Anda di halaman 1dari 3

TENTIRAN UROLOGI

9 AGUSTUS 2022

 Tujuan pemeriksaan IVP yaitu untuk melihat anatomi dan fisiologis dari ginjal dan
kelainan-kelainan lain dari traktus urinarius.
 Foto dasar sebelum pemeriksaan IVP yaitu plain foto atau BOF
 Syarat BOF :
 Tampak diafragma dan vetebra thoracal XII sebagai batas atas
 Kontur ginjal kanan kiri terlihat
 Tampak peritoneal fat line dan tidak boleh terpotong
 Tampak musculus psoas mayor
 Tampak margo inferior rami pubis inferior sebagai batas bawah
 Cara pembacaan IVP (Foto post penyuntikan media kontras):
 Foto AP 5 menit setelah penyuntikan: tujuan untuk melihat fungsi ginjal dan untuk
melihat pengisian media kontras pada pelviocalis
 Foto AP 15 menit setelah penyuntikan: tujuan untuk melihat pengisian media
kontras pada ureter
 Foto AP 30 menit setelah penyuntikan: tujuan untuk melihat pengisian media
kontras pada ureter dan kandung kemih
 Foto post void: Apabila pada foto 30 menit kandung kemih sudah terisi kontras
maka pasien dipersilahkan untuk buang air kecil terlebih dahulu dan dilanjutkan
dengan foto post void dengan tujuan melihat residu urin bertujuan untuk melihat
fungsi dari pengosongan , jika setelah miksi masih banyak urin berarti residual
urinnya tingggi dan kondisi ini biasanya terjadi pada BPH atau striktur uretra.
 Apabila sampai menit ke 120 pada pemeriksaan IVP tidak terdapat eksresi kontras
maka pembacaan radiologinya yaitu “non visualized kidney” yang artinya terganggunya
fungsi ginjal
 Apabila kontras yang dieksresikan ginjal muncul lebih dari menit ke 5 maka pembacaan
radiologiny yaitu “ delay visualized kidney” yang artinnya terdapat gangguan fungsi
ginjal.
 Pada pemeriksaan IVP dilakukan dalam dua posisi untuk mengetahui apakah adanya
renal mobilis yang ditandai dengan adanya penurunan posisi anatomis ginjal lebih dari 2
corpus vetebrae (> 5 cm). Pasien yang mengalami renal mobilis sering mengalami nyeri
pada daerah pinggang akan tetapi pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya
hidronefrosis, batu ginjal, batu ureter dll.
 Grading hidronefrosis :
 Grade I : ditandai kaliks berbentuk blunting
 Grade II : ditandai kaliks berbentuk flattening
 Grade III : ditandi kaliks berbentuk clubbing
 Grade IV : ditandai kaliks berbentuk Balloning

 HU adalah Houndsfield Unit untuk menandakan tingkat kekerasan sesuatu pada CT


Scan
 Syarat batu yang dapat dihancurkan dengan ESWL yaitu batau dengan densitas
<1000 HU karena sifat batu tersebut masih rapuh
 Jika pada pasien terdapat batu buli dan usia diatas 40 tahun langsung dapat di
diagnosis BPH
 Orchitis merupakan salah satu komplikasi dari BPH karena terjadi retograde
ascending infection.
 Penyebaran infeksi pada orchitis terjadi secara intraluminal.
 Penyebaran infeksi dapat berupa :
 Hematogen
 Limfogen
 Intraluminal/ saluran

Pembimbing

dr. Farid Setyono, Sp.U

Anda mungkin juga menyukai