Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER

AROMA TERAPI PADA Ny “F” G1P0A0H0 DI PRAKTIK


MANDIRI BIDAN “N” PADANG PANJANG

Proposal Tugas Akhir


Untuk memenuhu salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan Pendidikan D III
Kebidanan
Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi

Disusun Oleh :
Delsa Wandari
Nim : 2114154011024

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
BUKITTINGGI
2024
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN TERAPI KPMPLEMENTER


AROMA TERAPI PADA Ny “F” G1P0A0H0 DI PRAKTIK
MANDIRI BIDAN “N” PADANG PANJANG

Oleh :
Delsa Wandari
Nim : 2114154011024

Telah disetujui untuk diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji


Proposal Tugas Akhir Prodi D III Kebidanan
Universitas Mohammad Natsir
Bukittinggi
Tanggal……..
Pembimbing

( Debby Yolanda, S.ST.M.Keb )

Mengetahui
Ka.Prodi D III Kebidanan

( Media Fitri, S.ST, M.Keb )


HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Tugas Akhir

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER


AROMA TERAPI PADA Ny “F” G1P0A0H0 DI PRAKTIK
MANDIRI BIDAN “N” PADANG PANJANG

Disusun Oleh :
Delsa Wandari
Nim : 2114154011024

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal Tugas Akhir


Pada tanggal : Februari 2024

Ketua Penguji

( Debby Yolanda, S.SiT, M.keb )


NIDN. 1016078501

Penguji I Penguji II

( Diana Putri, Bd, M.Keb ) ( Yellyta Ulsafitri, S.SiT,M. keb)


NIDN.1026108702 NIDN.02807850
Mengetahui
Ka. Prodi D III kebidanan

( Media Fitri, S.ST, M.Keb )


NIDN. 1027058801
ABSTRAK
SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini, saya :


Nama : Delsa Wandari

NIM 2114154011024

Program Studi : D-III Kebidanan

Angkatan : 2021/2022

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Tugas Akhir saya yang
berjudul :

Asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi komplementer aroma terapi

Pada Ny “F” G1P0A0H0 di Praktik Mandiri Bidan “N” Padang Panjang

Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan Tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah diterapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Tanggal,………………….

Penulis

( Delsa wandari )
NIM : 2114154011024
RIWAYAT HIDUP

Nama : Delsa wandari

Tempat, Tanggal Lahir : Mukai Hilir, 16 Agustus 2002

Agama : Islam

Alamat : Mukai Hilir

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 78/III Mukai Hilir : Tahun 2012


2. SMP N 05 Kerinci : Tahun 2015
3. SMA N 02 Kerinci : Tahun 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses adaptasi yang Panjang, apalagi Ketika

ibu berada pada trimester akhir. Berbagai kekhawatiran dialami oleh ibu,

terkait proses persalinan posisi tidur yang tidak nyaman, Gerakan janin di

malam hari, takut sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan

khawatir keselamatannya, khawatir bayi yang dilahirkan dalam keadaan

tidaknormal,bermimpi yang mencerminkan perhahatian dan kekhawatiran

nya, hal ini dapat mengakibatkan kualitas tidur terganggu (Lestari, 2019).

Banyak faktor yang menyebabkan buruknya kualitas tidur pada ibu

hamil. Perubahan fisiologis normal selama kehamilan seperti peningkatan

ukuran uterus dan ketidaknyamanan fisik, serta peningkatan hormon

progesterzze berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk pada ibu hamil

trimester III. Progesteron yang meningkat mempunyai efek melemaskan

otot, termasuk kandung kemih. Akibatnya dalam tidur pun bisa terganggu

oleh dorongan untuk kencing di malam hari sehingga menyebabkan

kualitas tidur buruk (Lestari, 2019).

Kurangnya kualitas tidur pada ibu hamil berdampak pada proses

persalinan dan melahirkan menurunkan interaksi antara ibu dan bayi atau

ibu dan keluarga, juga berdampak terhadap pertumbuhan dan

perkembangan bayi. Salah satu intervensi yang dilakukan oleh bidan untuk

meningkatkan kualitas tidur pada klien adalah dengan pemberian aroma

terapi (Fanny ayudia, dkk, 2023).


Aroma terapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap

dari minyak esensial dari berbagai macam tanaman yang bisa dihirup untuk

menyembuhkan berbagai macam kondisi. Pada umumnya aroma terapi

dilakukan untuk tujuan meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan

juga dapat digunakan sebagai salah satu obat tambahan.Aroma terapi juga

terkadang digunakan sebagai salah satu alat relaksasi. Gaya hidup pada

zaman sekarang yang setiap harinya sibuk dan memiliki wakti yang

terbatas menjadikan waktu bersantai sangat jarang didapatkan. Aroma

terapi dijadikan sebagai pengharum ruangan didalam ruangan untuk

mengurangi stres akibat rutinitas sehari-hari, aroma terapi memiliki

beberapa fungsi diantaranya membuat udara dalam ruangan menjadi segar,

menciptakan suasana yang tenang, dapat digunakan sebagai antibiotic,

dapat berguna menjadi antiseptic untuk melakukan perlawanan terhadap

virus, meredam emosi, dapat menjadi alat untuk relaksasi, dan juga

meningkatkan konsentrasi (sapitri,2019).

Aroma terapi sangat bermanfaat untuk membuat suasana menjadi

rileks, dan manfaat lain yang sangat dianjurkan bagi ibu hamil adal ah

dapat membantu tidur yang lebih nyenyak, selain itu aroma terapi juga

banyak manfaat didalam membantu proses persalinan seperti mengurangi

nyeri persalinan, pada masa nifas menurunkan cemas sebagai Upaya

antisipasi post partum blues, serta aroma terapi juga bermanfaat dalam

pelayanan baby massage.

Secara umum essential oil tergolong tidak berbahaya bagi kehamilan.

namun para pakar mengatakan penggunaan dihindari selama trimester I,

karena menyebabkan kontraksi dini dan gangguan perkembangan


janin.sementara itu pada trimester II dan III kondisi kandungan maupun

janin di anggap sudah cukup kuat.

Ada beberapa jenis essential oil yang aman bagi ibu hamil diantaranya:

citrus, lavender, jahe, peppermint, lemongrass, mawar, namun dari

beberapa penelitian salah satu aroma terapi yang paling direkomendasikan

adalah aroma terapi mawar.

Mawar merupakan aroma terapi yang paling dianjurkan bagi ibu hamil

karena efeknya yang menenangkan. Zat linalool dan geraniol minyak atsiri

bunga mawar merah aktif saat digunakan melalui inhalasi/hirup dapat

bermanfaat meningkatkan kewaspadaan, menenangkan, anti cemas,

manjemen stress, dan gangguan tidur. Bunga mawar merah bersifat anti

depresi sehingga dapat membuat jiwa menjadi tenang (mariana, 2019).

Aroma terapi mawar memiliki khasiat sebagai anti depresi,

menurunkan tekanan darah, serta mampu mengatasi insomnia/gangguan

tidur, migrain, ketegangan saraf, stress, dan kesedihan. Aroma terapi

mawar dengan kandungan utama linalool yang dihirup akan

diinterprestasikan oleh berbagai sel neuron dan dihantarkan ke system

limbik dan hypothalamus untuk diolah dalam bentuk impuls Listrik. Pesan

yang dihantarkan keseluruh tubuh memicu pelepasan substansi neurokimia

otak. Bau yang menyenangkan akan menstimulasi thalamus untuk

mengeluarkan enkefalin yang merupakan penghilang rasa sakit alami dan

memberikan efek menenangkan. Bau yang menenangkan akanmerangsang

daerah di otak yang disebut raphae nucleus untuk mensekresikan serotine

yang dapat menghantarkan kita untuk tidur (Azhar, 2019 ).


Analisa yang dilakukan berdasarkan jurnal penelitian yang didapatkan.

beberapa penelitian menyebutkan bahwa aromaterapi dapat menurunkan

tingkat stress dan kecemasan dengan menstimulasi produksi hormon

endorphin dan menurunkan hormon kortisol penyebab stress dan

kecemasan. Selain itu, dapat meningkatkan kualitas tidur pasien dengan

gangguan kardiovaskuler ( ananti, dkk, 2018).

Aroma terapi mawar berkhasiat untuk mengurangi stress, melancarkan

sirkulasi darah, meredakan nyeri, mengurasi bengkak, menyingkirkan zat

racun dari tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan

darah tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (sukar tidur), gangguan

pencernaan dan penyakit lainnya, wangi yang dihasilkan aromaterapi akan

menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan enkefalin yang berfungsi

sebagai rasa sakit alami. Penelitian di inggris aroma mawar mempunyai

efek yang paling besar untuk mengurangi kecemasan yang bisa

mengalihkan rasa sakit dibandingkan dengan aromaterapi bunga lainnya (

Lestari dkk, 2021).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan reni purnama sari

(2015)”pengaruh aroma terapi mawar terhadap peningkatan kualitas tidur

pada lanjut usia” bahwa ada pengaruh aroma terapi mawar terhadap

peningkatan kualitas tidur pada lanjut usia dengan mean pada kelompok

perlakuan 14,71 dan kelompok control 12,43. Setelah di uji stasistik

menggunakan Wilcoxon didapatkan nilai p-value = 0,018 pda kelompok

perlakuan dan di dapatkan nilai p-value =0,705 pada kelompok kontrol. Uji

beda pengaruh menggunakan mann whitney didapatkan p-value = 0,004 (

Azhar, 2019).
Berdasarkan hasil systematic review yang dilakukan oleh friskha

irnanda tahun 2023, disimpulkan bahwa aromatherapy mawar mempunyai

pengaruh dalam mengurangi nyeri persalinan ibu bersalin khususnya pada

kala I. aromatherapy mawar dapat menurunkan frekuensinyeri persalinan

apabila dilakukan sesuai dengan frekuensi pemakaian minimal 3 tetes

dicampur dengan 40 ml air dan dinyalakan selama 20 menit dan untuk

mengukur penurunan frekuensi nyeri pada ibu bersalin bisa menggunakan

instrument numeric Rating Scale, Wong Baker Faces Pain Rating Scale,

dan lembar skala nyeri FLACC.(Friskha, dkk, 2023).

Salah satu aspek psikologis yang berpengaruh pada postpartum adalah

kecemasan. Kecemasan dapat diatasi dengan cara farmakologi dan non

farmakologi. Terapi farmakologi dengan menggunakan obat-obatan yang

dapat mengurangi kecemasan. Sedangkan ada beberapa cara untuk

mengurangi kecemasan dengan terapi non farmakologi yaitu terapi

psikologis dan terapi komplementer (Lia, dkk, 2023).

Aroma terapi dengan mencium aroma dan dihirup yang mengandung

minyak esensial dapat mencapai sistem sirkulasi melalui kapiler darah

jaringan di hidung dan bronkus di paru-paru serta merangsang daerah otak

langsung melalui epitel penciuman. Mekanisme kerja minyak atsiri yang

diberikan secara inhalasi melibatkan stimulus sel-sel reseptor penciuman

di epitel hidung yang terhubung dengan bulbus olfaktorius . penggunaan

aromaterapi untuk kecemasan biasanya menggunakan aromaterapi dengan

kandungan 5-10% essensial oil jika penggunaannya dengan inhalasi,

massage, dan berendam. Akan tetapi jika digunakan untuk ruang yang

cukup besar aromaterapi yang digunakan memiliki kandungan essensial oil


lebih banyak.

Berbagai aroma terapi telah digunakan untuk mengatasi

cemas,diantaranya adalah mawar dan Melati. Pada bunga mawar dan

Melati sama-sama mengandung minyak atsiri sekitar0,01-1, 00%

(citronellol, eugenol, asam galat dan linalool) yang bersifat merileksasikan

pikiran dan tubuh (Lia, dkk, 2023).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh lia Fitria, terdapat

pengaruh intervensi pemberian aromaterapi mawar terhadap kecemasan

pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas panarukan situbundo tanun 2022

(Lia, dkk, 2023).

Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah

satu factor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan

istirahat. Tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan bayi karena saat

tidur pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya. Selain itu pada saat

tidur tubuh bayi memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak

pada saat bayi tidur dibandingkan Ketika bayi terbangun (Tuti, dkk, 2019).

Hal ini didukung oleh peneliti yang dilakukan oleh darul azhartahun

2019, didapatkan hasil penelitian pengaruh aromaterapi mawar terhadap

durasi tidur bayi diketahui dengan analisis ujiwilcoxon. Hasil analisis

statistik menunjukan p value 0,004 (<0,05). Dari hasil Analisa data tersebut

dapat ditarik kesimpulan terdapat perubahan durasi tidur bayi sebelum dan

sesudah diberikan aromaterapi bunga mawar (Azhar, 2019).

Oleh karena itu penulis akan melakukan Asuhan Continuity of care

(COC) kepada Ny. F. Asuhan kebidanan Continuity of care (COC)


merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan secara berkesinambungan

yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana, dengan adanya

asuhan COC maka perkembangan ibu setiap saat akan terpantau dengan

baik, selain asuhan berkelanjutan yang dilakukan bidan dapat membuat ibu

lebih percaya dan terbuka karena sudah mengenal pemberian asuhan

berdasarkan hasil study dan penelitian persalinan dengan aroma terapi

mawar.

Tujuan dilakukannya asuhan ini adalah untuk memberikan kebidanan

pada ibu hamil secara berkesinambungan (Continuity Of Care) mulai dari

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana

dengan tambahan pelayanan komplementer pada klien, Ny.F di BPM Bidan

“N”. Kota Padang Panjang Tahun 2024.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan

adalah bagaimana asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada ibu hamil Ny.F G1P0A0H0 di

praktik mandiri bidan “N” Padang Panjang ?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada Ny.F G1P0A0H0 di praktik

mandiri bidan “N” Padang Panjang

2. Tujuan khusuh

a. Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada ibu hamil Ny.F

G1P0A0H0 di praktik mandiri bidan “N” Padang Panjang

b. Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada ibu bersalin Ny.F

G1P0A0H0 di praktik mandiri bidan “N” Padang Panjang

c. Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada ibu nifas Ny.F G1P0A0H0

di praktik mandiri bidan “N” Padang Panjang

d. Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada bayi baru lahir Ny.F

G1P0A0H0 di praktik mandiri bidan “N” Padang Panjang

e. Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan terapi

komplementer aroma terapi mawar pada ibu keluarga berencana


Ny.F G1P0A0H0 di praktik mandiri bidan “N” Padang Panjang

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil studi kasus ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan tentang asuhan kebidanan berkesinambungan

pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Neonatus, Keluarga Berencana

2. Manfaat aplikatif

a. Institusi : “ Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai

masukan dalam pemberian asuhan komprehensif pada ibu hamil,

bersalin, nifas, neonates, dan keluarga berencana di BPM Bidan

Net padang panjang”

b. Manfaat bagi profesi bidan

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan

dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas,

neonates, dan keluarga berencana

c. Manfaat bagi klien dan masyarakat

Agar klien maupun Masyarakat dapat melakukan deteksi dari

penyulit yang mungkin timbul pada masa hamil, bersalin, nifas,

neonatus maupun, keluarga berencana sehingga memungkinkan

segera mencari pertplongan untuk mendapatkan penanganan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR TEORI KEBIDANAN

1. Asuhan kebidanan komprehensif

a. Defenisi

Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang

diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir

sampai KB (Sufiah, 2017).

b. Tujuan

Tujuan dari asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal

apa saja yang terjadi pada seorang Wanita semenjak hamil, bersalin, nifas

sampai dengan bayi yang dilahirkannya serta melatih dalam melakukan

pengkajian, menegakkan diagnose secara tepat, antisipasi masalah yang

mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan

tindakan sesuai kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap

Tindakan yang telah dilakukan (Sufiah, 2017).

2. Konsep dasar asuhan kehamilan

a. Pengertian kehamilan

Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan sebagai nidasi atau implatansi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi sehingga bayi lahir, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Ditinjau dari tuanya kehamilan terbagi dalam 3

trimester, Dimana trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, trimester


kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), trimester ketiga 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2016).

Kehamilan merupakan proses yang alamiah, peubahan-perubahan yang

terjadi pada Wanita selama kehamilan adalah normal dan bersifat fisiologis

bukan patologis (Nugroho, 2014).

Kehamilan trimester III adalah kehamilan yang umur kehamilannya

antar 28-40 minggu yang merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan

kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi,

sehingga disebut juga sebagai priode penantian (Krisnadi dan pribadi, 2019).

b. Kebutuhan dasar ibu hamil Trimester III

Menurut Rukiyah, dkk (2016), kebutuhan fisik ibu hamil adalah sebagai berikut:

1) Oksigen

2) Nutrisi

3) Personal Hygiene

4) Eliminasi (BAK dan BAB)

5) Seksual

6) Istirahat dan tidur

7) Imunisasi

8) Mobilisasi

c. Ketidaknyamanan ibu hamil trimester III

Menurut veri, dkk (2023), ketidaknyamanan umum yang dihadapi oleh ibu

hamil trimester III diantaranya adalah :

1) Nyeri ounggung

2) Sering buang air kecil (BAK)

3) Insomnia
4) Kram otot

5) Sesak nafas

3. Konsep Dasar Asuhan Persalinan

a. Pengertian persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

yang dapat hidup ke dunia luar dari Rahim menuju jalan lahir atau jalan lain

(Ilmiah, 2015).

Persalinan adalah proses pengeluaran janinyang terjadi pada kehamilan

cukup bulan (37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin

(Helen, 2017).b

b. Tanda-tanda persalinan

1) Terjadinya his

His adalah kontaksi Rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri

di perut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks kontraksi Rahim yang

dimulai pada 2 face maker yang letaknya didekat cornu uteri, (Mutmainnah

dkk, 2017).

2) Keluarnya lender bercampur darah (Show)

Lendir ini berasal dari pembukaan kanalis servikalis. Sedangkan

pengeluaran darhnya disebabkan oleh robeknya pembuluh darah waktu

serviks membuka, (Mutmainnah dkk, 2017).

3) Terkadang disertai ketuban pecah

Sedangkan ibu hamil mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selaput

ketuban menjelang persalinan. Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan

persalinan dapat berlangsung dalam 24 jam, (Mutmainnah dkk, 2017).


4) Dilatasi dan effacement

Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-angsur

akibat pengaruh his. Effacement adalah pendataran atau pemendekan

kanalis servikalis yang semula panjangnya 1-2 cm menjadi hilang sama

sekali sehingga hanya tinggal ostium yang tipis, seperti kertas, (Mutmainnah

dkk, 2017).

c. Tahap-tahap persalinan

Proses dalam persalinan dibagi menjadi 4 fase yang disebut kala

persalinan, yaitu :

1) Kala 1 (Tahap pembukaan)

Kala 1 disebut juga sebagai kala pembukaan yang berlangsung

antara pembukaan nol sampai lengkap (10). Proses pembukaan

serviks akibat his dibagi menjadi 2 fase, yaitu :

a) Fase laten

Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat

lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm, (Oktarina,

2016).

b) Fase aktif

Dibagi dalam 3 fase, yaitu :

(1) Fase akselerasi

Pada fase ini pembukaan 3 cm menjadi 4 cm dalam

waktu 2 jam, (Mutmainnah dkk, 2017).


(2) Fase dilatasi maksimal

Pada fase ini dalam waktu 2 jam pembukaan

berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm,

(Mutmainnah dkk, 2017).

(3) Fase deselerasi

Pada fase ini pembukaan berlangsung menjadi

lambat kembali, dimana pembukaan 9 menjadi

lengkap berlangsungdalam waktu 2 jam, (Puspita

Sari, 2014).

Lamanya kala 1 untuk Primigravida dan

Multivara berbeda. Untuk Primigravida berlangsung

12 jam, sedangkan Multigravida berlangsung 8 jam.

Berdasarkan hitungan friedman, pembukaan

Primigravida 1cm/jam dan pembukaan Multigravida

2 cm/jam, (Puspita Sari, 2014). Pada Primigravida

kala 1 berlangsung kira-kira 12 jam, sedangkan

Multigravida 7 jam, (Mutmainnah dkk, 2017).

2) Kala II (pengeluaran bayi)

Kala II disebut juga kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari

pembukaan lengkap (10) cm sampai bayi lahir.

3) Kala III (pengeluaran uri)

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit, (Puspita Sari2014).Lepasnya

plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-

tanda :
a) Uterus menjadi bundar

b) Uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen

bawah Rahim

c) Tali pusat bertambah Panjang

d) Terjadi perdarahan

4) Kala IV (Tahap pengawasan)

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena

perdarahan postpartum paling sering terjadi pasa 2 jam pertama.

Observasi yang dilakukan adalah :

a) Memeriksa Tingkat kesadaran pasien

b) Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti, tekanan darah, nadi, suhu

dan pernafasan

c) Kontraksi uterus

d) Terjadinya perdarahan/jumlah perdarahan

d. Kebutuhan ibu bersalin

4. Konsep dasar asuhan masa nifas

a. Pengertian masa nifas

Masa nifas (puerperium)adalah masa dimulai setelah plasenta keluar dan

berakhir Ketika alat-alat kandungan Kembali seperti keadaan semula seperti

sebelum hamil (Juraidaroito, 2016).

Masa nifas adalah priode 6 minggu pasca persalinan, disebut juga masa

involusi (priode dimana sistem reproduksi Wanita postpartum / pasca persalinan

Kembali keadaannya seperti sebelum hamil) (Siti Dhyanti dkk, 2017).


b. Tahap-tahap masa nifas

Dalam masa nifas terdapat 3 periode yaitu :

1) Periode immediate postpartum atau puerperium dini adalah masa segera

setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.

2) Periode intermedial atau Early postpartum (24 jam - 1 minggu).

3) Periode late postpartum (1-5 minggu)


c. Kebutuhan ibu masa nifas

1) Gizi

Ibu nifas dianjurkan untuk makan diit berimbang, cukup karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral. Mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi

800 kalori/hari pada 6 bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun

kedua 400 kalori. Jadi jumlah kalori tersebut adalah tambahan dari kebutuhan

kalori perharinya. Missal pada ibu dengan kebutuhan perhari 1800 kalori plus

tambahan 800 kalori sehingga kalori yang dibutuhkan sebanyak 2600 kalori.

Demikian pula pada 6 bulan selanjutnya dibutuhkan rata-rata 2300 kalori dan

tahun kedua 2200 kalori. Asupan cairan 3 liter/hari, 2 liter didapat dari air

minum dan 1 liter dari cairan yang ada pada kuah sayur, buah dan makanan yang

lain. Mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari. Mengkonsumsi

vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A dalam bentuk suplementasi dapat

meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan

kelangsungan hidup anak. Pada bulan – bulan pertama kehidupan bayi

bergantung pada vitamin A yang terkandung dalam ASI.


2) Istirahat dan tidur

Anjurkan ibu untuk :

a) Istirahat cukup atau tidur selagi bayi tidur

b) Kembali kekegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan

c) Mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk

istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8jam.

Kurang istirahat pada ibu nifas bisa beresiko :

a) Mengurangi jumlah ASI

b) Memperlambat involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan

c) Depresi / postpartum blues

3) Perawatan luka perineum

Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk

menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang

dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ

genetic seperti pada waktu sebelum hamil (Nugroho, 2014).

a) Menjaga kebersihan alat genetalia, dengan mencucinya

menggunakan sabun dan air, kemudian daerah vulva sampai anus

harus kering sebelum memakai pembalut wanita, setiap kali

membuang air besar atau kecil, pembalut diganti minimal 3 kali

sehari.

b) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah

membersihkan daerah genetalia.

c) Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara

membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari depan


kebelakang, baru kemudian membersihkan daerah disekitar anus.

Bersihkan vulva setiap kali buang air besar atau kecil.

d) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut

setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah

dicuci dengan baik dan keringkan dibawah matahari atau disetrika.

e) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum

dan sesudah membersihkan daerah kemaluannya.

4) Kebersihan diri (personal hygine)

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan

meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan pada ibu untuk menjaga

kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,

mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu

tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan

baik dengan menggunakan antiseptic dan selalu ingat bahwa membersihkan

perineum dari arah depan kebelakang. Jaga kebersihan diri secara

keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

(Walyani dkk, 2015). Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan

terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk

mencegah terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan

lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga (Saleha S, 2013).

Langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri

ibu postpartum adalah sebagai berikut :

a) Anjurkan membersihkan seluruh tubuh, terutama perineum

b) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan

sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan


daerah disekitar vulva, terlebih dahulu, dari depan kebelkang,

kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasihati ibu untuk

membersihkan vulva setiap kali selesai BAB/BAK.

c) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut

setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah

dicuci dengan baik dan dikeringkan dibawah matahari dan disetrika.

d) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum

dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

e) Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada

ibu untuk menghidari menyentuh daerah tersebut.

5. Konsep dasar asuhan BBL

a. Pengertian BBL

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala

melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu

sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar>7 dan

tanpa catatan bawaan (Diaz dkk, 2022).

Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi lahir kehamilan aterm

(37 minggu sampai 42 minggu) dengan berat badan lahir 2500 gram sampai

dengan 4000 gram, tanpa ada masalah atau kecacatan pada bayi sampai umur

28 hari (Diaz dkk, 2022).

b. Kebutuhan BBL

Menurut Diaz dkk, 2022 tentang kebutuhan bayi baru lahir yaitu :

1) Kebutuhan nutrisi

Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir dapat dipenuhi melalui air susu

ibu (ASI) yang mengandung komponen paling seimbang. Pemberian


ASI esklusif berlangsung hingga 6 bulan tanpa adanya makanan

pendamping lain, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang

dibutuhkan oleh bayi.

2) Kebutuhan personal hygiene

Dalam menjaga kebersihan bayi baru lahir sebenarnya tidak

perlu dengan langsung dimandikan, karena sebaiknya bagi bayi baru

lahir dianjurkan untuk memandikan bayi setelah 6 jam bayi dilahirkan.

Hal ini dilakukan agar bayi tidak kehilangan panas yang berlebihan,

tujuannya agar bayi tidak hipotermi. Karena sebelum 6 jam pasca

kelahiran suhu tubuh bayi sangatlah labil.

6. Konsep dasar asuhan KB

a. Pengertian KB

KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasutri untuk

mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak

diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara

kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Al-Fauzi, 2017).

Keluarga Berencana menurut WHO adalah tindakan yang membantu

pasangan suami isteri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,

mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara

kelahiran, mengontrol waktu kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam

keluarga (Suharsih et al., 2022).

b. Macam-macam KB

1) Metode kontrasepsi sederhana


Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari dua yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat (Metode Amenore Laktasi (MAL), senggama terputus (coitus
interuptus), metode kalender, metode lendir serviks, metode suhu basal badan dan
simptotermal) dan metode kontrasepsi dengan alat seperti kondom, diafragma,
cup serviks dan spermisida.
2) Metode kontrasepsi modern Kontrasepsi modern terdiri dari pil, suntik, Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), Alat Kontraepsi Bawah Rahim (AKDR),
Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria / MOP.
Berdasarkan lama efektivitasnya, metode kontrasepsi dibagi menjadi dua, antara lain:
1) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah cara kontrasepsi yang mempunyai
efektivitas dan tingkat kelangsungan pemakaiannya tinggi dengan angka kegagalan
yang rendah. Metode jangka panjang terdiri dari Alat Kontrasepsi dalam Rahim
(AKDR), Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria / MOP (Affandi dkk, 2014). Keuntungan dari
pemakaian MKJP adalah perlindungan jangka panjang, pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak mengganggu
produksi ASI dan tidak ada efek samping hormonal (Rahayu dan Prijatni, 2016).
Pemakaian MKJP mempunyai efek samping diantaranya nyeri pada saat haid,
perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea atau
meningkatnya jumlah darah haid (Affandi dkk, 2014).
2) Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non MKJP)
Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) adalah cara kontrasepsi dengan
efektivitas dan tingkat kelangsungan pemakaiannya rendah serta angka
kegagalannya yang tinggi. Contoh Non MKJP adalah Metode Amenore Laktasi
(MAL), senggama terputus (coitus interuptus), metode kalender, metode lendir
serviks, metode suhu basal badan, simptotermal, kondom, spermisida, diafragma,
pil dan suntik (Affandi dkk, 2014).
7. Asuhan kebidanan komplementer

a. Pengertian komplementer

Terapi komplementer adalah pengobatan untuk mengatasi suatupenyakit

yang dilakukan sebagai pelengkap pengobatan medis konvensional atau sebagai

alternatif pilihan dalam mengobati penyakit selain pengobatan medis

konvesional. Pelayanan kebidanan komplementer adalah pelayanan kebidanan

yang menerapkan pengobatan komplementeralternatif dalam pelaksanaannya.

Layanan kebidanan komplementer adalah pilihan untuk meminimalkan

tindakan medis selama masa kehamilan ataupun persalinan (Erindra Budi

Cahyanto, 2020).

b. Jenis -jenis terapi komplementer

Jenis-jenis terapi komplementer yang tersedia untuk pelayanan kebidanan yaitu:

1) Terapi pijat

2) Teknik relaksasi

3) Yoga

4) Olahraga

5) Jamu

6) Aromaterapi

7) Homeopati

8) Akupuntur
8. Terapi mawar

a. Pengertian

Aromaterapi mawar merupakan salah satu cara untuk menyembuhkan

yang menggunakan minyak dan wangi-wangian dari suatu tumbuhan sebagai

pengobatan dalam bentuk konsentrat esens yang diekstritaksi melalui destilasi.

Aromaterapi melalui minyak esensial dapat digunakan langsung melalui oral,

kulit maupun melalui penciuman pada saat aromaterapi dihirup, molekul yang

mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang akan merangsang memori

dan respon emosional yang menyebabkan perasaan tenang dan rileks serta dapat

memperlancar aliran darah (Lia Fitria, 2022).

b. Manfaat

Aroma terapi mawar berkhasiat untuk mengurangi stress, melancarkan

sirkulasi darah, meredakan nyeri, mengurasi bengkak, menyingkirkan zat racun

dari tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan darah

tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (sukar tidur), gangguan pencernaan dan

penyakit lainnya, wangi yang dihasilkan aromaterapi akan menstimulasi

thalamus untuk mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai rasa sakitalami.

Penelitian di inggris aroma mawar mempunyai efek yang paling besar untuk

mengurangi kecemasan yang bisa mengalihkan rasa sakit dibandingkan dengan

aromaterapi bunga lainnya ( Lestari dkk, 2021).

c. Pengaruh aromaterapi mawar terhadap ibu hamil

Aromaterapi dapat menurunkan Tingkat stress dan kecemasan ibu hamil

trimester III dengan menstimulasi produksi hormon endorphin dan menurunkan

hormon kortisol penyebab stress dan kecemasan. Selain itu, dapat


meningkatkan kualitas tidur pasien dengan gangguan system kardiovaskuler

(Mirbastegan et al., 2016).

Aromaterapi mawar juga memiliki peran penting dalam aromaterapi karena

berpengaruh sebagai penenang. Menghirup aromaterapi akan meningkatkan

gelombang alfa di dalam otak dan gelombang ini lah yang membantu kita untuk

rileks, mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur (Insomnia), stress, perasaan

sedih dan sangat bermanfaat untuk meditasi (Aisyah, 2016).

Aromaterapi dengan mencium aroma dan dihirup yang mengandung

minyak esensial dapat mencapai sistem sirkulasi melalui kapiler darah jaringan

di hidung dan bronkus paru-paru serta meransang daerah otak langsung melalui

epitel penciuman. Mekanisme kerja minyak atsiri yang diberikan secara inhalasi

melibatkan stimulasi sel-sel reseptor penciuman di epitel hidung yang terhubung

dengan bulbus olfaktorus (Lia Fitria, 2022).

Penggunaan aromaterapi biasanya menggunakan aromaterapi dengan

kandungan 5-10% essensial oil jika penggunaannya dengan inhalasi, massage,

dan berendam. Akan teatapi jika digunakan untuk ruang yang cukup besar

aromaterapi yang digunakan memiliki kandungan essensial oil yang lebih banyak

(Lia Fitria, 2022).

d. Pengaruh terapi mawar pada ibu bersalin

e. Pengaruh terapi mawar pada BBL

Aromaterapi bunga mawar direkomendasikan untuk setiap bayi yang

mengalami gangguan tidur karena aromaterapi bunga mawar dapat memberikan

relaksasi pada otak. keadaan tenang dan rileks menyebabkan gelombang otak

melambat, semakin lambat dapat membuat seseorang dapat beristirahat dan tidur

(Roeseli, 2013 dalam Novia 2016).

Tidur adalah bagian dari penyembuhan, perbaikan dan proses fisiologi


yang berputar dan bergantian dengan priode juga yang lebih lama . Setengah

dari seluruh waktu tidur bayi digunakan untuk tidur aktif atau tidur tahap Rapid

Eye Movement (REM) . Para ahli pediatrik mengatakan, tidur aktif ini penting

bagi bayi untuk membangun sirkuit otak. Saat tidur, otak bayi justru lebih aktif

daripada saat terjaga. Bayi butuh banyak tidur untuk mengembangkan otot,

tangan dan kaki serta struktur kerangka tubuhnya. Penting bagi bayi untuk tidur

nyenyak ditempat tidur yang nyaman (Azhar, 2019).

Aromaterapi mawar dapat merelaksasi otak, keadaan tenang dan rileks

dapat menyebabkan gelombang otak melambat, akhirnya dapat membuat

seseorang beristirahat dan tertidur. Perubahan gelombang otak yang terjadi

adalah penurunan gelombang alpha dan peningkatan gelombang beta theta,

dimana gelombang-gelombang tersebut sangat berpengaruh dalam proses tidur

(Roeseli, 2013 dalam Novia 2016).

Aroamterapi bunga mawar diberikan 3 tetes pada tungku pemanas listrik

yang bercampur dengan 30 ml air. Diberika 1 kali sehari pada saat bayi tidur

siang selama 10 menit, dalam 7 hari berturut-turut (Azhar, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darul Azhar yang

dilakukan penelitian dengan melakukan pengukuran ditur terhadap 10

responden sesudah dilakukan dilakukan terapi relaksasi aromaterapi mawar

didapatkan bahwa responden yang ada di posyandu Delima Wilayah Kerja

Puskesmas Darul Azhar Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu

yang mengalami gangguan tidur sesudah pemberian terapi telah mengalami

perubahan yang signifikan. Diketahui bahwa durasi tidur normal sebanyak 5

bayi (50%) dan hamper setengahnya durasi tidurnya lebih sebanyak 5 bayi

(50%).
f. Pengaruh terapi mawar terhadap ibu nifas

Berbagai aromaterapi telah digunakan untuk mengatasi cemas,

diantaranya adalah mawar. Pada bunga mawar mengandung minyak atsiri

sekitar 0,001-1,00% (citronellol, eugenol, asam galat dan linalool) yang bersifat

merileksasikan pikiran dan tubuh (Lia Fitria, 2022).

Pada masa nifas terjadi perubahan secara fisik dan psikologis karena

adanya rasa khawatir dan ketakutan dalam pencapaian peran barunya sebagai

seorang ibu. Ada beberapa gangguan psikologis yang terjadi pada masa nifas

dan dapat menghambat dalam pencapaian peran barunya sebagai seorang ibu

yaitu salah satunya adalah postpartum blues. Penyebab terjadinya postpartum

blues salah satunya yaitu pengalaman persalinan. Pengalaman yang kurang

menyenangkan dapat mempengaruhi perubahan psikologis setelah melahirkan

pada ibu nifas (Lia Fitria, 2022).

Aromaterapi dengan mencium aroma dan dihirup yang mengandung

minyak esensial dapat mencapai sistem sirkulasi melalui kapiler darah jaringan

di hidung dan bronkus paru-paru serta meransang daerah otak langsung melalui

epitel penciuman. Mekanisme kerja minyak atsiri yang diberikan secara inhalasi

melibatkan stimulasi sel-sel reseptor penciuman di epitel hidung yang terhubung

dengan bulbus olfaktorus (Lia Fitria, 2022).

Penggunaan aromaterapi biasanya menggunakan aromaterapi dengan

kandungan 5-10% essensial oil jika penggunaannya dengan inhalasi, massage,

dan berendam. Akan teatapi jika digunakan untuk ruang yang cukup besar

aromaterapi yang digunakan memiliki kandungan essensial oil yang lebih banyak

(Lia Fitria, 2022).


B. KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Studi Pendahuluan / Studi Literatur

Subyek Penelitian Ny. F (Kehamilan, persalinan, bayi baru


lahir, nifas, neonates, dan pelayanan kontrasepsi)

Persetujuan Klien (Informe Consent)

Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif

Asuhan Asuhan Asuhan Asuhan Asuhan Rencana Pelayanan


Kehamilan Persalinan Bayi Baru Nifas Bayi Baru Kontrasepsi
(ANC) (INC) Lahir (PNC) Lahir
(BBL) (BBL)

Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara, Pemeriksaan


Fisik, Proses Pemberian Asuhan)

Dokumentasi SOAP

Analisis Kesenjangan antara Teori dan Praktek

Alternatif Pemecahan Masalah


Penjelasan saya dari bagan adalah sebagai berikut :

Ada kerangka kerja pelaksanaan studi kasus Ny.F yakni dilaksanakannya

studi pendahuluan untuk mahasiswa tingkat akhir dimana mahasiswa melakukan

penjaringan klien dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Setelah mendapatkan

klien, klien tersebut pada Ny “F” menjadi subyek penelitian dari mulai kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan pelayanan kontrasepsi dan melakukan

informed consent. Setelah itu mulailah mahasiswa melakukan studi kasus asuhan

kebidanan komprehensif ( asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan bayi baru

lahir, asuhan nifas, hingga rencana pelayanan kontrasepsi ). Didalam melakukan

asuhan akan dilakukan kegiatan seperti pengumpulan data, observasi, wawancara,

pemeriksaan fisik, dan proses pemberian asuhan yang akan di dokumentasi

dengan SOAP. Setelah melakukan kegiatan maka mahasiswa melakukan analisis

data antara teori dan praktek misalnya pada klien saya Ny.F usia kehamilan 31-32

minggu dengan masalah


BAB III

A. Jenis LTA

LTA ditulis berdasarkan laporan kasus asuhan kebidanan

berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin dan nifas ini dilakukan dengan

menggunakan jenis metode penelitian studi penelaahan kasus dengan cara

meneliti suatu permasalahan yang berhubungan dengan kasus itu sendiri,

faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul

sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap

suatu perlakuan.

B. Lokasi dan waktu

1. Waktu

Studi komprehensif ini dilakukan pada 19 februari-22 juni 2024

2. Tempat

Studi komprehensif ini telah dilakukan di PMB Bidan”N” Padang

Panjang.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek yang digunakan dalam studi kasus dengan Manajemen

Asuhan Kebidanan ini adalah ibu hamil normal mulai usia kehamilan

28 minggu pada bulan februari 2024 di BPM Bidan”N” Padang

Panjang kemudian diikuti sampai ibu bersalin dan nifas s/d April

2024.

D. Instrument Studi Kasus

Instrument yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara dan

studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan :

1. Data Primer

a. Wawancara

b. Pemeriksaan / Observasi

2. Data Sekunder

Untuk melengkapi data yang ada hubungannya dengan

masalah yang ditemukan maka peneliti mengambil data

dengan studi dokumentasi yaitu mendapatkan data dari

dokumen atau catatan medik

F. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :

1. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan

observasi dan pemeriksaan fisik contoh : tensimeter,

stetoskop, dopler, timbangan berat badan, thermometer,

jam, handscoon.

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan

wawancara contoh : format asuhan kebidanan pada ibu

hamil, bersalin dan nifas. Serta bayibaru lahir.

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi

dokumentasi contoh : catatan medik atau statis pasien,

buku KIA.

Anda mungkin juga menyukai