Oleh :
Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2024
STATUS PASIEN
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
Identitas Pasien
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan nyeri menelan dan batuk yang memberat sejak 3
minggu SMRS
1
2
• VACTERL (-)
Riwayat Operasi
• Pasien tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya.
AMPLE
• A : Alergi makanan dan obat-obatan (-)
• M : Riwayat operasi (-) Riwayat pengobatan (-)
• P : Riwayat Asma (-), HT (-), DM, TB, penyakit jantung disangkal.
• L : Pasien puasa sejak 6 jam sebelum operasi
• E : Pasien mengeluhkan nyeri menelan dan batuk yang memberat sejak
3 minggu SMRS dan direncanakan untuk tindakan tonsilektomi.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : Composmentis Cooperative
• Vital Sign
TD : 103/78
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 °C
• Status Gizi
Berat Badan : 18 kg
3
A. Airway
• Assessment : Kesan tidak ada sumbatan jalan nafas (benda padat ataupun
cairan)
• Penilaian LEMON :
- L (Look Externally) : Tidak terdapat trauma pada wajah, tidak terdapat
deformitas pada wajah, dan tidak terdapat jejas diatas
klavikula yang dapat menimbulkan kesulitan dalam
melakukan intubasi atau ventilasi.
- E (Evaluation) :
- Jarak antara insisivus superior-inferior lebih dari 3 jari.
- Jarak antara tulang hyoid dengan dagu 3 jari.
- Jarak antara penonjolan tiroid dengan mandibula 2 jari.
B. Breathing
• Objective
- Look : Pasien bernapas spontan, gerakan dinding dada simetris kiri
dan kanan, suara napas vesikuler, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak ada penggunaan otot-otot bantu pernapasan,
pasien tidak terlihat sesak, frekuensi napas 20 kali/menit
4
C. Circulation
- Akral hangat, capillary refill time (CRT) <2 detik
- Frekuensi nadi 80 kali/menit, isi dan tegangan volume kuat, teratur.
- Tekanan darah 103/78 mmHg
- Sudah terpasang IV kateter No. 22G di tangan kanan dengan Ringer Laktat
20 tpm
- Assessment : Sirkulasi dinilai baik.
- Action : IVFD Ringer Laktat 20 TPM diteruskan.
D. Disability :
• Objective
Pemeriksaan mini neurologis :
- Glasglow coma scale (GCS) 15 (E4M5V6)
- Pupil isokor 3 mm/ 3 mm, reflek cahaya langsung dan tidak
langsung(+/+).
- Motorik : Tidak ditemukan adanya paresis atau paralisis pada anggota
gerak pasien.
E. Exposure
Pasien memakai baju khusus pasien dan diselimuti, tidak tampak adanya
kelainan ditempat lain.
5
B. Pemeriksaan Paru
C. Pemeriksaan Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba di SIK V linea midklavikula
sinistra, kuat angkat.
• Perkusi : Batas kanan jantung SIK IV linea parasternal dekstra,
batas kiri jantung SIK V linea midklavikula sinistra
• Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop
(-)
D. Pemeriksaan abdomen
• Inspeksi : Perut tampak datar, venektasi (-), scar (-), distensi (-)
6
E. Pemeriksaan ekstremitas
• Akral hangat
• CRT <2 detik
• Edema pada ekstremitas (-)
• Akrosianosis (-)
• Tremor (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
Hipertrofi Tonsil
RENCANA TATALAKSANA
Tonsilektomi
STATUS ASA
ASA II
8
PERSIAPAN ANESTESI
► Persiapan Pasien
• Pasien dijelaskan tentang prosedur rencana tindakan anestesi (GA)
• Pasien diminta puasa 6 jam sebelum operasi
• Pasien dipastikan tidak ada gigi goyang dan melepaskan semua perhiasan
ataupun besi-besi yang menempel pada tubuh pasien
• Pada pasien dipasangkan akses intravena dengan IV cateter no. 22 G dan
pastikan cairan menetes lancar
• Pakaian pasien dilepas dan diganti dengan baju operasi
• Pasien diposisikan tidur terlentang
• Dikamar operasi, pada pasien dipasangkan tensimeter dan sensor saturasi
O2. Evaluasi nadi, tekanan darah dan saturasi O2 pre-operasi
► Persiapan Alat
• Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang penghubung
(connector), face mask, tensimeter, oksimeter, memastikan selang gas O2
dan N2O terhubung dengan sumber sentral, mengisi vaporizer
sevoflurane dan isoflurane.
• Mempersiapkan STATICS yaitu:
✓ Scope (Stetoskop dan laringoskop no. 1 dan2)
✓ Tube/ETT jenis kingking nomor 3,5; 4,0; 4,5 dan Spuit 20 cc)
✓ Airway (Guedel No. 1)
✓ Tape/hipafix (plester)
✓ Introducer
✓ Connector
✓ Suction dengan kanul ukuran S
• Mempersiapkan spuit obat ukuran 3, 5 dan 10 cc
• Alat infus ( three way dan extension )
► Persiapan Obat
• Fentanyl 50 mcg
• Propofol 50 mg
• Atracurium besylate 10 mg
9
• Atropin Sulfate 7 mg
• Ondansetron 8 mg
• Dexamethasone 2,5 mg
• Paracetamol 150 mg
• O2dan N2O 2 L/menit
• Sevoflurance 2,50 Vol %
• Ringer laktat 500cc
► Persiapan Obat
• Fentanyl 50 mcg
• Propofol 50 mg
• Atracurium besylate 10 mg
• Atropin Sulfate 7 mg
• Ondansetron 8 mg
• Dexamethasone 2,5 mg
• Paracetamol 150 mg
• O2dan N2O 2 L/menit
• Sevoflurance 2,50 Vol %
• Ringer laktat 500cc
TAHAPAN ANESTESI
► Pre-Medikasi
• -
► Induksi
• Bolus Fentanyl: (1-3 mcg) x 18 kg = 18-54 mcg (50 mcg)
• Bolus Propofol: (2-2,5 mg) x 18 kg = 36-45 mg (50 mg), periksa
refleks bulu mata pasien hingga didapatkan hasil respon negatif.
► Oksigenasi
• Alirkan O2 6 L/menit melalui facemask dan alirkan kearah depan
wajahpasien
► Muscle Relaxant
• Bolus Atracurium Besylate (0,5-0,6 mg) x 18 kg = 9-10,8 mg (10 mg)
► Ventilasi
10
► Laringoskopi
• Lepaskan facemask.
• Pasang blade pada gagang laringoskop dan pegang laringoskop dengan
tangan kiri.
• Masukan laringoskop ke dalam mulut pasien dari sisi kanan, geser lidah
ke sebelah kiri, posisikan kepala pasien ekstensi, telusuri lidah pasien
hingga terlihat epiglottis dan plica vocalis.
► Intubasi
• Masukan ETT king-king no 4,5 dengan tangan kanan ke arah plica
vocalis
• Sambungkan ujung ETT non king-king dengan selang mesin anestesi
• Pastikan ETT non king-king telah masuk ke trakea dengan cara lihat
pergerakan dinding dada simetris dan auskultasi paru dengan suara nafas
yang sama kuat pada lapangan paru kanan dan kiri saat memompa balon
bag valve tube.
• Fiksasi interna ETT non king-king dengan mengembangkan balon ETT
non king-king menggunakan udara dan spuit 10 cc dan fiksasi eksterna
dengan menggunakan plester.
• Tutup mata pasien dengan plester
• Masukkan kasa panjang pada mulut pasien menggunakan magil.
• Ubah setting mesin anestesi dari manual spontan ke IPPV spontan
dengan VT 500 ml/menit dan RR 20x/ menit
► Maintenance
• O2 2 L/menit dan N2O 2L/menit
11
► Kebutuhan Cairan
► Ekstubasi
• Pastikan pasien bernafas spontan dan teratur
• Melakukan suction slem pada airway pasien
• Menutup aliran sevoflurane dan N2O, dan meninggikan O2 sampai
6L/menit
• Mengempiskan balon ETT, lepaskan plester fiksasi ETT, cabut ETT,
dan segera pasang face mask dengan oksigen 5 L/menit dan pastikan
airway lancar.
• Ekstensikan kepala pasien dan pasien dipindahkan ke ruang pemulihan
► Recovery
• Pasca operasi pasien dirawat di recovery room.
• Terpasang cairan RL 10 TPM