Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN


(PPLSP)
DI SMK NEGERI 2 GARUT
SEMESTER GENAP TAHUN 2023

Oleh:

Viony Purnama Juniar


Oleh :
1900881
Pendidikan Teknik Elektro

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
LAPORAN INDIVIDUAL
PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN
(PPLSP)
DI SMK NEGERI 2 GARUT
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023

Menyetujui:

Mengetahui Garut, Mei 2023


Dosen Pembimbing Guru Pamong

Wasimudin Surya Saputra, ST., M T., Epa Apipah, S.Pd.


NIP. 19700808 199702 1 001 NIP. 197607122014112001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
praktikan dapat menyelesaikan laporan Program Pengalaman Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP) tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas Program Pengalaman Lapangan Satuan Pendidikan yang
diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan dilaksanakan di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut.
Dalam menyelesaikan laporan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan,
namun pada akhirnya praktikan dapat menyelesaikan laporan ini karena
bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Tak lupa praktikan mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini,
yaitu:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah mendukung, memberikan
motivasi dan selalu mendoakan yang terbaik.
3. Bapak Drs. H. Dadang Johar Arifin, MM. selaku Kepala Sekolah SMK
Negeri 2 Garut yang telah menerima dengan baik dan mengijinkan praktikan
melaksanakan PPLSP di SMK Negeri 2 Garut.
4. Bapak Drs. Ade Sahrudin, M.Pd. selaku Koordinator Guru Pamong PPL di
SMK Negeri 2 Garut yang telah membimbing dan memberikan nasihat yang
bermanfaat bagi penyusun.
5. Ibu Widaningsih, SE. selaku Kepala Tata Usaha di SMK Negeri 2 Garut yang
telah membantu memberikan data mengenai SMK Negeri 2 Garut yang
dibutuhkan penyusun.
6. Bapak Wasimudin Surya Saputra, ST., M T., selaku Dosen Pembimbing
PPLSP Prodi Pendidikan Teknik Elektro di SMK Negeri 2 Garut yang telah
membimbing dan memberikan nasihat yang bermanfaat bagi penyusun.
7. Ibu Epa Apipah, S.Pd, selaku Guru Pamong di SMK Negeri 2 Garut yang
telah membimbing penyusun dalam proses pelaksanaan PPLSP di sekolah.
8. Ketua Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik beserta guru-guru
Produktif Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah
membantu dan memberikan pengarahan selama di sekolah.
9. Seluruh Guru beserta staf Tata Usaha SMK Negeri 2 Garut yang telah
membantu dan memberikan pengarahan selama di sekolah.
10. Seluruh rekan praktikan PPLSP di SMK Negeri 2 Garut yang telah bekerja
sama, membantu, memotivasi dan berbagai pengalaman dalam pelaksanaan
PPLSP.
11. Seluruh siswa dan siswi SMK Negeri 2 Garut yang telah memberikan banyak
pengalaman berharga bagi praktikan.
12. Seluruh pihak yang terlibat dan membantu kelancaran dalam proses
pelaksanaan PPLSP di SMK Negeri 2 Garut.
Laporan ini berisi informasi mengenai kegiatan selama pelaksanaan PPLSP.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada para
pembaca tentang pelaksanaan PPLSP di SMK Negeri 2 Garut. Praktikan sangat
menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Garut, Mei 2023

Praktikan
DAFTAR ISI
BAB I
ASPEK MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPLSP
A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Lapangan
Pelaksanaan PPLSP Program Studi Pendidikan Teknik Elektro yang
diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada semester
genap tahun 2022/2023 mulai dilaksanakan sejak Februari sampai dengan Mei
2023. Sasaran dari PPLSP ini adalah sekolah yang memenuhi persyaratan sebagai
sekolah mitra yang bersedia menjadi mitra secara berkesinambungan yang
diwujudkan dalam bentuk kerjasama tertulis antara UPI dengan Dinas Pendidikan
terkait dan atau UPI dengan sekolah sendiri. Salah satunya ialah SMK Negeri 2
Garut yang merupakan tempat praktikan melaksanakan PPLSP selama kurang
lebih empat bulan.
Pada Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) ini
praktikan melaksanakan PPLSP di SMK Negeri 2 Garut, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PPLSP Universitas Pendidikan Indonesia
dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2022/2023. SMK Negeri 2
Garut terdiri dari 10 jurusan, yaitu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik
Audio Video, Teknik Elektronika Industri, Teknik Instalasi Tenaga Listrik,
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Logistik, Produksi dan
Siaran Program Televisi, Multimedia, Geologi Pertambangan dan Farmasi
Industri. Praktikan berkesempatan untuk mengelola dan mengajar jurusan
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, yaitu kelas X TITL, XI TITL, XII TITL.
Dalam satu angkatan itu ada 3 kelas, yaitu X TITL1, X TITL 2, dan X TITL 3,
begitu juga dengan kelas XI dan XII.
Dalam pelaksanaannya, PPLSP tidak selalu berjalan dengan lancar, terdapat
beberapa kendala yang dihadapi oleh praktikan. Adapun pengamatan yang
dilakukan praktikan diantaranya:
1. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah
Salah satu faktor penentu keberhasilan penyelanggaraan proses pendidikan
adalah kultur yang dibangun dengan baik. Kultur sekolah yang baik diharapkan
akan berhasil meningkatkan mutu pendidikan yang tidak hanya memiliki nilai
akademik namun sekaligus bernilai afektif. Berdasarakan pengamatan Praktikan
mengenai kultur sekolah di SMK Negeri 2 Garut sudah baik menerapkan kultur
sekolah yang baik diantaranya:
a. Kegiatan 3S (Senyum, Sapa, Salam)
b. Pengkondisian awal belajar
c. Upacara bendera
d. Penggunaan seragam sekolah
e. Anjuran menjaga kebersihan
f. Anjuran Menjaga ketenangan
g. Anjuran memanfaatkan waktu
h. Tercipta suasana yang tenang dan nyaman untuk belajar
i. Suasana di sekolah menyenangkan
2. Pengamatan Struktur Organisasi dan Tata Kelola di Sekolah

Berdasarakan pengamatan dan observasi struktur organisasi dan tata kelola


di SMK Negeri 2 Garut sudah baik dan sesuai dengan Pasal 14 Permendikbud RI
No. 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Susunan organisasi SMK terdiri atas:
a. Kepala;
b. wakil Kepala;
c. Subbagian Tata Usaha; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Pengamatan Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Tata tertib sekolah merupakan semua ketentuan dan peraturan yang
disepakati lembaga sekolah dan dibuat untuk menciptakan suasana sekolah yang
aman dan nyaman. Setiap sekolah tentunya memiliki peraturan yang di susun
berdasarkan kondisi masing-masing sekolah, yang dibuat bersifat memaksa,
sehingga wajib bagi lingkup sekolah tersebut untuk menjalankannya, agar
mencerminkan nilai-nilai positif. Adapun masalah yang didapat selama observasi
adalah terdapat beberapa kelas yang diantaranya:
a. Masih terdapat siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah
b. Beberapa kelas tidak tertera tata tertib secara tertulis
4. Pengamatan Kegiatan-Kegiatan Ceremonial
Salah satu kegiatan seremonial di SMK Negeri 2 Garut adalah kegiatan
upacara pengibaran bendera merah putih. Tujuan upacara bendera salah satunya
yaitu untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, ada
beberapa tujuan upacara bendera lainnya yang perlu dipahami bagi para pelajar
Indonesia. Menurut Pasal 3 Permendiknas Nomor 22 tahun 2018 tentang
Pedoman Upacara Bendera di Sekolah, setidaknya ada 6 tujuan upacara bendera
di sekolah, di antaranya sebagai berikut:
a. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
b. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin
c. Meningkatkan kemampuan memimpin
d. Membiasakan kekompakan dan kerjasama
e. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
f. Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air
Dalam pelaksanaannya kegiatan upacara pengibaran bendera merah putih di
SMK Negeri 2 Garut berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
5. Pengamatan Kegiatan-Kegiatan Rutin Berupa Kuriluker, Kokulikuler,
dan Ekstrakurikuler
Beberapa kegiatan rutin di SMK Negeri 2 Garut diantaranya:
a. Kegiatan Ekstrakurikuler
b. Kegiatan Rutin Jumat pada jam pelajaran pertama
c. Kegiatan Peringatan Hari Besar
d. Kegiatan lainnya
6. Pengamatan Praktik-praktik Pembiasaan dan Kebiasaan Positif di
Sekolah (Panduan PLP Kemenristek Dikti 2017)
Di SMK Negeri 2 Garut terdapat kebiasaan positif disekolah yaitu:
a. Pelaksanaan ketertiban siswa seperti adanya pengecekan kelengkapan seragam
dan kebersihan, kerapihan rambut, dan kebersihan kuku.
b. Selain itu ada kegiatan sapa siswa dimana setiap guru akan berbaris di pintu
gerbang untuk menyambut kedatangan siswa setiap pagi.
c. Praktik kegiatan membuang sampah pada tempatnya.
B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Dalam proses penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Praktikan menemukan beberapa masalah. Masalah-masalah yang dialami
praktikan dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan RPP Pertama sampai Keempat
a. Pencantuman Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Praktikan mengalami kendala dikarenakan belum mendapat format RPP dan
silabus resmi dari pihak sekolah.
b. Materi Pembelajaran
Dalam hal ini praktikan tidak mengalami kendala karena praktikan telah
mempelajari materi yang akan disampaikan sebelumnya.
c. Langkah-langkah Pembelajaran
Dalam langkah pembelajaran praktikan mengalami kesulitan dalam
merencanakan model dan metode yang cocok dan sulit untuk mengalokasikan
waktu untuk setiap langkah pembelajaran karena dengan penyesuaian alokasi
waktu pembelajaran tatap muka terbatas sedangkan materi yang harus diajarkan
sangat banyak.
d. Media Pembelajaran
Praktikan mengalami kesulitan menentukan media pembelajaran
dikarenakan mata pelajaran yang diampu merupakan mata pelajaran yang lebih
banyak praktik dibanding teori tetapi kondisi fasilitas yang dimiliki siswa dan
sekolah belum sepenuhnya memadai.
e. Evaluasi
Praktikan tidak mengalami kesulitan atau permasalahan dalam menentukan
evaluasi yang ditujukan untuk siswa.
2. Penyusunan RPP Kelima sampai Kesembilan
a. Pencantuman Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pada penyusunan RPP kelima sampai kesembilan praktikan sudah cukup
paham untuk mengidentifikasi ketercapaian kompetensi untuk siswa. Namun,
praktikan masih tetap mempelajari contoh membuat indikator ketercapaian
kompetensi yang baik serta berkonsultasi dengan guru.
b. Materi Pembelajaran
Dalam hal ini praktikan tidak mengalami kendala karena praktikan telah
menyusun materi yang akan disampaikan berdasarkan silabus.
c. Langkah-langkah Pembelajaran
Dalam langkah pembelajaran praktikan mengalami kesulitan dalam
merencanakan model dan metode yang cocok dan sulit untuk mengalokasikan
waktu untuk setiap langkah pembelajaran karena dengan penyesuaian alokasi
waktu pembelajaran tatap muka terbatas sedangkan materi yang harus diajarkan
sangat banyak.
d. Media Pembelajaran
Praktikan mengalami kesulitan menentukan media pembelajaran
dikarenakan mata pelajaran yang diampu merupakan mata pelajaran yang lebih
benyak praktik dibanding teori tetapi kondisi fasilitas yang dimiliki siswa dan
sekolah belum sepenuhnya memadai.
e. Evaluasi
Praktikan tidak mengalami kesulitan atau permasalahan dalam menentukan
evaluasi yang ditujukan untuk siswa.
3. Penyusunan RPP Kesepuluh sampai Keempatbelas
a. Pencantuman Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pada penyusunan RPP kesepuluh sampai keempatbelas praktikan sudah
paham untuk mengidentifikasi ketercapaian kompetensi untuk siswa. Namun,
praktikan masih tetap berkonsultasi dengan guru.
b. Materi Pembelajaran
Dalam hal ini praktikan tidak mengalami kendala karena praktikan telah
menyusun materi yang akan disampaikan sesuai silabus.
c. Langkah-langkah Pembelajaran
Dalam langkah pembelajaran praktikan sudah bisa menentukan langkah-
langkah pembelajaran dengan model dan metode yang disesuaikan dengan kondisi
kelas dan fasilitas yang ada.
d. Media Pembelajaran
Praktikan mengalami kesulitan menentukan media pembelajaran
dikarenakan mata pelajaran yang diampu merupakan mata pelajaran yang lebih
benyak praktik dibanding teori tetapi kondisi fasilitas yang dimiliki siswa dan
sekolah belum sepenuhnya memadai.
e. Evaluasi
Praktikan tidak mengalami kesulitan atau permasalahan dalam menentukan
evaluasi yang ditujukan untuk siswa.
C. Proses Penampilan Mengajar
Penampilan di kelas merupakan hal yang paling utama dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar bagi seorang guru maupun praktikan PPL. Kegiatan ini
adalah bentuk impelementasi dari RPP yang telah dibuat sebelumnya. Penampilan
tatap muka dikelas menuntut praktikan untuk memiliki kesiapan mental,
penguasaan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dan cara
menyampaikan materi tersebut dengan baik, sehingga dapat mencapai suasana
pembelajaraan yang kondusif, komunikatif dan interaktif.
Dalam pelaksanaan PPLSP, praktikan mendapat amanah untuk
melaksanakan KBM di kelas X, XI dan XII pada jurusan TITL di SMK Negeri 2
Garut. Dalam proses penampilan, guru praktikan menyampaikan materi yang
telah disiapkan sebelumnya yang direncanakan secara sistematis dalam RPP. Pada
proses penampilan mengajar di kelas baik pada saat mendampingi guru pamong
ataupun ketika latihan kegiatan belajar mengajar dengan supervisi langsung dan
tidak langsung praktikan mengalami beberapa permasalahan dan hambatan.
Adapun beberapa permasalahan yang dialami oleh Praktikan diantaranya sebagai
berikut:
1. Penampilan Pertama
Penampilan pertama dilakasanakan di kelas XII TITL 3 yang dilaksanakan
di di bengkel Teknik Instalasi Listrik di ruangan praktik Instalasi Penerangan
Listrik dengan mata pelajaran Kosentrasi Keahlian. Praktikan masih mengalami
canggung, kaku dan perlu proses perkenalan dengan peserta didik sehingga
alokasi waktu kegiatan inti pembelajaran berkurang.
2. Penampilan Kedua sampai Keempat
Penampilan kedua pada jam pertama dilakasanakan di kelas XII TITL 1
dengan mata pelajaran Kosentrasi Keahlian diruangan praktik Instalasi
Penerangan Listrik, jam kedua setelah istirahat di kelas XII TITL 3 dengan mata
pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK), dan jam ketiga atau penampilan
keempat di kelas XII TITL 1 dengan mata pelajaran Perbaikan Peralatan Listrik.
Masalah yang dihadapi praktikan adalah berkaitan tentang pengkondisian kelas
dimana kondisi kelas kurang kondusif terutama pada saat penampilan di kelas XII
TITL 3 dan XII TITL 1 yang dilaksanakan setelah jam istirahat. Banyak siswa
yang belum masuk kedalam kelas dikarenakan masih berada di kantin.
3. Penampilan Kelima dan Keenam
Penampilan kelima di kelas XI TITL 3 di ruangan praktik Instalasi Motor
Listrik dengan mata pelajaran Kosentrasi Keahlian, dan penampilan keenam di
kelas XII TITL 2 di ruangan praktik Instalasi Penerangan Listrik dengan mata
pelajaran Kosentrasi Keahlian. Praktikan terkendala dengan sarana dan prasarana
yang terbatas serta terbatasnya waktu mengajar mengakibatkan penyampaian
materi secara garis besarnya saja dan langsung ke inti pembahasan.
4. Penampilan Ketujuh
Pada penampilan ketujuh praktikan memasuki kelas XII TITL 2 dengan
mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK). Pembelajaran dilaksanakan
didalam ruang teori di bengkel Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Kemampuan
peserta didik yang berda-beda dalam memahasi materi, sehingga praktikan harus
mengulang beberapa kali untuk membuat seluruh peserta didik paham dengan
materi yang disampaikan.
5. Penampilan Kedelapan dan Kesembilan
Pada penampilan kedelapan yang dilaksanakan di kelas XII TITL 1 dengan
mata pelajaran Kosentrasi Keahlian yang lebih terfokus ke Instalasi Tenaga
Listrik, dan penampilan kesembilan di kelas XII TILTL 3 diruang praktik Intalasi
Penerangan Listrik. Praktikan mulai terbiasa dengan kondisi kelas dengan sarana
prasarana yang ada maupun interaksi dengan siswa. Pembelajaran berjalan dengan
kondusif serta tidak terdapat masalah yang berarti.
6. Penampilan Kesepuluh dan Kesebelas
Pada penampilan kesepuuh dan kesebelas praktikan memasuki kelas XII
TITL 2 dan XII TITL 3. Pembelajaran lebih terfokus mempersiapkan Uji
Kompetensi siswa (UJIKOM). Terdapat kendala yaitu sarana dan prasarana yang
terbatas, namun pembelajaran berjalan dengan kondusif serta tidak terdapat
masalah yang berarti karena memanfaatkan alat-alat praktik atau sarana dan
prasarana yang ada.
7. Penampilan Keduabelas sampai Keempatbelas
Penampilan keduabelas sampai keempatbelas dilakasanakan di kelas X
TITL 1, kedua di kelas X TITL 3, dan ketiga di kelas X TITL 2. Praktikan mulai
terbiasa dengan kondisi kelas dengan sarana prasarana yang ada maupun interaksi
dengan siswa. Pembelajaran dilaksanakan didalam ruang kelas dan berjalan
dengan kondusif serta tidak terdapat masalah yang berarti.
D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar
Dalam pelaksanaan PPLSP di SMK Negeri 2 Garut Praktikan
melaksanakan beberapa kegiatan non belajar seperti bimbingan belajar,
ekstrakurikuler, serta partisipasi dalam kehidupan sekolah.
1. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler
a. Bimbingan Belajar
Selama melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP), praktikan melakukan bimbingan belajar melalui
media whatsapp terhadap siswa-siswa yang merasa kesulitan dalam
mengerjakan tugas serta berdiskusi secara langsung di luar jam pelajaran.
b. Ekstrakurikuler
Selama melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP), praktikan beberapa kali mengikuti kegiatan
Ekstrakulikuler yang terdapat di SMK Negeri 2 Garut. Ekstrakurikuler
yang diikuti oleh praktikan adalah Pencak Silat dan berdiskusi dengan
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
2. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Selain diwajibkan dalam kegiatan belajar mengajar, praktikan
melaksanakan berbagai kegiatan sekolah agar dapat beradaptasi dengan
baik di lingkungan sekolah serta untuk mengetahui dinamika,
administrasi sekolah dan lainnya. Berikut adalah kegiatan yang diikuti
oleh praktikan selama kegiatan PPLSP berlangsung.
a. Kegiatan Upacara Bendera
Praktikan mengikuti kegiatan upacara bendera yang mulai rutin
dilakukan kembali setiap hari senin pagi pada semester sekarang.
b. Kegiatan Piket Harian
Dalam kegiatan ini, praktikan mendapatkan jadwal piket harian setiap
hari Senin. Kegiatan yang dilakukan diantaranya hadir di sekolah
sebelum jam 06.30 WIB untuk mendisiplinkan siswa yang tidak
mengikuti tata tertib sekolah pada hari itu. Kegiatan dilanjutkan dengan
melakukan absensi kepada setiap kelas yang berada di SMKN 2 Garut.
Selanjutnya berjaga di tempat piket bilamana ada siswa yang ingin ijin
pulang maupun keluar sementara dari lingkungan sekolah.
c. Kegiatan Rutin Jum’at pada Jam Pertama
Kegiatan ini diisi dengan kegiatan rohani. Pada kegiatan ini,
praktikan ikut berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan rohani yang
diadakan oleh guru dan siswa di SMKN 2 Garut.
d. Melakukan Maintenance Peralatan di Bengkel Teknik Instalasi
Tenaga Listrik
Pada kegiatan ini, praktikan membantu melakukan perawatan
terhadap peralatan dan bahan-bahan yang dipakai berulang dalam
kegiatan pembelajaran praktikum.
e. Mempersiapkan Siswa Kandidat Calon Perwakilan Peserta LKS 2024
Pada kegiatan ini praktikan membantu mengajari beberapa siswa
yang mendapatkan kesempatan sebagai calon peserta LKS 2024 yang
akan mewakili SMKN 2 Garut. Praktikan memberikan pemahaman
mengenai desain instalasi dengan software Visio sebagai salah satu untuk
persiapan LKS 2024 dan memberikan pengarahan untuk persiapan yang
harus dilakukan oleh peserta.

3. Proses Bimbingan
Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP)
merupakan kegiatan untuk melatih atau belajar kemampuan keguruan.
Oleh karena itu harus adanya suatu bimbingan kepada praktikan agar
lebih memahami dan mengerti tentang kegiatan PPLSP yang harus
dilakukan.
a. Dengan Guru Pamong
Masalah yang muncul ketika melakukan bimbingan dengan guru
pamong adalah ketika guru pamong sedang memiliki kegiatan lain
yang tidak bisa ditinggalkan, dikarenakan beliau memiliki jadwal yang
cukup padat. Tetapi, secara keseluruhan kegiatan bimbingan terlaksana
dengan baik. Selain itu, setelah melakukan bimbingan praktikan
mendapatkan pengetahuan bagaimana pengelolaan kelas yang baik,
bagaimana memberikan perlakuan kepada berbagai jenis karakter
siswa, serta bagaimana melakukan penilaian yang baik terhadap siswa
dari guru-guru lain yang berada di Bengkel Teknik Instalasi Tenaga
Listrik.
b. Dengan Dosen Pembimbing
Permasalahan yang muncul untuk bimbingan dengan dosen
pembimbing adalah sulitnya menemukan waktu yang cocok untuk
melakukan bimbingan secara tatap muka. Namun, selama kegiatan
PPLSP berlangsung, dosen pembimbing sudah menyempatkan waktu
untuk melakukan bimbingan secara tatap muka sebanyak dua kali.
Selain bimbingan secara tatap muka, praktikan juga sering meminta
bimbingan secara daring melalui media sosial whatsapp maupun
Zoom. Hal yang dibahas dengan dosen pembimbing adalah melakukan
refleksi serta berdiskusi untuk menghadapi masalah yang terjadi saat
proses pembelajaran berlangsung.
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP
Berdasarkan poin dari bab sebelumnya bahwa secara umum tidak terdapat masalah
yang berarti terkecuali pada pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah. Beberapa
faktor penyebab dari masalah pada peraturan tata tertib sekolah diantarnya:
a. Beberapa siswa yang melakukan pelanggaran terkait peraturan dan tata tertib
disebabkan kurangnya kedisiplinan siswa dan kesadaran dari diri siswa.
b. Peringatan dan sanksi terhadap siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib tidak
membuat jera siswa sehingga terdapat beberapa siswa masih mengulangi
pelanggaran yang dilakukan.
c. Peraturan dan tata tertib yang tertulis dan dicetak pada kelas tertentu diduga rusak
atau hilang sehingga terdapat beberapa kelas yang tidak tertera peraturan atau tata
tertib sekolah secara tertulis.
B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting bagi guru dalam proses belajar mengajar, dengan adanya RPP makapelaksanaan
kegiatan pembelajaran akan lebih terarah dan jelas. Selain itu denganadanya RPP maka
akan lebih mempermudah guru untuk melakukan proses kegiatanpembelajaran yang
efektif dan sesuai dengan KI, KD dan tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya di
lapangan selama praktikan menyusun RPP terdapat beberapa permasalahan.
Berdasarkan penjelasan permasalahan penyusunan perangkat pembelajaran pada bab
sebelumnya faktor penyebab permasalahan tersebut diantaranya:
1. Penyusunan RPP Pertama sampai Keempat
a. Praktikan belum mendapatkan bimbingan dari guru pamong terkait format RPP.
Hal ini menyebabkan tertundanya proses penyusunan perangkat pembelajaran.
b. Komunikasi praktikan dengan guru pamong belum sepenuhnya terbangun dengan
baik pada minggu pertama dikarenakan proses adaptasi.
c. Praktikan belum sepenuhnya mengenal kondisi kelas, fasilitas dan karakter peserta
didik di tiap kelas yang diampu. Hal ini menyebabkan praktikan kesulitan dalam
menentukan model, metode, media pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran yang cocok.
d. Praktikan belum terbiasa dalam pembuatan perangkat pembelajaran.
2. Penyusunan RPP Kelima sampai Kesembilan
a. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
b. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.
3. Penyusunan RPP Kesepuluh sampai Keempatbelas
a. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
b. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.
C. Proses Penampilan Mengajar
Terdapat faktor penyebab dari masalah yang dialami selama proses penampilan
mengajar sebagai berikut.
1. Penampilan Pertama
Faktor penyebab dari masalah yang dialami praktikan selama proses penampilan
mengajar pada penampilan pertama diakibatkan:
a. Siswa masih belum mengenal lebih dekat praktikan
b. Praktikan masih dalam proses adaptasi dengan kondisi kelas dan karakter siswa
c. Praktikan masih belum sepenuhnya menguasai cara pengondisian kelas
2. Penampilan Kedua sampai Keempat
Faktor penyebab dari masalah yang dialami praktikan selama proses penampilan
mengajar pada penampilan keempat sampai kelima diakibatkan:
a. Praktikan masih belum sepenuhnya menguasai cara pengondisian kelas yang cocok
pada tiap kelasnya.
b. Jam istirahat yang relatif singkat membuat siswa membutuhkan waktu lebih
sehingga mengakibatkan siswa mengalami keterlambatan.
c. Praktikan belum cukup tegas terhadap siswa yang melebihi jam istirahat.
3. Penampilan Kelima dan Keenam
b. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
c. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.

4. Penampilan Ketujuh
a. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
b. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.
5. Penampilan Kedelapan dan Kesembilan
a. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
b. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.
6. Penampilan Kesepuluh dan Kesebelas
a. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
b. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.
7. Penampilan Keduabelas sampai Keempatbelas
a. Terbatasnya waktu jam pembelajaran yang mengakibatkan praktikan kesulitan
menentukan langkah-langkah pembelajaran agar penyampaian materi sesuai dengan
capaian kompetensi.
b. Terbatasnya sarana prasarana di sekolah dalam hal ini pembelajaran yang bersifat
praktik seharusnya dilaksanakan di laboratorium sedangakan jadwal laboratorium
sering kali bertabrakan dengan mata pelajaran lain.

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar


BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah yang didapatkan selama
kegiatan observasi awal PPLSP berdasarkan masalah dan faktor penyebab yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya diantaranya:
1. Tetap mempertahankan, melaksanakan, melestarikan kultur sekolah yang baik
2. Senantiasa memberi anjuran dan saling mengingatkan terkait praktik-praktik dan
kebiasaan positif di sekolah
3. Menegakan peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah serta memberikan
peringatan jika peraturan atau tata tertib tersebut dilanggar
4. Membangun kerja sama kepada seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, staff, karyawan, guru dan juga peseta didik untuk membangun
suasana sekolah yang nyaman serta berjalannya sistem sekolah yang baik sehingga
visi dan misi sekolah dapat tercapai sempurna.
B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Upaya yang dilakukan praktikan untuk menanggulangi masalah dalam penyusunan
perangkat pembelajaran mulai dari penyusunan perangkat pembelajaran pertama hingga
keempatbelas yaitu:
1. Melaksanakan bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing PPLSP dan guru
pamong.
2. Berdiskusi dengan guru pamong terkait langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan kondisi di lapangan.
3. Menggali informasi mengenai pedoman penyusunan RPP dengan format terbaru
sesuai kurikulum dan silabus yang digunakan sekolah.
4. Mencari model, metode, dan pendekatan yang cocok dengan mempertimbangkan
alokasi waktu untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan dan dituangkan pada
rencana pembelajaran.
5. Membuat media pembelajaran yang lebih menarik dalam hal ini praktikan mengampu
mata pelajaran desain grafis percetakan maka harus menggunakan lebih banyak contoh-
contoh berupa gambar maupun video yang lebih banyak.
C. Proses Penampilan Mengajar
Berdasarkan masalah dan faktor penyebab dari awal penampilan hingga penampilan
mengajar keenambelas yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya terdapat upaya yang
harus dilakukan untuk penanggulangan masalah pada proses penampilan mengajar
praktikan diantaranya:
1. Untuk materi yang bersifat praktek sedangakan kelas tidak berkesempatan menggunakan
laboratorium maka praktikan harus kreatif dalam mengantisipasi dengan menggunakan
media alternatif seperti berupa video demonstrasi penggunaan dan penerapan praktik.
2. Untuk menanggulangi kelas yang kurang kondusif praktikan mempelajari kembali
tentang cara pengelolaan kelas yang baik.
3. Masalah keaktifan siswa bisa diupayakan praktikan dengan membuat stimulus berupa
quiz berhadiah dan memberikan apresiasi terhadap siswa yang berani aktif di dalam kelas.
4. Untuk kelas yang bersifat daring praktikan menyiapkan bahan ajar yang menarik
sehingga pembelajaran daring tidak membosankan.
5. Melakukan pendekatan secara personal. Pendekatan ini dilakukan dengan cara praktikan
berkeliling ke setiap peserta didik pada saat sedang mengerjakan latihan soal di kelas,
serta menanyakan masalah yang dialami.
6. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta didik, tenang,
mengatur ritme serta intonasi ketika sedang menyampaikan materi.
7. Membawa suasana kelas agar lebih santai dan rileks dengan sesekali bercanda sehingga
peserta didik tidak merasa tegang atau kaku pada saat pembelajaran berlangsung diselingi
dengan humor agar peserta didik merasa rileks.
8. Meminta masukan kepada guru pamong maupun dosen pembimbing dan sesama
praktikan lain mengenai penampilan di kelas agar praktikan bisa memperbaiki kesalahan
dan kekurangan dalam mengajar.
D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) yang dirancang oleh
Universitas Pendidikan Indonesia dengan maksud dan tujuan-tujuan tertentu memberikan
manfaat yang sangat besar bagi praktikan, khusunya dalam hal penguasaan kelas,
mengenal karakter peserta didik, menetukan metode dan media pembelajaran, dan masih
banyak lagi pengalaman berharga yang diperoleh praktikan. Program Pengenalan
Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) banyak menciptakan pengalaman yang dapat
dijadikan pembelajaran bagi praktikan untuk ke depannya agar bisa terus
mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
Permasalahan yang di hadapi saat PPLSP merupakan proses pendewasaan dan
langkah awal untuk dapat terus memotivasi diri agar dapat menjadi tenaga pendidik yang
handal. Selama kurang lebih tiga bulan melaksanakan Program Pengenalan Lapangan
Satuan Pendidikan (PPLSP) di SMK Negeri 2 Garut, praktikan belajar banyak hal
mengenai profesi seorang pendidik. Mulai dari menyusun RPP,penampilan mengajar di
kelas, sampai hal-hal lain yang perlu seorang guru lakukan di sekolah. Dalam melalui
proses tersebut, penulis mengalami beberpa hambatan, yang berkat bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya mampu mengatasi kesulitan tersebut dan melaksanakan PPLSP ini
dengan lancar. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan PPLSP ini antara lain
sebagai berikut:
1. Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) merupakan kegiatan yang
sangat penting untuk dilakukan, dikarenakan kegiatan PPLSP ini sebagai pengalaman
pertama praktikan dalam proses belajar mengajar.
2. Dengan adanya kegiatan PPLSP ini praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan
pengetahuan dalam penyusunan dan merencanakan pembelajaran.
3. Kegiatan PPLSP membuat praktikan dapat lebih dekat melihat secara langsung
mengenai dunia pendidikan yang sebenarnya.
4. Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) membuat praktikan
banyak belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan administrasi sekolah,
manajemen sekolah, serta kegiatan-kegiatan sekolah.
5. Menjadi seorang tenaga pendidik bukan hanya menjadi teladan di dalam kelas, namun
juga harus mampu mejadi teladan di luar kelas dan sekolah.

B. Saran
Setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun terdapat
banyak manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan PPLSP yang telah
dilaksanakan oleh praktikan di SMK Negeri 2 Garut yang mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi praktikan ke depannya, P2JK UPI, maupun bagi SMK Negeri 2 Garut.
1. Untuk praktikan selanjutnya
a. Mempunyai pengetahuan yang luas mengenai komponen- komponenpembelajaran
berikut dengan perkembangan kurikulum serta penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
b. Sebaiknya praktikan selalu mencari referensi mengenai strategi dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik maupunmateri yang akan
diajarkan agar penyampaiannya dapat diterima dan diserap oleh peserta didik secara
efektif.
c. Praktikan harus senantiasa meminta masukan dan koreksi, baik dari dosen pembimbing,
maupun dari guru pamong PPLSP terhadap penampilan di kelas maupun terhadap
rencana pengajaran yang telah dibuat.
d. Praktikan harus mampu bersikap, berpenampilan, dan bertindak sebagaimana layaknya
seorang guru yang profesional serta senantiasa memberikan teladan yang baik bagi
peserta didik di dalam dan di luar kelas.
b. Selalu berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dilakukan agar
peserta didik tidak merasa bosan.
c. Tanamkanlah rasa percaya diri, mental kuat dan tanggung jawab yang tinggi pada diri
kita, di dalam setiap pelaksanaan pengajaran.
C. Untuk P2JK PPLSP UPI
a. Hubungan kerjasama antara P2JK PPLSP UPI dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan,
supaya terjadi kesinambungan antara kedua belah pihak.
b. Hendaknya dilakukan pengawasan secara berkelanjutan selama praktikan melakukan
praktek program lapangan.
c. Memberikan penghargaan kepada pihak sekolah yang telah bekerjasama dengan P2JK
PPLSP UPI sehingga terjalin kerjasama yang baik.
d. Panduan PPLSP yang selalu berubah-ubah setiap tahunnya dapat membingungkan
praktikan peserta PPLSP dalam membuat laporan.
d. Pembinaan dan pembekalan bagi calon praktikan agar lebih ditingkatkan lagi karena
akan sangat berguna bagi praktikan ketika berada di tempat praktik yaitu di sekolah.
D. Untuk pihak SMK Negeri 2 Garut
a. Terus menjaga jalinan hubungan baik dengan Universitas Pendidikan Indonesia
menjadikan SMK Negeri 2 Garut sebagai tempat pelaksanaan PPLSP.
b. Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan praktikan demi kelancaran
proses pendidikan.
c. Peningkatan atau perbaikan sarana pendidikan agar proses pembelajaran berlangsung
secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Akademik UPI. (2019). Buku Panduan Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP) Bagi Mahasiswa Kependidikan S1 Bidang Studi Program Sarjana
Pendidikan (S1). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai