Anda di halaman 1dari 3

1.

Pertanyaan pertama : Minat dan motivasi peserta didik dapat tergolong rendah karena
banyak faktor yang dapat memengaruhi tingkat keduanya. Jawaban :
Metode pengajaran yang tidak sesuai: guru menggunakan metode pengajaran yang monoton,
kaku, atau tidak sesuai dengan gaya belajar individu peserta didik dapat mengurangi motivasi
mereka untuk belajar.tidak memahami diferansiasi.
Kurangnya dukungan: Peserta didik mungkin merasa kurang didukung oleh guru, orangtua, atau
rekan-rekan sebaya mereka, yang dapat meredakan motivasi mereka.
Tantangan yang tidak sesuai: Tantangan belajar yang terlalu mudah atau terlalu sulit dapat
memengaruhi minat dan motivasi peserta didik. Materi yang terlalu mudah mungkin membuat
mereka bosan, sementara materi yang terlalu sulit mungkin membuat mereka merasa putus
asa.
Faktor pribadi: Masalah pribadi seperti masalah kesehatan, stres, atau masalah di rumah dapat
berdampak negatif pada minat dan motivasi peserta didik.
Lingkungan belajar yang tidak kondusif: Lingkungan belajar yang kurang mendukung, seperti
kelas yang bising atau kurangnya fasilitas yang memadai, juga dapat memengaruhi minat dan
motivasi peserta didik.
Gangguan teknologi: Peningkatan penggunaan teknologi dan gawai dapat mengalihkan
perhatian peserta didik dari pembelajaran dan mengurangi motivasi mereka.

2. jawaban no 2. Soal cerita matematika seringkali menggambarkan situasi dunia nyata dalam
bentuk abstrak atau simbol matematika. Peserta didik mungkin kesulitan menghubungkan
konsep matematika dengan konteks dunia nyata yang dijelaskan dalam soal cerita. Soal cerita
matematika seringkali menggunakan kosakata khusus yang mungkin belum dikuasai
sepenuhnya oleh peserta didik. Ini dapat membuat mereka kesulitan dalam memahami
petunjuk dan konteks soal. Peserta didik mungkin kesulitan dalam mengidentifikasi informasi
penting dalam soal cerita, memahami hubungan antara informasi yang diberikan, dan
mengekstrak persamaan atau pertanyaan matematika yang sesuai. Memodelkan situasi dunia
nyata menjadi masalah matematika seringkali merupakan tantangan. Peserta didik mungkin
mengalami kesulitan dalam merinci informasi dan variabel yang relevan, serta merumuskan
persamaan matematika yang tepat.Soal cerita matematika sering mengharuskan peserta didik
untuk berpikir kritis, mengidentifikasi masalah, dan merancang strategi peserta didik tidak
terbiasa berpikir kritis
Jawaban no 3. Ada beberapa alasan mengapa peserta didik mungkin masih lemah dalam
operasi hitung bilangan.
Kurangnya pemahaman konsep dasar: Peserta didik mungkin belum memiliki pemahaman yang
kuat tentang konsep dasar dalam operasi hitung, seperti penambahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian. Tanpa pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar ini, mereka mungkin
mengalami kesulitan dalam operasi yang lebih kompleks.Kemampuan dalam operasi hitung
bilangan memerlukan latihan yang teratur. Jika peserta didik jarang berlatih atau tidak
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mempraktikkan operasi hitung, keterampilan
mereka mungkin tidak berkembang dengan baik.
Jawaban no 4 Orang tua dapat kurang perhatian terhadap anak-anak mereka karena berbagai
alasan yang kompleks. Kesibukan orang tua: Kehidupan modern seringkali sangat sibuk, dan
orang tua mungkin memiliki banyak tanggung jawab dan tuntutan yang membuat mereka sulit
untuk memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak Orang tua juga bisa mengalami
stres yang signifikan, seperti masalah keuangan, masalah pekerjaan, atau konflik dalam
hubungan mereka, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk memberikan perhatian
yang cukup kepada anak-anak.Kurangnya pengetahuan atau keterampilan dalam mendidik:
Beberapa orang tua mungkin kurang memahami cara mendidik anak-anak mereka atau tidak
memiliki keterampilan yang cukup untuk memberikan perhatian dan dukungan yang diperlukan.
Peristiwa atau perubahan kehidupan, seperti perceraian, pindah rumah, atau perubahan dalam
situasi pekerjaan, dapat mengganggu perhatian yang diberikan kepada anak-anak.
Jawbanan no 5. Beberapa alas an guru kurang HOTS
Guru mungkin tidak memiliki pelatihan yang memadai dalam pengembangan pembelajaran
HOTS. Mereka mungkin tidak diberikan alat, strategi, atau pengetahuan yang diperlukan untuk
efektif mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik.Kurangnya
Sumber Daya yang dimiliki guru Terkadang, sumber daya seperti materi ajar, perangkat lunak,
atau perpustakaan yang relevan untuk mendukung pembelajaran HOTS mungkin terbatas.
Kurangnya sumber daya ini dapat menjadi hambatan dalam pengembangan pembelajaran
HOTS. Rendahnya Motivasi atau Kepahaman Guru, Sebagian guru mungkin memiliki
pemahaman yang kurang tentang pentingnya pembelajaran HOTS atau mungkin kurang
termotivasi untuk mengembangkan keterampilan tersebut pada peserta didik.

Jawaban no 6 Guru mungkin menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif karena
Guru seringkali merasa memiliki beban kerja yang sangat tinggi, termasuk persiapan pelajaran,
penilaian, administrasi, dan interaksi dengan peserta didik dan orang tua. Keharusan untuk
mengatasi tugas-tugas ini dalam waktu yang terbatas dapat menghambat waktu dan energi
yang dapat dihabiskan untuk mengembangkan model pembelajaran yang inovatif.
Guru mungkin tidak memiliki pelatihan yang memadai dalam penggunaan model pembelajaran
inovatif. Mereka mungkin tidak memiliki pemahaman atau keterampilan yang cukup dalam
teknologi, pendekatan pembelajaran berbasis proyek, atau metode inovatif lainnya.dan kadang
pula kebijakan dan kepemimpinan sekolah yang kurang mendukung atau kurang mendorong
inovasi dalam pengajaran juga dapat menjadi faktor penghambat. Kepala sekolah yang tidak
mendukung atau kurang berfokus pada pengembangan profesional guru dapat menghambat
upaya inovasi. Beberapa sekolah memiliki budaya yang konservatif dan tradisional dalam
pendekatan pengajaran, yang dapat membuat guru merasa bahwa penggunaan model
pembelajaran inovatif bukan prioritas.

Jawaban no 7 banyak guru mungkin tidak memiliki pelatihan yang memadai dalam penggunaan
TIK dalam pembelajaran. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana memanfaatkan alat-alat digital
atau perangkat lunak secara efektif untuk tujuan pendidikan. Sekolah terutama di daerah
pedesaan mungkin memiliki keterbatasan dalam akses ke perangkat TIK dan konektivitas
internet. Hal ini membuat guru sulit untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
kepemimpinan sekolah dan kebijakan yang tidak mendukung penggunaan TIK dalam
pembelajaran juga dapat menjadi penghambat. Tanpa dukungan dan dorongan dari sekolah,
guru mungkin enggan untuk mengadopsi teknologi.

Anda mungkin juga menyukai