Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah


SWT atas segala nikmat dan karunianya yang telah dilimpahkan kepada penyusun,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan seminar aktualisasi yang berjudul
“Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter di Era Disrupsi “ ini dengan baik dan tepat
waktu.
Laporan seminar aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Orientasi
PPPK 2024 agar pembaca dapat mengetahui bagaimana Strategi Pembelajaran Pendidikan
Karakter di Era Disrupsi. Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam
pembentukan kepribadian individu dan masyarakat. Era disrupsi, yang ditandai oleh
perubahan cepat dalam berbagai aspek kehidupan, menuntut adanya penyesuaian dan
penguatan pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan zaman. Disrupsi dapat berasal
dari perubahan teknologi, budaya, ekonomi, dan sosial yang dapat memengaruhi nilai-nilai
serta norma-norma yang berlaku.
Dalam penyusunan laporan seminar aktualisasi ini banyak sekali hambatan yang
penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. H.M Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si, selaku Bupati Bandung.
2. Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si, selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Bandung;
3. Kolonel Caj Endi Zubaedi Anshori
NRP : 11950063150273
4. Kolonel Caj Dr. yadi Nurfendi,S.Sos. M. Ipol CTMP
NRP : 1190059100972
5. KAPTEN Caj Aris
NRP : 21970129210476
6. Serma Yudha Ariwibo
NRP : 21060146380786
7. Serka Abdul Kodir
NRP : 31970573531276
8. Serda Agung Rendra R
NRP : 31060217481086
9. Serda (K) Novia Purnama P
NRP ; 21190290111198
10. Serda Yoseph Woigang
NRP : 21210178300302
11. Serda Yusril
NRP : 21210116351100
12. Pratu Adam Yusuf D
NRP : 3119010738055

Berkat bantuan dari pihak-pihak terkait, akhirnya laporan seminar aktualisasi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa laporan seminar aktualisasi ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Besar harapan penyusun laporan seminar aktualisasi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Lembang, 28 Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………...............................…............……………………… i

DAFTAR ISI ......………….........................................…………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......…………..........................………………………………. 1
B. Maksud dan Tujuan ......…………..........................………....….. 2
BAB II ISI
A. Keterkaitan tupoksi jabatan dengan tema.................................................. 5
B. Keterkaitan kinerja jabatan dengan visi dan misi kabupaten Bandung............... 11
C. Konsep strategi dan inovasi yang ditawarkan................................................... 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................………………………………………… 16
B. Saran .......................................……………………………………………… 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disrupsi adalah teori dari inovasi yang digagas oleh pelaku dunia industri baru yang
keberadaanya mengancam pelaku industri lama. Dengan kata lain, dengan adanya inovasi disrupsi
akan mendatangkan segala perubahan yang signifikan dalam segala bidang, tidak terkecuali dalam
bidang pendidikan. Selain tidak pasti, kedatangannya pun tidak bisa terelakkan oleh siapapun. Latar
belakang strategi implementasi pendidikan karakter di era disrupsi melibatkan pemahaman terhadap
perubahan signifikan dalam lingkungan sosial, ekonomi, dan teknologi yang dapat memengaruhi
perkembangan karakter individu. Era disrupsi, yang ditandai oleh perubahan cepat dan tidak terduga,
menuntut adanya penyesuaian dalam pendekatan pendidikan karakter untuk mempersiapkan
generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

Beberapa aspek latar belakang tersebut meliputi:

a. Perubahan Cepat Teknologi:

Era disrupsi ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat dan transformasi digital.
Perkembangan ini menciptakan tantangan baru dalam membentuk karakter siswa yang mampu
beradaptasi dengan perubahan, mengelola informasi, dan menggunakan teknologi dengan bijak.

b. Pengaruh Media Sosial:

Peran media sosial yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja
memberikan dampak besar terhadap perkembangan karakter. Pengaruh ini dapat melibatkan isu-isu
seperti cyberbullying, kecanduan media sosial, dan kurangnya keterampilan sosial di dunia nyata.

c. Krisis Nilai:

Era disrupsi sering kali diikuti oleh krisis nilai dan pergeseran budaya. Nilai tradisional
mungkin dihadapkan pada tantangan, dan pendidikan karakter harus merespons dengan membantu
siswa memahami dan mengembangkan nilai-nilai yang relevan dengan zaman mereka.

d. Ketidakpastian Masa Depan Pekerjaan:

Perubahan ekonomi yang cepat dan otomatisasi dalam dunia kerja menciptakan
ketidakpastian tentang jenis keterampilan yang diperlukan di masa depan. Pendidikan karakter perlu
mengakomodasi keterampilan seperti kreativitas, kolaborasi, dan adaptabilitas untuk
mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja yang dinamis.

e. Tantangan Mental dan Emosional:

Tekanan dari perubahan sosial, akademis, dan lingkungan dapat memberikan dampak negatif
terhadap kesejahteraan mental dan emosional siswa. Pendidikan karakter harus mencakup aspek
pembelajaran emosional dan pemberdayaan siswa dalam mengelola stres dan tekanan.

f. Ketergantungan pada Teknologi:


Meskipun teknologi memberikan banyak keuntungan, kecanduan teknologi dan kurangnya
interaksi sosial langsung dapat menghambat pengembangan keterampilan interpersonal dan empati.
Pendidikan karakter perlu memandang keseimbangan penggunaan teknologi agar tidak merugikan
perkembangan pribadi.

g. Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat:

Tantangan implementasi pendidikan karakter di era disrupsi juga melibatkan kurangnya


keterlibatan keluarga dan masyarakat. Kolaborasi yang kurang antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat dapat menghambat upaya bersama dalam membentuk karakter siswa.

h. Keterbatasan Sumber Daya:

Sekolah mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dari segi waktu maupun
keuangan, untuk menerapkan program pendidikan karakter yang komprehensif. Hal ini dapat menjadi
kendala dalam memberikan pengalaman pembelajaran yang memadai.

i. Tantangan Penilaian:

Menilai perkembangan karakter tidak selalu mudah. Sistem penilaian yang fokus pada aspek
akademis sering kali tidak cukup untuk mengukur perkembangan karakter. Tantangan ini dapat
menghambat pemantauan efektivitas program pendidikan karakter.

Dengan memahami latar belakang masalah ini, pendekatan yang holistik dan kolaboratif
perlu diambil untuk mengembangkan strategi pendidikan karakter yang efektif dalam menghadapi
dinamika era disrupsi.

1.2. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan strategi implementasi pendidikan karakter di era disrupsi bertujuan
untuk membentuk individu dengan nilai-nilai, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk
menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks dalam lingkungan sosial, ekonomi, dan teknologi.
Berikut adalah beberapa maksud dan tujuan strategi tersebut:

Maksud Strategi Implementasi Pendidikan Karakter di Era Disrupsi:

Mengatasi Tantangan Era Disrupsi: Strategi implementasi pendidikan karakter bertujuan


untuk mengatasi tantangan-tantangan yang muncul akibat disrupsi, seperti perubahan nilai-nilai
sosial, dampak teknologi, dan perubahan dinamika pekerjaan.

Pembentukan Generasi Tangguh: Maksudnya adalah membentuk generasi yang tangguh dan
adaptif, mampu menghadapi perubahan dengan kepribadian yang kuat, serta memiliki keterampilan
sosial dan emosional yang diperlukan untuk sukses di era disrupsi.

Peningkatan Kualitas Manusia: Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia,
tidak hanya dari segi pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga dalam hal karakter,
moralitas, dan etika.

Menghasilkan Individu yang Berkontribusi Positif: Tujuannya adalah menciptakan individu


yang tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga berkontribusi positif pada masyarakat dan
lingkungannya. Pendidikan karakter diharapkan mampu membentuk warga negara yang
bertanggung jawab dan peduli.
Mengembangkan Kepemimpinan Berkarakter: Strategi ini juga bermaksud untuk
mengembangkan kepemimpinan yang didasarkan pada karakter, bukan hanya keahlian manajerial.
Kepemimpinan berkarakter dianggap penting dalam menghadapi perubahan dan memimpin dengan
integritas.

Tujuan Strategi Implementasi Pendidikan Karakter di Era Disrupsi:

Membangun Nilai-Nilai Moral dan Etika: Tujuan utama adalah membentuk karakter yang
didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika, seperti integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan
kerjasama.

Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi: Strategi ini bertujuan untuk merangsang


kreativitas dan inovasi, mempersiapkan generasi untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi
untuk permasalahan yang kompleks.

Meningkatkan Keterampilan Soft Skills: Salah satu tujuan strategi ini adalah meningkatkan
keterampilan sosial dan emosional seperti komunikasi efektif, kerjasama, kepemimpinan, dan
penyelesaian konflik.

Membentuk Kesadaran Digital dan Etika: Tujuan ini mencakup membentuk kesadaran
tentang penggunaan teknologi dan internet yang etis, aman, dan bertanggung jawab.

Memberdayakan Individu untuk Adaptasi: Pendidikan karakter di era disrupsi bertujuan


memberdayakan individu agar mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, baik dalam
konteks pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Mendorong Kepemimpinan yang Berkelanjutan: Salah satu tujuan penting adalah


menghasilkan pemimpin yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memiliki integritas dan
komitmen terhadap kebaikan bersama.

Menumbuhkan Rasa Empati dan Kepedulian Sosial: Strategi pendidikan karakter bertujuan
untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial, sehingga individu dapat merespons
kebutuhan dan penderitaan sesama dengan sikap yang peduli.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, strategi implementasi pendidikan karakter di era


disrupsi diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat bagi pembentukan generasi yang siap
menghadapi perubahan dan menjunjung tinggi nilai-nilai positif dalam berbagai aspek kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai