karena adanya gangguan pada
55
rusak, serta lingkungan atau udara dingin. Gejala klinisnya: ternak tampak
lesu, lemah dan juga pucat. Kotoran berwarna hijau muda, hijau
Kudis
penyakit ini akan menyerang area disekitar telinga dulu, kemudian baru
bisul pada kulit kambing, kemudian kulit yang berbercak akan mulai
menebal, mengeras dan bersisik serta gatal. Karena rasa gatal, si kambing
kambing.
Orf
Domba dan kambing yang terkena orf ditandai dengan adanya luka
disekitar mulut domba ataupun kambing. Akibat dari serangan ini, nafsu
makan domba dan kambing menurun. Penyakit ini mudah menular, ternak
56
Kembung
Kembung merupakan jenis penyakit yang sering dialami oleh domba dan
kambing yang diberi pakan rumput. Rumen domba dan kambing dipenuhi
oleh gas yang terjebak dan tidak dapat keluar. Gejala yang muncul ketika
diberikan pada siang atau sore dan malam hari dan tidak memberikan
Parasit
Cacing
Jenis cacing yang selalu menyerang domba dan kambing adalah cacing
bulat dan cacing hati. Cacing ini akan menghisap sari makanan yang
lambat karena sari makanannya dihabiskan oleh cacing. Domba dan kambing
yang cacingan akan diberikan obat cacing. Untuk pencegahan pemberian obat
Kutu
Kutu adalah jenis parasit yang bersarang di sela-sela bulu domba dan
kambing. Kutu akan menghisap darah domba dan kambing melalui permukaan
kambing merasa tidak nyaman. Dalam kondisi yang parah, gigitan kutu juga
57
terhadap kutu tersebut maka peternakan ini melakukan pencukuran bulu agar
untuk mencapai keberhasilan dan tujuan dari visi dan misi sebuah perusahaan.
Struktur organisasi dan job description serta sistem gaji dan insentif yang ada
oleh Kang Bayu sebagai pemilik sekaligus pemimpin CV. Lumbung Bhumi yang
usaha. Usaha ini memiliki lima orang karyawan tetap yang merupakan masyarakat
keamanan dan logistik. Struktur organisasi CV. Lumbung Bhumi dapat dilihat
58
Gambar 3. Struktur Organisasi CV. Lumbung Bhumi
a. Pemilik
b. Pengelola Operasional
c. Pembelian
kambing, obat-obatan dan jamu, serta antar jemput ternak dan daging.
d. IT dan Pemasaran
Bagian ini bertugas untuk mempersiapkan dan mengatur website, desain grafis
dan social media sebagai sarana pemasaran. Selain itu bagian ini juga bertugas
59
e. Dapur
Bagaian ini bertugas untuk memasak dan pengemasan nasi box untuk
setiap harinya. Bagian ini juga bertugas untuk memberikan obat dan vitamin
g. Keamanan
h. Logistik
Tugas bagian logistik adalah melakukan pengadaan barang dan jasa untuk
tugas perusahaan.
Bagian ini di isi oleh karyawan lepas (freelancer), tugas yang harus dilakukan
Selain itu, bagian ini juga bertanggung jawab untuk melakukan maintenance
60
j. Media Sosial dan Customer service
Tugas bagian ini adalah mengelola media sosial yang ada untuk memberikan
lepas, dimana sistem gaji dan insentifnya pun berbeda. Sistem gaji yang diberikan
bagi karyawan tetap biasanya diberikan setiap di awal bulan, sedangkan untuk
insentifnya sendiri biasa diberikan ketika hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Sistem gaji yang diberikan bagi karyawan lepas biasanya berbentuk upah, yakni
pembayaran diberikan ketika pekerjaan telah selesai dikerjakan pada waktu yang
utama dari organisasi ini adalah membuat suatu wadah untuk mengembangkan
masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja tetap sebanyak
5 orang dan pekerja tambahan sebanyak kurang lebih 50 orang disetiap ada
61
katering untuk pemesanan aqiqah yang semua pekerjanya berasal dari warga
sekitar.
desa Cileungsi, kecuali dibagian divisi IT dan Pemasaran. Merujuk pada gambar.3
yaitu struktur organisasi, disana kita dapat melihat bagian dapur. Untuk bagian
untuk memiliki penghasilan sendiri. Walaupun tidak setiap hari dan hanya bekerja
ketika ada pesanan katering aqiqah saja, ibu-ibu rumah tangga merasakan dampak
positif dari keberadaan CV Lumbung Bhumi. Karyawan lain selain dari divisi IT
dan Pemasaran yang juga berasal dari warga sekitar merasakan hal yang sama
Adapun hal yang dirasakan bagi warga sekitar adalah saat tibanya hari
raya idul adha, dimana CV Lumbung Bhumi memiliki program qurban di desa.
menjual dan menyalurkan langsung hewan qurban yang telah dibeli konsumen
di desa cileungsi. Untuk tahun 2016 sendiri, program qurban desa telah berhasil
mendistribusikan daging hasil qurban kepada 410 KK atau 4 RT untuk warga desa
izin usaha peternakan untuk melihat dampak terhadap lingkungan melalui analisis
62
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL dan UPL). Namun CV Lumbung Bhumi belum memperoleh izin
tersebut dan hanya menggunakan Surat Keterangan Domisili Usaha serta Surat
yang ditimbulkan dari usaha penggemukan domba dan kambing adalah aroma tak
sedap yang bersumber dari kotoran ternak. Namun karena jarak antara kandang
tak sedap tersebut tidak sampai tercium ke wilayah sekitar pemukiman. Namun
atau Kotoran dan limbah seperti sisa pakan ternak oleh CV Lumbung Bhumi
diolah untuk dijadikan sebagai pupuk. Pembuatan pupuk dari kotoran dan sisa
pakan ternak memang sampai saat ini belum dijadikan sebagai penghasilan
sebuah pupuk yang berkualitas. Sehingga pupuk yang dihasilkan hingga saat ini
menginginkannya.
63
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelayakan suatu usaha untuk melihat prospek kedepannya, dimana aspek ini
mengkaji tingkat kelayakan suatu usaha dari sisi keuangan perusahaan. Analisis
penilaian kelayakan investasi yaitu NPV, Net B/C Ratio, IRR, Payback Period dan
BEP. Bersadarkan dari kriteria penilaian investasi yaitu NPV, Net B/C Ratio, IRR,
Payback Period dan BEP. Untuk menganalisis kriteria tersebut digunakan arus
manfaat (inflow) dan arus biaya (outflow). Kedua arus atau aliran kas tersebut
layak atau tidak usaha dijalankan kedepannya apabila terjadi peningkatan biaya
kambing pada CV Lumbung Bhumi selama 2 tahun berdasarkan umur usaha yang
domba dan kambing selama 3 periode yang dimulai dari bulan april. Hal ini
64
CV Lumbung Bhumi membutuhkan waktu selama 3 bulan untuk penggemukan.
Lumbung Bhumi berasal dari penjualan domba dan kambing yang telah
dengan daya jual yang bersaing dipasaran. Arus penerimaan pada CV Lumbung
tiga periode dalam satu tahun. Persiapan usaha seperti lahan, kandang, saung,
65
perizinan, peralatan dan lain sebagainya menjadi sebuah alasan dalam proses
penggemukan, total ternak yang digemukkan berjumlah 295 ekor yang terdiri dari
180 ekor domba dan 115 ekor kambing. Adapun harga jual ternak domba dan
dikarenakan harga bakalan ternak dan permintaan pasar meningkat, hal ini
dikarenakan pada periode tersebut bertepatan dengan adanya perayaan hari raya
Idul Adha.
dalam satu tahun. Jika pada tahun sebelumnya total ternak yang digemukkan
sebanyak 295 ekor, maka ditahun kedua total ternak yang digemukkan bertambah
sebesar 85 ekor menjadi 380 ekor yang terdiri dari 255 ekor domba dan 125 ekor
kambing. Peningkatan harga jual pada tahun kedua pun mengalami peningkatan
pada periode ke tiga dan dengan jumlah nominal peningkatan yang sama. Namun,
penurunan harga jualnya hanya turun Rp 400.000 untuk domba dan Rp 250.000
untuk kambing.
membiayai kegiatan usaha baik pada saat usaha tersebut sedang berjalan maupun
66
saat pertama usaha tersebut didirikan. Komponen biaya yang dikeluarkan
1. Biaya Investasi
saat menjalankan usaha yang tidak dapat habis dalam satu kali periode produksi.
pembangunan gudang dan saung, biaya instalasi listrik dan air, biaya pembelian
website. Biaya investasi yang telah dikeluarkan oleh CV Lumbung Bhumi dapat
Tabel 8. Biaya Investasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung Bhumi
Umur Harga/ satuan Jumlah Biaya Penyusutan/
No. Uraian Satuan Jumlah Nilai Sisa
Ekonomis/ thn (Rp) (Rp) Tahun
1 Tanah Meter 2,300 50,000 115,000,000 - -
2 Perizinan Usaha 1 1 700,000 700,000 - -
3 Kandang Unit 2 3 5,000,000 10,000,000 1,000,000 3,000,000
4 Gudang Unit 1 6 9,000,000 9,000,000 2,000,000 1,166,667
5 Saung Unit 1 8 10,000,000 10,000,000 2,000,000 1,000,000
6 Instalasi Listrik Watt 700 8 200,000 200,000 - -
7 Instalasi Air 1 6 2,000,000 2,000,000 1,000,000 166,667
8 Mobil pick up (bekas) Unit 1 5 25,000,000 25,000,000 10,000,000 3,000,000
9 Mobil (bekas) Unit 1 5 35,000,000 35,000,000 17,000,000 3,600,000
10 Motor (bekas) Unit 3 5 2,000,000 6,000,000 800,000 240,000
11 Sabit Unit 3 2 50,000 150,000 - -
12 Garpu Garuk/ Sampah Unit 1 2 75,000 75,000 - -
13 Sekop Unit 2 2 50,000 100,000 - -
14 Mesin Cukur Unit 1 6 2,500,000 2,500,000 1,000,000 250,000
15 Ember/ Tong Unit 3 6 100,000 300,000 - -
16 Sepatu Boots Pasang 3 6 85,000 255,000 - -
17 Selang air meter 10 6 14,000 140,000 50,000 15,000
18 Website unit 1 5 5,000,000 5,000,000 1,000,000 800,000
TOTAL 221,420,000 35,850,000 13,238,333
67
a. Tanah
pembelian tanah girik di Kecamatan Ciawi Desa Cileungsi dengan lebar kurang
lebih mencapai 2.300 m2. Tanah tersebut dibeli dengan harga Rp 50.000/ m2
persyaratan karyawan untuk usaha harus berasal dari sekitar Desa Cileungsi.
Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk investasi tanah sebagai lahan usaha sebesar
Rp 115.000.000. Tanah tidak memiliki umur ekonomis usaha, bahkan nilai tanah
b. Perizinan Usaha
atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi. Hal ini untuk
kerjasama dengan pihak lain. Izin usaha yang dimiliki oleh CV Lumbung Bhumi
yaitu berbentuk Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) yang diberikan oleh
selama setahun dan harus diperbarui setiap tahunnya dengan mengeluarkan biaya
c. Kandang
kambing setelah tanah, karena kandang merupakan tempat dimana proses kegiatan
usaha berlangsung setiap harinya. Proses penggemukan domba dan kambing dari
68
awal pembelian bakalan hingga penjualan hasil penggemukan dilakukan
d. Gudang
Gudang yang dibangun merupakan gudang permanen yang memiliki dinding dan
e. Saung
Saung berfungsi sebagai tempat berteduh dan istirahat para karyawan yang
mengurusi bagian kandang, sehingga letak saung pun berdekatan dengan kandang.
Saung yang dibangun merupakan bangunan semi permanen yang terbuat dari
10.000.000,.
f. Instalasi Listrik
subsidi dari PLN sehingga hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 200.000 untuk
900 watt.
g. Instalasi Air
pengeboran untuk mendapatkan sumber air. Untuk menyalurkan air sumber tanah
69
hasil pengeboran, CV Lumbung Bhumi membeli mesin pompa air. Biaya untuk
instalasi dan pembelian mesin pompa air sebesar Rp 2.000.000,. Namun, ketika
berlangganan air bersih dengan murah tanpa harus mengeluarkan biaya instalasi
h. Mobil Pick Up
kambing saat pembelian dan pengantaran domba dan kambing hasil penggemukan
kepada konsumen. Mobil ini juga digunakan untuk mengangkut rumput sebagai
pakan untuk ternak. Mobil jenis pick up ini merupakan mobil gadai milik warga
sekitar dengan biaya sebesar Rp 25.000.000. Namun karena sang pemilik tidak
dapat menebus kembali sesuai tenggat waktu yang telah disepakati mobil tersebut
sudah seperti menjadi milik bersama, antara CV Lumbung Bhumi dan sang
i. Mobil
hasil penggemukan yang telah disembelih atau sudah diolah sesuai keinginan
merupakan mobil gadai milik warga sekitar dengan biaya sebesar Rp 35.000.000.
Namun karena sang pemilik tidak dapat menebus kembali sesuai tenggat waktu
yang telah disepakati mobil tersebut sudah seperti menjadi milik bersama, antara
CV Lumbung Bhumi dan sang pemilik mobil atau pihak disebut pihak pertama.
70
j. Motor
tidak jauh berbeda dengan mobil, dimana motor gadai sebesar Rp 2.000.000 per
motornya yang tidak dapat dibayarkan oleh pihak pertama dengan masing-masing
1 motornya.
k. Sabit
Sabit atau arit digunakan untuk memotong rumput atau pakan hijauan.
Selain itu sabit ini juga digunakan untuk membersihkan menata tanaman liar
l. Sekop
yang dibutuhkan pada usaha penggemukan domba dan kambing sebanyak 2 buah
dengan harga perbuahnya Rp 50.000. Maka biaya yang dibutuhkan untuk 2 buah
m. Mesin Cukur
sudah terlalu tebal. Hal ini dilakukan untuk pencegahan penyakit kulit yang
diakibatkan kotoran yang menempel pada bulu domba ataupun kambing. Biaya
71
yang dikeluarkan untuk membeli mesin cukur sebesar Rp 2.500.000 dengan umur
ekonomis 6 tahun.
n. Ember/ Tong
Ember atau tong berfungsi untuk menampung air ketika ingin memandikan
ternak ataupun saat membersihkan kandang dari sisa kotoran pakan dan ternak.
Ember atau tong yang dimiliki oleh CV Lumbung Bhumi berjumlah 3 buah
o. Sepatu Boots
Sepatu boots karet digunakan untuk melindungi kaki dari kotoran dan benda
tajam disekitar kandang. Hal ini juga meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam
kerja yang dapat menyebabkan infeksi atau penyakit yang terjadi dari keselahan
saat kerja. Sepatu boots yang dimiliki oleh CV Lumbung Bhumi berjumlah 3
p. Selang Air
kandang dari sisa kotoran pakan dan ternak. Selang yang dimiliki oleh CV
Lumbung Bhumi memiliki panjang sekitar 10 meter dengan harga per meternya
q. Website
72
2. Biaya Operasional
biaya operasional yang terdapat di CV Lumbung Bhumi dapat dilihat pada tabel 9.
73
a. Bakalan
180 ekor domba dan 115 ekor kambing. Harga beli bakalan domba dan kambing
berat badan berkisar 15-18 kilogram. Total biaya yang dikeluarkan oleh CV
125 ekor kambing. Rata-rata harga pembelian bakalan domba sebesar Rp 902.500
dan bakalan kambing sebesar Rp 931.500, dengan berat badan berkisar 15-18
kilogram. Total biaya yang dikeluarkan oleh CV Lumbung Bhumi pada tahun
sebesar Rp 116.655.000,.
b. Pakan
berupa pakan hijauan dan bahan pakan konsentrat. Pakan hijauan didapatkan
Bhumi belum bisa membuat pakan konsentrat sendiri. Untuk Pakan Konsentrat
yang digunakan pun ada dua jenis yaitu pakan konsentrat jenis TF87 dan TF88
dengan komposisi bahan yang terbuat dari kulit kopi, pollard, tepung jagung,
dedak, bungkil sawit, tepung gaplek, tepung roti tawa, kopra, susu buku atau
74
janggel, lagantor dan garam. Untuk harga pakan konsentrat TF87 perkilogram
biaya untuk jenis pakan konsentrat TF87 sebesar Rp 18.000.000 dan jenis pakan
pada tahun pertama menjadikan kuantitas dan biaya yang dikeluarkan pun lebih
sedikit. Untuk jenis pakan konsentrat TF87 membutuhkan pakan sebanyak 13.500
27.000.000,.
c. Obat-obatan
memberikan vitamin atau obat cacing dan antibiotik serta obat mata untuk
Pemberian obat cacing atau vitamin dilakukan ketika bakalan domba dan kambing
tiba beberapa hari dikandang penggemukan dan beberapa hari setelahnya baru
diberikan antibiotik. Obat mata diberikan pada ternak domba dan kambing yang
75
Pemberian vitamin dan antibiotik untuk setiap ternak sebanyak 40 gram
vitamin dan 40 gram antibiotik. Biaya yang dikeluarkan untuk 4 liter vitamin atau
obat cacing dan antibiotik sebesar masing-masing Rp 210.000,. Total biaya yang
dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp 1.260.000 untuk 24 liter vitamin dan
antibiotik dan total biaya pada tahun kedua sebesar Rp 1.680.000 untuk 32 liter
Berbeda dengan pemberian vitamin dan antibiotik, obat mata baru diberikan
ketika ternak domba dan kambing sudah mengalami penyakit pada bagian mata.
Pengobatan untuk sakit mata pada ternak diberikan 2-3 tetes setiap pagi dan sore
hari sampai sakit yang diderita oleh ternak mengalami kesembuhan. Biaya yang
15.000,. Total biaya yang dibutuhkan pada tahun pertama penggemukan sebesar
d. Gaji
Gaji adalah upah yang dikeluarkan dari usaha penggemukan domba dan
pengelola kandang, dan penjaga keamanan. Gaji yang diberikan untuk pengelola
Divisi Kandang dan keamanan yang terdiri dari 4 orang diberikan gaji per
76
e. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan bonus diluar hasil kerja yang
diberikan kepada karyawan CV Lumbung Bhumi dan diberikan hanya pada saat
menjelang hari raya Idul Fitri. Tunjangan yang diberikan oleh CV Lumbung
Bhumi yaitu sebesar satu bulan gaji dari setiap karyawannya. Sehingga total biaya
mencapai Rp 8.000.000,.
f. Rekening
Rekening listrik tetap yang dikeluarkan setiap bulan sebesar Rp 80.000,. Biaya
tetap listrik perbulan diantaranya berupa biaya beban listrik dan pemakaian
tetap listrik yang dikeluarkan sebesar Rp.720.000. Sedangkan biaya listrik pada
Rekening lainnya yaitu untuk kebutuhan pulsa dan internet dengan biaya
g. Air
Kandang CV Lumbung Bhumi memiliki dua sumber air, yaitu air tanah dan
pam jaya. Air tanah yang didapatkan diambil menggunakan bantuan mesin pompa
air, biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan air tanah sudah termasuk kedalam
biaya penggunaan listrik. CV Lumbung Bhumi juga berlangganan air bersih yang
berasal dari perusahaan Pam Jaya. Biaya berlangganan air pam sebulannya
77
mencapai Rp 20.000 dengan ketentuan Rp 10.000/ 100 m3, sehingga biaya yang
dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp 180.000 dan pada tahun kedua sebesar
Rp 240.000,.
Biaya tetap bahan bakar minyak yang dikeluarkan setiap harinya sebesar Rp
50.000, sehingga setiap bulannya sebesar Rp.1.500.000. Biaya tetap bahan bakar
motor dan mobil yang digunakan untuk berbelanja bahan dan keperluan
transportasi kelompok lainnya. Biaya bahan bakar minyak yang dikeluarkan pada
tahun pertama sebesar Rp. 13.500.000,. Sedangkan biaya tetap bahan bakar
i. Karung Bekas
perhitungan biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama dengan massa 3 kali
j. Sarung Tangan
78
setiap bulannya dengan biaya sebesar Rp 30.000 untuk 3 buah sarung tangan.
Biaya yang yang dikeluarkan pada tahun pertama dan kedua sebesar Rp 90.000
dan Rp 120.000,.
k. Pajak
Pajak yang dibayarkan oleh CV Lumbung Bhumi setiap tahunnya yaitu pajak
kendaraan seperti motor dan mobil, serta pajak bumi dan bangunan. Pajak untuk
mobil pickup dan mobil grandmax dalam satu tahunnya sebesar Rp 2.743.000,
sedangkan untuk tiga buah sepeda motor sebesar Rp 600.000 dan pajak bumi dan
l. Pemeliharaan Kendaraan
beberap bulan sekali atau melihat dari kondisi dari kendaraan tersebut apabila
kendaraan dirasa kurang stabil saat dikendarai. Biaya tetap yang ditaksir untuk
dan mobil grandmax, dan Rp 900.000 untuk tiga buah sepeda motor.
kelayakan usaha dari aspek finansial. Modal usaha penggemukan domba dan
kambing CV Lumbung Bhumi berasal dari modal sendiri, sehingga suku bunga
yang digunakan adalah suku bunga kredit bank umum Kabupaten Bogor selama 5
tahun, rata-rata dari tingkat suku bunga pada tahun 2011 - 2015 yaitu sebesar 15%
79
setelah dilakukan pembulatan dari 14.91%. Kriteria kelayakan yang digunakan
dalam analisis finansial yaitu NPV, Net B/C Ratio, IRR, Payback Period, dan
BEP. Hasil perhitungan kelayakan finansial dapat dilihat pada tabel 10.
15% akan diperoleh nilai Net Present Value (NPV) > 0 yaitu sebesar 193.506.820
yang artinya usaha penggemukan domba dan kambing CV Lumbung Bhumi ini
layak untuk di jalankan. Nilai NPV Rp. 190,671,572,- juga menunjukan manfaat
bersih yang diterima selama umur bisnis 2 tahun. Nilai Internal Rate of Return
(IRR) yang diperoleh dari analisis kelayakan finansial usaha penggemukan domba
dan kambing CV Lumbung Bhumi sebesar 75,22% dimana nilai IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga yang berlaku yaitu (15%). Nilai IRR tersebut menunjukan
sebesar 76,24%.
nilai IRR yang dihasilkan lebih dari tingkat suku bunga yang berlaku. Nilai Net
Benefit Cost Ratio (Net B/C) pada usaha ini diperoleh Net B/C > 1 yaitu sebesar
1,86 yang menyatakan bahwa setiap Rp. 1,- biaya yang di keluarkan
menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp. 1,86,. Berdasarkan kriteria Net B/C
80
usaha penggemukan domba dan kambing CV Lumbung Bhumi layak untuk
dijalankan, karena hasil perhitungan Net B/C > 1 yaitu 1,86. Usaha penggemukan
domba dan kambing CV Lumbung Bhumi ini memiliki Nilai Payback Period (PP)
selama 0,76 tahun atau 9 bulan yang artinya modal investasi yang telah di
tanamkan oleh pemilik CV Lumbung Bhumi akan kembali setelah 9 bulan sejak
dikatakan layak, karena modal investasi yang telah ditanamkan kembali sebelum
928.754.456 dan total produksi domba dan kambing yang diperoeh CV Lumbung
Bhumi dalam satu tahun sebesar 380 ekor domba dan kambing, Dengan demikian
hasil analisis BEP Harga diketahui bahwa nilai BEP Harga yang diperoleh adalah
maka usaha akan mengalami kerugian, apabila usaha penggemukan domba dan
928.754.456, dan harga jual yang diperoleh oleh CV Lumbung Bhumi terdapat
jual sebesar Rp 2.193.750. Dengan demikian hasil analisis BEP Volume dapat
81
diketahui bahwa usaha ini akan mengalami pulang pokok pada saat volume
produksi mencapai 423 ekor domba dan kambing. Apabila jumlah produksi
kurang dari 423 ekor domba dan kambing dalam 1 tahun maka usaha akan
mengalami kerugian, sedangkan apabila usaha memproduksi lebih dari 423 ekor
domba dan kambing dalam 1 tahun maka akan memberikan keuntungan bagi CV
Lumbung Bhumi. Rincian arus kas (cash flow) dapat dilihat pada lampiran 5.
dan kambing. Perbedaan yang mendasar antara analisis sensitivitas yang biasa
berdasarkan data inflasi Kabupaten Bogor selama 5 tahun terakhir dari inflasi
terendah, rata-rata, dan tertinggi yaitu sebesar 2%, %5 dan 9%. Sedangkan pada
perhitungan swithing value peningkatan harga bakalan domba dan kambing justru
dicari hingga sejauh mana tingkat kelayakan masih dapat ditoleransi agar bisnis
masih tetap layak. Hal ini menunjukkan bahwa harga output tidak boleh turun
melebihi nilai pengganti tersebut. Bila melebihi nilai pengganti (switching value)
pengaruh perubahan yang terjadi dari kenaikan harga biaya bakalan domba dan
82
kambing terhadap kelayakan usaha penggemukan domba dan kambing pada CV
masih tetap layak maka usaha penggemukan domba dan kambing CV Lumbung
dengan tiga skenario berdasarkan data inflasi Kabupaten Bogor selama 5 tahun
terakhir dari inflasi terendah, rata-rata, dan tertinggi yaitu sebesar 2%, %5 dan 9%
dengan kenaikan harga bakalan domba dan kambing sebesar 2% diperoleh nilai
NPV = 181.126.248, IRR = 72,40% , Net B/C Ratio = 1,82, Payback Periode =
83
0,80 (10 bulan), BEP Harga = 2.475.372, dan BEP Volume = 429. Nilai-nilai
pada CV Lumbung Bhumi masih tetap layak untuk dijalankan bila terjadi
sebesar 5% diperoleh nilai NPV = 166.808.261, IRR = 68,12% , Net B/C Ratio =
1,75, Payback Periode = 0,85 (11 bulan) BEP Harga = 2.522.294, dan BEP
penggemukan domba dan kambing pada CV Lumbung Bhumi masih tetap layak
untuk dijalankan bila terjadi kenaikan biaya harga bakalan mencapai 5%.
Pada Skenario III dengan kenaikan harga bakalan domba dan kambing
sebesar 9% diperoleh nilai NPV = 147.717.612, IRR = 62,38% , Net B/C Ratio =
1, 67, Payback Periode = 0,94 (1 tahun), BEP Harga = 2.584.857, dan BEP
usaha penggemukan domba dan kambing pada CV Lumbung Bhumi masih tetap
layak untuk dijalankan bila terjadi kenaikan biaya harga bakalan mencapai 9%.
sampai dapat menghasilkan nilai NPV sama dengan nol. Analisis nilai pengganti
kelayakan usaha adalah biaya harga bakalan. Dari hasil analisis nilai pengganti
84
akan diketahui seberapa besar perubahan yang boleh terjadi pada usaha
layak untuk dijalankan. Hasil analisis nilai pengganti dapat dilihat dalam tabel 12.
dapat dilihat bahwa batas maksimal perubahan terhadap kenaikan harga bakalan
seperti NPV = 0 yang berarti usaha tidak mendapatkan keuntungan namun juga
tidak mendapatkan kerugian. Nilai IRR = 14,99% yang berarti nilai yang didapat
lebih kecil dari rate of return (tingkat bunga yang berlaku), yaitu 15% sehingga
investasi ditolak atau tidak layak. Nilai Net B/C Ratio = 1 yang menyatakan
bahwa setiap Rp. 1,- biaya yang di keluarkan tidak menghasilkan manfaat bersih
sama sekali, sehingga investasi harus ditolak. Nilai Payback Periode = 4,22 atau
4 tahun 3 bulan, hal ini sudah melebihi dari umur usaha yang telah dijalankan
sehingga investasi pun juga harus ditolak. Analisis nilai pengganti (switching
value) pada peningkatan harga bakalan domba dan kambing dapat dilihat pada
lampiran 10.
85
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
merupakan usaha yang layak dan memiliki prospek usaha, sehingga usaha
BPS Kabupaten Bogor. 2015. Indikator Ekonomi daerah Kabupaten Bogor Tahun
2015. Bogor: BPS
Haming, Murdifin dan Basalamah, Salim. 2003. Studi Kelayakan Investasi Proyek
dan Bisnis, Jakarta: PPM
Kasmir dan Jakfar. 2006. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Nurmalina, Rita. Sarianti, Tintin dan Karyadi, Arif. 2010. Studi Kelayakan Bisnis,
Bogor: Departemen Agribisnis FEM-IPB
Purbowati, Endang dan Tim Penulis Mitra Tani Farm. 2011. Usaha Penggemukan
Domba, Jakarta: Penebar Swadaya
Rahim, Abd. dan Hastuti. 2007. Ekonomi Pertanian. Jakarta: Penebar Swadaya.
Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Ketiga, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Skripsi
Bahmat, Septiannisa. 2012. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha
Penggemukan Domba dan Kambing Di Peternakan Bapak Sarno, Desa
Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Bogor: Institut
Pertanian Bogor
Maulina, Nurul. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Buah Naga Merah
dan Sensitivitasnya (Studi Kasus: CV. Aroma Cake Buah Naga, Batam-
Kepulauan Riau), Jakarta: UIN Syarif Hidayaullah
88
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
Kuisioner ini digunakan sebagai bahan penyusanan skripsi yang berjudul
“Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Domba dan Kambing di CV
Lumbung Bhumi” oleh Muchamad Ario Nugroho, Mahasiswa Program Studi
Agribinis, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
88
Lampiran 1. Lanjutan
89
Lampiran 1. Lanjutan
4. Biaya perlengkapan
5. Biaya tenaga kerja
6. Penerimaan
C. Biaya Investasi/ Biaya Tetap
Harga Waktu
No. Uraian Jumlah Keterangan
Beli Pemakaian
1. Biaya pembelian/
sewa lahan
2. Biaya pembuatan
kandang
3. Biaya pembuatan
gudang
4. Biaya pembelian
peralatan
5. Biaya pembelian
perlengkapan
6. Biaya pembelian
kendaraan
7. Biaya instalasi air
8. Biaya instalasi
listrik
9. Biaya perizinan
usaha
D. Biaya Variabel/ Biaya Operasional
Harga Unit
No. Uraian Jumlah Total (Rp)
(Rp)
1. Gaji Karyawan
2. Telepon
3. Listrik
4. Air
5. PBB (Pajak Bumi
dan Bangunan
6. Pakan
7. Obat-obatan ternak
8. Bakalan
TOTAL BIAYA
90
Lampiran 2. Data Produksi dan Penerimaan Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung Bhumi
91
Lampiran 3. Biaya Investasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung Bhumi
92
Lampiran 4. Biaya Reinvestasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing CV Lumbung Bhumi
93
Lampiran 5. Arus Kas (Cashflow) Usaha Penggemukan Domba dan
Kambing
Tahun Ke-
No. Keterangan
0 1 2
INFLOW
PENJUALAN DOMBA 359,000,000 531,500,000
PENJUALAN KAMBING 255,000,000 294,500,000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Tanah 115,000,000
Perizinan Usaha 700,000 700,000 700,000
Kandang 10,000,000
Gudang 9,000,000
Saung 10,000,000
Instalasi Listrik 200,000
Instalasi Air 2,000,000
Mobil pick up (bekas) 25,000,000
Mobil (bekas) 35,000,000
Motor (bekas) 6,000,000
Sabit 150,000
Sekop 100,000
Mesin Cukur 2,500,000
Ember/ Tong 300,000
Sepatu Boots 255,000
Selang air 140,000
Website 5,000,000
Total Biaya Investasi 221,345,000 700,000 700,000
94
Lampiran 5. Lanjutan
Biaya Operasional
Bakalan Domba 143,250,000 232,590,000
Bakalan Kambing 101,850,000 116,655,000
Konsentrat - -
a. TF87 13,500,000 18,000,000
b. TF77 27,000,000 36,000,000
Obat-obatan - -
a. Vitamin/ Obat cacing 630,000 840,000
b. Oba mata 45,000 60,000
c. Antibiotik 630,000 840,000
Gaji - -
a. Pengelola Operasional 18,000,000 24,000,000
b. Kandang Penggemukan 27,000,000 36,000,000
c. Keamanan 27,000,000 36,000,000
THR - -
a. Pengelola Operasional 2,000,000 2,000,000
b. Kandang Penggemukan 3,000,000 3,000,000
c. Keamanan 3,000,000 3,000,000
Rekening - -
a. Listrik 720,000 960,000
b. Pulsa dan Internet 900,000 1,200,000
Air 180,000 240,000
BBM 13,500,000 18,000,000
Karung bekas 150,000 200,000
Sarung Tangan 90,000 120,000
Pajak - -
a. Mobil pick up 1,325,000 1,325,000
b. Mobil 1,418,000 1,418,000
c. Motor 600,000 600,000
d. PBB 321,728 321,728
Pemeliharaan Kendaraan - -
a. Mobil Bak 1,350,000 1,800,000
b. Mobil 1,350,000 1,800,000
c. Motor 675,000 900,000
Total Biaya Operasional 389,484,728 537,869,728
95
Lampiran 6.Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Domba dan Kambing
Tahun Ke-
No. Keterangan
0 1 2
INFLOW
PENJUALAN DOMBA 359,000,000 531,500,000
PENJUALAN KAMBING 255,000,000 294,500,000
OUTFLOW
Biaya Investasi 221,345,000 700,000 700,000
Biaya Operasional 389,484,728 537,869,728
Total OUTFLOW 221,345,000 390,184,728 538,569,728
96
Lampiran 7. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan Domba
dan Kambing 2%
Tahun Ke-
No. Keterangan
0 1 2
INFLOW
PENJUALAN DOMBA - 359,000,000 531,500,000
PENJUALAN KAMBING - 255,000,000 294,500,000
OUTFLOW
Biaya Investasi 221,345,000 700,000 700,000
Biaya Operasional - 394,386,728 544,854,628
Total OUTFLOW 221,345,000 395,086,728 545,554,628
97
Lampiran 8. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan Domba
dan Kambing 5%
Tahun Ke-
No. Keterangan
0 1 2
INFLOW
PENJUALAN DOMBA - 359,000,000 531,500,000
PENJUALAN KAMBING - 255,000,000 294,500,000
OUTFLOW
Biaya Investasi 221,345,000 700,000 700,000
Biaya Operasional - 401,739,728 555,331,978
Total OUTFLOW 221,345,000 402,439,728 556,031,978
98
Lampiran 9. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Bakalan Domba
dan Kambing 9%
Tahun Ke-
No. Keterangan
0 1 2
INFLOW
PENJUALAN DOMBA - 359,000,000 531,500,000
PENJUALAN KAMBING - 255,000,000 294,500,000
OUTFLOW
Biaya Investasi 221,345,000 700,000 700,000
Biaya Operasional - 411,543,728 569,301,778
Total OUTFLOW 221,345,000 412,243,728 570,001,778
99
Lampiran 10. Analisis Switching Value Kenaikan Harga Bakalan Domba
dan Kambing 39.95078%
Tahun Ke-
No. Keterangan
0 1 2
INFLOW
PENJUALAN DOMBA - 359,000,000 531,500,000
PENJUALAN KAMBING - 255,000,000 294,500,000
OUTFLOW
Biaya Investasi 221,345,000 700,000 700,000
Biaya Operasional 487,404,090 677,395,830
Total OUTFLOW 221,345,000 488,104,090 678,095,830
100