Anda di halaman 1dari 1

Metode Isntinbath Hukum Fatwa MUI

Secara umum penetapan fatwa di MUI selalu memperhatikan pula kemaslahatan umum
(mashalih ammah) dan intisari ajaran agama (maqashid al-syari’ah).

Ada 3 Metode Pendekatan Fatwa MUI :

1. Pendekatan Nash Qoth‟i


Dilakukan dengan berpegang kepada nash Al-Qur’an atau Hadits untuk sesuatu
masalah apabila masalah yang ditetapkan terdapat dalam nash Al-Qur’an ataupun Hadis
secara jelas.
2. Pendekatan Qauli
Pendekatan dalam proses penetapan fatwa dengan mendasarkannya pada pendapat
para imam mazhab dalam kitab-kitab fiqih terkemuka (al-kutub al-mu’tabarah)
3. Pendekatan Manhaji

Pendekatan dalam proses penetapan fatwa dengan mempergunakan kaidah-


kaidah pokok (al-qowaid al-ushuliyah) dan metodologi yang dikembangkan oleh imam
mazhab dalam merumuskan hukum suatu masalah. Pendekatan manhaji dilakukan
melalui ijtihad secara kolektif (ijtihad jamai).

Contoh Fatwa MUI

Fatwa Tentang Nikah Beda Agama

MUI mengeluarkan fatwa tentang perkawinan beda agama, tepatnya pada tanggal 1 Juni
1980 yang kemudian sebagai penguat dari fatwa tersebut pada tanggal 28 Juli tahun 2005 fatwa
tersebut oleh MUI dikeluarkan kembali dengan kata lain MUI telah mengeluarkan dua fatwa
dalam satu permasalahan yang isinya adalah sama. Adapun isi dari fatwa MUI tersebut berisi:

1. Perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah.


2. Perkawinan laki-laki muslim dengan wanita ahlul kitab, menurut qaul mu’tamad, adalah
haram dan tidak sah.

Anda mungkin juga menyukai