Anda di halaman 1dari 2

Nama : Achmad muhammad bilkhaqi

Kelas : K31A(0523040001)
Mata Kuliah : Dasar – Dasar K3 (Praktikum)

EVALUASI AKHIR SEMESTER GANJIL

1. Dalam pekerjaan konstruksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan


berkaitan dengan K3. Salah satunya adalah Sistem Manajemen Keselatan
Konstruksi, apa yang anda ketahui tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi ? Jelaskan !

2. Dalam K3, salah satu pencegah kecelakaan adalah penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD), sebutkan contoh APD untuk kepala yang anda ketahui dan
jelaskan fungsinya

3. Dalam suatu pekerjaan yang dilakukan secara kontinyu, terdapat batasan yang
harus diperhatikan oleh setiap pekerja, istilahnya adalah Nilai Ambang Batas
(NAB), apa yang anda ketahui tentang NAB !

4. Dalam sebuah industri yang memproduksi kebutuhan kebersihan tubuh


manusia, seperti shampo, sabun dan lainnya, terdapat cairan kimia yang
digunakan dalam proses pembuatannya. Sebutkan kriteria cairan kimia yang
mudah terbakar dan yang sangat mudah terbakar !

JAWAB
1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi adalah bagian dari Sistem
Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi untuk menjamin terwujudnya
Keselamatan di bidang Konstruksi. Sebagaimana dijelaskan dalam Permen
PUPR No. 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, pada peraturan ini membahas tentang segala
pedoman dan ketentuan dalam pelaksanaan SMKK meliputi Keselamatan
Keteknikan Konstruksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keselamatan
Lingkungan dan Keselamatan Publik.

2. Beberapa contoh pelindung kepala beserta fungsinya


 Helm Pengaman : Sebagai pelindung kepala dari runtuhan material
dan sebagai usaha meminimalisir dampak dari
cedera apabila terjadi
 Topi : Melindungi kepala dari reruntuhan material yang
dapat menyebabkan cedera serius
 Pelindung Rambut : Mencegah risiko terjadinya kecelakaan akibat
terjeratnya rambut pada alat/mesin.
3. Sesuai Permenaker No. 5 Tahun 2018, Nilai Ambang Batas (NAB) atau
threshold limit value adalah standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang
dapat diterima/ditolerir oleh tenaga kerja sehingga tidak mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan.

4. Menurut Pasal 11 ayat 2 KEP. 187/MEN/1999, Bahan kimia yang termasuk


kriteria cairan mudah terbakar dan cairan sangat mudah terbakar ditetapkan
dengan memperhatikan sifat kimia dan fisika, dengan klasifikasi sebagai
berikut:
Cairan Mudah Terbakar :
 Berdasarkan sifat kimia dan fisika
Titik Nyala : >21℃ dan <55℃ Pada Tekanan 1 atm
Cairan Sangat Mudah Terbakar :
 Berdasarkan sifat kimi dan fisika
Titik Nyala : <21℃
Titik Didih : <20℃ Pada Tekanan 1 atm

Anda mungkin juga menyukai