Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aiga Ramadhani

Nim : 2210223005

Resume : Ekonomi Makro

Tenaga Kerja

A. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
bersekolah dan mereka yang mengurus rumah tangga.Tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam proses produksi karena manusia yang mampu menggerakkan faktor-faktor produksi yang
lain untuk menghasilkan suatu barang.

B. Jenis-jenis tenaga kerja

Tenaga kerja terbagi pada beberapa dengan dasar yaitu berdasarkan kualitas tenaga kerja dan
berdasarkan batas waktu kerja. Berikut ini penjelasan dari jenis-jenis tenaga kerja:

a. Berdasarkan Kualitasnya Tenaga kerja dikelompokkan menjadi:

1) Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non
formal, seperti guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

2) Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan
pengalaman. Misalnya montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.

3) Tenaga Kerja tidak Terdidik dan Terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan
jasmani daripada rohani seperti tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.

b. Berdasarkan Batas Kerja Tenaga kerja dikelompokkan menjadi:

1) Angkatan kerja, Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja, atau punya
pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan penganggur, yakni penduduk usia kerja (15 tahun
lebih) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran.

2) Bukan angkatan kerja, Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan
dan tidak sedang mencari pekerjaan (mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga) serta menerima
pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas suatu kegiatan produktif (pensiun,
veteran perang, dan penderita cacat yang menerima santunan).

C. Masalah ketenaga kerjaaan

Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia:

a. Kualitas tenaga kerja yang rendah

Tingkat pendidikan suatu negara dapat dilihat dan dijadikan indikator tentang kualitas tenaga
kerja negara tersebut. Indonesia masih rendah dalam hal tingkat pendidikannyahal ini
menyebabkan penguasaan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah jika
dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Minimnya penguasaan serta penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini
akan berpengaruh terhadap daya saing produk dan jasa karena rendahnya kualitas dan kuantitas
hasil produksi.

b. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja

Setiap tahun jumlah angkatan kerja Indonesia terus meningkat hal ini akan menjadi beban bagi
perekonomian karena meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi oleh perluasan
lapangan kerja. Angkatan kerja yang tidak terserap dalam lapangan kerja akan menyebabkan
pengangguran. Seharusnya angkatan kerja yang besar bisa membuat suatu perubahan ekonomi
yang tidak hanya berfokus menjadi PNS dan karyawan tetapi mempunyai inisiatif menjadi lebih
dari itu sehingga bisa meningkatkan daya saing bangsa, pemerintah pun mengharapkan yang
demikian.

Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap negara.
Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya berbicara tentang masalah
sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi, karena pengangguran selain menyebabkan
masalah sosial juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara
khususnya negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena kondisi ekonomi, Kebijakan
Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, Pengembangan sector ekonomi non-real,
pendidikan yang rendah dan tidak memiliki keterampilan, keterbatasan lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja, kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar
kerja, memiliki pedidikan yang tinggi tapi tidak memilki peluang kerja dikarena tidak memiliki
akses sehingga berpotensi untuk tidak dapat tertampungnya lulusan program pendidikan di
lapangan kerja setiap tahun selalu meninggakat tidak pernah mengalami penurunan, budaya
suatu daerah dimana yang berkerja itu hanya perempuan saja sementara kaum adam tidak
berkerja.

Pengangguran adalah suatu hal yang tidak dikehendaki, namun suatu penyakit yang terus
menjalar di beberapa Negara, dikarenakan banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Mengurangi jumlah angka pengangguran harus adanya kerjasama lembaga pendidikan,
masyarakat, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa faktor peyebab pengangguran:

1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja. Banyaknya para pencari
kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia.

2. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak jumlah sumber daya
manusia yang tidak memiliki keterampilan menjadi salah satu penyebab makin bertambahnya
angka pengangguran di Indonesia.

3. Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau informasi
tentang perusahaan yang memilli kekurangan tenaga pekerja.

4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaandi kota, dan sedikitnya
perataan lapangan pekerjaan.

5. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk


meningkatkan softskill budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat
para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.

Menurut Sukirno (2006) sebab terjadinya pengangguran dapat digolongkan kepada tiga jenis
yaitu:

1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang wujud apabila ekonomi telah mencapi
kesempatan kerja penuh.

2. Pengangguran struktural, terjadi karena adanya perubahan dalam struktur atau komposisi
perekonomian.

3. Pangangguran teknologi, ditimbulkan oleh adanya pengantian tenaga manusia oleh mesin-
mesin dan bahan kimia yang disebabkan perkembangan teknologi.

Pasar tenaga kerja

Pasar tenaga kerja adalah transaksi antara pembeli (perusahaan) dan penjual (pekerja)
yang mengalokasikan pekerja untuk pekerjaan dan mengkoordinasikan keputusan pekerjaan,
dimana pada beberapa pasar tenaga kerja diwakili serikat pekerja yang menegakkan aturan
formal untuk mengatur transaksi yang terjadi (Ehrenberg & Smith, 2018)
Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktifitas dari prlaku-pelaku untuk mempertemukan
pencari kerja dan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau hubungan kerja
melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud disisni adalah
pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk
dapat saling berhubungan.

Penggolongan pasar tenaga kerja

Berdasarkan Sifatnya

a. Pasar Kerja Interen (Internal Labour Market)


Pasar kerja interen adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri.
Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari dalam perusahaan melalui promosi maupun
demosi karyawan. Promosi ddalah rotasi atau perpindahan karyawan ke dalam jabatan yang
lebih, misalkan dari asisten manajer menjadi manajer. Sedangkan demosi adalah rotasi karyawan
ke posisi yang lebih rendah dari jabatan sebelumnya, misalkan manajer personalia diturunkan
menjadi staff.

b.Pasar Kerja Ekstern (Eksternal Labour Market) Pasar kerja ekstern adalah pasar ttenaga kerja
yang diperoleh dari luar perusahaan. Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak luar,
misalkan melalui iklan lowongan pekerjaan, agen atau penyallur tenaga kerja atau melalui walk
intterview.

Berdasarkan Prioritasnya

a.Pasar Tenaga Kerja Utama ( Primary Labour Market) Pasar kerja utama adalah pasar tenaga
kerja yang menawarkan jabatan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerja
yang baik dan dengan kondisi yang setabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang
menggunakan padat modal.

b.Berdasarkan Sekunder (Ssecondary Labour Market) Para pekerja sekunder adalah pasar tenaga
kerja yang menawarkan jababtan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisis
yang kurang setabil dan kurang memberi kesempatan untuk pengembangan karir karyawan.
Biasanya ini dapat dilihat pada industri rrestoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel. 3.

Berdasarkan Pendidikannya

a.Pasar Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour Market)


pasar keja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan yang membutuhkan
karyawan yang berpendidikan dan memiliki keterampilan yang memadai. Pasar tenaga kerja ini
biasanya dibutuhkan pada sektor usaha formal, misalnya dokter, akuntan, pengacara, dan lain
sebagainya.
b.Pasar Tenaga Kerja Tidak Terdidik (Unskilled Labour Market) Pasar tenaga kerja tidak
terdidik adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan yang tidak mementingkan
pendidikan maupun keterampilan-keterampilan khusus tertentu. Pasar tenaga kerja ini biasanya
ditemui pada sektor usaha informal, misalnya pedagang asongan, loper koran dan majalah, juru
parkir dan lain sebagainya.

Referensi :

Rizki Herdian Zenda, “Peranan Sektor Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja DiKota
Surabaya,” No. 01 ( Maret 2017). 372.

Amin Budiawan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap


Industri Kecil Pengolahan Ikan Di Kabupaten Demak,” 2, No. 1 ( Februari 2013).

Melati R. Adzana.2020, Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Industri Ukiran Kayu
( Studi Kasus Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur), Institut
Agama Islam Negri (IAIN) Metro,
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/4033/1/MELATI_RIZA_ADZANA_1602040031.pdf

Anda mungkin juga menyukai