1. Fokus kepada kelas 2 dan 5 setelah kelas 1 dan 4 di tahun lalu
2. Sudah masuk tahun kedua PMO Bersama Bu Marmoah 3. Tahun kedua materi Bersama bu marmoah, tahun ketiga harapannya akan dilepas untuk pengimbasan ke SD lain 4. Berdasarkan tujuan program sekolah penggerak berdasarkan pandangan guru kelas 1 dan 4 masih berada di tahap 3 dari 4 jenis tahap 5. Harapannya kota Surakarta meningkat Sekolah sebagai status sekolah penggerak 6. Identifikasi permasalahan harus menyeluruh seperti literasi dan numerasi Peningkatan literasi digital di SDN Bayan harus ditingkatkan karena didukung Gedung baru dan wifi yang memadai Kelas 1 Bu nita : untuk literasi tahun lalu di awal pembelajaran untuk membawa buku cerita tetapi merasa kesulitan karna dari tk tidak semua bisa membaca lancer hanya melalui gambar saja akhirnya saya membawa salah satu cerita dan menceritakannya dan menyuruh mereka memberi tanggapan cerita yang saya sajikan contoh malin kundang karakternya seperti apa dll. Untuk numerasi, juga diawal pembelajaran biasanya tentang penjumlahan dan pengurangan seperti membacakan soal dan menjawab contoh 7 tambah 4 dan langsung dijawab sedangkan pertumbuhan karakter dengan pembiasaan dipagi hari dan syukurnya sudah jalan sendiri tanpa arahan saya sebagai guru semua Sudah punya inisiatif sendiri. Untuk literasi yang lain masih dalam tahap perkembangan mengenal karakter anak karena masih baru Literasi : mencongak setiap pagi dibuktikan dengan peningkatan kemampuan baca tulis Numerasi : penjumlahan dan pengurangan dengan mencongak Karakter : penekanan pada kemandiriannya agar dapat bertanggung jawab. Contoh : mengembalikan barang yang bukan miliknya dan membuang sampah di tempat sampah Iklim keamanan : Pagar bangunan sd bayan belum ada riskan bagi anak saat menyebrang jalan tetapi untuk cctv sudah ada IKlim Kebhinekaan : Perbedaan agama tidak menjadikan masalah karena dapat berjalan dengan baik Bu Rini : Hampir sama dengan guru lain, karena saat itu masih menumpang di sd lain masih menerapkan literasi baca tulis yaitu anak membawa buku cerita kemudian di kelas mereka berlatih membaca karena di kelas 1 banyak siswa yang membaca belum lancer dengan cara didampingi temannya yang sudah bisa membaca lancer dan mereka bertukar cerita. Saat awal pembelajaran juga dilakukan kegiiatan mencongak untuk melatih anak yang belum hafal huruf bisa dilatih dengan cara tersebut. Untuk numerasi hamper sama seperti bu nita selain berlatih tugas menulis juga terbiasa mencongak penjumlahan ataupun mengurangan kalau untuk satu angka sudah bisa tapi untuk dua angka masih bingung, juga ada literasi finansial seperti menabung dan mereka mencatat jumlah uang yang mereka tabung diakhir semester saya kan bertanya jumlah uang yang saya tabung Literasi digital menggunakan link untuk Gerakan membaca yang ada di buku Bahasa Indonesia diakhir pembelajaran anak melihat slide yang saya tayangkan dan Bersama membaca cerita tersebut juga saya kirimkan link itu ke grup kelas agar bisa dibaca dirumah serta diberikan jurnal untuk mengisi tokoh dan cerita di link tersebut Anak anak terbiasa menggunakan kata tolong, maaf, permisi mayoritas anak sudah menerapkannya meskipun ada sedikit anak yang tidak menggunakan kata tersebut. Numerasi : Di kelas saya tahun lalu, anak yang belum lancer membaca di semester 2 mereka sudah bisa mengeja kata per suku kata dengan kegiatan baca tulis mereka termotivasi sehingga ada peningkatan Iklim keamanan : Karena Gedung yang belum selesai. Masih menunggu pembangunan dan saat istirahat harus mengawasi anak yang berani menyebrang tanpa pengawasan Kualitas pembelajaran : Lcd membantu kegiatan pembelajaran sehingga bisa memberikan ice breaking Ketika anak bosa Iklim kebhinekaan : karena banyak gakin hampir sama untuk ekonominya, yang paling mencolok perbedaan adalah agama tetapi toleransi sudah tinggi Kelas 4 Bu Listina : pengembangan literasi untuk kelas 4 sudah pada awal pembelajaran memiliki program Gerakan literasi klas dimana peserta didik menerapkan baca tulis karena anak kelas 4 belum bisa membaca (saat itu masih di sd banyuagung disuruh membawa buku cerita dari rumah dan bertukar buku cerita dengan sesama anak) kalau di sd bayan anak anak membaca buku diperpustakaan. Soal numerasi pada operasi hitung pada pembiasaan pagi hari terutama perkalian, untuk digital akan dilaksanakan tahun ini untuk pengembangan disertai program kepala sekolah untuk literasi di pagi hari. Untuk karakter berdasarkan pengembangan P5 sesuai modul yang sudah disiapkan diharapkan ada perubahan dalam bersikap ada kartu catatan misalkan tidak mengerjakan pr, tidak memakai baju rapi, dll Kualitas pembelajaran sudah menerapkan media lcd proyektor sudah ada di tiap kelas sehingga di setiap pembelajaran lebih baik. Iklim keamanan : cukup baik dalam kelengkapan fasilitas dan lingkungan sekolah termasuk cctv juga ada Iklim kebhinekaan : perbedaan dari segi agama yang ada berbagai macam seperti islam, Kristen, katolik sudah berjalan beriringan dengan toleransi yang tinggi pada anak yang berbeda agama Bu nares : Sulit Ketika masih menggunaakan sd lain untuk pembelajaran sedangkan Ketika sudah pindah menggunakan jurnal pembelajaran untuk melihat judul, dll Untuk numerasi menggunakan mencongak serta saling membuat soal agar bisa dikerjakan oleh temannya yang lain. Pembiasaan karakter untuk salim sapa Ketika bertemu bapak/ibu guru lain. Harapannya anak bisa mengeksplor pengetahuan karena masih ada 2 anak yang kesulitan menyampaikan pendapat mereka. Berkaitan finansial mereka membuat tabungan dengan diisi uang yang mereka inginkan Pak saki : literasi : membuat perpustakaan digital dengan keuntungan lebih luas dengan diakses dimanapun. Untuk meningkatkan literasi tidak hanya membaca buku tetapi dengan menceritakan pengalaman yang dihadapi. Numerasi : Menjadi momok khususnya matematika disebabkan pembelajaran yang membosankan untuk menarik angka karena hanya angka saja padahal bisa dikemas lebih baik Bullying harus dikenalkan kepada anak bahwa jangan mengejek temannya