Anda di halaman 1dari 4

Nama : Titin Kartika

NPM : E1I022048
Kelas :B
Matkul : Oseanografi Fisika

Tugas Fenomena Pasang surut Riau


Pengertian
Daerah Muara Sungai Kampar memiliki fenomena khusus yang disebut gelombang
pasang Bono. Bono tercatat pertama kali tahun 1615 M dengan ketinggian antara 4-6 m dan
jangkauan 50 km dari muara sungai. Gelombang ini merupakan tidal bore yaitu gelombang
pasang surut yang bertemu dengan arus Sungai Kampar sehingga mampu menggerakkan air
menuju ke bagian hulu. Bono sangat mematikan namun memiliki potensi untuk dimanfaatkan.
Pengetahuan lokal mengenai Bono telah ada di masyarakat namun analisis fenomena Bono
Sungai Kampar belum banyak dilakukan sehingga perlu adanya penelitian tentang fenomena
Bono dengan bukti dan analisis data terkait. Sungai Kampar memiliki kedalaman 2-4 m, lebih
dangkal dibanding wilayah di sekitarnya. Terjadinya pendangkalan di muara menyebabkan
gelombang hasil pertemuan arus laut dan sungai terhalang masuk sehingga menimbulkan
lonjakan gelombang yang sangat tinggi menuju hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bono
terjadi hampir setiap hari, dengan Bono tertinggi terjadi pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan
Qamariah. Pasang tertinggi dan terendah di Muara Sungai Kampar adalah 3.8 m dan 0.2 m.
Pergerakan arus menuju Muara Sungai Kampar terjadi saat pasang tinggi dan menimbulkan
gelombang Bono. Peningkatan curah hujan pada bulan-bulan tertentu seperti Juli, November, dan
Desember berpengaruh pada peningkatan tinggi Bono. Hanya sekitar 20% dari jumlah curah
hujan bulanan di wilayah kajian yang berpengaruh terhadap tinggi pasang surut maksimum rata-
rata di Muara Sungai Kampar. Analisis terkait Bono dapat dipakai sebagai kebijakan pemanfaatan
potensi maupun menghadapi Bono di masa depan (Mustofa, 2015).
Fenomena Pasang Surut
Pasang surut atau disingkat sebagai pasut merupakan gejala alam yang terlihat nyata di
lautan sebagai suatu gerakan vertikal dari partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian
terdalam dari dasar laut yang disebabkan oleh pengaruh gaya tarik-menarik antara bumi dan
benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan. Terjadi perubahan periodik ketinggian muka
air di bagian sungai pasang surut. Air dari laut akan masuk ke posisi tersebut pada saat pasang
naik (flood tide) dan mengalir kembali ke laut saat surut (ebb tide). Pada sungai pasang surut
terjadi dua aliran, yaitu debit air tawar dari hulu kehilir, dan air laut pada saat pasang naik naik ke
arah hulu. Estuari (muara sungai) adalah bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh fenomena
pasang surut. Ongkosongo (2010) membagi klasifikasi pasang surut ke dalam lima macam, yaitu
sangat rendah (kurang dari 1 m), rendah (1-2 m), sedang (2-3 m), tinggi (3-4 m), dan sangat
tinggi (lebih dari 4 m).
Menurut Suyasa (2010) terdapat dua macam pasang surut, yaitu pasang purnama (spring
tide) dan pasang surut perbani (neap tide). Pasang purnama merupakan pasang surut dengan
amplitudo besar karena medan gravitasi bulan dan matahari menarik air laut pada arah yang
sama, biasanya terjadi pada bulan baru atau bulan penuh. Pasang perbani merupakan pasang surut
dengan amplitudo kecil yang terjadi karena gaya gravitasi matahari posisinya tegak lurus dengan
gaya gravitasi bulan, sehingga memberikan efek yang kecil, biasanya terjadi ketika perempat
bulan pertama dan perempat bulan terakhir.
Pembahasan
Bono merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya pendangkalan di muara
sungai sehingga ketika air pasang datang dari laut, air pasang tidak dapat bergerak ke hulu
dengan lancar namun tercegah oleh endapan (Chanson et al.2010). Bono di Sungai Kampar
merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh bertemunya gelombang pasang surut dengan
arus Sungai Kampar. Kondisi muara yang berbentuk divergen memungkinkan pertemuan kedua
jenis arus tersebut.
Gelombang Bono merupakan istilah lain dari tidal bore, yaitu fenomena pergerakan massa
air gelombang pasang menjalar menuju ke hulu dengan kekuatan yang bersifat merusak. Tidak
semua muara sungai ataupun teluk bisa membangkitkan gelombang pasang semacam Bono.
Catatan yang pernah ada sebagaimana dilaporkan TBRS (tidal bore research society), bore yang
terjadi di Buy of Fundy Canada adalah tertinggi dari lebih seratus kejadian Bono yang di pantau
di 60 tempat di seluruh dunia. Chanson menjelaskan beberapa fenomena Bono yang pernah
terjadi di negara lain seperti di Batang Lupar (Malaysia), Sungai Styx dan Daly (Australia),
Sungai Shubenacadie dan Sungai Stewackie (Kanada).
Pasang surut yang ada di Muara Sungai Kampar mempunyai tinggi gelombang sekitar 4
m. Yulistiyanto (2009) menjelaskan bahwa pasang surut tersebut berupa pasang surut tipe
Campuran Condong ke Harian Ganda, dimana dalam 1 hari terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut dengan tinggi pasang surut yang pertama dan kedua berbeda. Periode gelombang pasang
surut sekitar 12 jam 25 menit.
Nazir (1985) menjelaskan bahwa di Indonesia, Bono hanya dapat ditemui di Sungai
Rokan dan Sungai Kampar yang merupakan air pasang tinggi dan masuk ke dalam muara sungai
dengan ketinggian 3-4 m dan kecepatan 10-30 km/jam. Bono terjadi karena Selat Malaka
semakin ke selatan semakin sempit. Gelombang Bono mulai terlihat pada tanggal 9-18 (bulan
Qamariah) dan mengecil tanggal 26 atau 28, dan kembali mengecil pada tanggal 19, 20 sampai
24 jika pasang mati. Disbudpar (2014) menerangkan bahwa Bono tercatat pertama kali tahun
1615 M. Sungai kampar saat itu masih bernama Laut Embun.
Pengetahuan lokal tentang Bono telah ada dan berkembang sejak lama di tengah
masyarakat wilayah Sungai Kampar dan Muara Sungai Kampar. Nama lokal Bono juga berasal
dari penamaan masyarakat setempat yang berarti benar. Nenek moyang terdahulu menyebutkan
bahwa Bono merupakan jelmaan tujuh ekor kuda. Pada suatu hari penghulu suku Sinho Bono
menembak seekor dari kuda itu sampai mati. Akibatnya Bono menjadi tak dapat beraktivitas
kembali. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, gelombang Bono dianggap sebagai
perwujudan tujuh hantu yang bergentayangan di sepanjang Muara Sungai Kampar. Tujuh hantu
tersebut sering sekali membolak-balikkan kapal serta memakan korban. Dari cerita Melayu lama
berjudul Sentadu Gunung Laut, disebutkan bahwa setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat
menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka (Mustofa, 2015).
Pemangku adat setempat (Muhammad Yusuf) menjelaskan bahwa terjadinya Bono dapat
berubah-ubah waktunya. Besarnya gelombang Bono pada 3 bulan pertama terjadi pada siang hari,
3 bulan berikutnya terjadi pada malam hari, dan tiga bulan selanjutnya terjadi pada siang dan
malam. Pemangku adat tersebut juga menjelaskan bahwa Bono memiliki 3 efek ombak yang
berbeda, yaitu: Pemulang (pantulan ombak yang menuju ke suatu tempat dan dibawa ke belakang
lagi), Bakat (ombak yang cukup rapat yang juga dipantulkan ke belakang kembali), dan Biancha
(ombak yang berada di pusat arus yang memiliki arah tak menentu) (Mustofa, 2015).
Manfaat
Sinclair (1998) menyebutkan bahwa pariwisata mampu memberikan manfaat dalam
bentuk penguatan ekonomi lokal, yang antara lain berupa devisa, pendapatan tambahan kepada
masyarakat, serta peluang pekerjaan yang dapat ditangkap oleh masyarakat. Sektor usaha dalam
pariwisata seperti usaha akomodasi, transportasi, dan lainnya dapat memberikan kontribusi dalam
mendorong perekonomian lokal, regional, maupun nasional.
Saran
Saran saya perlu dikaji secara mendalam mengenai pengembangan pariwisata Bono agar
wisata Bono menjadi wisata unggulan Provinsi Riau.

DAFTAR PUSTAKA
[DISBUDPAR] Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda & Olahraga Kabupaten Pelalawan. 2014.
Potensi Budaya, Pariwisata, Pemuda, Dan Olahraga Kabupaten Pelalawan. Pelalawan
(ID): DISBUDPAR.

Chanson H, Tan KK. 2010. Turbulent Mixing Of Particles Under Tidal Bores: An Experimental
Analysis. Journal Of Hydraulic Research. 48 (5): 641-649.
Mustofa, I. (2015). Analisis Deskriptif Fenomena Gelombang Pasang Bono Di Muara Sungai
Kampar Riau. Bogor Agricultural, 1-25.
Ongkosongo OSR. 2010. Kuala, Muara Sungai, Dan Delta. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Yulistiyanto B. 2009. Fenomena Bono Di Muara Sungai Kampar. Jurnal Dinamika Teknik Sipil. 9
(1): 19-26.

Anda mungkin juga menyukai